TV & Movies
Review dan Rekap Dorama Nobunaga Concerto (2014)
GwiGwi.com – Nobunaga Concerto merupakan dorama yang baru saja menyelesaikan 11 episodenya di akhir desember tahun lalu. Dorama yang diangkat dari anime berjudul sama ini menceritakan tentang seorang anak SMA, Saburo, yang melintasi waktu kembali ke jaman perang di era Sengoku Jepang.
Jujur, ini ulasan perdana gwimin soal dorama, jadi gwimin akan coba bahas perepisode secara singkat, jadi mohon maaf jika ada spoiler. Silakan tutup halaman ini jika tidak mau mendapat spoiler tentang dorama ini. Mari kita lanjut.
Di episode pembuka, diceritakan bagaimana Saburo yang tanpa sengaja terjatuh dan bangun sudah berada di waktu lampau dijaman perang di Jepang. Tanpa sengaja pula dia bertemu Oda Nobunaga yang berparas sama dengan Saburo. Oda Nobunaga yang sedang mengalam kesulitan, tanpa berpikir panjang langsung mendaulat Saburo untuk menduduki posisinya sebagai Oda di klan Nobunaga. Kemudian ayah Oda yang menjadi pemimpin klan Nobunaga dan Oda menjadi penerus klan Nobunaga saat itu.
Episode kedua, Oda yang diperankan oleh Saburo bertemu dengan ayah Kicho. Kicho merupakan istri Oda Nobunaga kala itu. Dosan Saito yang menjadi ayah Kicho ternyata juga seorang penjelajah waktu dari masa depan. Saburo dan Dosan pun akhirnya berbagi cerita mengapa mereka bisa berada di era itu. Di episode ini ceritakan bagaimana Kicho bisa dipersunting oleh Oda.
Lanjut ke episode ketiga, di bagian ini Oda hampir terbunuh. Akibat mendengar klan Nobunaga akan diserang oleh klan lain, Oda yang tidak ada latar belakang dalam dunia perang malah memilih kabur dari istana, sayangnya bukan menjauh dari musuh, malah Oda masuk kedaerah musuh. Diepisode kali ini tampil bintang tamu, Maeda Atsuko sebagai seorang warga desa yang menolong Oda yang kecelakaan, namun karena dia, Oda hampir terbunuh.
Beralih ke episode 4, episode ini mulai menampilkan para pengkhianat yang bersemayam di klan Nobunaga. Denjiro Tahara yang dari seorang petani yang menyamar, bisa sukses promosi menjadi orang kepercayaan Oda setelah berhasil merebut hati Oda melalui strategi perangnya. Kemudian muncul pengkhianat dari kubu Oda, namun dia berhasil selamat karena dimaafkan Oda. Diakhir episode ini, muncul kembali Oda Nobunaga sebenarnya, yang menyamar menjadi Mitsuhide Akechi.
Episode 5 menceritakan munculnya Oichi yang kembali ke tempat Oda, Oichi merupakan ada Oda yang sebelumnya tinggal di klan lain. Dilema terjadi dicerita episode ini, Oda yang tidak ingin perang terjadi, harus merelakan Oichi untuk menikah dengan klan lain tersebut. Sisi lain, Oda merasa bahwa hal itu merupakan sia-sia karena Oichi tidak akan bahagia, dan Tsuneoki yang merupakan tangan kanan Oda, juga punya perasaan terhadap Oichi. Ending dari episode ini tetap harus dilanjutkannya Oichi untuk menjadi pengantin klan lain tersebut agar tak terjadi perang. Diakhir cerita juga diperlihatkan bagaimana Denjiro mendapati bahwa gerak-gerik Oyuki yang mencurigakan. ya Oyuki sebenarnya juga pengkhianat yang menyamar menjadi pembantu Kicho, istri Oda. Lagi-lagi ada pengkhianat di klan Nobunaga.
