TV & Movies
Review Film ARGYLLE, Penuh muslihat, twist dan kucing
www.gwigwi.com – Sutradara Matthew Vaughn sepertinya punya perasaan khusus untuk genre mata-mata. Walaupun THE KING’S MAN (2021) gagal baik secara resepsi kritikus dan pendapatan, dia sudah siap menggawangi franchise terbarunya yakni ARGYLLE. Tetap memiliki gaya nyeleneh dan aksi stylish khasnya, tapi kalau hanya itu saja serial film THE KINGSMAN juga punya. Nah apakah film mata-mata ini mempunyai keunikan lain yang bisa membuatnya menonjol?
Argylle (Henry Cavill) adalah mata-mata super kuat, mempesona dan terlihat keren melakukan aksinya. Adegan aksi Argylle mengejar LaGrange (Dua Lipa) di awal yang menunjukkan kelebihannya ini ternyata adalah cerita novel buatan penulis kesepian bernama Elly Conway (Bryce Dallas Howard). Argylle yang tidak nyata adalah buah dari imaginasi Elly. Itulah yang dia percaya sampai suatu ketika saat perjalanan ke rumah ibunya (Catherine O’hara), dia bertemu Aidan (Sam Rockwell).
Aidan mengaku sebagai mata-mata yang melindunginya dari organisasi bernama The Division. Pemimpinnya yang kejam (Bryan Cranston) ingin Elly melanjutkan novel Argylle karena ternyata tulisan Elly merefleksikan kenyataan 100%. Elly dirasa mengetahui keberadaan data yang diinginkan Division dan Aidan. Tetapi, apakah semua seperti kelihatannya atau ada kebohongan di balik semua kejadian ini? The Greater The Spy. The Greater The Lie. Semakin hebat mata-matanya. Semakin besar kebohongannya.
ARGYLLE langsung bersandar pada pesona awal dari genre mata-mata ini; tipu muslihat. Bahkan rasanya memasang Henry Cavill sebagai si jagoan keren adalah bagian dari itu saat filmnya sebenarnya berfokus pada Elly dan Aidan. “Tipuan” demikian bertebaran sampai akhir film dan selalu efektif digunakan. Setiap kali ada pengungkapan selalu memaku perhatian dan membuat cerita semakin menarik. Dari sisi ini film bisa dibilang sangat sukses.
Cerita penuh twist tak akan wah bila penonton tak peduli pada karakternya. Para karakter di ARGYLLE ini sungguh terasa hidup. Memiliki kedalaman dan keunikan masing-masing. Henry Cavill sebagai Argylle meski tampil hanya beberapa kilas langsung bisa menarik hanya dengan senyum. John Cena sebagai Wyatt rekan Argylle meski hanya sepatah kata dan ekspresi rasanya cuocok blas dengan Henry. Aidannya Sam Rockwell memiliki banyak dimensi dan bisa berubah jadi lucu, beraksi keren dan mengundang simpati hanya dalam sekejap. Juga Elly yang mengundang iba, terjebak situasi yang absurd, tapi memiliki sisi lain yang…wah juga. Lalu Alfie si kucing yang lucu.
Di premier kemarin dipajang figurin para karakter ARGYLLE. Tentu sebelum menonton wajar penonton sama sekali tak ada impresi soal mereka. Setelah film usai menarik sekali rasanya melihat figurin itu dan langsung teringat kembali pada sifat dan karakter mereka sampai rasanya ingin memajangnya di rumah. ARGYLLE bisa dibilang sukses mengenalkan dan membuat karakternya mudah diingat dan disukai. Hal yang penting bila ingin membuat franchise baru.
Penceritaan Matthew Vaughn memiliki banyak “jalan masuk” ke cerita bahkan bila penonton bukan fans genre mata-mata. Memiliki semangat seperti manga/anime komedi aksi mata-mata SPY x FAMILY yang ramah penonton awam, ARGYLLE memiliki komedi yang bisa dinikmati penonton umum; fans film non aksi bisa simpati pada Elly yang orang biasa mencoba merangkai misteri plot; lalu Aidan yang ada untuk memuaskan fans yang ingin adegan aksi keren. Meski nantinya terdapat pengungkapan yang merombak banyak hal, tetap tak merusak premise itu.
Bila mengingat adegan Elton John menendang orang dan Tequila (Channing Tatum) menari tak jelas di background di film KINGSMAN: THE GOLDEN CIRCLE (2017), yaah adegan aneh yang senapas dibawa Matthew Vaughn ke ARGYLLE apalagi di babak ketiga. Bagi penonton yang sudah klop dengan komedinya sedari awal mungkin oke saja, tapi bila ada yang berharap film menjadi semaskulin keren agak realistis ala film MISSION IMPOSSIBLE dan James Bond barangkali merasa kecewa dengan beberapa adegan pamungkas dan komedinya. ARGYLLE pada akhirnya memiliki identitas tertentu dan konsisten nan pede menunjukkannya.
ARGYLLE barangkali adalah film spionase langka di mana para aktor utamanya tidak identik dengan film aksi. Para aktor yang identik seperti Henry Cavill hanya sedikit porsi apalagi John Cena. Alfie nya Samuel L. Jackson juga hanya sebentar saja walau sangat memorable. Apakah bisa menarik perhatian fans dan menjadi franchise baru? Entah.
TV & Movies
Review Film CANARY BLACK, Another Rogue Agent Movie
www.gwigwi.com – Film Canary Black (bukan Black Canary) merupakan film aksi spionase mengisahkan Avery Graves (Kate Beckinsale) seorang agen top CIA yang sudah menikah; namun suatu hari suaminya diculik dan Avery pun diperas agar mencuri file bernama Canary Black dari tangan CIA.
Avery pun terpaksa melawan kawan-kawan CIA nya hingga dicap pengkhianat negara. Avery hanya punya waktu beberapa jam hingga Tengah malam untuk mendapatkan file tersebut dan mengungkap siapa dalang penculikan suaminya.
It’s good to see Kate Beckinsale again, udah lama banget ya terakhir gue liat doi main film itu di film Contraband (2012). Gue rasa cukup mengobati rasa kangen karena udah lama banget gak liat dia main film.
Berbagai aksi pertarungan jarak dekat di film ini cukup seru dan yang paling pecah itu adegan Avery memakai drone raksasa untuk menyusup ke gedung server CIA.
Dari segi ceritanya masih terlihat rapi walau ada beberapa plothole dan siapa dalangnya cukup tersembunyi dengan baik hingga pertengahan cerita yang sulit diduga oleh para penonton.
Film Canary Black memang hanya film klise aksi spionase dimana sang agen jadi buruan agensi CIA dan perlu membuktikan bahwa ia tidak bersalah, namun dengan aksi Kate Beckinsale dan karakter pendukung yang tidak mengecewakan aktingnya, film ini masih seru untuk ditonton.
TV & Movies
Review Film THE WILD ROBOT, Antara Robot dan Anak Angsa
www.gwigwi.com – Di sebuah pulau kosong berisi bermacam hewan, Roz si robot pelayan (Lupita Nyongo) terbangun. Langsung saja dia menanyakan binatang terdekat, apa yang bisa dia layani? (Meskipun aneh robot secanggih ini seakan tak bisa membedakan hewan dan manusia). Tentu warga pulau itu ketakutan dan ada juga yang melawan si robot.
Roz sadar tak ada yang bisa dia layani di sana. Sampai ketika dia bertemu dengan seekor angsa kecil yang nantinya dia beri nama Brightbill (Kit Connor). Dengan bantuan rubah rada licik, Fink (Pedro Pascal), Roz membesarkan Brightbill agar si angsa bisa terbang bermigrasi keluar pulau saat musim dingin.
THE WILD ROBOT memiliki penceritaan yang cepat, dialog seperlunya, ringkas, mudah dipahami dan penuh tensi. Itu sangatlah sulit apalagi untuk menyasar audiens anak-anak, tapi film bisa melakukannya dengan halus sampai bisa jadi tak disadari penonton yang sudah terhanyut.
Filmmaker tampaknya sadar tema di film boleh jadi sudah banyak diangkat film lain walau berbeda latar. Maka dia gas saja beri momen-momen menghentak tanpa perlu berceloteh panjang. Jadinya THE WILD ROBOT dengan visual cakap dan animasi wah ini, mudah sekali untuk disukai dan dinikmati.
Roz dan Brightbill bak metafora hubungan ibu dan anak. Roz yang tak paham bagaimana jadi ibu yang cukup berbeda dengan program aslinya, sementara Brightbill yang tumbuh dari ibu robot itu memiliki kepribadian aneh yang membuatnya terkucil di kalangan angsa lain.
Maka agak sayang saat hubungan “ibu-anak” itu begitu mengalir dan menghujam emosi saat diceritakan, tema siklus bertahan hidup di pulau itu kurang diakhiri dengan baik. Awalnya film bisa menjelaskan dengan cerdas, cepat nan lucu kejamnya keseharian para binatang predator dan mangsanya. Tetiba di paruh ketiga para binatang mau saja hidup bergandengan hanya karena ditolong oleh Roz.
Seakan mengkhianati build up yang cerdas tersebut untuk cerita yang “aman”.
Terus kalau semua binatang baikan, yang predator makan apa? Filmnya sendiri yang memberi banyak durasi untuk menjelaskan siklus kehidupan binatang tapi seolah digampangkan saja karena filmnya untuk anak-anak.
Rasanya sebaiknya film diakhiri saja begitu Brightbill bisa terbang dan tak perlu menceritakan sisanya. Toh, tema film pada akhirnya tetap sama; merelakan anggota keluarga pergi meninggalkan rumah.
THE WILD ROBOT barangkali pencapaian hebat dalam penceritaan film animasi. Sigap, cepat, kompleks tapi tak mengintimidasi nan mudah dipahami, menghibur dan menyentuh. Suguhan visual cabtik tapi sama sekali tidak kosong.
Semoga anak-anak di Palestina dan Lebanon juga bisa menikmati film ini..
TV & Movies
Review Film Panda Plan, aksi lucu penyelamatan hewan.
www.gwigwi.com – Jackie (Jackie Chan), diundang untuk mengadopsi seekor panda bernama Hu hu, yang tidak menyangka akan terlibat dalam petualangan yang seru dan menegangkan.
Kehadiran Hu Hu dalam kehidupan Jackie tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga membahayakan si panda mungil ini. Maklum saja, ternya Hu hu menjadi incaran para penjahat yang haus akan keuntungan.
Sindikat kejahatan internasional yang terkenal ini mulai mengincar panda tersebut dan menawarkan imbalan besar untuk penangkapannya.
Menghadapi situasi yang berpacu dengan waktu in Jackie tidak sendirian, ia pun bekerja sama dengan agennya yang cerdas David, dan pengasuh panda yang sangat berdedikasi, Xiaozhu.
Bersama-sama, mereka menggunakan taktik cerdas untuk menghadapi para penjahat dan menjaga Huhu tetap aman.
Film ini bukan sekadar film aksi biasa yang diperankan Jackie Chan. Namun sajian ceritanya lebih dalam tentang persahabatan, keluarga, dan pentingnya melestarikan alam.
Jackie Chan sepertinya memberikan sinyal bahwa ia belum pensiun dalam waktu dekat. Jackie masih sangat prima bahkan ada scene yang tentu saja mengancam nyawa nya.
Setelah sebelumnya film The Legend yang terkesan maksa. Kayaknya film-film yang diperankan oleh Jackie kedepan harusnya seperti ini yang formula nya seperti film Panda Plan.
Secara keseluruhan, Panda Plan merupakan film yang asik untuk dinikmati dan tentunya sangat menyenangkan melihatnya masih memberikan adegan fisik yang sempurna penuh komedi sambil melemparkan beberapa jurus.
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Film NEVER LET GO, Horor ala dongeng kelam
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film LEMBAYUNG, Teror Sexual Abuse Yang Lemah
-
Event4 weeks ago
Genshin Impact Merayakan Anniversary Keempat dan Ekspansi Tahunannya dalam Acara Khusus Fan Art Genshin Impact di HoYoFair yang Akan Tayang pada 21 September
-
Smartphone4 weeks ago
Edit Foto di Hape POCO F6 Pakai Fitur AI Pro, Biar Hasilnya Super Estetik!
-
Lokal3 weeks ago
Gelar E-sport Tournament Pertama, TECNO Ajak Pecinta Gaming Tunjukkan Skill Maksimal
-
Event2 weeks ago
Keseruan IDEAFEST 2024
-
Daftar Anime3 weeks ago
Inilah Karakter Anime Oshi no Ko yang Tergerak Karena Akting Kana
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Anime Class no Daikirai na Joshi to Kekkon suru Koto ni Natta Akan Tayang Bulan Januari 2025 Nanti