Connect with us
Maaf Anda Melihat Iklan

TV & Movies

Review Judge! (2014), Kisah Lucu Tentang Juri Iklan

Published

on

“I want to make ads that make everyone happy.”

GwiGwi.com – Setelah disalahkan karena iklan buatannya gagal, Ota Kiichiro (Tsumabuki Satoshi) disuruh bosnya yang arogan Otaki Ichiro (Toyokawa Etsushi) untuk menggantikannya menjadi juri di kompetisi iklan terbesar di dunia di Santa Monica. Dia diancam akan dipecat jika tidak berhasil memjadikan iklan buatan seorang putra dari investor kaya menang dalam kompetisi tersebut. Ota yang sama sekali tidak fasih berbahasa Inggris, berguru pada seorang karyawan veteran di perusahaannya, Kagami (Franky Lily). Ditemani rekan kerjanya, Hikari (Kitagawa Keiko), Ota pun berangkat ke California.

http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/Judge08_zps2ea1a018.jpg

Judge! Perhatikan baik-baik judul filmnya. Ini bukan film Amerika dengan judul yang mirip, The Judge. Judge! atau dalam bahasa Jepangnya menjadi Jajji!, mengusung genre komedi dengan mengangkat cerita tentang iklan menjadi temanya.  Nah, untuk ukuran sebuah film komedi, menurut saya film ini cukup lucu juga! At least, saya berhasil tertawa keras di beberapa adegannya. Komedi yang ditampilkan disini merupakan percampuran dari lelucon konyol, sindiran, satir, culture clash, dan slapstick. Salah satunya bisa terlihat dari adegan yang menunjukkan stereotypes orang asing tentang orang Jepang itu sendiri seperti karate, geisha dan otaku. Kalau dari alur ceritanya sendiri, sih sebenarnya sudah ketebak banget – apalagi endingnya. Tapi namanya juga komedi, ya maklum sajalah! Toh, poin utama sebuah film komedi, kan harus berhasil membuat penontonnya tertawa, dan saya rasa film ini berhasil (setidaknya pada diri saya).

http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/Judge05_zpsabfb4bad.jpg

Karakter Ota Kiichiro sendiri udah cukup bikin ketawa. Ditambah lagi karakter bossnya, Kagami yang eksentrik dan tentu saja beberapa juri festival iklannya terutama juri dari Thailand yang bahkan wajahnya saja sudah sukses mengundang ketawa; persis seperti wajah yang sering dijadikan bulan-bulanan di sosmed atau forum dalam negeri. Kendati Tsumabuki Satoshi berhasil memerankan karakter Ota dengan baik, namun, justru karakter Kagami-lah yang sangat sukses menarik perhatian; terutama karena kelakuan dan saran anehnya untuk Ota. Karakter Kagami yang eksentrik tersebut memang menjadi karakter yang akan sulit dilupakan. Dan karakter tersebut dimainkan dengan sangat apik oleh Franky Lily. Selain itu, karakter boss Ota, Ichiro Otaki juga tak kalah mencuri perhatian dan tentu saja Toyokawa Etsushi yang memerankan karakter tersebut pun bermain dengan sangat cemerlang di sini. Sayang, porsi kedua aktor hebat tersebut tidak begitu banyak.

http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/Judge07_zps17853251.jpg

Penampilan lainnya yang juga cukup bagus ditampilkan oleh Suzuki Kyota, Arakawa YosiYosi, aktor veteran Amerika James C. Burns, dan komedian Australia Chad Mullane. Tak ketinggalan beberapa cameo yang juga cukup mencuri perhatian seperti Denden, Ryo Kase dan Takenata Naoto. Sayangnya, Kitagawa Keiko yang harusnya impresif malah keliatan flat. Aktingnya tak ada kemajuan dari dulu. Bahkan saya sama sekali tidak merasakan adanya chemisty antara Keiko dan Satoshi (entah siapa yang salah dalam hal chemistry ini!). Poin plusnya hanyalah pronounciation-nya yang terdengar fasih mengucapkan kalimat dalam bahasa Inggris.

http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/Judge04_zpse165cd4b.jpg

Oh, ya iklan yang ditampilkan dalam film ini sayangnya nggak ditampilkan secara utuh – kecuali iklan dari perwakilan jepang sendiri – padahal keliatannya iklan-iklan tersebut menarik (walaupun ada juga beberapa yang terlihat berlebihan dan maksa). Dan sepertinya iklan-iklan yang ditampilkan dalam film ini sengaja dibuat khusus hanya untuk film ini. Walau pun begitu, iklan toyotanya sendiri cukup unik dan menarik (bukan promosi, ya!). Dan satu hal yang saya dapat dari film ini bahwa ternyata industri periklanan tak beda dengan lainnya, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya bisa saling menikam satu sama lain; lawan menjadi kawan begitu juga sebaliknya. Akhirnya, buat yang lagi banyak tugas, stress, galau, putus cinta dan butuh tontonan ringan dan segar, mungkin bisa mencoba untuk menonton film ini. Minimal bisa tersenyum sedikit dan syukur-syukur bisa tertawa dan terhibur menonton film Judge! ini. Nyaa.. nyaa…

 

Title: Jajji! / ジャッジ!/Judge! | Genre: Comedy | Director: AKIRA Nagai | Running Time: 105 minutes  | Country: Japan | Language: Japanese | Cast: Tsumabuki Satoshi, Kitagawa Keiko, Franky LilySuzuki Kyoka, Toyokawa Etsushi, Arakawa YosiYosi, Tamayama Tetsuji, Kase Ryo, Denden, Takenaka Naoto | original review taken from my own blog

Advertisement

TV & Movies

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Published

on

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

GwiGwi.com – Julie Rivers (Melissa Barrera), seorang perempuan muda yang mengalami trauma karena kehilangan bayinya tak lama setelah proses persalinan.

Beberapa tahun kemudian, Julie dinyatakan hamil kembali. Daniel (Guy Burnet) selaku suami akhirnya mengajak Julie pindah ke rumah baru untuk memulai kehidupan yang baru.

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Kehidupan keduanya berubah total saat Julie tiba-tiba melihat sosok bocah laki-laki di dalam rumah yang membuatnya terpeleset dari tangga.

Insiden itu tak membuat dirinya kehilangan sang bayi. Namun, dokter meminta Julie untuk istirahat total selama 56 hari di ranjang tanpa aktivitas berat atau bed rest.

Rencana istirahat tenang itu benar-benar gagal lantaran Julie mendapatkan teror dari arwah kecil yang kerap muncul di rumah barunya. Julie bahkan sempat merasa arwah anak kecil itu adalah mendiang anaknya, Andrew.

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Di paruh awal, kita akan disuguhi adegan-adegan jump scare yang ditempatkan bekerja cukup efektif memberi efek kejut kepada penonton.

Namun, Lori Evans Taylor selaku sutradara dan penulis naskah sepertinya lupa bahwa repetisi jump scare itu lambat-laun membuat penonton jenuh.

Daripada mengandalkan jump scare, ada baiknya sang sutradara lebih mengelaborasi cerita yang dibangun dalam film ini. Dua babak awal yang dibangun dengan cukup baik terlihat berantakan di menit akhir. Hingga film ini bahkan menyisakan banyak plot hole yang membuat penonton kebingungan.

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Secara keseluruhan, Bed Rest masih sangat berpotensi mendapat banyak penonton di Indonesia. Formula horor thriller dengan setting rumah tua, jump scare di sana-sini, serta scoring yang mencekam masih menjadi sajian favorit penonton Indonesia kebanyakan.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film DUNGEONS & DRAGONS: HONOR AMONG THIEVES

Published

on

Auto Draft

GwiGwi.com – Dungeons & Dragons yang aslinya merupakan tabletop role playing game dan setelah Wizard of The Coast dibeli oleh Hasbro; mereka mencoba membuat film baru berdasarkan salah satu lore game ini.

Honor Among Thieves dibintangi oleh Chris Pine (Edgin), Michelle Rodriguez (Holga), Sophia Lilis (Doric), Justice Smith (Simon), Hugh Grant (Forge) dan Rege-Jean Page (Xenk). Pada film ini menceritakan bagaimana Edgin dan Holga yang sempat ditahan karena melakukan pencurian kembali merencanakan sebuah aksi pencurian skala besar saat High Suns Games, sebuah event turnamen yang ditonton ribuan penduduk serta menjadi bahan taruhan para konglomerat.

Auto Draft

Untuk mendukung rencana tersebut, Edgin dan Holga membutuhkan bantuan teman lama mereka, Simon the Wizard yang ternyata memiliki kekuatan yang biasa saja dan merekrut seorang Druid Bernama Doric yang dapat shapeshift menjadi aneka binatang. Dengan lebih mengandalkan modal nekat, kelompok kecil ini mengalami banyak petualangan yang seru dan juga penuh kelucuan.

Auto Draft

Honor Among Thieves tidak banyak menjelaskan latar belakang dunia atau peristiwa-oeristiwa besar dalam D&D karena akan terlalu menghabiskan waktu, Gwiple yang tidak mengerti D&D harus menerima hal tersebut. Untuk plot cerita, Honor Among Thieves sudah baik dengan durasi yang juga pas. Film ini juga lebih cenderung ke arah komedi yang pas dengan berbalut aksi -aksi yang cukup seru. Yang disayangkan adalah sebentarnya kemunculan Xenk yang super cool di film ini walau memang patut dimaklumi karena dia terlalu kuat dan dapat membuat plot cerita jadi terlalu mudah.

Auto Draft

Auto Draft

Overall D&D: Honor Among Thieves ini sulit bersaing dengan John Wick 4 namun dapat dinikmati semua Gwiple baik yang paham mengenai D&D ataupun yang awam.

 

Continue Reading

TV & Movies

Review Film Assassin Club, When Assassins Kill Each Other

Published

on

Review Film Assassin Club, When Assassins Kill Each Other

GwiGwi.com – Morgan Gaines (Henry Golding) seorang pembunuh bayaran yang mendapatkan kontrak untuk membunuh enam orang yang tinggal di berbagai negara.

Dengan sedikit kejutan, ternyata keenam orang tersebut juga adalah pembunuh bayaran profesional yang mendapatkan kontrak yang sama untuk membunuh dirinya.

Film ini sebagian besar banyak melakukan syuting di Italia ini, memadukan sebagian genre aksi dan spionase. Film yang tidak hanya menonjolkan keahlian membunuh yang ditampilkan melalui ragam aksi baik itu lewat close hand combat atau tembak- menembak ala penembak jitu.

Tapi para karakter di film ini juga harus adu kecerdikan, mengintai, mengikuti, mencari info, bahkan meretas info bak hacker seperti umumnya terjadi dalam film spionase.

Para pembunuh yang terlibat dalam permainan perburuan ini seperti melakukan permainan petak umpet. Mereka harus bergegas menemukan siapa yang memburu mereka dan yang siapa yang harus mereka bunuh, masing-masing dari mereka mempunyai target siapa yang mereka buru dan bunuh  dan berlanjut ke target selanjutnya sambil terus mencari dalam bayang-bayang siapa sesungguhnya dalang di balik semua ini yang menginginkan mereka semua saling membunuh satu sama lain.

Film bergenre action ini mempertemukan berbagai bintang yang cukup dikenal berkat peran-peran mereka yang khas, seperti Henry Golding aktor berkebangsaan Inggris-Malaysia ini dikenal lewat perannya sebagai Nicholas Young dalam Crazy Rich Asians dan ada Sam Neill yang terkenal melalui waralaba Jurassic Park.

Gak cuman mereka, ada dua aktris berkebangsaan Eropa, seperti Naomi Rapace yang terkenal melalui film The Girl with Dragon Tattoo, The Girl Who Played with Fire dan The Girl Who Kicked the Hornet’s Nest. Dan ada Daniela Melchior, aktris Portugis yang memulai debut internasionalnya dalam The Suicide Squad sebagai Ratcatcher II.

Dari segi akting justru yang cukup mendapat Spotlight di film ini justru berasal dari karakter antagonis yang diperankan oleh Noomi Rapace sebagai Falk, pembunuh bayaran legendaris yang misterius yang menambah kerumitan ekstra dalam plotnya.

Sementara itu untuk pemeran lainnya, aktingnya terbilang standar saja termasuk pemeran utama yang dimainkan oleh Golding. Penonton harus jeli dalam merangkai setiap informasi yang didapatkan dari setiap adegan yang berlangsung untuk mendapat jawaban mengapa pembunuhan ini harus terjadi dan apa yang menjadi penyebabnya.

Secara keseluruhan, Assasin Club merupakan sajian yang menghibur, memadukan action dan spionase, dengan menyisipkan kejutan di akhir ceritanya.

Premisnya tergolong lumayan unik di mana para pembunuh bayaran mendapatkan kontrak untuk membunuh para pembunuh lainnya dan tanpa mereka sadar diri mereka sendiri juga yang menjadi target pembunuhan.

Film ini cocok menjadi suguhan alternatif ketika kalian jenuh akan genre film yang rilis belakangan ini.

 

Continue Reading

Trakteer

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending