TV & Movies
Review : Rurouni Kenshin: Kyoto Taika hen (2014)

[alert-warning]SPOILER ALERT!!! Hanya untuk yang sudah nonton!![/alert-warning]
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Rurouni Kenshin: Kyoto Taika hen (Kyoto Inferno) rilis juga di bioskop (Blitzmegaplex). Sudah barang tentu bagi pecinta Anime dan Live Action ini merupakan sesuatu yang wajib untuk ditunggu-tunggu, apalagi setelah melihat trailernya yang benar-benar menarik
[youtube id=”5UC-vUCQuVM” width=”600″ height=”340″ position=”center”]
Untuk Shishio Arc sebenernya terbagi menjadi 2 movie, yaitu Rurouni Kenshin: Kyoto Taika hen (Kyoto Inferno) dan Rurouni Kenshin Densetsu no Saigo Hen (The Legend Ends). Namun, untuk yang movie yang kedua memang juga baru akan tayang tanggal 13 September 2014 di jepang sementara di indonesia kemungkinan besar tanggal 8 Oktober 2014. Jadi,saya akan membahas Kyoto Taika hen saja xD
Movie Rurouni Kenshin: Kyoto Taika hen (Kyoto Inferno) ini bercerita tentang Himura Kenshin (Sato Takeru) yang diminta kembali oleh pemerintahan Meiji untuk membunuh seseorang, yang tak lain adalah penerus gelar Hitokiri Battosai yaitu Makoto Shihio (Tatsuya Fujiwara) yang mencoba merusak keadaan kondusif pasca restorasi meiji, karena dendam dan merasa dikhianati oleh pemerintahan tersebut. Kenshin didesak untuk melakukan perjalanan ke Kyoto, yang merupakan inti dari era BAKUMATSU berdarah untuk menghentikan Shishio Makoto dan para pengikutnya. Akan tetapi menjadi dilema bagi kenshin karena dia sudah bersumpah akan berhenti dan tidak akan menjadi pembunuh lagi.
Untuk Cast saya tidak bisa cerita panjang lebar, Hampir semua pemain di sini cukup bisa menghayati perannya masing-masing tak terkecuali Tao Tsuchiya yang berperan sebagai Misao Makimachi yang ternyata berperan cukup baik di sini. Saya sempat khawatirkan dia berperan kurang bagus, karena pertama kalinya berperan dalam film action seperti ini dan ternyata dugaan saya salah.
Dari sisi Sinematografi nya juga baik.Mulai dari pengambilan angle camera, camera movement nya yang cukup bagus karena tidak mudah mendapatkan komposisi yang baik sebagai contoh scene pembunuhan Okubo, bagaimana Soujiro Seta (Kamiki Ryosuke) bergerak kearah kamera dan bergerak menjauhi kamera (kayak ngerti ajah gw yah :v ).Seperti pada detik 0:53-0:54 ini contohnya
[youtube id=”Eu8ZnbrbLSE” width=”600″ height=”340″ position=”center”]
Fight Choreography di Kyoto Taika hen lebih baik dari movie sebelumnya, plus dengan camera movement yang baik dalam fight scene terutama pada banyak fight scene satu lawan banyak (keroyokan), jika tidak dilakukan pergerakan zoom pada actor saja akan terlihat kurang baik seakan-akan semua lawan tersebut terlihat seperti menunggu gilirannya. Dan pada movie ini semua fight coreography dibuat selogis dan serealistis mungkin,sehingga jika anda berharap seluruh scene fight nya mirip dengan anime maka sebaiknya anda mengurungkan niat anda untuk menonton ini, namun sebaliknya jika tidak maka movie ini sangat layak untuk anda tonton karena anda akan disuguhkan pertarungan cepat ala action chinese movies. Dan buat saya sendiri best fight di sini adalah Aoshi Vs Okina.
Untuk Plot dan Story memang dirombak, namun plot-plot penting tidak sampai diubah banyak pada Kyoto Taika hen ini. Bahkan cerita tentang kenshin berkunjung ke desa tempat yang di jadikan basis tentara Shihio-pun ada.
dan pertarungan dengan Soujiro Seta, Cho Sawagejo pada saat kenshin mendapatkan pedang barunya tetap ada, namun fight yna tetap dibuat serealistis mungkin.
Mungkin ada beberapa plot cerita yang tidak perlu, yang sedikit dipaksakan agar terlihat dramatis pada saat perang di kyoto xD.
Buat OST kali ini BGM nya masih menggunakan BGM yang sebelumnya ,hanya ada pergantiang theme song saja yaitu lagu Mighty Long Fall yang dinyanyikan oleh penyanyi yang sama dengan sebelumnya yaitu One Ok Rock
TV & Movies
Review Film Hi-Five, Power Sharing Done Right

www.gwigwi.com – Park Wan Seo (Lee Jae In) seorang gadis SMP yang mendapat transplantasi jantung tiba-tiba merasakan fisiknya lebih kuat dan ia dapat berlari kencang sekali walau tidak sekencang the Flash. Ternyata ia tidak sendirian, seorang pria Bernama Park Ji Sung (Ahn Jae Hong) yang mendapat transplantasi paru-paru dan mempunyai kekuatan dapat menghembuskan angin yang amat kencang.
Mereka berdua juga bertemu dengan seorang wanita paruh baya penjual yogurt yang mendapatkan donor ginjal bernama Kim Sun Nyeo (Ra Mi Ran) yang belum diketahui kekuatannya juga seorang cowok lagi bernama Hwang Ki Dong (Yoo Ah In) yang menerima kornea dan dapat melihat serta manipulasi gelombang elektromagnetik.

