Kamera
Sony Indonesia Hadirkan Kamera Sinema Digital Flagship VENICE 2 & Luncurkan Lensa Ringkas Full-frame FE 50mm F1.4 GM
GwiGwi.com – Pada hari ini, Sony Indonesia memperkenalkan dua produk digital imaging terbarunya. VENICE 2, model flagship termutakhir untuk jajaran kamera sinema digital kelas atas, kini hadir di Indonesia. Kamera yang telah banyak digunakan pada produksi serial dan film-film Hollywood ini diharapkan dapat menjadi jawaban bagi para pembuat film dalam negeri untuk semakin menunjang kreativitas dalam berkarya. Selain itu Sony Indonesia juga meluncurkan FE 50mm F1.4 GM, lensa ringkas yang menjadi tambahan terbaru pada jajaran full-frame G Master yang telah dikenal luas. Bagi para fotografer dan videografer, lensa ini merupakan pilihan yang tepat untuk berkreasi. VENICE 2 dan FE 50mm F1.4 GM diperkenalkan pada acara Alpha Festival 2023 yang diadakan di Ciputra Artpreneur dan akan terbuka untuk umum pada tanggal 4 – 5 Maret 2023.
Koji Sekiguchi, President Director PT Sony Indonesia menyampaikan, “Kami terus mendengarkan kebutuhan para pelanggan kami dalam menghadirkan suatu produk agar dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam berkarya. Maka dari itu, kami dengan bangga memperkenalkan VENICE 2 dan FE 50mm F1.4 GM. Berdasarkan percakapan dengan para sinematografer dan perusahaan produksi di seluruh dunia, kami meningkatkan kualitas gambar VENICE ke level yang baru pada VENICE 2. Kami juga membuat ukuran kamera menjadi lebih kecil dan menawarkan perekaman internal untuk memungkinkan lebih banyak kebebasan berkreasi: baik menggunakan kamera pada drone, Steadicam, gimbal udara atau housing bawah air.”
“Di samping itu, kami menghadirkan FE 50mm F1.4 GM sebagai lensa prime yang dapat menjadi pilihan yang tepat baik untuk penggunaan fotografi maupun videografi, serta menghasilkan kualitas gambar yang luar biasa pada 50 mm, salah satu focal length populer. Saat dipasangkan dengan kamera terbaru Sony, lensa ini merupakan pilihan ideal untuk berbagai macam penggunaan, baik untuk foto maupun video, termasuk portraiture, wedding dan commercial. Mampu mengemas teknologi G Master terbaru kami ke dalam faktor bentuk yang ringkas, menghadirkan keserbagunaan tertinggi pada 50 mm untuk Sony,” tambah Koji Sekiguchi.
VENICE 2, Kamera Sinema Digital Flagship dengan Sensor Gambar Full-Frame 8,6K Terbaru dengan 16 Stop Exposure Latitude untuk menangkap Shadows yang Jelas, Rolling Highlights dan Warna Kulit Alami
VENICE 2 terbaru juga memiliki desain bodi yang ringkas, perekaman X-OCN internal dan kemampuan untuk menukar sensor antar kedua model untuk semakin meningkatkan pengoperasian dan keserbagunaannya.
Sensor Baru Menghasilkan Kualitas Gambar dan Sensitivitas yang Luar Biasa pada Pencahayaan Rendah
Dipasangkan dengan sensor gambar CMOS full-frame 8,6K (8640 x 5760) yang baru dikembangkan, VENICE 2 menawarkan kualitas gambar yang luar biasa dengan 16 stop dari total latitude[i] untuk menghasilkan gambar yang indah dengan pemisahan warna dan detail bayangan yang sangat baik. Kamera ini juga mewarisi colour science dari VENICE pendahulunya, yang sangat dikenal karena warna kulit yang alami. Kamera VENICE 2 8K CineAlta memiliki ISO dual base yang unik 800/3200 yang memungkinkan para filmmaker untuk mengambil gambar yang sangat bersih seperti film dalam berbagai kondisi pencahayaan. Kamera ini mendukung segalanya mulai dari full-frame, full-frame anamorphic[ii] hingga Super35, semua dengan resolusi minimal 4K, menghasilkan sebuah sistem kamera yang luar biasa dan serbaguna untuk sinematografer dan rumah produksi film.
Untuk mengilustrasikan kekuatan VENICE 2 dan sensor 8,6K yang baru, Sony bekerja sama dengan para sinematografer terkemuka di industri ini untuk menguji kualitas gambar kamera pada beberapa situasi syuting film yang berbeda, tanpa menggunakan pencahayaan film profesional.
Sinematografer pemenang penghargaan, Robert McLachlan ASC, CSC, yang menggarap berbagai produksi yang sangat terkenal termasuk Game of Thrones (dimana ia menerima dua nominasi Emmy), Westworld, dan Lovecraft Country, telah melakukan pengujian dan pembuatan film dengan VENICE 2 full-frame 8,6K terbaru di dua negara dan memberikan tanggapannya:
“Saya sungguh berharap kami memiliki format besar, sensor 8,6K seperti Sony VENICE 2 pada karya sebelumnya. Hal ini akan membuatnya terasa lebih hebat, dan pada saat yang sama, lebih menarik, berkat peningkatan resolusi dan berdimensi. Peningkatan kecepatan, sorotan yang lebih bersih, dan bayangan, serta potensi super-shallow depth of field, akan menjadi aset yang sangat besar.”
Sinematografer pemenang Academy Award[iii], Claudio Miranda ASC, ACC menggunakan model pendahulu VENICE pada film Top Gun: Maverick dan melakukan percobaan pada VENICE 2 yang dibandingkan dengan pendahulunya di kegelapan padang pasir California. Dia memberikan penilaian ini:
“3200 ASA sungguh luar biasa. Menurut saya, betapa bersihnya kamera ini – sungguh merupakan suatu hal yang luar biasa. Dalam film, masih ada ketepatan dalam bayangan, dan pengambilan gambar wide shot yang cukup spektakuler. Sama sekali tidak ada lampu film pada pengambilan gambar ini. Hanya ada lampu mobil, api, dan itulah intinya. Tujuannya adalah untuk pergi ke tempat antah berantah dan menyalakan api besar dan melihat sejauh mana sensor baru ini dapat menangkap gambar di sebuah gunung, tanpa noise.”
Rob Hardy, BSC, ASC, sinematografer Inggris yang dikenal dengan karya terobosannya di Mission Impossible: Fallout, Ex-Machina and Devs dan pemenang BAFTA untuk sinematografi untuk film Boy A, juga turut berkomentar:
“Saya terbiasa menggunakan VENICE pendahulunya dan saya bisa mengatakan, bahwa saya sangat menyukai kamera itu. Kesempatan untuk menggunakan VENICE 2 adalah kesempatan yang sangat fantastis. Ini adalah pertama kalinya saya menggunakan sensor yang lebih besar, 8,6K dan kami cukup beruntung untuk mendapatkan beberapa lensa anamorphic yang benar-benar diatur untuk efek sinematik penuh, serta benar-benar memanfaatkan keseluruhan sensor. ISO telah ditingkatkan sehingga memungkinkan saya untuk mengambil gambar pada kecepatan yang lebih tinggi dalam situasi pencahayaan rendah yang merupakan sesuatu yang sebelumnya tidak menjadi pilihan, dan itulah keuntungan besar bagi saya.”
Dengan sensor 8,6K yang menyediakan cukup banyak oversampling, gambar yang diambil menggunakan VENICE 2 akan mendapatkan benefit dari noise yang rendah dan informasi yang diperkaya dalam produksi 2K atau 4K. Hal ini menunjukkan bahwa kamera ini sangat cocok untuk pengaturan VR, VFX dalam kamera dan Virtual Production, memberikan pengalaman yang imersif dan gambar yang realistis, terutama jika dikombinasikan dengan layar Crystal LED Sony yang memiliki kontras tinggi dan berskala besar.
Keberhasilan VENICE Pendahulu
Sejak diluncurkan pada tahun 2017, VENICE telah digunakan untuk pengambilan gambar lebih dari 300 rilis teater, siaran, kabel, dan streaming, termasuk serial pemenang penghargaan Emmy, The Crown, dan film Paramount yaitu Top Gun: Maverick. Pembaruan firmware dan hardware secara rutin untuk memenuhi kebutuhan kreatif terkini telah menjadi faktor kunci yang membuat VENICE telah digunakan secara luas.
Peningkatan yang Dipengaruhi Pengguna
VENICE 2 mempertahankan banyak fitur yang membuat VENICE pendahulunya sukses, termasuk Dual Base ISO, 8-stops built-in ND filters, kompatibilitas dengan berbagai macam lensa, termasuk semua PL mount dan E-mount khas Sony yang memungkinkan adaptor untuk berbagai macam lensa.
Berkat masukan langsung dari komunitas produksi film, VENICE 2 didesain dengan bodi yang lebih kecil dan lebih ringan dibandingkan VENICE pendahulunya, namun tetap mempertahankan pengoperasian yang intuitif. Meskipun lebih kecil 44mm dan lebih ringan sekitar 10%[iv], sasis VENICE 2 memungkinkan perekaman internal X-OCN dan Apple 4K ProRes 4444, serta 422 HQ tanpa perekam AXS-R7, yang menawarkan kegunaan tingkat lanjut dalam bodi yang ringkas dan ringan.
Resolusi pengambilan gambar yang dapat dipilih pengguna dari sensor gambar 8,6K memungkinkan pengambilan gambar dalam berbagai mode, termasuk:
8.6K | 3:2 | 30FPS | Full-Frame |
8.2K | 17:9 | 60FPS | Full-Frame |
5.8K | 6:5 Anamorphic | 48FPS | Super35 |
5.8K | 17:9 | 90FPS | Super35 |
*Informasi selengkapnya mengenai mode imager dapat ditemukan di sini.
Desain Sensor yang Dapat Dipertukarkan
Untuk fleksibilitas yang lebih tinggi di lokasi, sasis menambahkan fitur unik untuk menukar blok sensor gambar. Kamera dapat digunakan dengan sensor 8,6K serta blok sensor 6K aslinya[v]. Bodi kamera secara otomatis mengenali perubahan tersebut dan akan melakukan start-up tanpa perlu menukar firmware atau menginstal ulang. Selain itu, sensor 6K aslinya akan memungkinkan frame rate yang lebih tinggi.
Kegunaan yang Ditingkatkan dengan Perekaman Internal dan Ukuran yang Lebih Kecil
Kecil, ringan namun kokoh, VENICE 2 memanfaatkan kartu AXS berkecepatan tinggi 6,6Gbps baru, AXS-A1TS66 untuk perekaman 8K 60p. Memory Card Readers AXS yang sudah ada, termasuk AXS-AR3 melalui interface Thunderbolt™3[vi], juga kompatibel dengan media baru ini.
Selain itu, user interface VENICE 2 sama dengan VENICE pendahulunya, tetapi dilengkapi dengan sejumlah peningkatan untuk penggunaan yang lebih mudah dan lebih intuitif untuk digunakan. Kamera ini menawarkan desain produk yang telah berevolusi, namun tetap kompatibel dengan hampir semua aksesori VENICE pendahulunya.
Pembaruan lainnya pada VENICE 2, berdasarkan masukan dari pengguna VENICE saat ini untuk meningkatkan kegunaan, termasuk:
- Output 4K dengan penerapan LUT
- Pemrosesan LUT 3D yang sudah disempurnakan untuk meningkatkan kualitas gambar
- Perubahan EI secara langsung diterapkan ke output S-Log3
- Kontrol LUT/ASC-CDL melalui Ethernet/Wi-Fi
- Pengoperasian Zoom to Fit (perekaman Full-Frame dengan monitoring 17:9/16:9)
- Posisi konektor Ethernet diubah ke sisi Asisten Kamera
- Konektor output Lemo 2pin 12V
- Terdapat mikrofon internal
FE 50mm F1.4 GM, Lensa Ringkas Terbaru pada Jajaran Lensa Full-frame, Menghadirkan Resolusi Luar Biasa, Bokeh Indah, dan Autofokus Cepat dalam Desain yang Sangat Ringan
Gambar Tajam dan Bokeh Menawan
Desain optik canggih dan berbagai elemen yang unik pada seri G Master™ terbaik Sony menghadirkan kualitas gambar luar biasa pada FE 50mm F1.4 GM. Kontrol aberasi spherical pada tahap desain dan produksi, berkontribusi pada bokeh indah. Lensa ini menawarkan bokeh yang dihasilkan secara alami dengan 11-blade circular aperture dan realisme yang tajam ditawarkan pada seluruh rentang apertur maksimum. Bokeh yang pekat dan halus pada F1.4 ideal untuk berbagai skenario pengambilan gambar, termasuk membuat subjek foto menonjol dari sekelilingnya.
FE 50mm F1.4 GM dilengkapi dengan dua elemen XA (extreme aspherical) yang secara efektif mengoreksi kelengkungan bidang dan sebagian besar jenis aberasi. Lensa ini juga didesain dengan satu elemen kaca ED (extra-low dispersion) yang menekan aberasi kromatik untuk mempertahankan gambar yang jernih dan tajam tanpa color bleeding. Kombinasi desain elemen XA dan ED membantu menghasilkan resolusi tinggi di seluruh frame. Nano AR Coating II asli Sony pada lensa menekan pantulan, bahkan dalam kondisi latar penuh cahaya.
Lebih lagi, jarak fokus minimum pada FE 50mm F1.4 GM hanya 0,41 meter dan pembesaran maksimum 0,16x saat autofokus digunakan. Tingkat performa close-up ini memberikan fleksibilitas ekstra ketika merekam foto dan video.
Desain yang Sangat Ringkas untuk Keserbagunaan Maksimum
FE 50mm F1.4 GM memiliki teknologi desain optik paling canggih dari Sony, termasuk elemen XA yang diposisikan dengan tepat, XD (extreme dynamic) linear motors bertenaga besar, dan compact circular aperture unit terbaru. Elemen ini sangat penting untuk mewujudkan lensa dengan apertur besar dan resolusi tinggi yang memiliki diameter hanya 80,6 mm, panjang 96,0 mm dan berat 516 gram. Dengan ukuran ini, menciptakan lensa yang 33% lebih ringan dan volume 15% lebih kecil dibandingkan model konvensional dengan spesifikasi yang sama.
Ukuran ringkas FE 50mm F1.4 GM yang dipasangkan dengan bodi kamera Sony membuat lensa ini sangat serbaguna dalam situasi pengambilan foto dan video. Dengan jenis mobilitas dan performa low-light ini, lensa ini menjadi pilihan yang tepat untuk segala hal, mulai dari portraits, weddings, dan commercial. Ukurannya yang ringkas juga membuatnya menjadi pilihan lensa yang ideal untuk pengoperasian gimbal dan drone.
Autofokus Cepat, Tepat dan Andal
Autofokus FE 50mm F1.4 GM sangat cepat dan tepat, menjadikannya pilihan ideal untuk pembuatan konten yang andal. Autofokus lebih cepat 1,9x dibandingkan model konvensional dengan spesifikasi yang sama. Kelompok fokus lensa ini digerakkan oleh XD linear motors bertenaga besar Sony dan menggabungkan algoritma kontrol canggih untuk penggerak fokus yang halus dan responsif. Ketika dipasangkan dengan kamera Alpha terbaru dari Sony, lensa ini dapat dengan cepat memperoleh fokus dan melacak subjek, bahkan saat menggunakan shallow depth of field yang tersedia pada F1.4.
XD linear motors dan algoritma kontrol mengoptimalkan respons terhadap sinyal kontrol sehingga pemfokusan menjadi tepat dan getaran diminimalkan untuk pengoperasian AF yang halus dan senyap. Hal ini sangat menguntungkan apabila membuat video, memungkinkan subjek pada video untuk secara halus ditangkap dan dilacak, bahkan pada saat merekam dengan 120 fps atau frame rate tinggi lainnya. Kemampuan untuk menyerahkan fokus pada kamera saat perekaman solo atau dengan tim kecil, dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas kreatif secara signifikan. FE 50mm F1.4 GM dilengkapi dengan teknologi lensa terbaru untuk mengurangi focus breathing yang memastikan bahwa kualitas gambar tertinggi dapat dicapai. Selain itu, FE 50mm F1.4 GM mendukung fungsi breathing compensation yang tersedia di kamera Sony Alpha yang kompatibel.
,
Pengoperasian Intuitif dan Keandalan Luar Biasa
Lensa ini telah didesain secara intuitif untuk membantu memberikan efisiensi alur kerja yang maksimal bagi para kreator saat pengambilan gambar. Linear Response MF memastikan bahwa cincin fokus merespon secara langsung dan berulang-ulang pada kontrol halus saat pemfokusan manual. Sebagai evolusi yang menarik pada jajaran G Master premium, FE 50mm F1.4 GM juga memiliki tombol iris lock, yang pertama kali tersedia pada lensa prime Sony. Lebih lagi, lensa ini memiliki thread mount 67 mm, sehingga memungkinkan filter untuk ditukar dengan lensa FE 24mm F1.4 G Master dan FE 35mm F1.4 G Master.
Focus hold button dan focus mode switch memberikan keserbagunaan pengambilan gambar ekstra bagi para kreator konten. Focus hold button yang berada di dua titik pada lensa, dapat diatur ke beberapa fungsi lain dari menu kamera. Focus mode switch memungkinkan untuk beralih antara autofokus dan fokus manual dengan cepat untuk beradaptasi dengan kondisi pengambilan gambar yang berubah-ubah dengan cepat.
Elemen lensa depan FE 50mm F1.4 GM memiliki lapisan fluorine yang dapat menahan dan memudahkan dalam membersihkan sidik jari, debu, air, minyak dan kontaminan lainnya. Desain tahan debu dan kelembapan memberikan keandalan ekstra untuk penggunaan di luar ruangan dalam kondisi yang menantang. Tambahan ini memungkinkan para kreator untuk menggunakan lensa dengan penuh percaya diri di hampir semua lingkungan pengambilan gambar.
Harga dan ketersediaan
Kamera VENICE 2 sudah dapat dipesan melalui Sony authorised dealers.
FE 50mm F1.4 GM akan tersedia di Indonesia pada April 2023, dengan harga Rp20.999.000. Pembelian secara pre-order dapat dilakukan mulai tanggal 3 hingga 17 Maret 2023 di berbagai Sony authorized dealers. Untuk pembelian dalam masa pre-order, para pelanggan akan mendapatkan Corkcicle tumbler eksklusif yang akan sangat berguna untuk fotografer dan videografer dengan mobilitas tinggi.
Event
Kamera Fujifilm GFX100S II dan Lensa GF500mm F5.6R LM OIS WR Resmi rilis di Indonesia
www.gwigwi.com – Fujifilm Indonesia resmi meluncurkan kamera Fujifilm GFX100S II dan lensa GF500mm F5.6R LM OIS WR. Dalam event bertajuk GFXperience yang diadakan di Studio Jakarta – Fatmawati pada Sabtu, 22-06-2024, selain memperkenalkan produk terbarunya, gwiples juga bisa Hands-On Experience kamera Fujifilm GFX100S II di 2 Spot Foto yang sudah di buat dengan Thematic terbaik serta diberikan tips & trik dari fotografer profesional tentang teknik beauty portrait.
Kamera Medium Format 102MP yang Kompak dan Terjangkau
Fujifilm GFX100S II adalah kamera mirrorless medium format ketujuh yang dirilis Fujifilm sejak 2019, menghadirkan kemampuan tinggi dalam sebuah desain yang kompak dan harga yang terjangkau. Dengan sensor besar 102MP dan prosesor X-Processor 5, kamera ini memberikan kualitas gambar yang luar biasa. Stabilisasi gambar in-body yang canggih memungkinkan pengambilan foto yang jernih meskipun dalam kondisi minim cahaya.
Spesifikasi:
• Sensor: GFX 102MP BSI CMOS II
• Prosesor Gambar: X-Processor 5
• ISO: 100-12800 (dapat diperluas hingga 40-102400)
• Stabilisasi Gambar: In-Body Image Stabilization (IBIS) hingga 8 stop
• Kemampuan Video: 4K DCI/30p 12-Bit ProRes RAW melalui HDMI
Menjadi Lensa GFX Dengan Jangkauan Menakjubkan
Lensa GF500mm F5.6R LM OIS WR memberikan daya zoom yang mengagumkan, ideal untuk fotografi jarak jauh seperti potret hewan liar, olahraga, atau pemotretan alam. Dengan kualitas optik yang tinggi dan fitur stabilitas gambar inovatif, lensa ini merambah batas-batas kreativitas dalam fotografi.
Spesifikasi :
• Jarak Focus: 500mm (setara dengan 396mm pada format 35mm)
• Stabilisasi Gambar: Optical Image Stabilization (OIS) dengan efektivitas hingga 6 stop
• Konstruksi Lensa: 21 elemen dalam 14 grup
• Jarak minimum focus: 2.75m
• Filter thread: 99mm
Untuk harganya sendiri ada Exclusive Deals Fujifilm di Blibli.com yang berlangsung dari 22 Juni – 14 Juli 2024.
Fujifilm GFX100S II
– Special Price : Rp 84.999.000
– Free by claim: Battery NP W-235, Charger BC-W235, Prograde SDXC 64GB UHS-II
– Diskon up to 5 juta untuk transaksi di Blibli
Lensa Fujifilm GF500mmF5.6 R LM OIS WR
– Special Price: Rp 59.999.000
– Diskon up to 3 juta untuk pembelian lensa ini
Dengan peluncuran kamera Fujifilm GFX100S II dan lensa GF500mm F5.6R LM OIS WR, Fujifilm sekali lagi membuktikan komitmennya untuk membawa inovasi terbaik ke dunia fotografi. Kedua produk ini siap mengantarkan para fotografer ke Next Level dalam mengekspresikan kreativitas mereka melalui gambar-gambar yang memukau dan berkualitas tinggi.
Kamera
Sony Electronics Merilis Alpha 9 III dan Large-Aperture Telephoto Prime Lens G Master FE 300mm F2.8 GM OSS
www.gwigwi.com –
Sony memperkenalkan kamera Alpha 9 III terbaru yang dilengkapi dengan sensor gambar full-frame global shutter pertama di dunia sekaligus meluncurkan lensa prima telefoto 300mm teringan di dunia, G Master™ FE 300mm F2.8 GM OSS, lensa 35mm full-frame α™ (Alpha™) E-mount (nama produk SEL300F28GM) dengan aperture maksimum F2.8.
“Sony memiliki komitmen untuk terus berinovasi dan memberikan kemudahan kepada pengguna. Menyambut tahun 2024, kami meluncurkan kamera Alpha 9 III dan Lensa G Master™ FE 300mm F2.8 GM OSS yang dapat dipasangkan dan digunakan oleh para fotografer untuk menangkap berbagai momen berharga dan penuh kejutan di sepanjang tahun yang akan berjalan.” ujar Yoshiyuki Fujioka, President Director of PT Sony Indonesia.
Sensor gambar full-frame global shutter yang baru memungkinkan kamera untuk memotret dengan burst speed hingga 120 fps tanpa distorsi atau blackout kamera. Dengan menggabungkan sensor inovatif ini dengan sistem AF tercanggih dari Sony yang memiliki AI autofokus dengan perhitungan fokus AF/AE hingga 120 kali per detik, serta kemampuan untuk menyinkronkan flash pada semua kecepatan pemotretan, Alpha 9 III membuka kemungkinan baru bagi fotografer profesional untuk mengabadikan momen yang sangat penting. Kamera Alpha 9 III yang terbaru ini cocok digunakan untuk berbagai genre, khususnya genre birding, sports, dan portrait.
Sementara itu, lensa G Master™ FE 300mm F2.8 GM OSS menawarkan detail tertinggi yang merupakan ciri khas G master serta performa AF (autofocus) berkecepatan tinggi dan presisi tinggi. Selain itu, desainnya yang ringan, sekitar 1470g (tidak termasuk dudukan tripod) dan keseimbangan yang sangat baik, membuat pengguna dapat menangkap momen yang tajam, dinamis dan menentukan, misalnya, momen olahraga atau gerakan hewan yang lincah, dengan pemotretan genggam. Apabila dipasangkan dengan kamera Alpha 9 III, pemotretan beruntun berkecepatan tinggi dengan pelacakan AF/AE hingga 120 frames per detik dapat dilakukan. Bahkan, subjek dengan pergerakan yang rumit, dapat dilacak dengan presisi tinggi. Lensa ini sangat cocok untuk dipasangkan dengan bodi kamera yang ringan untuk mengurangi beban pada fotografer selama sesi pemotretan yang panjang. Lensa G Master™ FE 300mm F2.8 GM OSS juga kompatibel dengan teleconverter opsional, sehingga anda dapat memotret pada jarak telefoto hingga 600 mm (setara dengan 900 mm apabila menggunakan kamera APS-C). Lensa ini cocok digunakan oleh para profesional yang berfokus di genre birding dan sports.
Kamera
Sony Meluncurkan Kamera APS-C α6700, Lensa Zoom G-Master SEL1635GM2, dan Microphone ECM-M1
www.gwigwi.com – Sony Electronics telah meluncurkan lini Digital Imaging terbarunya di tahun 2023, yakni kamera mirrorless APS-C α6700, lensa wide-angle zoom G Master™ SEL1635GM2, dan melengkapi seri kamera dan lensa, Sony juga meluncurkan shotgun microphone ECM-M1. Kombinasi dari produk Digital Imaging Sony dapat memberikan pengalaman luar biasa untuk berbagai macam keperluan.
Yoshiyuki Fujioka, President Director in PT Sony Indonesia mengungkapkan, “Di Sony, kami secara konsisten meningkatkan kemampuan para pelaku industri kreatif, seperti videographer dan fotografer. Dengan peluncuran lini kamera, lensa dan mikrofon yang baru, kami memungkinkan para fotografer dan videografer untuk memiliki alat baru yang memungkinkan performa gambar berkualitas tinggi.”
Kamera mirrorless α6700
Kamera mirrorless α6700 didesain untuk hybrid shooting yang mampu menghasilkan foto dan video dengan kualitas terbaik di berbagai situasi seperti acara pernikahan, travelling, street photography, dan portrait. α6700 menghadirkan desain paling ringkas dan ringan dari seri α6000, kamera mirrorless APS-C tercanggih dari Sony saat ini.
Menggabungkan APS-C back-illuminated Exmor R® CMOS image sensor boasting 26.0 megapiksel efektif dengan kecepatan dan kekuatan mesin pemrosesan BIONZ XR® yang canggih dari Sony, α6700 menghasilkan performa luar biasa dengan desain yang ringkas dan ringan.
Kamera ini mendukung pengambilan video 4K beresolusi tinggi hingga 120fps[i], dynamic range 14+ stop[ii] untuk menangkap detail dalam kondisi yang kurang bersahabat atau kurang pencahayaan dan dilengkapi profil gambar S-Cinetone™ yang terdapat pada Sony Cinema Line profesional untuk gambar yang tidak memerlukan gradasi warna, dan memberikan tampilan warna kulit manusia yang menakjubkan.
Lensa wide-angle zoom G Master™ SEL1635GM2
Lensa wide-angle zoom G Master™ SEL1635GM2 sebagai lensa E-mount Alpha™ full-frame 35mm mencakup panjang fokus dari 16mm hingga 35mm dengan bukaan maksimum F2.8 pada seluruh rentang zoom yang ditargetkan untuk menghasilkan foto landskap dan video komersial.
SEL1635GM2 memenuhi kebutuhan para fotografer dan videografer yang mencari lensa berkinerja tinggi, dan dengan daya deskriptif dan AF (autofocus) berkecepatan tinggi yang unik dari G Master, memungkinkan untuk menonjolkan performa tinggi bodi kamera yang canggih secara maksimal. Selain itu, dengan bentuk terkecil dan teringan di dunia[iii], lensa ini akan mengoptimalkan pemotretan yang gesit.
Dengan perluasan lensa wide-angle zoom, aperture maksimum F2.8 lensa zoom generasi kedua[iv] akan tersedia, bersama dengan lensa standar (24-70mm) dan telefoto (70-200mm), lensa SEL1635GM2 paling ringan di dunia[v] ini memiliki performa resolusi yang istimewa, yang semakin memperkuat sistem Alpha, menciptakan lingkungan pemotretan yang kaya dan bervariasi.
