TV & Movies
Review Big Hero 6, Kartun Disney dengan ‘rasa’ Marvel

Big Hero 6, film kartun terbaru dari Disney. Film yang diadaptasi dari komik berjudul sama karya Marvel studio mengisahkan seorang anak jenius yang lulus sekolah di umur 14 tahun, Hiro Hamada. Kecintaannya akan dunia robotik membuat berkreasi membuat robot petarung yang kuat. Kejeniusannya ini tidak jauh berbeda dengan sang kakak, Tadashi Hamada. Keduanya tumbuh di kota San Fransokyo, sesuai namanya, nama ini gabungan dari San Fransisco dan Tokyo. Jika melihat di film ini, kamu akan melihat landmark jembatan San Fransisco, Golden Gate, dna tentu saja landmark Tokyo, Tokyo Tower.
Tadashi dan Hiro hidup dengan tantenya yang sangat memperhatikan mereka. Hiro yang benci dengan kehidupan sekolah membuatnya tak ingin melanjutkan ke jenjang kuliah. Namun semua keinginannya itu berubah 180 derajat setelah kakaknya memperkenalkannya dunia kampus yang kakanya tekuni. Singkat cerita, dari sinilah asal mula perkenalan Hiro dengan Baymax, robot kesehatan yang diciptakan Tadashi. Namun kecelakaan menimpa sang kakak, yang mengakibatkannya meninggal dunia. Hiro belum bisa pulih dari rasa dukanya, tiba-tiba tanpa sengaja mendapati hal aneh yang membuatnya menyelidiki kasus kematian sang kakak. Akankah Hiro dan Baymax bisa mengetahui penyebab kematian Tadashi? langsung tonton saja dibioskop terdekat.
http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/GwiGwi%20Post/Big_Hero_6_14117556596237_zps695805ea.jpg
Daripada kelamaan cerita dan jadi spoiler, langsung saja kita bahas film ini. Sepanjang film memang tidak pernah dikatakan apa siapa itu Big Hero 6. Namun saya yakin penonton bisa menyimpulkan sendiri. Soal animasi disney memang tidak terbantah lagi, detil film sepanjang film ini sangat baik. Diawal kita akan diperlihatkan detail kota San Fransokyo yang warna-warni. Kemudian tiba-tiba adegan berlanjut dengan adegan pertarungan robot yang mengingatkan dengan ‘Real Steel'.
Tingkah Baymax di film ini akan membuat penonton tersenyum hingga tertawa dengan keluguannya. Apalagi saat melakukan tos dengan Hiro, Baymax dengan AI-nya menambah efek suara yang jelas membuat semua orang yang melihatnya akan tertawa. Keseluruhan film ini memang lebih banyak menceritakan hubungan pertemanan antara Hiro dan Baymax. Baymax dengan bentuk yang bulat dan tinggi hampir dua kali Hiro, dengan kedua mata bulat hitam yang terhubung oleh garis hitam, memang membuat Baymax terlihat tak mempunyai ekspresi. Namun dari setiap gerak geriknya akan membuat canda tawa.Dibalik sikap Hiro yang agak tidak menyukai Baymax, terdapat rasa kangen terhadap kakaknya yang masih berada dalam diri Baymax.
http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/GwiGwi%20Post/Big_Hero_6_14117556607047_zps37692c9f.jpg
Hiro dan Baymax tidak hanya berdua saja. Gogo, Wasabi dan Honey Lemon serta Fred yang merupakan teman kuliah Tadashi, ikut membantu Hiro dan Baymax mengungkapkan misteri dibalik kecelakaan Tadashi. Gogo memiliki armor yang dapat membuat bergerak dengan cepat, Wasabi mempunyai laser yang dapat membelah apa saja, Honey Lemon dengan ksotum yang lucu dan girly banget memiliki senjata bahan kimia yang dapat berbentuk apa saja dibalik tas jinjingnya. Fred yang awalnya bekerja sebagai maskot kampus, memiliki kostum masih maskot kampus tetapi dengan teknologi “Super Jump” dan “Fire Breath”.
Plot film ini bisa dibilang sama seperti film kartun dan superhero pada umumnya, namun menarik ternyata dugaan gwimin mengenai musuh bertopeng ternyata salah besar. Kira-kira seperti itu, nonton saja langsung.
Walaupun bertema perkelahian dan balas dendam, namun film ini dikemas secara menarik sehingga bisa ditonton anak-anak sekalipun. Banyak yang bilang film ini akan mengingatkan kamu dengan The Incredible dari Pixar dengan genre yang sama. Justru gwimin menonton film ini berasa nonton Avenger dengan model kartun. Film yang wajib ditonton bagi kamu pecinta film disney yang sci-fi.
TV & Movies
Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang

www.gwigwi.com – Final kata judulnya. Tidak salah menganggapnya Mission Impossible terakhirnya Tom Cruise, walau orangnya sendiri tidak menutup kemungkinan akan berlanjut. Bagaimana pun, inilah kerja sama terbaru Mas Tom dengan sutradara penulis Christopher McQuarrie.
Paska DEAD RECKONING, Ethan Hunt (Tom Cruise) memegang kunci yang dapat mengguncang seisi dunia. Entitas, AI super berbahaya, semakin menjalar ke pelbagai institusi nuklir di seluruh dunia. Hanya dia dan tim; Benji (Simon Pegg), Grace (Hayley Atwell), Luther (Ving Rhames), yang sanggup menghentikan amukannya…
Film ini ditunjukkan sebagai pamungkas dari semua film Mission Impossible sebelumnya. Refrensi, karakter lama, visual, etc untuk menegaskan hal itu. Sayangnya dengan cara yang kurang halus.

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang
Bila AVENGERS: ENDGAME menyajikan refrensi film sebelumnya secara halus atau membuat variasi dari itu, FINAL RECKONING begitu di wajah sekali. Dialog penuh eksposisi menjelaskan plot, refrensi dan adegan-adegan film lampau begitu menjejali penonton. Anehnya, gambar sama kadang diulang lagi seolah takut penonton lupa.
Dominasi dialog ini yang cukup mengherankan untuk franchise film MI yang biasanya jago menyeimbangkan dengan aksi. Film seakan lebih ke arah political thriller atau techno thriller. Tidak berarti dialog kosong karena memang berguna untuk membangun ketegangan untuk adegan aksi besarnya di paruh akhir.
Tetap saja, seluruh film tampaknya terlalu mendedikasikan diri untuk aksi di klimaks dibanding memberi porsi aksi yang rata untuk memecah kejenuhan di pertengahan. Tidak salah bila menganggap baik DEAD RECKONING dan FINAL RECKONING bisa saja dijahit jadi satu dengan menghilangkan lemaknya. Barangkali baiknya 2 film ini ditonton sekaligus supaya lebih nikmat.
Sekalinya ada aksi, meramu ketegangannya wah. Suspense bukan hanya pada protagonis Ethan tapi juga teman-temannya yang lebih besar kemungkinan tewas. Menjelang klimaks pun diberikan suspense berlapis yang dialami semua karakter dan itu sungguh tegang. Apa yang penonton harap dari film daripada aksi lidah. Coba saja lebih banyak lagi.

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang
2 aksi besarnya itu….gila dan sungguh menjual judul Impossible aka mustahil. Koreografi adegan Ethan bernavigasi di dalam kapal selam yang akan jatuh barangkali salah satu adegan Ethan menyusup terbaik sepanjang franchise. Tom Cruise bergelantungan di pesawat pun…wah. Ni orang gak takut mati.
Sampai-sampai bisa jadi orang memaafkan kejenuhan penuh omongan sepanjang film saking fantastisnya 2 adegan tersebut.
MISSION IMPOSSIBLE: FINAL RECKONING mungkin bukan Misi Mustahil yang diharapkan penonton untuk franchise yang biasanya paling tidak gak membuat pingin ngecek jam saat nonton. Semoga kerja sama Tom dan sutradara Q bisa lebih baik lagi dengan dialog yang lebih….sedikit.
TV & Movies
Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang


Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang
TV & Movies
Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

www.gwigwi.com – “There’s a demon inside Eun-Seo’s body,” – Sharon (Holy Night: Demon Hunters, 2025)
Ma Dong-seok atau biasa kita kenal dengan nama Don Lee, kembali lagi ke layar lebar, tapi kali ini perannya cukup berbeda dari semua film yang pernah ia perankan sebelumnya. Hadir dengan judul Holy Night: Demon Hunters, tentu saja kita sudah tahu kalau film ini berkisah tentang pemburu hantu.
Film yang dirilis pada 30 April 2025 di 933 layar bioskop Korea ini, menempati posisi pertama di box office Korea dengan pendapatan kotor sebesar US$680.433, atau sekitar Rp 1,1 miliar hingga 1 Mei 2025. Menarik bukan melihat pemasukan sebesar ini hanya dalam 2 hari pemutaran? Seperti apa filmnya? Kita ulas di bawah ini.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Sebagai pemburu hantu, Holy Night merupakan tim beranggotakan tiga orang yang tugasnya adalah melawan kelompok pemuja setan. Ketiga anggota tersebut adalah Bau (Ma Dong-Seok/Don Lee), Sharon (Seohyun) dan Kim-kun (David Lee). Bau mempunyai kemampuan dari kekuatan fisiknya yang luar biasa dahsyat. Sharon memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi setan dan melakukan pengusiran setan. Kim-kun membantu Bau dan Sharon lewat dokumentasi dan identifikasi.
Suatu hari, tim ini didatangi Jung-Won (Kyung Soo-Jin), seorang dokter ahli syaraf untuk menyelamatkan adik perempuannya Eun-Seo (Jung Ji-So). Bau enggan menangani kasus itu karena masa lalunya dengan pastor yang menjadi rekan dokter Jung-Won di rumah sakit tempatnya bekerja.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Namun, setelah Jung-Won memberikan video adiknya kepada Sharon, barulah Bau menyadari betapa beratnya iblis yang tinggal di tubuh Eun-Seo. Berhasilkah tim itu mengusir iblis tersebut?
Narasi generik yang tidak dieksekusi dengan baik
Secara karakter, Ma Dong-seok masih memberikan penampilannya yang memikat sebagai Bau, dengan kekuatan dan tekadnya mengalahkan setiap iblis yang menghalangi jalannya. Seohyun pun demikian, karakternya sebagai Sharon memberi kedalaman pada tim, dan kemampuannya berakting ternyata sangat meyakinkan.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Chemistry satu sama lain juga sangat terjaga lewat narasi yang menyelipkan jokes ala Korea yang penuh celetukan dan gestur tubuh lewat narasinya, membuat keakraban tim kian menarik.
Sayangnya, kelebihan yang dimiliki narasi dan karakternya tidak dieksekusi dengan baik lewat pengambilan gambarnya yang terbilang tidak konsisten. Beberapa kali saat eksorsisme berlangsung, shot berpindah dengan cepat, dan beralih ke tampilan on-screen lewat video yang diambil Kim-kun, atau bergeser ke arah yang tidak diperlukan.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Tipikal sutradara baru yang mencoba bereksperimen dengan sejumlah shot, yang ternyata malah fatal.
Untungnya sejumlah shot menarik di dalam rumah membuat film ini sedikit lebih baik, di mana adegan ini mengingatkan kita pada Paranormal Activity, dengan sejumlah kamera security untuk mencari tahu dimana Eun-Seo berada.
Adegan ini sangat menarik, dan beberapa jumpscares akan membuat penonton kaget melihat perpindahan Eun-Seo yang sangat cepat dari satu tempat ke tempat lain, bahkan ia sempat menghilang dan muncul secara tiba-tiba.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Sebagai film bergenre aksi horor yang dibalut fantasi, Holy Night: Demon Hunters memberikan iterasi menarik terhadap genre horor di Korea yang berani keluar pakem mengikuti tren yang sekarang banyak dilakukan di banyak negara.
Walaupun premisnya generik, Holy Night menawarkan narasi menegangkan yang kedua karakter utamanya sangat kuat, walaupun inkonsistensi pengambilan gambarnya terlihat di sana-sini.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Selain Don Lee dan Seohyun, penampilan menarik diperlihatkan Jung Ji-so yang menjadi Eun-Seo. Berperan sebagai karakter kerasukan memang sangat sulit, dan memerlukan kemampuan lebih. Dan di film ini, Jung-Ji-so ternyata mampu mengimbangi karakter utamanya yang sudah terkenal, dan ia mampu tampil sangat baik.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Keberanian film ini mengambil tema horor supernatural yang dipadukan dengan adegan aksi yang menarik, dan beda dari film sejenisnya, membuat Holy Night: Demon Hunters layak ditonton di bioskop.
-
News4 weeks ago
“Ai♡Scream!” dari AiScReam Menggemparkan Dunia!
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film THUNDERBOLTS*, Kelompok Terapi “SUPERHERO”?
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Netflix Havoc, Kacau Balau yang Penuh Gaya
-
Laptop3 weeks ago
Lenovo Resmikan Produksi Lenovo K14 Gen 3 dan ThinkCentre Neo 50a Gen 5 di Indonesia
-
News4 weeks ago
Gawr Gura Akan Aktif Dalam Dunia Vtuber Dengan Karakter SENZAWA
-
Smartphone2 weeks ago
Xiaomi Padukan Mobile Photography dan Gaya Hidup Aktif melalui Bundling Xiaomi 14T & Xiaomi Smart Band 9
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Film The Accountant 2, Kembalinya Si Pembunuh Autistik
-
Esports3 weeks ago
Gen G Berhasil Masuk Valorant Master Toronto Setelah Mengalahkan Boom Esport PlayOff