Review Film Hi Five, Power Sharing Done Right
Ternyata yang menjadi donor organ mereka semua adalah orang dengan super power yang secara misterius bunuh diri dan entah bagaimana setiap organ memiliki kekuatan masing-masing.
Dua orang lagi yang menerima organ donor adalah Seo Young Chun (Park Jin Young) seorang pemilik industri farmasi sekaligus pemimpin sekte yang berambisi hidup abadi yang menerima pankreas dari pendonor misterius.

Review Film Hi Five, Power Sharing Done Right
Orang terakhir adalah Huh Yak Sun (Kim Hee Won), seorang mandor di pabrik milik Young Chun yang menerima liver dan dapat menghisap dan menyembuhkan penyakit orang lain.
Young Chun merupakan antagonis dalam film ini dan ingin memiliki semua kekuatan dari yang lain agar dapat menjadi dewa yang maha kuasa.

Review Film Hi Five, Power Sharing Done Right
Untuk mencegah hal itu, kelima pahlawan super ini harus mencari akal untuk bekerja sama mentrasfer kekuatan mereka difokuskan ke satu orang, disinilah peran Sun Nyeo yang ternyata dapat mentransfer kekuatan-kekuatan itu.
Karena film ini bergenre komedi jadinya tidak banyak menjelaskan konsep super power, asal usulnya dan siapa pemilik kekuatan tersebut sebelumnya. Gwiple dipaksa harus menerima itu semua dan sampai akhir film tidak akan ada penjelasannya.
Efek visual film ini terbilang cukup, dan koreografi action-nya juga OK walau Gwiple tidak akan melihat muka aktor-aktrisnya jadi lebam dan memar.

Review Film Hi Five, Power Sharing Done Right
Satu hal yang menarik dari film ini adalah konsep sharing power nya tetap mempertahankan kekuatan masing-masing individu yang unik sehingga Gwiple tidak akan melihat Wan Seo dapat menyembuhkan orang sakit kanker.
Konsep ini lebih menarik daripada yang dimiliki Shazam dimana semua orang yang kebagian kekuatannya juga jadi kuat, cepat, bisa terbang, dll.
Overall Hi-Five adalah film hiburan semata yang simpel, saat menontonnya tidak perlu banyak berpikir ataupun berekspektasi macam-macam, cukup datang, duduk, dan menonton hingga selesai.
TV & Movies
Review Film Bring Her Back, Very Bloody Heart Warming Tragedy

www.gwigwi.com – Setelah kecelakaan naas, Andy (Billy Barratt) bersama adik tirinya yang penglihatannya terbatas, Piper (Sora Wong), diasuh oleh seorang konselar berpengalaman bernama Laura (Sally Hawkins). Di rumah Laura, mereka bertemu seorang anak yang katanya bisu selektif, Olliver (Jonah Wren Phillips).
Meski nyentrik, Andy dan Piper bisa menikmati hidup dengan Laura…sampai pelbagai kejadian aneh terjadi.
BRING HER BACK mungkin bukan film horror dengan cerita ter-orisinil, tapi duo sutradara yang dulu sukses dengan TALK TO ME mampu membawakan cerita yang biasanya terbalur klise Hollywood, menjadi pengalaman berbeda.

Review Film Bring Her Back, Very Bloody Heart Warming Tragedy
Para filmmaker tetap setia menonjolkan sisi rapuh dan kuat karakternya. Mau itu sifat baik atau buruk si protagonis atau antagonis. Maka BRING HER BACK tak pernah kehilangan modal emosi dramatis itu dan film tidak jatuh menjadi pertunjukan pertumpuhan darah tanpa makna.
Dan wew, banyaknya darah.
Gore dan violence yang ditampilkan banyak terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari hingga tidak asing dan mungkin saja bisa terjadi. Itulah yang bikin adegan membekas di ingatan dan bikin ngilu, meskipun adegan demikian tak sebanyak horror lain. Bukti juga duo sutradara tidak sembarangan menampilkannya, hanya saat dibutuhkan cerita saja.

Review Film Bring Her Back, Very Bloody Heart Warming Tragedy
Barangkali karena kisahnya yang cukup familiar, rasanya filmmaker tidak bermain seliar TALK TO ME dalam memainkan tema tragedi kehilangan keluarga ini. Sebagaimana film duo sutradara itu sebelumnya dengan cerdas mensimulasikan horor bertemu roh seakan narkoba yang adiktif.

Review Film Bring Her Back, Very Bloody Heart Warming Tragedy
Seusai film, justru film yang ajegile gore nya ini membuat batin terasa hangat. Mungkin karena suksesnya para filmmaker memanusiakan para karakter secara lenhkap. Membuat kita memahami, bahkan iba dengan si antagonis. Jarang rasanya sutradara horror lain mampu menyajikan tragisnya kisah di balik seram-seraman, seahli duo Danny dan Michael Philippou.
Be warned, the movie includes very gory, triggering and unsettling scenes.
TV & Movies
Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal

www.gwigwi.com – Ana De Armas, sang Bond Girl akhirnya masuk dalam John Wick Universe sebagai Eve, seorang yatim piatu yang bertekad membalaskan kematian ayahnya. Eve yang masih kecil ditolong oleh Winston (Ian McShane) untuk menemui The Director (Anjelica Huston) sebagai pemimpin tertinggi Ruska Roma.
Eve akhirnya bergabung dengan Ruska Roma dan dilatih untuk menjadi pembunuh yang efisien. Bertahun-tahun kemudian dalam sebuah misi, Eve dihadang oleh seorang pembunuh lainnya namun berhasil ia bunuh.
Eve yang mengenali tanda yang dimiliki si pembunuh sama dengan para pembunuh ayahnya mencoba mencari informasi dari Director namun ia dilarang untuk mencari tahu lebih lanjut. Eve tidak mengindahkan perintah itu dan terus mencari tahu hingga menemui titik terang untuk memburu Daniel Pine (Norman Reedus), seorang anggota dari kelompok misterius itu.

Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal
Ternyata Pine sudah meninggalkan kelompok itu demi menyelamatkan seorang anak Bernama Ella; sayangnya mereka disergap oleh para anggota kelompok dan Ella pun diculik sedangkan Pine luka parah.
Eve terpaksa harus mencari petunjuk lain yang setelah membunuh sebagian anggota kelompok tersebut membuatnya mengunjungi sebuah kota kecil di pegunungan Prague, dimana seluruh penduduknya adalah anggota pembunuh yang dipimpin oleh The Chancelor (Gabriel Byrne).
Dimulailah pertarungan akhir Eve untuk membalaskan dendamnya, namun usahanya tidaklah mudah apalagi keadaan semakin rumit dengan kehadiran sang Baba Yaga, John Wick yang diperintahkan oleh Director untuk menghalangi Eve.
Buat Gwiple yang penasaran dengan akhir pertarungan ini dapat segera menontonnya di bioskop.

Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal
Plot dalam film Ballerina ini sebetulnya standard saja namun dikemas dengan pacing yang baik dan Gwiple dapat melihat pertumbuhan Eve menjadi ahli dalam membunuh. Dan tim produksi cukup pintar dalam menyisipkan adegan saat John Wick mencari suaka ke Ruska Roma agar dapat berinteraksi dengan Eve muda.
Sayangnya kemunculan Norman Reedus sebagai Pine hanya sebentar , apalagi ternyata ia adalah anak dari The Chancelor yang berarti adalah pamannya Eve.
Mungkin demi durasi film agar tidak terlalu Panjang maka perlu mengorbankan detil tentang Pine. Harapannya sih spin off berikutnya memunculkan Pine agar kisahnya bisa dieksplorasi lebih jauh.

Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal
Untuk aksi dalam film ini tidak usah diragukan kebrutalannya. Memang di awal film kurang terlihat intense dan brutal namun makin lama, aksinya hampir non stop dan serunya ada pertarungan memakai flame thrower yang hampir menyamai keseruan aksi tembak-tembakan di John Wick 4 yang memakai amunisi Dragon’s Breath.
Overall, movie spinoff dari John Wick ini tidaklah mengecewakan untuk ditonton. Tapi jangan ajak anak-anak karena ini tontonan untuk Dewasa.
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Film LILO & STITCH, Simple But Good
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang
-
Event3 weeks ago
Ketegangan Horor Jepang Hadir di Jakarta Lewat Meizu x Shadow Corridor di Anime Festival Asia Indonesia 2025 (#AFAID25)
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film Karate Kid Legends, Sebuah Warisan yang Terus Berlanjut
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal
-
Berita Anime & Manga1 week ago
Yofukashi no Uta Season 2 Akan Tayang Pada Bulan Juli 2025 Nanti
-
Berita Anime & Manga2 weeks ago
Yuuki Kuwahara: Suara Manis di Balik Tohru yang Akan Hadir di AFA Indonesia 2025 #AFAID25
-
Berita Anime & Manga1 week ago
Kizetsu Yuusha to Ansatsu Hime Akan Tayang Pada Bulan Juli 2025 Nanti