Gaming
Review Game: Star Wars: Battlefront (2015), Game First Person Shooter paling menyenangkan
GwiGwi.com – Jika kamu tidak keberatan dengan ketiadaan mode single player, maka saya mungkin akan menobatkan Star Wars: Battlefront sebagai game shooter paling fun di tahun 2015.
Saya tidak bilang terbaik, namun jelas Star Wars: Battlefront merupakan game shooter yang menyenangkan dan kamu tidak akan menemukan keagungan yang sama dari game sejenis lainnya.
Star Wars: Battlefront saya sebut menyenangkan karena ada banyak mode game yang seru untuk dimainkan, mulai dari pertarungan berskala kecil antar hero sampai dengan pertarungan berskala megah untuk mengawal AT-AT (All Terrain Armored Transport).
Karena Star Wars: Battlefront diangkat dari seri fiksi sains populer Star Wars, banyak orang yang mau secara sukarela menjelajah berbagai mode game hanya untuk mencoba seperti apa rasanya menjadi Stormtrooper, pengawal hero, sampai menjadi Luke Skywalker sendiri.
Efek dari ketersediaan berbagai mode ini adalah kamu akan cenderung mudah untuk bergabung ke dalam sebuah mode game apapun dalam hitungan kurang dari satu menit. Hal ini cukup kontras dengan Call of Duty Black Ops III, di mana mendaftar mode Gun Game saja terkadang membutuhkan waktu hingga lima menit.
Sekarang setelah kamu bisa main mode apapun tanpa lama mengantre, game ini juga menyambut kamu dengan gameplay yang sederhana. Star Wars: Battlefront tidak mempunyai sistem revive, perk yang terlalu kompleks, atau level weapon.
Kamu bisa dengan sangat mudah menikmati game ini dari awal tanpa harus memusingkan hal-hal yang saya sebutkan tadi. Cukup arahkan senjata dan tembak. Bahkan sistem recoil dan aiming juga dibuat sederhana dan kasual. Tidak ada trik khusus yang harus terlalu diperhatikan seperti game FPS lainnya.
Ini mungkin membuat para veteran FPS sedikit menaikkan alis mata. Namun ini juga membuka pintu yang lebar bagi para pemain FPS kasual ataupun mereka yang pertama kali mencoba. Jangan salah sangka, refleks, map awareness, dan akurasi tetap dibutuhkan, namun saya rasa tidak pada tingkat yang sama dengan katakanlah Call of Duty.
Kamu yang membutuhkan sedikit bumbu juga bisa menggunakan tiga perk, mulai dari bom, backpack untuk melontarkan kamu ke udara, sampai dengan senjata sniper. Dalam keadaan tertentu ini bisa sangat membantu, namun sang developer berhasil membuatnya menjadi tambahan yang membantu daripada tambahan yang wajib.
Satu hal yang saya rasa cukup brilian adalah sistem pasangan. Kamu akan dipasangkan dengan satu teman acak di dalam tim. Fungsinya adalah kamu bisa bangun tepat di sebelah dia setelah tewas di medan pertempuran dan juga menggunakan perk miliknya. Ini berarti jika kebetulan kamu mendapat pasangan yang sudah memiliki banyak perk, kamu dapat menikmati kelebihan yang sama. Ini lagi-lagi membuat game lebih mudah diakses oleh pemain-pemain baru.
Walaupun terkesan kasual dan sederhana, namun Star Wars: Battlefront mempunyai daya tariknya sendiri. Yang pertama adalah grafisnya yang tampak sangat realistis. Objek dan karakter terlihat lebih hidup, walaupun desain lingkungan terbilang cukup kosong dengan begitu banyak ruang terbuka tanpa detail.
Yang kedua adalah walaupun Star Wars: Battlefront mempunyai skala pertarungan yang cenderung besar, namun lagi-lagi mudah diakses. Kamu tidak akan mengalami hal yang namanya spawn – jalan jauh – kemudian mati tiba-tiba karena ada orang menembak kamu.
Walaupun menggunakan senjata laser, namun damage yang dihasilkan tidak begitu besar dan kamu mempunyai waktu tambahan untuk bereaksi. Intinya kamu akan mempunyai lifespan yang lebih panjang dan ini membuat permainannya lebih mudah untuk dinikmati.
Secara keseluruhan, saya sama sekali tidak menemukan hal buruk tentang Star Wars: Battlefront. Namun harus diakui, Call of Duty merupakan seri yang lebih cocok bagi saya. Di Call of Duty, tingkat presisi, taktik, dan segala kerumitannya adalah sesuatu yang lebih terasa worth it untuk dilakukan.
Saya suka menghabiskan waktu dua menit lebih menatap jendela kosong dengan senjata sniper saya, hanya untuk membunuh orang pertama yang lewat. Sensasi prajurit seperti inilah yang tidak saya dapatkan di Star Wars: Battlefront.
Tapi ketika hari sedang buruk dan saya butuh game shooter yang menyenangkan, saya tidak akan ragu untuk menyalakan PS4, menjalankan Star Wars: Battlefront, dan merasakan keagungan suasana tembak menembak khas Star Wars.
[youtube id=”V2xp-qtUlsQ” width=”100%” height=”50%” position=”left”]
Esports
Perpaduan Sempurna antara Gaming dan Teknologi: Fokus Kolaborasi Strategis antara realme dan Honor of Kings
www.gwigwi.com – realme, brand smartphone dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dan Honor of Kings (HOK), game MOBA mobile yang paling banyak dimainkan di dunia, telah menandai tonggak sejarah signifikan dengan mengukuhkan kemitraan strategis mereka dalam 2024 Honor of Kings Championship. Setelah dua minggu kompetisi yang ketat, babak Grand Final berakhir dengan spektakuler pada Minggu tanggal 27 Oktober di Jakarta. Di antara tamu undangan yang hadir, Chase Xu – Vice President and CMO realme memberikan penghargaan kepada para juara dan FMVP (Final MVP), merayakan momen kemenangan bagi semua.
Chase Xu berkomentar, “Dengan realme 13+ 5G yang menawarkan pengalaman high-frame-rate 120fps mulus, dan sebagai Official Gaming Phone untuk 2024 Honor of Kings Championship, kami telah memamerkan performa gaming yang luar biasa, sistem pendingin yang superior, dan kemampuan pengisian daya yang cepat. Kolaborasi ini semakin mengukuhkan posisi realme sebagai pemimpin dalam mobile gaming, sekaligus memperkuat komitmen kami untuk memberikan pengalaman bermain game yang tak tertandingi kepada para pengguna.”
Dominator Esports sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia di 2024 Honor of Kings Championship membawa semangat #IndoPride, berkat keberhasilan mereka masuk ke babak Grand Finals setelah menang 3-2 melawan Team Secret, meski harus tunduk setelah kembali berjumpa dengan wakil Malaysia, Black Shrew Esports. Atas prestasi yang membanggakan ini, Dominator Esports yang berada di posisi runner up berhak mengantongi hadiah senilai Rp2,5 miliar.
Esports
Adrnking Kini Akan Bermain Tim Scarz Pada Turnamen Valorant Challengers Japan Tahun 2025 Nanti
adrnking atau Adrian Setiawan yang dimana dirinya pada saat ini sedang berada di tim Scarz liga Jepang tersebut, kini gagal debut pada turnamen Valorant Challengers Split 3 Japan nantinya tersebut yang dimana pada sebelumnya tim ini sudah mengalami kekalahan secara beruntun tersebut kini timnya akan melakukan beberapa hal penyesuaian lainnya nanti.
Yang dimana untuk adrnking atau Adrian Setiawan kini akan segera melakukan debut pada turnamen Valorant Challengers Japan tahun 2025 nanti, yang dimana hal ini sudah hasil diskusi tim Scarz tersebut dengan beberapa pertimbangan.
Akan tetapi pada sebelumnya pemain Valorant Indonesia ini, sudah merasakan turnamen India tersebut yang dimana dirinya memenangkan beberapa turnamen resmi dan nonresmi lainnya tersebut membuat nama dirinya menjadi naik.
Dengan begitu membuat dirinya banyak dilirik oleh beberapa tim besar lainnya, hal ini membuat dirinya mengambil beberapa keputusan tersebut dan menjadi yakin untuk memilih tim Scarz dari Jepang tersebut untuk menjadi tempat tumpuannya tersebut.
Akan tetapi pada saat ini nasib dari pemain Indonesia serta mantan RRQ dan Alter Ego tersebut, masih belum diketahui untuk kedepannya nanti karena masih ada beberapa banyak hal bisa berubah nantinya tersebut.
Esports
Nakya Kembali Kepada Tim Alter Ego Pada Turnamen Valorant Challengers SEA Split 3
Nakya atau Alehandro Fabian Simanjorang akan segera kembali kepada tim Alter Ego, yang dimana dirinya sebelumnya bermain kepada tim bernama Elevate dan dirinya menggantikan posisi Kush ganteng pada saat itu sudah pindah kepada tim RRQ.
Yang dimana dirinya akan bermain sebagai Initiators tersebut dan juga dirinya sebelumnya bisa menggunakan beberapa agen tersebut atau biasanya disebut dengan nama Fleksibelitas tersebut kini akan bermain kepada tim lamanya tersebut.
Pada sebelumnya dirinya sudah bermain di tim Bigetron Arctic pada tahun 2022 lalu, serta dirinya kembali kepad Alter Ego pada tahun 2023, lalu dirinya dipinjamkan kepada tim Elevate pada tahun 2024 kini dirinya kembali pada akhir 2024 untuk menggantikan posisi Kush tersebut.
Dengan begitu dirinya ingin berpasitipasi pada turnamen Valorant South East Asia Split 3 nantinya tersebut, pada stage 3 playoff nantinya tersebut dan juga dirinya mungkin belum mampu bisa menyeimbangkan dengan kompoisi tim pada saat ini.
Karena kehandiran Nakya atau Alehandro Fabian Simanjorang saat ini, sangatlah mendadak karena dirinya kembali hadir pada tanggal 22 Juli 2024 kemarin tersebut dan dirinya tidak sempat bermain pada bertandingan Valorant Challengers Indonesia Split 2 2024 terakhir kemarin.
-
Entertainment4 weeks ago
ZUTOMAYO Ungkap Detail Mini Album Terbaru Koke no Ichinen Kaiba ni Takusu
-
Entertainment4 weeks ago
ZUTOMAYO Rilis Digital Lagu “TAIDADA” untuk Anime DAN DA DAN!
-
Event3 weeks ago
SEGA Siap Memukau di Thailand Game Show 2024
-
Tech & life3 weeks ago
ASUS Perkenalkan Motherboard ROG Maximus, ROG Strix, TUF Gaming, Prime, dan ProArt Z890
-
Event4 weeks ago
Tirai dibuka pada Festival Langsung Musik Bandai Namco pertama di Anime Friends 2024!
-
Berita Anime & Manga3 weeks ago
Lagu Baru Kayoko Yoshizawa, Tasokare, Jadi Opening Theme Anime Tasokare Hotel
-
Event3 weeks ago
Pihak AFA Singapura 2024 Membagikan Detail Menarik dan Kejutan Bagi Para Penggemar
-
TV & Movies1 week ago
Review Film VENOM: THE LAST DANCE, Konklusi Trilogi Alakadar