Connect with us

TV & Movies

Review Episode 1-3, The Perfect Insider a.k.a Subete ga F ni Naru

Published

on

Ayahnya adalah seorang mantan rector sebuah universitas (sebelum meninggal), pamannya adalah kepala polisi, pamannya yang lain walikota dan bibinya adalah kenalan para ilmuwan. Pasti yang kalian pikirkan, betapa enaknya hidupnya.

Takei Emi kembali dengan drama barunya bersama Ayano Go. Disini Emi berperan sebagai Nisinoshono Moe, seorang mahasiswa arsitek. Sementara Ayano Go berperan sebagai dosen tamu di juruan Moe, arsitek. Sebenarnya judulnya rada aneh sih. Kalau terjemahan aslinya, Subete ga F ni Naru, yang kira-kira artinya ‘Everything Becomes F’. Tapi terjemahan bahasa Inggrisnya adalah The Perfect Insider. Ok, lupakan soal judulnya deh, kita bahas ceritanya ya.

Drama ini adalah adaptasi dari novel Subete ga F ni Naru oleh Mori Hiroshi. Tayang di Fuji TV tiap selasa, sejak 21 Oktober yang lalu. Penulis skenarionya Kuroiwa Tsutomu (Yorozu Uranai Dokoro Onmyouya e Yokoso, Dinner, Strawberry Night), Oyama Shota (Bitter Blood). Selain Takei Emi dan Ayano Go, sejumlah actor lain yang nggak asing lagi juga ambil bagian loh. Ada Ozawa Yukiyoshi, Hayami Akari, Totsugi Shigeyuki, Mizusawa Erena dan juga Yoshida Kotaro. Tau Mizusawa Erena kan ya? Dia pernah main di Sky of Love versi drama bareng Seto Koji. Tapi disini karakternya berubah total, rambut pendek dan galak.

Emi yang berperan sebagai Moe adalah seorang siswi jurusan arsitek di Universitas Jinnan. Tumbuh di lingkungan keluarga yang berpengaruh, karena sebagian besar paman, bibi dan orang tuanya adalah orang berpengaruh, ia pun kesepian. Tidak ada yang bisa mengimbangi kecerdasanya, hingga muncullah seorang professor muda, Ayano Go (Saikawa Kohei) yang mampu menyainginya.

Tapi sebuah kejadian tragis terjadi empat tahun silam. Orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat. Sejak saat itu, Moe semakin terobsesi dengan sang professor—atau malah jatuh cinta?—. Ditinggal orang tuanya, Moe tumbuh bersama Saikawa-sensei di sekitarnya. Dan dia pun tumbuh sebagai gadis yang ceria. Sepertinya alasan Moe masuk jurusan arsitek lebih karena ia ingin selalu dekat dengan Saikawa-sensei.

Suatu saat, Moe bersama Saikawa-sensei datang ke pusat penelitian kutub. Disini mereka belajar tentang rancangan bangunan yang akan digunakan di kutub. Tapi terjadi sebuah pembunuhan ruang tertutup disana. Moe yang terlanjur terobsesi berusaha mencari kebenaran pembunuhan itu. Saking nekatnya, Moe bahkan nyaris meninggal karena terjebak di ruang pendingin dengan suhu 20 derajat celcius di bawah nol. Ini semua ada di episode pertama. Tapi kasus tidak selesai begitu saja.

Baru di episode kedua, perlahan-lahan kebenaran kasus terungkap. Moe, dan dibantu Saikawa-sensei mencari kebenaran kasus itu. Butuh data dan informasi rahasia? Moe tinggal menghubungi pamannya yang kepala kepolisian agar diberi data itu. Hmmm … sebenarnya Saikawa-sensei sering kesal karena sikap Moe yang selalu memanfaatkan segala koneksi keluarga yang dia punya. Tapi … ternyata itu membantu juga. Sayangnya, kasus pembunuhan di episode 1 dan 2 ini berakhir tragis dengan fakta yang sama sekali tidak terduga.

Episode ketiga diisi kasus baru. Moe mengajak Saikawa-sensei berkunjung ke sebuah rumah kuno. Sang professor tentu senang bisa mempelajari struktur bangunan rumah kuno itu. Tapi, sebenarnya Moe punya maksud terselubung. Dia terobsesi dengan kasus pembunuhan ruang tertutup di rumah itu lima puluh tahun silam. Meski awalnya kesal dan enggan terlibat, Saikawa-sensei akhirnya menuruti Moe. Seperti episode 1, kasus di episode 3 juga belum selesai. Dan baru akan diselesaikan di episode 4. Butuh data forensic? Gampang, hubungi saja kepolisian terdekat. Dan dengan nama Nishinosono yang disandang Moe, mustahil semua tidak mengenalnya.

Sebenarnya drama ini seperti drama detektif umumnya. Yang menarik adalah sikap polos Moe yang seenaknya saja memanfaatkan koneksi dalam keluarganya untuk menyelesaikan kasus. Sebenarnya, Moe juga terobsesi pada professor jenius, Maghata Shiki. Tapi, belum jelas sih, ada hubungan apa antara Maghata Shiki dengan Moe.

Kalau biasanya ‘kasus ruang tertutup’ akan dipecahkan dengan mencari cara membuat ruangan itu tertutup, di drama ini sebaliknya. Kalimat terkenalnya Saikawa-sensei adalah … ruangan tertutup itu jadi tidak berguna. Artinya, dia akan berpikir sebaliknya. Bahwa sebenarnya, untuk melakukan pembunuhan tidak dibutuhkan ruangan tertutup. Soalnya kasus ruangan tertutup sudah dibahas di drama sebelah, dengan Ohno Satosi sebagai aktornya, hehehe

Buat yang demen sama detail dan kelogisan cerita, maka drama ini patut ditonton. CU ^_^ Kelana lagi mo nungguin episode 4 dulu ya, hehehe

Advertisement

TV & Movies

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Published

on

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

www.gwigwi.com – “There’s a demon inside Eun-Seo’s body,” – Sharon (Holy Night: Demon Hunters, 2025)

Ma Dong-seok atau biasa kita kenal dengan nama Don Lee, kembali lagi ke layar lebar, tapi kali ini perannya cukup berbeda dari semua film yang pernah ia perankan sebelumnya. Hadir dengan judul Holy Night: Demon Hunters, tentu saja kita sudah tahu kalau film ini berkisah tentang pemburu hantu.

Film yang dirilis pada 30 April 2025 di 933 layar bioskop Korea ini, menempati posisi pertama di box office Korea dengan pendapatan kotor sebesar US$680.433, atau sekitar Rp 1,1 miliar hingga 1 Mei 2025. Menarik bukan melihat pemasukan sebesar ini hanya dalam 2 hari pemutaran? Seperti apa filmnya? Kita ulas di bawah ini.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Sebagai pemburu hantu, Holy Night merupakan tim beranggotakan tiga orang yang tugasnya adalah melawan kelompok pemuja setan. Ketiga anggota tersebut adalah Bau (Ma Dong-Seok/Don Lee), Sharon (Seohyun) dan Kim-kun (David Lee). Bau mempunyai kemampuan dari kekuatan fisiknya yang luar biasa dahsyat. Sharon memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi setan dan melakukan pengusiran setan. Kim-kun membantu Bau dan Sharon lewat dokumentasi dan identifikasi.

Suatu hari, tim ini didatangi Jung-Won (Kyung Soo-Jin), seorang dokter ahli syaraf untuk menyelamatkan adik perempuannya Eun-Seo (Jung Ji-So). Bau enggan menangani kasus itu karena masa lalunya dengan pastor yang menjadi rekan dokter Jung-Won di rumah sakit tempatnya bekerja.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Namun, setelah Jung-Won memberikan video adiknya kepada Sharon, barulah Bau menyadari betapa beratnya iblis yang tinggal di tubuh Eun-Seo. Berhasilkah tim itu mengusir iblis tersebut?
Narasi generik yang tidak dieksekusi dengan baik

Secara karakter, Ma Dong-seok masih memberikan penampilannya yang memikat sebagai Bau, dengan kekuatan dan tekadnya mengalahkan setiap iblis yang menghalangi jalannya. Seohyun pun demikian, karakternya sebagai Sharon memberi kedalaman pada tim, dan kemampuannya berakting ternyata sangat meyakinkan.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Chemistry satu sama lain juga sangat terjaga lewat narasi yang menyelipkan jokes ala Korea yang penuh celetukan dan gestur tubuh lewat narasinya, membuat keakraban tim kian menarik.

Sayangnya, kelebihan yang dimiliki narasi dan karakternya tidak dieksekusi dengan baik lewat pengambilan gambarnya yang terbilang tidak konsisten. Beberapa kali saat eksorsisme berlangsung, shot berpindah dengan cepat, dan beralih ke tampilan on-screen lewat video yang diambil Kim-kun, atau bergeser ke arah yang tidak diperlukan.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Tipikal sutradara baru yang mencoba bereksperimen dengan sejumlah shot, yang ternyata malah fatal.

Untungnya sejumlah shot menarik di dalam rumah membuat film ini sedikit lebih baik, di mana adegan ini mengingatkan kita pada Paranormal Activity, dengan sejumlah kamera security untuk mencari tahu dimana Eun-Seo berada.

Adegan ini sangat menarik, dan beberapa jumpscares akan membuat penonton kaget melihat perpindahan Eun-Seo yang sangat cepat dari satu tempat ke tempat lain, bahkan ia sempat menghilang dan muncul secara tiba-tiba.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Sebagai film bergenre aksi horor yang dibalut fantasi, Holy Night: Demon Hunters memberikan iterasi menarik terhadap genre horor di Korea yang berani keluar pakem mengikuti tren yang sekarang banyak dilakukan di banyak negara.

Walaupun premisnya generik, Holy Night menawarkan narasi menegangkan yang kedua karakter utamanya sangat kuat, walaupun inkonsistensi pengambilan gambarnya terlihat di sana-sini.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Selain Don Lee dan Seohyun, penampilan menarik diperlihatkan Jung Ji-so yang menjadi Eun-Seo. Berperan sebagai karakter kerasukan memang sangat sulit, dan memerlukan kemampuan lebih. Dan di film ini, Jung-Ji-so ternyata mampu mengimbangi karakter utamanya yang sudah terkenal, dan ia mampu tampil sangat baik.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

Keberanian film ini mengambil tema horor supernatural yang dipadukan dengan adegan aksi yang menarik, dan beda dari film sejenisnya, membuat Holy Night: Demon Hunters layak ditonton di bioskop.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

Published

on

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

www.gwigwi.com –  

film aksi keluaran Lionsgate yang bertema pentingnya keluarga menceritakan tentang mantan agen Shadow Force bentukan CIA, Kyrah alias Ombra (Kerry Washington) yang jatuh cinta dengan sesama agen bernama Isaac alias Sombra (Omar Sy) lalu mereka memutuskan kabur karena mengkhawatirkan keselamatan anak mereka, Ky (Jahleel Kamara) jika keberadaanya diketahui bos CIA, Jack Cinder (Mark Strong). Setelah bertahun-tahun hidup dengan damai, saat Isaac dan Ky ke bank ternyata ada 4 perampok yang beraksi.

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

Isaac terpaksa “beraksi” melumpuhkan para perampok demi melindungi Ky dan supaya menjadi trigger agar keberadaan Isaac terdeteksi Cinder.

Di adegan bank ini Gwiple juga dijelaskan bahwa Isaac itu tuli dan memakai hearing aid tapi saat ia tidak memakainya, reflex dan kekuatannya jadi lebih meningkat tapi entah karena keterbatasan dana atau instruktur atau segi lain hal ini ga tampak.

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

Yang muncul adalah aksi yang dipotong potong, dan tiba-tiba selesai begitu saja, dan jika Isaac ingin bersembunyi dari CIA, ia tidak memakai penyamaran apapun bahkan berani ke bank yang jelas-jelas banyak CCTV. Selanjutnya Cinder mengetahui Isaac masih hidup berkat viralnya video saat ia beraksi ; ia memerintahkan mantan Shadow Force lainnya memburu Isaac, Kyrah dan Ky.

Dimulailah aksi kejar-kejaran dan tembak tembakan yang kualitasnya seperti fan made. Dan anggota Shadow Force lainnya yang harusnya pasukan super elit malah banyak yang mati konyol. Parahnya lagi, saat Cinder sudah terpojok malah sengaja dilepaskan agar bisa lanjut ke adegan kejar-kejaran selanjutnya.

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

Ada satu adegan dimana Kyra memamerkan mobilnya yang super kuat dengan pelapis mutakhir namun hanya dalam 5 menit tembak-tembakan, sudah rusak ditembakin dan tenggelam di danau.

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

Review Film Shadow Force, Action Kelas C

Overall, Shadow Force itu hanyalah membuang waktu saja menontonnya di bioskop. Memang mereka mencoba menampilkan plot twist siapa yang membocorkan lokasi Isaac sekeluarga namun hal ini mudah ditebak. Tidak ada yang menarik dari film ini dan malah berharap cepat selesai agar bisa cepat keluar dari bioskop. Bagi Gwiple yang masih penasaran, bisa melihatnya sendiri mulai tanggal 7 Mei.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film THUNDERBOLTS*, Kelompok Terapi “SUPERHERO”?

Published

on

By

Review Film Thunderbolts*, Kelompok Terapi “superhero”?

www.gwigwi.com – Yelena (Florence Pugh) merasa bosan, atau tepatnya hampa. Semenjak Black Widow (Scarlett Johansson) mati dan tidak jadi balas dendam pada Clint (Jeremy Renner). Curhatlah dia dengan si ayah, Red Guardian (David Harbour), soal dia mengisi waktu dengan bekerja di bawah Valentina (Julia Louis-Dreyfus). Melakukan operasi yang membuat batinnya tak nyaman. Di luar itu? Tidak ada….

Review Film Thunderbolts*, Kelompok Terapi “superhero”?

Review Film Thunderbolts*, Kelompok Terapi “superhero”?

Sampai Valentina memintanya untuk membuntuti Ghost (Hannah John-Kamen) yang memasuki gudang besar milik Valentina setelah itu dia dijanjikan pekerjaan lebih..”publik.” Di dalam, ternyata Yelena bertemu dengan Taskmaster (Olga Kurilenko), John Walker (Wyatt Russel) si Captain America gagal dari seri THE FALCON AND WINTER SOLDIER dan si misterius Bob (Lewis Pullman).

Di sana mereka menyadari konspirasi untuk menyingkirkan mereka semua. Mau tak mau, para karakter sampingan ini harus bekerja sama. Saat mereka berusaha kabur, Bucky (Sebastian Stan) muncul dan malah menyerang mereka…

Review Film Thunderbolts*, Kelompok Terapi “superhero”?

Review Film Thunderbolts*, Kelompok Terapi “superhero”?

THUNDERBOLTS* terasa seperti sekuel dari BLACK WIDOW. Film berfokus pada Yelena perihal konflik batinnya yang mencerminkan masalah seluruh tim; merasa pecundang, kurang berharga dan segala problem yang mendorong pikiran ke kegelapan.

Di satu sisi THUNDERBOLTS* berani mengeksplorasi relung ini. Di mana film justru menggali lebih dalam sebab musabab kenapa para hero ini begitu merasa hancur, dan bagaimana mereka saling mengisi atau malah dimanfaatkan orang. Resiko menarik nan berani yang diambil MCU.

Di sisi lain, mungkin klimaks penuh curhat dan introspeksi ini bukan yang dicari fans superhero yang terbiasa aksi menggelegar.

Review Film Thunderbolts*, Kelompok Terapi “superhero”?

Review Film Thunderbolts*, Kelompok Terapi “superhero”?

Bukan berarti minim baku hantam. Justru THUNDERBOLTS* memiliki koreografi aksi yang cukup memuaskan dan kerja sama tim sekaligus dinamika mereka, apalagi di awal, itu menarik. Coba ada lebih banyak lagi porsinya.

Plotnya cukup segar karena bahaya tidak hanya memburu tim tapi juga Valentina yang terancam lengser jabatannya di senat, jadi tensi terus terjaga walau tidak menyorot Yelena dkk. Sosok yang biasanya cerdas di balik layar, bisa juga terlihat panik dan bertindak ceroboh.

Di ending akhirnya dijelaskan apa maksud tanda “*” di judul dan…wah, langkah yang berani. Apalagi ditambah konflik yang disodorkan di akhir soal apa masa depan tim ini dan hubungannya dengan AVENGERS DOOMSDAY.

All and all, superhero stuff and tease of whats to come in a larger event. MCU is MCUing again.

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending