Connect with us

Box Office

Review Film Spider-Man No Way Home, Identitas Terkuak, Dukun Bertindak

Published

on

GwiGwi.com – Dimulai langsung setelah ending Spider-Man Far From Home di mana Quentin Beck aka Mysterio melakukan trik terakhir sebelum tewas; menipu seluruh dunia kalau Spider-Man (Tom Holland) adalah pembunuh dirinya dan penjahat sesungguhnya. Ditambah lagi, identitas Spidey muda itu dibuka. Kini semua orang tahu, jagoan friendly neighborhood ternyata anak SMA bernama Peter Parker.

Berita itu ditelan langsung oleh J. Jonah Jameson (J.K Simmons) yang ditampilkan seolah Alex Jones nya MCU. Menyampaikan berita bias dengan emosional sembari menjual suplemen. Efeknya luar biasa. Kehidupan orang-orang terdekat Peter, Bibi May (Marisa Tomei), dan khususnya kedua temannya, Ned (Jacob Batalyon) dan MJ (Zendaya), berubah total dan mengancam kehidupan pribadi mereka.

Merasa bertanggung jawab, Peter meminta bantuan Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) untuk memperbaiki semuanya dengan ilmu magis. Jadi, identitas terkuak dukun bertindak?

Naas, niat Peter malah berbalik dan keputusannya itu menimbulkan berbagai bencana dan (berkah?) yang tidak disangkanya.

Film ke tiga Spidey Tom Holland ini punya banyak konten; soal identitas, nasib orang terdekatnya, Doctor Strange, efek cipratan multiverse, ngumpulnya banyak villain dan lainnya. Mudah sekali filmnya jadi melantur dan latah kaku sibuk menjelaskan cara beresin plotnya. Untungnya gak begitu. Filmnya masih mudah dipahami, motivasi aksi karakternya kuat dan utamanya, masih fun.

Sederhananya, Peter berusaha membereskan tindakannya yang mengacaukan spell Doctor Strange. Dari situ saja sebenernya sudah bisa jadi film. Namun di pertengahan Peter melakukan tindakan yang membuat plot sulit ditebak, masih sesuai sifat muda naifnya dan seolah membuat cerita bergulir tak tentu arah. Jujur saja, setelah banyaknya film superhero yang formulanya stagnan, progress ini sangaaat menarik.

Aksinya ini melibatkan para villain di mana kita melihat mereka mendapat porsi yang spesial. Sekuens ini juga memastikan kalau Norman Osborne aka Green Goblin (Willem Dafoe) setelah sekian tahun film-film Spidey, he is still the most fascinating villain of them all. His part is really cool.

Saat ngumpul Villain berinteraksi dan diperlihatkan sisi manusiawinya yang gak disangka menarik diliat. Usaha yang oke banget keluar dari tipikal film Spidey yang soal identitas, pacar, dan tragedi mulu.

Lalu muncullah bagian yang bisa dibilang fan service besar besarannya. Semua rumor selama ini, ya anda harus rasakan sendiri daripada liat di twitter. Apakah fun? Sangat ya sekali. Sulit rasanya gak merasakan euforia yang seperti selebrasi bertahun-tahun film-film Spider-Man. Bagaimana hal itu dimulai menurut saya adalah satu sekuens terbaik dari semua film superhero. Dari scene sedih, lanjut ke harapan, dan boom. Naaaaik langsung mood. Mantap.

Tapi apa fan servicenya efektif untuk tragedi di plotnya sendiri? Kurang menurut saya. Endgame juga berasa fan service tapi awal film kita lama diberi suasana sedih dan bagaimana para hero menjalaninya. Baru nanti diangkat dan berasa sekali secara emosi.

Di No Way Home emosinya kurang maksimal kecuali anda pernah nonton semua film Spidey sebelumnya. Itu pun rasanya masih kurang. Mungkin lebih efektif bila audiens dikasih liat langsung apa yang terjadi paska film-film Spidey selain Spidey Tom Holland.

Spidey Tom Holland mendapat kritik dari beberapa fans soal adegan aksinya yang tak sementereng film-film Spidey sebelumnya. Film ini belum menjawab itu. Adegan klimaks besarnya di Patung Liberty berasa ribet karena begitu banyak yang terjadi. Bukan seperti adegan aksi biasa asal saling pukul aja. Untuuung aja komedi dan momen-momen ringan menyelamatkan. Malah lebih menghibur dibanding aksinya sendiri.

Film ini mencoba menekankan ke romance Peter dan MJ tapi rasanya chemistrynya gak sebaik Peter dan Ned. Persahabatan dua karakter itu yang selama trilogi Tom Holland ini memiliki berbagai momen berasa lebih kuat dibanding Peter-MJ. Spidey Tobey kuat di nasib ngenes, Garfield di Peter-Gwen, Tom Peter-Ned.

Melihat ending SPIDERMAN: NO WAY HOME sulit gak ingat drama Sony dan Marvel Studios soal nasib franchise Spider-Man ke depannya. Film ini terasa harus men-checklist suatu syarat supaya Spidey Tom Holland bisa maju ke arah baru. Tapi hebat sekali gak berakhir memaksa, masih punya momen dramatis yang logis dan masih fun. Liat resepsi VENOM dan sekuelnya yang so-so, jangan jauh-jauh dari MCU ya Spider-Man.

Ada sedikit profanity strong language dari Doctor Strange dan Electro. Yet Another PG-13 movie with profanity. Even just a little, why really? Viewer discretion is advised.

Advertisement

Box Office

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, ada aja gebrakannya mbak Bridget

Published

on

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

www.gwigwi.com – Bridget Jones (Renee Zellweger) akhirnya hidup sebagai single parent yang memiliki 2 anak yaitu Billy dan Mable setelah sang suami Mark Darcy (Colin Firth) meninggal ketika menjalani misi kemanusiaan di Sudan.

Kita akan melihat lika-liku dari Bridget sebagai orang tua tunggal yang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Mulai dari nyinyiran rekan-rekan sekitar, sanak saudara dari mendiang suaminya, dan lain sebagainya.

Hingga suatu ketika, ia kembali merasa ingin menemukan “spark” hidupnya kembali. Ia pun kembali bekerja sebagai produser dari acara TV hingga menginstall Tinder.

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

Hingga suatu saat, ia bertemu dengan lelaki yang usianya jauh lebih muda yaitu Roxster (Leo Woodall) disitulah ia menemukan kembali cinta dan rasanya seperti hidup kembali.

Namun ternyata hidup tidak semulus itu….

Kalau Sylvester Stallone punya Rambo, Bruce Willis punya Die Hard, Renee Zellweger punya Bridget Jones. Bisa dibilang ini adalah peran ikoniknya dan filmnya bisa sampai memiliki beberapa sekuel dan kualitasnya tetap dijaga dan berhasil dibikin relate sesuai dengan jaman.

Filmnya pun masih diramaikan oleh Hugh Grant, Emma Thompson, Gemma Jones, James Callis dan Chiwetel Ejiofor yang menambah lineup cast dari keseluruhan kisah Bridget Jones ini.

Genre rom-com ini dimulai sejak film Bridget Jones Diary yang rilis di tahun 2001 yang merupakan adaptasi novel rilisan 1996 karangan Helen Fielfing ini cukup membekas bagi para penggemar genre tersebut.

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

Dari segi acting para cast udah jangan ditanya lagi, mereka melakukan performa yang cukup baik sehingga film ini tetap menyenangkan untuk dinikmati.

Dari segi cerita, menurut gue jangan tertipu dengan judul dan langsung menyimpulkan bahwa mbak Bridget jatuh cinta ama brondong, karena gue pun beranggapan begitu.

Namun ternyata anggapan gue salah film ini menceritakan lebih dalam tentang bagaimana Bridget Jones berdamai dengan duka yang dialami serta move on karena hidup harus terus berjalan.

Secara keseluruhan, film ini surprisingly good dan menurut gue Bridget Jones adalah franchise rom-com yang cukup awet dan tak lekang oleh jaman. Sebuah sajian di bulan penuh cinta yang asik untuk ditonton.

Continue Reading

Box Office

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat yang Berbuah Manis

Published

on

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

www.gwigwi.com – Sebuah film Indonesia menarik akan segera hadir di bioskop. Sebuah film yang narasinya akan membuat kita merenungkan hidup saat mengalami permasalahan yang amat sulit. Hadir dengan judul Keajaiban Air Mata Wanita, film yang disutradarai Indra Gunawan ini sarat akan pesan moral yang menginspirasi. Seperti apa filmnya?

“Agama mengajarkan agar semua perasaan ini dikelola agar mendapatkan keajaiban,” – Ustadz Nas (Keajaiban Air Mata Wanita, 2025)

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Kiki (Citra Kirana) seorang wanita sukses dan juga ibu dari seorang putri, berusaha bangkit dari keterpurukan pasca kematian mendadak sang suami, Ronald. Ia semakin stres dan makin terdesak saat masalah demi masalah mendatangi dirinya tanpa henti. Terjebak dalam keputusasaan, kehidupan Kiki yang tadinya indah berubah menjadi kelam saat ia mengalami kesulitan keuangan akibat dipecat dari pekerjaannya, dan mulai kehilangan harta bendanya, termasuk rumah yang ia tinggali bersama anaknya, Bunga.

Pada suatu hari, teman lamanya, Rahma (Natasha Rizky) berkunjung ke rumahnya dan mengenalkannya pada Magnet Rejeki, sebuah ilmu yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Rahma terus mendukung Kiki lewat ilmu yang selama ia dapatkan selama ini dari Ustadz Nasrullah, yang memberinya rasa tenang dan kesadaran mendalam bahwa setiap pikiran adalah doa. Kiki tiap hari berusaha mengamalkan ilmu Magnet Rejeki yang mengubah hidupnya secara ajaib. Satu per satu ia berhasil menyelesaikan semua masalahnya. Bahkan dengan kesabarannya, ia kembali mendapatkan suami baru, Bagas (Rezky Aditya) di sebuah pertemuan yang tak ia sangka-sangka.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Sebagai sebuah film, Keajaiban Air Mata Wanita berhasil menyampaikan misinya sebagai kompas dan pemberi motivasi bagi mereka yang selama ini tersesat dan jatuh dalam banyak persoalan yang dialaminya. Keberadaan Citra dan Rezky sebagai pasutri di dunia nyata, membuat chemistry keduanya sangatlah intim dan terasa emosional di setiap momen yang mereka hadapi, terlebih di prolog dan menjelang konklusi.

Namun, peran Natasha Rizky sebagai Rahma sangatlah mencuri perhatian. Karakter Rahma bagaikan malaikat yang dikirim Allah untuk membantu hambanya yang sedang jatuh, tersesat dalam cobaan yang dihadapi tiap individu. Entah bagaimana nasib Kiki kalau tidak ada temannya yang selalu sabar menemaninya saat dalam kesulitan. Luar biasanya karakter ini juga memberikan kita pelajaran lewat eksposisi menarik lewat narasinya, di mana eksposisi ini sangatlah emosional dan akan membuat pembanding yang sepadan dengan masalah yang dihadapi Kiki.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Secara keseluruhan, Keajaiban Air Mata Wanita akan membuat mereka yang mengalami masalah serupa, mendapatkan pembelajaran dari ilmu Magnet Rezeki yang diberikan Ustadz Nas. Lewat narasinya yang membumi dan tidak menggurui siapapun, diharapkan ilmu yang sangat positif ini bisa dipelajari siapa saja yang menonton film ini dan memperoleh manfaatnya di kemudian hari. Keajaiban Air Mata Wanita akan tayang serentak di semua bioskop Indonesia mulai 23 Januari 2025, So jangan ketinggalan ya Gwiples!

Continue Reading

Box Office

Review Film Den of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist yang Menegangkan

Published

on

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

www.gwigwi.com – Nick O’Brien (Gerald Butler) atau Big Nick is back!! Lima tahun pasca film pertamanya yang rilis di tahun 2018, kali ini ia akan berhadapan dengan komplotan pencuri internasional yang bernama Pantera. Big Nick memiliki musuh yang merupakan seorang pelaku kejahatan bernama Donnie Wilson (O’Shea Jackson Jr). Ia pun mengejar Donnie sampai ke Perancis. Target perampokan di film kedua ini adalah World Diamond Center di daerah dengan keamanan yang lebih kompleks dari sebelumnya. Namun, yang menarik dari film ini adalah duo maut Big Nick dan Donnie.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Mereka saling terlibat merencanakan perampokan di bursa berlian terbesar dunia dari mafia Pantera yang terkenal. Big Nick pun juga berupaya menggagalkan rencana tersebut sambil menghadapi tantangan di dunia kejahatan internasional. Mau tidak mau mereka harus bekerja sama dengan penuh intrik, sekaligus mengatasi konflik batin dan kepercayaan yang rapuh di antara mereka. Perbedaan besar dalam alur cerita dibandingkan dengan film pertama adalah dinamika antara Big Nick dan Donnie.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Di film pertama, mereka adalah musuh bebuyutan. Namun di sekuel ini, mereka terpaksa menjalin kerja sama untuk menghadapi ancaman yang lebih besar, yaitu mafia internasional yang dipimpin oleh Pantera. Film ini menghadirkan plot yang penuh twist dan intrik, membuat penonton terus menebak-nebak siapa yang akan mengkhianati siapa? Meskipun banyak adegan aksi intens, film ini juga memperlihatkan sisi emosional dari karakter utamanya, trust issue antara Big Nick dan Donnie menarik untuk disaksikan.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Dengan sajian aksi intens dan konflik yang semakin kompleks, Den of Thieves 2: Pantera menjanjikan ketegangan penuh Adrenalin film ini mengajak kita menyelami dunia kejahatan kelas atas dengan pertaruhan yang jauh lebih besar. Secara keseluruhan, Den of Thieves 2: Pantera adalah sekuel yang berhasil mempertahankan ketegangan dan intensitas dari film pertamanya, sambil membawa cerita ke tingkat yang lebih tinggi. Tema tentang loyalitas, moralitas, dan kepercayaan dalam dunia kejahatan lewat hubungan Big Nick dan Donnie menunjukkan bahwa di dunia yang penuh dengan pengkhianatan, terkadang musuh terbesarmu bisa menjadi sekutu terbaikmu.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Dengan alur cerita yang kompleks, aksi yang memikat, dan karakter yang kuat, film ini menjadi tontonan wajib bagi penggemar film heist. So Gwiples jangan lupa saksikan Den of Thieves 2: Pantera di bioskop kesayangan kalian.

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending