TV & Movies
Daftar Dorama Musim Dingin 2015

GwiGwi.com – Tidak terasa sudah memasuki musim baru untuk dorama-dorama di Jepang. Bagaimana dengan musim lalu? pasti masih banyak yang belum bisa move on. Untuk melupakan sejenak dorama musim lalu, yuk kita intip dorama musim dingin 2015 yang sudah direkap oleh AramaJapan.
FUJI TV
“DATE ~ Koi to wa donna mono kashira ~ “
Jadwal Tayang
Senin, 9 Januari 2015 Pukul 21.00
Pemeran
Anne, Hasegawa Hiroki, Kuninaka Ryoko, Nakajima Yuto, Matsuo Toru, Wakui Emi, Fubuki Jun, Matsushige Yutaka
Sinopsis
Yabushita Yoriko (Anne), adalah seorang ahli ekonomi berumur 29 tahun yang meraih gelar Master dari University of Tokyo. Dia bekerja di bidang penelitian ekonomi makro, di laboratorium penelitian Yokohama. Dia kaku dan tidak sangat ramah. Dia ingin menikah dan memiliki bayi pada umur 30 sama seperti orang di sekelilingnya. Jadi, dia mendaftrakan diri di agen perkawinan untuk menemukan pasangan. Jika dia menemukan seorang pria yang dapat memenuhi 24 syarat yang tercantum pada daftar suami yang ideal yang dibuatnya, dia akan menikah dengannya. Di sisi lain, Taniguchi Takumi (Hasegawa Hiroki) adalah seorang pengangguran dalam dunia sastra, seni, dan musik. Dia bergantung pada ibunya, tapi tahu bahwa ketika ibunya meninggal, dia tidak dapat melanjutkan gaya hidup saat ini. Dia memutuskan untuk mendaftar di lembaga perkawinan yang sama seperti Yoriko untuk menemukan seorang wanita kaya yang dapat mendukung secara finansial. Yoriko dan Taniguchi mulai berkencan pada pandangan pernikahan sebagai kontrak semata.
GHOST WRITER
Jadwal Tayang
Selasa, 13 Januari 2015 Pukul 21.00
Pemeran
Nakatani Miki, Mizukawa Asami, Miura Shohei, Takasugi Mahiro, Nanao, Kimura Midoriko, Enami Kyoko, Ishibashi Ryo, Tanaka Tetsushi
Sinopsis
Tono Risa (Nakatani Miki) adalah seorang novelis yang populer di umurnya yang 30 tahun. Dia sangat dihormati tapi dia khawatir bahwa bakatnya telah habis dan meminta asistennya Kawahara Yuki (Mizukawa Asami) menjadi ghost writer-nya untuk melewati masa krisis ini. Yuki, adalah seorang wanita muda berusia 20 tahunan yang datang ke Tokyo dengan impian menjadi seorang novelis. Oda Hayato (Miura Shohei), editor rookie, adalah orang pertama yang menemukan bakat Yuki, dan menjadi orang yang paling mengerti dirinya. Dia berjuang dalam usahanya untuk membuat Yuki berhenti menjadi ghost writer Risa dan debutnya sebagai novelis.
ZENI NO SENSOU (War of Money)
Jadwal Tayang
Selasa, 6 Januari 2015 Pukul 22.00
Pemeran
Kusanagi Tsuyoshi, Oshima Yuko, Kimura Fumino, Takada Sho, Shinkawa Yua, Shiga Kotaro, Kino Hana, Tamamori Yuta (guest star), Tsugawa Masahiko, Judy Ong, Osugi Ren, Watabe Atsuro
Sinopsis
Shiraishi Tomio (Kusanagi Tsuyoshi) adalah afiliasi modal asing, yang mencapai titik terendah setelah ayahnya menjadi penjamin utang. Ayahnya bunuh diri setelah terus-menerus diganggu oleh rentenir dan membuatnya kehilangan segala sesuatu yang membuatnya putus dengan tunangannya, Aoike Kazue (Kimura Fumino). Dia kehilangan segalanya, uang, pekerjaan, tunangan dan dia menjadi tunawisma. Karena perdagangan rentenir mendorongnya ke bawah, ia memutuskan bahwa segala sesuatu yang hilang karena uang juga akan dipulihkan menggunakan uang dan dia menjadikan dirinya sebgai rentenir. Ini dia lakukan dengan bekerja untuk Akamatsu Daisuke (Watabe Atsuro) yang menjalankan Akamatsu Finance.
Dia bertemu Konno Mio (Oshima Yuko), putri dari guru SMA yang dililit utang nya. Mio membuat dia sadar sebelum ia menyadari hal itu, bahwa ia telah terobsesi dengan uang, dan perasaan khusus mulai muncul antara keduanya. Selain itu, mantan tunangan Tomio itu, Kozue muncul lagi. Mereka bertiga mengembangkan hubungan romantis yang kompleks. Menghadapi kebenaran kematian ayahnya, Tomio merencanakan balas dendam yang heroik. Tapi apakah dia bisa mendapatkan kembali semua yang telah hilang?
ZANNENNA OTTO (Disappointing Husband)
Jadwal Tayang
Rabu, 14 Januari 2015 Pukul 22.00
Pemeran
Tamaki Hiroshi, Kurashina Kana, Kuroki Keiji, Hayashi Kento, Takahashi Maryjun, Asada Miyoko, Kishitani Goro, Otsuka Nene
Sinopsis
Haruno Yoichi (Tamaki Hiroshi) berusia 35 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan perumahan. Dia terlihat sebagai suami yang sempurna dengan ketampanan, karakter dan kemampuan dan hubungan baik dengan istrinya Chisato (Kurashina Kana), berusia 28 tahun, yang memuja dan menghormatinya. Namun, setelah kelahiran anak pertama mereka, karakter dan sikap terhadap dirinya benar-benar berubah. Karena histeris, ia mulai melihat dirinya sebagai “monster si istri”. Dia tidak tahu penyebab atau solusi untuk perilakunya dan sehingga pandangan sang istri terhadap sang suami berubah di matanya.
MONDAI NO ARU RESTAURANT
(A Restaurant With Many Problems)
Jadwal Tayang
Kamis, 15 Januari 2015 Pukul 22.00
Pemeran
Maki Yoko, Higashide Masahiro, Nikaido Fumi, Takahata Mitsuki, Matsuoka Mayu, Usuda Asami, YOU, Suda Masaki, Yasuda Ken, Tayama Ryosei, Fukikoshi Mitsuru, Sugimoto Tetta
Sinopsis
Cerita terjadi di sebuah restoran kecil yang terletak di belakang dari daerah modis Omotesando. Restoran dimulai dan dijalankan oleh tujuh perempuan yang pernah diberi label “menyedihkan” dan “gagal.” Mereka memutuskan untuk datang bersama-sama, bergabung dan menciptakan sebuah restoran mereka sendiri untuk bangkit dari titik terendah dalam hidup mereka dan mengembalikan pada orang-orang yang membuat hidup mereka sengsara. Namun, semua perempuan semua datang dengan masalah pribadi mereka sendiri dan kepribadian yang sama sekali berbeda, yang menyebabkan mereka berbenturan dan sering memiliki konflik. Akibatnya, restoran yang baru didirikan ini memiliki banyak masalah dan berbagai tantangan, tetapi mereka tidak akan menyerah begitu saja … karena wanita ini sangat tangguh dan sangat bertekad untuk membuktikan pada mereka yang meremehkan mereka itu salah. Apakah mereka akan mampu membuat restoran mereka sukses dan mencapai apa yang mereka inginkan?
TV & Movies
Review Film The Three Musketeers: D’artagnan, Swashbuckling klasik

www.gwigwi.com – Shakespeare, Jane Austen, Louisa May Alcott dan sekarang 3 Musketeers nya Alexandre Dumas. Tampaknya karya-karya klasik para penulis legenda itu tak akan pernah berhenti diadaptasi. Nah, tergantung pada filmmakernya, bisakah memberikan corak baru saat menggubahnya?

Review Film The Three Musketeers: D’artagnan, Swashbuckling Klasik

Review Film The Three Musketeers: D’artagnan, Swashbuckling Klasik
THE THREE MUSKETEERS: D’ARTAGNAN (2023) berkisah tentang D’artagnan (François Civil) yang ingin bergabung menjadi anggota Musketeer-nya Raja Perancis. Ia kemudian harus memghadapi konspirasi yang ingin menggulingkan kepemimpinan kerajaannya bersama 3 Muskeeter; Athos (Vincent Cassel), Porthos (Pio Marmaï) dan Aramis (Romain Duris).
Paling mencolok adalah bergantinya tipikal ksatria berbaju bersih klimis perlente seperti serial drama periode Downton Abbey (2010), dengan jubah Musketeer yang terlihat usang, kotor diterpa debu yang justru membuat pemakainya terlihat sebagai ksatria gagah kaya pengalaman yang tangguh. Bukan cosplayer event Renaisans.

Review Film The Three Musketeers: D’artagnan, Swashbuckling Klasik

Review Film The Three Musketeers: D’artagnan, Swashbuckling Klasik
Aksi dibuat lebih kasar hampir ala baku hantam preman dan dishoot dengan hand held mengikuti kibasan pedang walau agak shaky. Semua untuk membuat aksi lebih realis bak di Trilogi film Bourne. Pengadeganan ini menambah tensi koreografi yang sudah menarik.
Cerita pun mudah diikuti meskipun penonton tak kenal novelnya. Dengan alur cepat, penuh tensi penonton mengikuti D’artagnan yang berpapasan dengan 3 Musketeer satu per satu dalam adegan yang lucu, berwarna kepribadian para karakternya dan berenergi.

Review Film The Three Musketeers: D’artagnan, Swashbuckling Klasik

Review Film The Three Musketeers: D’artagnan, Swashbuckling Klasik
Ya film ini memang menampilkan aksi lebih gritty namun film tak lantas kelam muram durja. Para musketeer kuat, berkarisma dan full of life, membuat mereka mudah disukai seperti kebanyakan superhero Marvel.
THE THREE MUSKETEERS: D’ARTAGNAN (2023) adalah swashbuckling flick seru yang mengingatkan pada film seperti THE MASK OF ZORRO (1998). Genre petualangan mendebarkan yang Hollywood bantu populerkan tapi seolah lupa bagaimana meramunya lagi (uhukUncharteduhuk).
TV & Movies
Review Film Thanksgiving, Perayaan Untuk Balas Dendam

www.gwigwi.com –

Review Film: Thanksgiving, Perayaan Untuk Balas Dendam

Review Film: Thanksgiving, Perayaan Untuk Balas Dendam

Review Film: Thanksgiving, Perayaan Untuk Balas Dendam
Box Office
Review Film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes, Prekuel yang Perih

www.gwigwi.com – The Hunger Games. Barangkali tak sedikit yang lupa kalau film adaptasi novel karya Suzanne Collins berjudul sama pada tahun 2012 ini menggagas demam kisah Distopia Remaja ke Hollywood; Divergent, Maze Runner, etc.
Seakan berharap franchise ini masih ada gasnya, Lionsgate mengadaptasi buku The Hunger Games: The Ballads of Songbirds and Snakes yang menceritakan masa muda si antagonis Presiden Snow.
Paska perang antara Capitol dan pemberontak yang disebut The Dark Days, Coriolanus Snow (Tom Blyth) hidup miskin dengan neneknya (Fionnula Flanagan) dan sepupunya Tigris Snow (Hunter Schafer). Di depan teman-teman kuliahnya yang kaya, dia berlagak setara. Tidak ngambil makanan gratis padahal kelaparan.
Coryo berharap mendapat penghargaan saat Reaping karena kerajinannya di universitas. Dia malah ditugaskan pencetus Hunger Games Casca Highbottom (Peter Dinklage) untuk menjadi mentor gadis nyentrik dari distrik 12 bernama Lucy Gray Bird (Rachel Zegler) untuk Hunger Games ke 10.

Review Film The Hunger Games: The Ballad Of Songbirds And Snakes, Prekuel Yang Perih
Coryo juga berhubungan dengan Gamemaker Dr. Volumtia Gaul (Viola Davis) yang mengajarkannya esensi Hunger Games dan mengarahkannya menjadi sosok yang dikenal fans di trilogi mbak Katniss Everdeen.
Rasa percaya diri yang besar bisa dirasakan dari film bergenre political thriller romance ini. Total mengedepankan kekejaman yang membuat perih baik di dalam maupun di luar arena. Intrik, senyum palsu, kebohongan, kekejaman mengadu anak-anak untuk saling bunuh dan pengkhianatan. Konsekuensi pada batin dari semua peristiwa itu dan keputusan yang diambil setelahnya. Sebuah film kelam yang cukup berani dan seakan melawan pasar audiens film mainstream umumnya.
Oleh karena hal itu juga THE HUNGER GAMES:THE BALLADS OF SONGBIRDS AND SNAKES menjadi unik dan mampu frontal memberikan pesannya.
Coryo terlihat sebagai orang biasa yang ingin mengangkat derajatnya dengan cara yang dianggap lurus tapi tak ragu bermain di sistem yang kejam. Seolah yang penting tujuannya tercapai, tapi Tom Blyth tak membuatnya sosok yang nihil emosi. Dari tatapannya dia mampu memancing iba yang membuat penonton peduli padanya sepanjang film. Namun sekaligus meyakinkan saat akhirnya membuat pilihan menyayat hati.
Lucy Gray Bird seperti peserta American Idol yang terjebak Hunger Games. Dia berani pada Capitol, mengerti yang harus dilakukan untuk bertahan dan ketika menyanyi memiliki pesona mudah disukai layaknya bintang.

Review Film The Hunger Games: The Ballad Of Songbirds And Snakes, Prekuel Yang Perih
Hubungan Coryo dan Lucy Gray ini beda dari Katniss dan Peeta. Karena keduanya memiliki moral yang lebih fleksibel, tak selurus duo trilogi sebelumnya. Hal ini membuat dinamika cerita menjadi lebih menarik dan tematik dengan dunia permainan Hunger Games; Apakah benar kepentingan mereka searah? Seberapa kuat dasar hubungan mereka untuk mereka saling percaya?
Coryo tidak membenci para peserta distrik lain tapi juga tidak terlihat total menyetujui Hunger Games. Dia hanya ingin ke “atas.” Maka agak aneh saat dia membela sistem battle royale itu dan bentrok dengan temannya Sejanus (Josh Andres Rivera) yang ingin melakukan perubahan. Begitu pun Lucy Gray yang sepertinya butuh pembangunan lebih banyak supaya aksinya di klimaks lebih bisa diterima.
Untungnya penyutradaraan Francis Lawrence dan akting para pemainnya tetap konsisten meyakinkan dalam membawakannya. Konflik batin, verbal dan fisik Hunger Games yang menegangkan tersaji oleh para filmmaker yang tampak sudah paham betul apa key selling point franchise ini dan bagaimana meramunya.
Pembuka diperlihatkan gedung-gedung Capitol yang hancur saat perang di mana Coryo dan Tigris kecil mencoba bertahan di sana. Pemandangan yang kini sedihnya familiar berseliweran di sosmed.
Kebetulan atau takdir yang luar biasa soal relevansi film ini dengan keadaan sekarang. Pilihannya pada penonton atau pelaku; Apakah bermain dengan sistem yang jahat karena seakan itulah dunia atau mencoba berontak sebisa mungkin seperti Katniss dan kawan-kawan. Coriolanus Snow akhirnya membuat pilihannya dan meski akhirnya sampai ke tujuan, bayarannya secara personal sangat mahal.
-
News3 weeks ago
Anime Movie Natsu e no Tunnel Sayonara no Deguchi Akan Tayang di Bioskop Indonesia Mulai Tanggal 15 November 2023 Nanti
-
News3 weeks ago
Pihak Hololive Akan Membuka Pop-Up Store di Tokyo Station Untuk Menyambut Para Turis Asing
-
Tech & life3 weeks ago
Review Logitech G705, Gaming Mouse Mungil Tapi Asik Diajak Main!
-
Smartphone3 weeks ago
POCO C65 Telah Hadir di Pasar Global
-
Box Office3 weeks ago
Review Film THE MARVELS, Cahaya Harapan Baru MCU
-
Gaming3 weeks ago
Pihak Bandai Namco Merilis DLC Tales of Aria Yang Berjudul “Beyond the Dawn”
-
Smartphone3 weeks ago
Samsung Galaxy M34 5G Gak Ada Matinya, Hadirkan Baterai 6.000mAh dan Kamera Anti-Blur
-
Mobile Gaming4 weeks ago
Game Mobile Blue Archive Akan Melakukan Kolaborasi Dengan Seri Toaru no Kagaku Railgun