Episode 6 lagi menunjukkan ada seorang time traveler yang bertemu Oda. Dia merupakan seseorang yang berasal dari tahun 2005. Tentu saja mereka saling bertukar cerita mengenai mengapa bisa berada di jaman perang dan bagaimana keadaan ditahun mereka berasal. Saburo yang begitu ceplas-ceplos menceritakan bahwa dia ingin menyatukan Jepang. Matsunaga Danjo Hisahide, yang merupakan salahsatu time traveler, menceritakan hal itu ke semua orang dan membuat Oda menjadi musuh bagi klan lain.
Episode 7 ini menceritakan mengenai bagaimana Oyuki mengakui kalau dia sebenarnya seorang mata-mata yang menyamar. Oleh karena itu, Oyuki langsung kabur karena merasa dia tidak pantas berada di klan itu. Namun berbeda dengan Kicho dan Saburo, mereka benar-benar melihat kesungguhan Oyuki atas pengakuannya, dan Oyuki kembali dipaksa untuk menjadi pembantu Kicho. Akhir episode ini, terlihat scene dimana Denjiro secara tidak sengaja melihat wajah Matsuhide.
Episode 8. Pengorbanan Mori Yoshinai kepada klan Nobunaga. Mori ditunjuk sebagai PIC dalam pembuatan kota baru didaerah klan Nobunaga. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membuat kota baru sehingga mempermudah perdagangan di masyarakat. Sayangnya rencana itu merupakan, plot dari Denjori sebagai inisiator, Denjiro menjebak Nobunaga, dengan membiarkan proyek tersebut terlaksana, namun disisi lain, klan lawan siap menyerang daerah Nobunaga. Mendengar hal itu tentu saja Oda dan tim mencoba menuju posisi Mori, namun apa daya, mereka cuman bisa melihat tubuh Mori yang sudah tak bernafas.
Episode 9. Keberuntungan sekali lagi memihak Oda, karena setelah diposisikan sebagai klan tersudut, Oda bisa menang karena sebelum perang dimulai, pimpinan klan lawan malah sakit dan tewas, tentu saja in menjadi kemenangan mutlak bagi klan Nobunaga. Oda yang diperani Saburo juga memperkenalkan Natal di antara klan Nobunaga dan mengadakan pesat malam natal sekaligus merayakan kemenangan klan Nobunaga.
Perang belum usai, merasa dikhianati oleh Oda karena membiarkan kekristenan memasuki masyarakat Klan Nobunaga, para biksu marah dan ingin melawan Nobunaga. Oda yang tak mau perang terjadi, mengirim Mitsuhide untuk bernegoisasi dengan para biksu. Namun apa yang terjadi dilapangan berbeda, para biksu menolak bernegosiasi, Denjiro dengan triknya, membujuk Mitsuhide yang menjadi Oda, untuk membakar pedesaan para biksu ini. Tentu Saja hal ini dikecam oleh Saburo, yang kecewa atas apa yang terjadi. Perang terjadi dan pembunuhan apalagi ini biksu dan tempatnya yang dianggap sakral malah diratakan dengan api oleh Mitsuhide.
Episode 10. Perasaan yang berkecamuk didalam diri Saburo tak dapat tertahankan. Walaupun menang dalam peperangan, bukan sukacita yang didapatkan melainkan rasa bersalah yang menghantui perasaan Saburo. Memang bukan dirinya yang langsung yang melakukan perbuatan itu, melainkan Oda Nobunaga sebenarnya yang menjadi Mitsuhide. Rekan-rekan Oda saat itu mencoba menenangkan Oda dengan mengerti tentang situasi saat perang itu, bahwa keputusan Oda bisa dimengerti. Namun berbeda dengan Oda (Saburo) yang tetap tidak menerima pembantain yang dilakukan di kampung Biksu.
Tsuneoki secara tidak sengaja mendapati kipas yang ditinggal oleh Mitsuhide, dan langsung menyadari hal yang sebenarnya terjadi. Tsuneoki yang sudah percaya diri atas dugaan, langsung menghampiri Mitsuhide yang sedang beristirahat dan mengatakan apa yang dia pikirkan. Sekarang Tsuneoki telah mengetahui hal sebenarnya, dan semua sikap dia berubah kepada Saburo. Ketika Saburo akan bertemu pejabat klan lain untuk membahas perang, Tsuneoki menyarankan agar membiarkan Mitsuhide untuk pergi. Yang akhirnya, Saburo mengirim Mitsuhide, Denjiro dan Tsuneoki untuk menghadiri pertemua tersebut.
Denjiro mengelabui sang pejabar untuk percaya bahwa dia sudah mengkhianati Nobunaga dan akhirnya dia dapat membunuh pejabat tersebut. Sekali lagi Saburo tidak setuju dengan cara Denjiro yang menipu dan membunuh klan lain.
Muncul salah seorang utusan lawan yang mencoba membunuh Saburo karena tidak senang dengan kesuksesan perjalan Oda menguasai Jepang. Sayangnya, Yuki pembantu Kicho harus mengorbankan dirinya untuk dibunuh oleh sang pengkhianat.
Episode 11. Tsuneoki yang merasa ditipu oleh Saburo selama ini, dan mengganggap bahwa dia hanya melayani orang yang salah yang selalu menipunya, menuntut agar Saburo segera meninggalkan Klan Nobunaga, namun Saburo berkata bahwa dia ingin diberi waktu sampai perang usai.
Perang penutup serial ini akhirnya mulai. Siapa menyangka lawan terakhir adalah Nagamasa Azai, suami dari Oichi, adik Nobunaga Oda, yang Oda anggap sebagai teman. Namun karena sikap sang Ayah Azai yang begitu ingin mengalahkan Nobunaga, maka terjadilah perang diantara keduanya.
Perang yang dipimpin Denjiro, yang sepertinya mempunyai dendam terhadap ayah Azai, langsung membunuhnya dan menyelamatkan Oichi beserta anak-anaknya. Azai yang sudah tau ending dari perang ini, memilih untuk membunuh dirinya. Walaupun Saburo sudah berusaha membujuk Azai, namun Saburo hanya bisa melihat Azai mati didepannya.
Untuk memegan janjinya, Saburo pun pamit seusai perang, Kicho yang sudah mengetahui hal sebenarnya, menghampiri kala Saburo akan pergi. Namun baru ditengah perjalanan, Tsuneoki menyusul Saburo dan intinya ingin mengajak Saburo untuk kembali ke klan Nobunaga untuk kembali memimpin mereka. Ini juga atas perintah Oda Nobunaga sebenarnya, setelah mendengar curhatan Tsuneoki yang merasa bahwa dia hanya bisa melayani Saburo. Dan akhirnya Saburo bisa kembali bertemu Kicho.
Scene berikutnya, terjadi lagi pembunuhan, kali ini Takenaka, dia yang selalu curiga terhadap Denjiro, langsung menemui Mitsuhide yang lagi berperan sebagai Oda. Namun apa daya, maksud baiknya diakhiri dengan sabetan pedang dari Denjiro, yang ternyata sudah bekerja sama dengan Mitsuhide.
Scene terakhir, Saburo meminta maaf kepada Mitsuhide, dan mengatakan untuk membantu dia untuk dalam menjalankan klan Nobunaga. Saburo meninggalkan Mitsuhide dan menampakkan scene dimana muncul tulisan kuil Honoji, yang mana tempat ini merupakan tempat Nobunaga mati menurut sejarah.
Kesimpulan:
Nobunaga Concerto bisa dibilang dorama yang banyak dibintangi aktor dan aktris papan atas yang sayang untuk dilewatkan. Penampilan mereka juga bertahap dan ada juga yang cuman bintang tamu. Pengembangan setiap karakter di dorama sangat baik, setiap episode berhasil menceritakan kepribadian masing-masing karakter didalam dorama ini.
Dengan setting masa lalu, untuk sekelas dorama, scene perang yang diberikan boleh dibilang sangat keren. Seperti film, setiap scene perang dibuat cukup detail, terutama perang-perang diawal yang menghadirkan banyak orang yang perang entah disungai, gunung maupun hutan. Perang terakhir juga cukup epik apalagi dengan scene percakapan Saburo dan Azai yang berada ditengah puing-puing bangunan yang lagi terbakar.
Dorama ini layak ditonton untuk penggemar dorama Jepang, pecinta sejarah Jepang apalagi penggemar Shun Oguri.
TV & Movies
Review Film Kraven The Hunter, Lahirnya Sang Pemburu
www.gwigwi.com – Film rilisan Sony ini merupakan spin off dari SpiderMan yang menceritakan asal usul Kraven alias Sergei Kravinoff (Aaron Taylor Johnson) yang merupakan anak pertama dari pemimpin mafia, Nikolai Kravinoff (Russel Crowe) dan merupakan kakak dari Dimitri Krevinoff (Fred Hechinger).
Sergei yang sudah ditinggal mati ibunya saat dia masih remaja merasa menderita harus hidup menjadi ahli waris Kerajaan mafianya .
Pada saat Nikolai mengajak kedua anaknya berburu singa yang dikenal sudah membunuh banyak pemburu di Tanzania, Sergei dan Dimitri tanpa sengaja bertemu sang singa legendaris itu dan akibatnya Sergei terluka parah namun ia diselamatkan oleh Calypso (Ariana DeBose) yang memberikan ramuan keabadian.
Sergei pun lolos dari maut dan mengalami perubahan Dimana penglihatannya makin tajam, gerakannya makin cepat dan lihai, semakin kuat, dan dapat memahami para satwa.
Sergei akhirnya kabur dari cengkaraman ayahnya dan mulai meniti karir jadi Kraven The Hunter yang memburu para dalang kriminal. Namun aksinya berkonsekuensi harus berurusan dengan Aleksei Sytsevich (Alessandro Nivola) alias The Rhino yang ingin menguasai dunia kriminal.
Rhino menyuruh anak buahnya menculik Dimitri agar memancing Kraven keluar dari persembunyiannya serta mengutus The Foreigner (Christopher Abbot) untuk memburu Kraven. Maka dimulailah aksi perburuan dan saling bunuh antara si pemburu dengan yang memburunya.
Di komiknya, Kraven lebih dikenal sebagai seorang super villain yang kadang-kadang seperti anti-hero dan merupakan bagian dari Sinister Six, namun di film ini ia lebih ditampilkan sebagai seorang anti-hero yang menyayangi adiknya serta hanya memburu bos kriminal.
Dan demi menjadi Kraven, Aaron Taylor sudah baik dalam membentuk tubuhnya namun dalam beberapa angle, mukanya kurang menampilkan sosok pemburu yang ganas dan terlihat datar.
Justru Fred Hechinger yang bagus dalam menampilkan ekspresi Dimitri yang pengecut namun pada akhirnya menampilkan diri sebagai seorang criminal mastermind.
Dari segi plot, satu hal yang janggal adalah Kraven kesulitan menelusuri jejak adiknya saat diculik, padahal di scene-scene lain dia selalu 100% menemukan mangsanya dan membanggakan diri sebagai pemburu yang ulung. Tapi hal ini bisa sedikit terobati dengan adegan-adegan pertarungan brutal karena film ini ratingnya D17+.
Overall film Kraven dapat menjadi tontonan menarik bagi para Gwiple yang ingin film action seru, yang sangat disayangkan ini menjadi film terakhir dari SSU atau Sony Spider-Man Universe.
Kalian bisa menyaksikan Kraven The Hunter ekslusif di bioskop mulai tanggal 11 Desember 2024.
