TV & Movies
Review Film Slender Man, Gelap dan Klasik

GwiGwi.com – Slenderman, merupakan salah satu ikon Creepypasta yang cukup mendunia dan saking terkenalnya, karakter ini sudah memiliki gimnya sendiri seperti Slender The Eight Pages hingga Slender the Arrival.Kali ini Slenderman “melangkah” ke sesuatu yang lebih besar lagi yaitu film dengan judul Slender Man.
Slender Man sendiri merupakan film dengan genre horror Supernatural yang terinspirasi dari legenda adanya makhluk Slenderman.Berawal dari empat sekawan yaitu Hallie (Julia Goldani Telles), Wren (Joey King), Zoey (Annalisse Basso) dan Chloe (Jaz Siclair) yang penasaran akan eksistensi Slenderman yang akan membawa mereka ke suatu pengalaman dan mimpi buruk yang tidak akan mereka lupakan.
Jalan cerita film ini sekilas seperti film horror barat yang identik dengan kehidupan remaja remaja yang cukup membosankan namun disisi lain bagaimana penyampaian cerita dalam menguak misteri Slenderman di film ini cukup baik dan cukup membuat penasaran.Film ini memang film horror namun bagaimana pemberian kesan horror itu sendiri malah terbilang biasa dan cukup pasaran, lalu bagaimana sisi supernaturalnya ? bisa dihitung jari.
Film ini menggunakan tone yang gelap yang bertujuan untik meningkatkan kesan mistis kehadiran Slenderman iti sendiri namun hal tersebut malah akan berefek pada ketidaknyamanan dalam menikmati film ini dan juga beberapa adegan yang cukup menganggu.Scoring di film ini pun merupakan hal pendukung untuk menciptakan kesan jumpscare itu sendiri.Para karakter disini pun bisa diketahui motifnya dalam mendukung jalan ceritanya film ini dan juga ekspresi melihat sesuatu yang horror masih dirasa kurang.Kemunculan Slenderman sendiri pun didukung dengan keadaan sekitar yang modern namun merupakan hal klasik dalam memunculkan karakter seram.
Kemunculan Slenderman di Creppypasta memang memberikan beragam inspirasi seperti gim hingga film.Film Slender Man sendiri memiliki jalan cerita yang klasik dalam artian seperti film horror namun dengan karakter karakter remaja yang penasaran hingga terciptalah “blunder” yang mudah ditebak tapi film ini cukup baik dalam mengajak penonton untuk mengetahui bahwa eksistensi Slender Man itu ada, setidaknya di film ini sehingga bisa dijadikan satu alasan kecil betapa menariknya film horror ini dan mungkin film Slender Man ini akan lebih terasa menegangkan bila disajikan dalam bentuk mockumentary atau found-footage.
TV & Movies
Review Film The Boogeyman, Adaptasi Stephen King yang Epik!!

www.gwigwi.com – GwiGwi.com – Sadie Harper (Sophie Thatcher) dan Saywer Harper (Vivien Lyra Blair) baru saja kehilangan ibu mereka akibat sebuah kecelakaan. Diliputi rasa sedih yang mendalam, keduanya berusaha untuk mencari perhatian pada ayahnya, Will Harper (Chris Messina) yang sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang psikiater.
Suatu hari, ayahnya tiba-tiba kedatangan seorang pasien yang ingin melakukan konsultasi bernama Lester Billings (David Dastmalchian). Ia mengaku telah diikuti sosok monster yang mengakibatkan kedua anaknya terbunuh.
Mendengar kesaksian tersebut, Will kemudian menghubungi polisi karena menganggap Lester dalam kondisi depresi berat dan berbahaya.

Review Film The Boogeyman, Adaptasi Stephen King Yang Epik!!
Sang adik, Sawyer, yang takut gelap sering diganggu oleh sosok yang tinggal dalam bayangan atau disebut Boogeyman. Monster ini kerap bersembunyi di dalam lemari miliknya atau kolong tempat tidur yang gelap dan tiba-tiba muncul untuk menakuti dirinya. Begitu juga dengan Sadie yang karena suatu kejadian, akhirnya mengalami hal serupa dari makhluk yang berusaha membunuh keluarganya.
Alih-alih berusaha mendengar kedua anaknya, Will justru menolak untuk mempercayai cerita tersebut dan memilih mengantarkan anaknya pada sebuah sesi konseling. Sementara itu, kemunculan makhluk tersebut semakin sering datang dan bersiap untuk memangsa mereka setelah lampu dimatikan.
Film yang disutradarai oleh Rob Savage berhasil menampilkan cerita horor yang menegangkan tanpa jumpscare yang lebay. Meski tidak ada yang terlalu beda dengan pola cerita Stephen King – monster pemakan manusia dalam kegelapan yang berada dalam lemari baju atau kolong tempat tidur – tapi eksekusi cerdas tampilan cahaya dan bayangan yang selalu menandai munculnya hantu nokturnal ini memberikan perspektif dan atmosfer yang menyeramkan sampai ke kursi penonton.
Setidaknya, banyak yang menonton sambil tutup mata demi menghindari jumpscare yang membuat lompat dari bangku.