Shotgun microphone ECM-M1
Sony juga meluncurkan ECM-M1, shotgun microphone pertama di dunia dengan delapan mode perekaman audio[vi] pilihan. Dengan 4 kapsul mikrofon dan beamforming yang unik, serta teknologi pemrosesan digital yang canggih, mikrofon ini menawarkan mode yang bervariasi, termasuk stereo. Mode ultra-directional menangkap suara yang ditargetkan dari depan (dalam lebar 30 derajat) dan pada saat yang sama secara efektif menekan suara lain, secara dinamis beradaptasi dengan suara sekitar di sekitarnya. Mode ini ideal untuk wawancara dan skenario berorientasi selfie di mana subjek selalu berada di depan mikrofon. Mode lain dapat disesuaikan dengan keperluan perekaman. Hal ini membuat ECM-M1 sangat cocok bagi para kreator konten dalam setiap situasi, sekaligus menjaga kualitas audio yang baik.
Kepedulian lingkungan dan aksesibilitas
Selama 10 tahun terakhir, Sony telah mengganti sekitar 379 ton[vii] plastik baru dengan plastik daur ulang pada kamera digital dan kamera video digital. Bahan daur ulang, termasuk SORPLASTM[viii], secara aktif digunakan untuk bodi kamera, mengurangi dampak lingkungan tanpa mengorbankan fungsionalitasnya. Selain itu, kamera ini dilengkapi dengan fungsi Pembaca Layar[ix] yang dapat membaca menu dan layar pemutaran video untuk membantu pengoperasian yang diharapkan dapat mendukung aktivitas kreatif dari berbagai macam kreator.
Harga dan Ketersediaan
- Kamera mirrorless α6700 akan tersedia di Indonesia pada bulan Oktober 2023 dengan harga Rp21.999.000 (body) dan Rp22.999.000 (kit SELP1650). Konsumen dapat melakukan pembelian pre-order mulai dari tanggal 1 September – 24 September 2023. Sony juga menghadirkan promosi paket pre-order khusus dengan gratis Sony Memory Card SF-G64T.
- Lensa wide-angle zoom G Master™ SEL1635GM2 akan tersedia di Indonesia pada bulan Oktober 2023 dengan harga Rp35.999.000 Konsumen dapat melakukan pembelian pre-order mulai dari tanggal 1 September – 24 September 2023. Sony juga menghadirkan promosi paket pre-order khusus dengan lens protector dan filter pouch.
- Shotgun microphone ECM-M1 telah tersedia di Indonesia di bulan September 2023 dengan harga Rp4.999.000.
[i] QFHD (3840×2160). Sekitar 38% dari sudut pandang dikrop.
[ii] When shooting S-Log3. Sony internal measurement.
[iii] Pada pengumuman produk bulan Agustus 2023. Dibandingkan dengan lensa zoom full-frame F2.8 16-35 mm yang mendukung fokus otomatis. Survei Sony.
[iv] Pada pengumuman produk bulan Agustus 2023. Survei Sony.
[v] Pada pengumuman produk bulan Agustus 2023. Survei Sony.
[vi] Pada siaran pers Juli 2023. Penelitian Sony. Sebagai mikrofon kamera.
[vii] Menurut penelitian Sony. Bahan daur ulang yang digunakan untuk bodi dan aksesori produk dari April 2012 hingga Maret 2022.
[viii] SORPLAS™ mungkin tidak dapat digunakan untuk suku cadang yang digunakan tergantung pada periode produksi.
[ix] Bahasa yang didukung berbeda-beda, tergantung pada wilayah penjualan.
-
Event3 weeks ago
SEGA Siap Memukau di Thailand Game Show 2024
-
Tech & life3 weeks ago
ASUS Perkenalkan Motherboard ROG Maximus, ROG Strix, TUF Gaming, Prime, dan ProArt Z890
-
Berita Anime & Manga3 weeks ago
Lagu Baru Kayoko Yoshizawa, Tasokare, Jadi Opening Theme Anime Tasokare Hotel
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Film VENOM: THE LAST DANCE, Konklusi Trilogi Alakadar
-
Event3 weeks ago
Pihak AFA Singapura 2024 Membagikan Detail Menarik dan Kejutan Bagi Para Penggemar
-
Event3 weeks ago
SEGA Rilis Detail Booth untuk Thailand Game Show 2024!
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Film 1 Million Followers, Menukar Hidupmu Dengan Ketenaran
-
Event4 weeks ago
Satu Minggu Menuju Keseruan Event Kolaborasi OTAKU JUDGE dan NieR