TV & Movies
Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal
www.gwigwi.com – So-Mi (Lee Re) tergeletak kaku padahal pendeta Ban (Lee Min-Ki) sudah menyatakan eksorsisme berhasil. Si bapak, Dokter jantung Cha Seung-Do (Park Shin-Yang) tetap berusaha memijat jantung untuk menyelamatkan anaknya, namun gagal…
Saat pemakaman, banyak yang berbisik keanehan pada So-Mi saat hidup dan meragukan si ayah yang seorang dokter hebat dalam mengoperasinya. Pendeta Ban pun terus mencari jawaban; Salahnya di mana?
Sementara itu jasad So-Mi menunjukkan keanehan…
DEVILS STAY menariknya memulai cerita setelah umumnya film bergenre eksorsisme berakhir. Menguak misteri gagalnya inilah yang membuat film fresh dan terus memaku perhatian.
Karena diliputi misteri yang menarik, permainan ketegangannya pun mempunyai nilai ekstra. Setiap scare seakan semakin mempertebal pertanyaan. Hebatnya dimasukkan juga komedi dari reaksi penjaga ruang mayat yang bingung melihat kelakuan bapak edan dan pendeta entah dari mana.
Tak lupa akting si bapak yang terus menginjeksi emosi melihat putrinya yang entah masih hidup atau dirasuki. Usahanya berbuat segalanya yang bisa dipahami walau kadang cukup gila.
Saat film eksorsisme pertama Indonesia, KUASA GELAP, gagal memberi cerita fresh dan khas Indonesia, DEVILS STAY memberikan keduanya. Segar buat genre usang dan berasa korea sekali.
Bukan karena budget tinggi, tapi memang piawainya naratif dan eksekusi.
TV & Movies
Review FIlm WEREWOLVES, All Bark No Bite
www.gwigwi.com – Wes (Frank Grillo) harus bertahan hidup dari serangan para manusia yang bermutasi menjadi werewolves akibat super moon, untuk kembali pada keluarganya.
Sedatar dan se in the face itulah WEREWOLVES. Bila berharap akan ada barang sedikit variasi atau kedalaman atau dimensi, saaangat minim ada.
Film berfokus pada aksi bertahan hidup ala serial gim RESIDENT EVIL, lengkap dengan set piece kota kacau berantakan ala Raccoon City. Memang ada beberapa ketagangan yang dimainkan tapi selain satu dua adegan mengejutkan, WEREWOLVES tak banyak, atau nihil, inovasi.
Para pemain, khususnya Katrina Law sebagai Dr. Chen, berperan dengan sepenuhnya. Justru Frank Grillo sendiri yang terlihat kurang maksimal. Barangkali karena karakternya sendiri yang datar maka si aktor yang tengah naik daun (bisa jadi makin nanjak setelah CREATURE COMMANDO nya DC rilis) ini memang tak diberi banyak hal untuk diaktingkan. Hanya beraksi saja kebanyakan.
Manusia serigalanya sendiri juga sayangnya kurang memiliki keunikan yang bisa menonjol dibanding werewolves di media lain. Memakai efek praktikal untuk aksinya, si manusia serigala justru sering terlihat kurang meyakinkan. Bukannya seram malah sebaliknya.
WEREWOLVES tampaknya butuh sentuhan spesial yang biasanya dimiliki sutradara seperti James Gunn atau Michael Bay. That little bit of touch to make em bite harder.
-
Laptop4 weeks ago
Ini Dia 4 Laptop AI Terbaru dari Lenovo, Berikut Spesifikasi beserta Harganya
-
Teknologi3 weeks ago
Kreator Kevin Anggara Spill Rahasia Produktif dengan Galaxy Ring
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir
-
Event3 weeks ago
Little Tokyo Junction, tempat dimana Cagub DKI Jakarta Mas Pram nge-chant “Heavy Rotation” bersama Wota dan Wibu!
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film We Live in Time, setiap menit yang penuh arti
-
Event2 weeks ago
Matsuya Ginza, Era Baru Belanja Mewah di Jepang yang Ramah untuk Turis Indonesia
-
Event2 weeks ago
Matsuya Ginza Luncurkan Platform Digital untuk Pelanggan Global
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Film MOANA 2, Sekuel Sekedar Mengambang