Review Film The Boogeyman, Adaptasi Stephen King Yang Epik!!
The Boogeyman punya unsur yang menarik, karena memberikan pengalaman penonton untuk ikut merasakan ketakutan dalam film lewat eksekusi yang rapi dan modern. Dominasi unsur visual yang gelap dan hanya dipenuhi cahaya remang-remang, seolah mengembalikan ketakutan masa kecil kita akan ruangan gelap dengan kemungkinan munculnya monster jahat yang mengerikan.
Pengalaman ini seolah menjelaskan juga mengapa sudut ruangan rumah yang gelap itu bisa menciptakan imajinasi mengerikan bagi sebagian orang.
Kemasan visual ini juga didukung ole musik scoring yang menjadi pengiring adegan kemunculan sang monster memberikan efek yang mengerikan.
Duo penulis A Quiet Place, Scott Beck dan Bryan Woods bekerjasama dengan penulis Black Swan, Mark Heyman, berhasil menuangkan cerita horor berbalut kesedihan. Sekali lagi, penonton bukan hanya ikut merasa takut tapi juga memahami kesedihan yang dialami Will dan anak-anaknya pasca kematian istrinya.

Review Film The Boogeyman, Adaptasi Stephen King Yang Epik!!
Seorang ayah yang sebetulnya perhatian namun berusaha menutupi perasaan sedih dan kehilangan di depan kedua putrinya. Sementara kedua anaknya yang berusaha mendapatkan perhatian ayahnya namun gagal karena terlalu sibuk sehingga mengobati rasa kehilangan dengan sendirinya.
Hal ini sangat relate dalam kehidupan sehari-hari tanpa perlu adanya adegan horor, tapi justru itulah kekuatan trio penulis ini dalam mengemas sebuah konflik sebagai benang merah keseluruhan film.
Akhir kata, film The Boogeyman cukup menarik dengan beberapa konflik yang dimunculkan sejak awal. Bukan saja mengenai konflik yang fokus pada sisi horornya, namun juga sisi humanis yang mengajarkan manusia untuk menerima dan merelakan kematian orang yang kita sayang.
TV & Movies
Review Film The Roundup: No Way Out, Ma Dong-seok is back!!

www.gwigwi.com – Berkisah tentang kembalinya Detektif Ma Dong-seok untuk menangani kasus besar.
Berlatar 7 tahun usai penangkapan penjahat di Vietnam.
Kali ini Ma Dong-seok bergabung dengan tim investigasi yang dipimpin Jang Tae Soo.
Di dalamnya turut bergabung pula Detektif Kim Man Jae dan kali Ini kasus yang ditangani cukup berat yaitu perdagangan obat terlarang.
Dalam upayanya mengungkapkan kasus tersebut, Detektif Ma dan timnya akan dihadapkan dengan Joo Sung Cheol, putra dari keluarga chaebol yang merupakan orang yang cukup berpengaruh di Korea Selatan.
Bahkan, mereka juga akan dilibatkan dengan mafia Yakuza yang melakukan kejahatan keji di Korea.
Akankah mereka berhasil mengungkapkan kasus tersebut?
Film ini ternyata adalah film ketiga dari film The Outlaw (2017) dan the Roundup (2022) yang berhasil membuat nama Ma Deong Sok semakin di puncak jajaran aktor asal Korea Selatan ternama. And I think I’m gonna rewatch that.
Jajaran cast selain Ma Dong Seok seperti Lee Joon Hyuk, Aoki Munetaka, Lee Beom Soo, Kim Min Jae, Jeon Suk Ho, dan Go Kyu Pil juga ikut meramaikan film ini dan berhasil saling mengisi dan bersinergi sehingga menciptakan film yang menyajikan aksi action cop yang seru dinikmati sampai menit akhir.
Gak cuman menyajikan “bak-bik-buk” baku hantam semata namun film ini Juga memiliki elemen komedi yang pas timingnya tanpa merusak keseluruhan film ini.
Gue ngerasa kalau Hong Kong punya Police Story, maka The Roundup adalah film action cop seru yang dimiliki Korea Selatan.
Secara keseluruhan, film The Roundup: No Way Out yang sekuelnya tengah disiapkan. Merupakan sajian seru banget dinikmati dan menjadi Salah satu film pilihan yang rilis di bulan Juni ini.
So gwiples, jangan lupa saksikan The Roundup: No Way Out yang rilis di Bioskop jaringan CGV mulai 7 Juni 2023.
TV & Movies
Review Film Spider-Man: Across The Spider-Verse, Multiverse Yang Penuh Cameo

www.gwigwi.com – Sequel petualangan Miles Morales (Shameik Moore) yang ditunggu tunggu akhirnya sudah tayang di Indonesia. Setelah pengenalan beberapa versi Spiderman di Into The Spiderverse, Gwiple kali ini disajikan dengan ratusan versi spider man/woman seperti Spiderman 2099 (Oscar Isaac), Spider Woman Jessica Drew (Issa Rae), Spider Punk (Daniel Kaluuya) , dll serta tentunya kembalinya Spider Gwen (Hailee Steinfeld) dan Peter B. Parker (Jake Johnson).
Bagi Gwiple yang mengikuti komik Spider Man tentunya tidak kesulitan dalam mengenali cameo yang bermunculan sepanjang film namun bagi yang awam mungkin dapat membuat mereka bingung karena tidak mengenal para karakter tersebut. Hal ini memang beresiko membuat penonton awam tidak dapat mengikuti cerita namun Across The Spider-Verse berhasil memberikan background cerita yang singkat dan padat untuk beberapa Spider Man/Woman yang penting di film ini.
Plot cerita Across The Spider-Verse berkisar pada Spot (Jason Schwartzman), seorang villain yang terobsesi ingin membalas dendam pada Miles dan mempunyai kekuatan untuk berpindah-pindah multiverse. Progress cerita pun dikembangkan dengan baik disini, yang awalnya masih santai dan penuh kekocakan semakin lama berubah menjadi semakin serius seiring dengan resiko yang makin berat yang harus diambil oleh Miles. Film ini juga menampilkan pergumulan dalam jati diri Miles yang masih ABG yang tidak dapat terus terang menceritakan siapa dia sebenarnya kepada keluarganya karena itu merasa sendirian dan mencoba mencari kawan-kawan yang seperti dirinya; sebagai ABG yang egonya masih besar juga merasa dapat melakukan banyak hal dan pada fase memberontak.
Visual dalam Across The Spider-Verse tidak perlu ditanya lagi bagaimana berwarna warni dengan ciri khas beberapa Spider yang berbeda-beda. Seperti saat menceritakan Gwen digambarkan layaknya cat air sedangkan Spider Punk seperti namanya digambarkan dengan aliran punk art. Namun kelebihan di visual ini kurang diimbangi dengan sound effect yang agak lemah saat baku hantam dan action lainnya.
Singkat kata Across The Spider-Verse amat bagus dan dapat menjadi film superhero terbaik pada tahun ini. Dan untuk menyambut penayangan film ini di Indonesia, Supermal Karawaci mengadakan event Cosplay Spider-Man baik untuk komunitas dan untuk anak-anak serta acara Coloring dan Cosplay Photo Competition yang berlangsung mulai 31 Mei hingga 9 Juli 2023.
Dan bagi Gwiple yang main Free Fire, nantikan event collab dengan Spider-Man mulai tanggal 2-18 Juni 2023 untuk mendapatkan berbagai item menarik antara lain skin airplane, costume (Miles Morales, Spider Gwen, dan Spider Man 2099), billboard, dan backpack.
Lalu yang terakhir adalah Hyundai yang berkomitmen mengeluarkan mobil listrik dalam mendukung energi terbarukan juga mengadakan pameran kolaborasi bertema Spider-Man:Across The Spider-Verse di Centre Point Medan dan Palembang Trade Centre dari 31 Mei hingga 4 Juni 2023 dimana masyarakat dapat berfoto-foto dengan mengikuti S&K yang berlaku.
- Berita Anime & Manga4 weeks ago
Tertarik Nonton Blue Lock? Kenali Dulu Karakter Anime Blue Lock!
- Music4 weeks ago
‘Suu Sentimental’ dari penyanyi Jepang Kohana Lam Menjadi Lagu Penutup Anime ‘Boku no Kokoro no Yabai Yatsu’
- TV & Movies3 weeks ago
Review Film Fast X, Ancaman Terbesar La Familia tiba
- Event4 weeks ago
Ngedrift dan Barbeque ala Family menyambut perilisan Fast X
- Music4 weeks ago
Single Debut Dori Sakurada ‘MIRAI’ Telah Tersedia untuk Streaming! Mulai Pukul 17.00 WIB Hari Ini, Video Musiknya Akan Dirilis di YouTube Premium!
- TV & Movies2 weeks ago
Review Film Disney’s The Little Mermaid, respect the past, embrace the future
- Mobile Gaming4 weeks ago
Serunya Acara ALLSTAR 2023 di Indonesia! Berbagai Aktivitas “Superstar” dari Mobile Legends: Bang Bang
- Event3 weeks ago
HERE US menggelar kembali “Konser Musik Lagu Jepang” secara hybrid dengan nama “J-Music Live ke-3” di Casablanca, Jakarta