TV & Movies
Review Initial D Legend 1: Awakening (2014), Anime Lama dengan Rasa Baru
GwiGwi.com – Initial D kembali dibangkitkan dengan gaya baru, seri pertama dari trilogi yang telah rencanakan ini berjudul Initial D Legend 1: Awakening. Siapa yang tidak kenal dengan Initial D, jujur gwimin mengenal anime ini pas jaman SMA, dari sejak itu sudah menyukai anime balap-balapan ini.
Di menit-menit awal tanpa basa-basi langsung scene balapan antara Trueno AE86 dengan RX7 FD. Untuk cerita Initial D versi ini tidak jauh berbeda dengan versi anime ditahun 1998. Saya tidak akan membahas cerita anime jauh lebih dalam.
Buat pecinta Inital D, menonton film memberi rasa nostalgia yang begitu dalam, jika dulu hanya melihat Takumi Fujiwara dengan kualitas 2D dengan gaya anime waktu itu, kali ini kamu bisa menyaksikan Takumi dkk tampil dengan gaya 3D dan CGI yang sangat menawan. Spesial buat Mogi, di film ini Mogi begitu berbeda dan semakin kawaii.
Awalnya saya pikir adegan semi-echi difilm ini akan kena potong alias sensor di bioskop Indonesia, ternyata tidak sama sekali. Adegan ‘upskirt' (rok tersingkap) dari Mogi tidak dilewatkan, saya hitung total ada 2 kali adegan tersebut. Kemudian scene di pantai yang memperlihat detail lekuk tubuh Mogi dengan kualitas 3D, tidak juga dipotong dan memberi angin segar bagi pecinta Initial, yang mungkin sudah sedikit bosan karena dejavu dengan cerita yang berulang, tetapi dengan scene yang disebutkan sebelumnya, rasanya seperti menonton film baru.
Jika membandingkan apple to apple dengan anime original di tahun 1998, grafik yang sajikan sangat jauh berbeda. Khususnya adegan adu drift digunung Akina. Sepertinya mobil benar-benar nyata dan ada efek seakan-akan keluar dari layar. Overall, grafik yang diberikan sangat menawan. Untuk musik pendukung sendiri, bisa dikatakan sangat cocok dengan style anime yang sekarang. Jika dulu dengan musik eurobeat, sekarang dengan musik jpop rock yang membawa semangat dalam balapan.
Durasi anime hanya 60 menit sehingga tidak banyak menceritakan detail setiap karakter. Bagi penonton yang kurang familiar mungkin agak sulit diawal untuk mencerna film ini. Meskipun begitu, selain ketegangan dari menit awal, sisi humoris dari Itsuki tak hilang di film ini. Sangat layak tonton bagi pecinta Initial D.
Setelah film ini selesai di 60 menit pertama, dibagian kedua diceritakan proses pembuatan film ini, bagaimana staf membuat suasana anime difilm jadi terlihat lebih nyata, efek tambahan dan efek 3D pada grafik, bagaimana suara-suara knalpot mobil direkam. Semua itu diceritakan diparuh kedua film ini.
TV & Movies
Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal
www.gwigwi.com – So-Mi (Lee Re) tergeletak kaku padahal pendeta Ban (Lee Min-Ki) sudah menyatakan eksorsisme berhasil. Si bapak, Dokter jantung Cha Seung-Do (Park Shin-Yang) tetap berusaha memijat jantung untuk menyelamatkan anaknya, namun gagal…
Saat pemakaman, banyak yang berbisik keanehan pada So-Mi saat hidup dan meragukan si ayah yang seorang dokter hebat dalam mengoperasinya. Pendeta Ban pun terus mencari jawaban; Salahnya di mana?
Sementara itu jasad So-Mi menunjukkan keanehan…
DEVILS STAY menariknya memulai cerita setelah umumnya film bergenre eksorsisme berakhir. Menguak misteri gagalnya inilah yang membuat film fresh dan terus memaku perhatian.
Karena diliputi misteri yang menarik, permainan ketegangannya pun mempunyai nilai ekstra. Setiap scare seakan semakin mempertebal pertanyaan. Hebatnya dimasukkan juga komedi dari reaksi penjaga ruang mayat yang bingung melihat kelakuan bapak edan dan pendeta entah dari mana.
Tak lupa akting si bapak yang terus menginjeksi emosi melihat putrinya yang entah masih hidup atau dirasuki. Usahanya berbuat segalanya yang bisa dipahami walau kadang cukup gila.
Saat film eksorsisme pertama Indonesia, KUASA GELAP, gagal memberi cerita fresh dan khas Indonesia, DEVILS STAY memberikan keduanya. Segar buat genre usang dan berasa korea sekali.
Bukan karena budget tinggi, tapi memang piawainya naratif dan eksekusi.
TV & Movies
Review FIlm WEREWOLVES, All Bark No Bite
www.gwigwi.com – Wes (Frank Grillo) harus bertahan hidup dari serangan para manusia yang bermutasi menjadi werewolves akibat super moon, untuk kembali pada keluarganya.
Sedatar dan se in the face itulah WEREWOLVES. Bila berharap akan ada barang sedikit variasi atau kedalaman atau dimensi, saaangat minim ada.
Film berfokus pada aksi bertahan hidup ala serial gim RESIDENT EVIL, lengkap dengan set piece kota kacau berantakan ala Raccoon City. Memang ada beberapa ketagangan yang dimainkan tapi selain satu dua adegan mengejutkan, WEREWOLVES tak banyak, atau nihil, inovasi.
Para pemain, khususnya Katrina Law sebagai Dr. Chen, berperan dengan sepenuhnya. Justru Frank Grillo sendiri yang terlihat kurang maksimal. Barangkali karena karakternya sendiri yang datar maka si aktor yang tengah naik daun (bisa jadi makin nanjak setelah CREATURE COMMANDO nya DC rilis) ini memang tak diberi banyak hal untuk diaktingkan. Hanya beraksi saja kebanyakan.
Manusia serigalanya sendiri juga sayangnya kurang memiliki keunikan yang bisa menonjol dibanding werewolves di media lain. Memakai efek praktikal untuk aksinya, si manusia serigala justru sering terlihat kurang meyakinkan. Bukannya seram malah sebaliknya.
WEREWOLVES tampaknya butuh sentuhan spesial yang biasanya dimiliki sutradara seperti James Gunn atau Michael Bay. That little bit of touch to make em bite harder.
TV & Movies
Review Film MOANA 2, Sekuel Sekedar Mengambang
www.gwigwi.com – Sejalan dengan inisiatif baru Disney untuk berfokus pada franchise yang sudah ada, maka muncullah MOANA 2. Apakah bisa menciptakan ombak sebesar dulu atau malah yang tak perlu?
Moana (Auli’i Cravalho) bertambah dewasa dan tidak berhenti berlayar untuk menemukan suku lain di horizon. Akhirnya dia mengetahui sebuah entitas jahat bernama Nalo mengutuk pulau Motefatu yang dahulu pernah menyatukan berbagai manusia di lautan.
Maka berangkatlah Moana ke Motefatu disertai berbagai karakter baru untuk membantunya. Sementara Maui (Dwayne Johnson) sedang terjebak di suatu tempat…
Seperti halnya supporting karakter baru/teman-teman Moana yang tidak jelas perkembangan karakternya, MOANA 2 terkesan tak mempunyai alasan kuat untuk ada ataupun urgensi sangat mendesak bagi Moana harus bertualang.
Motivasi petualangannya tidak sekuat dulu yang mendobrak kutukan generasional. Maka jadinya beragam elemen lain pun terdampak; musik yang tidak terlalu catchy, banyak karakter baru kurang menarik, emosi cerita yang sekenanya dan rasanya lagu-lagu yang tak perlu yang seakan demi mengisi kuota saja karena ini animasi musikal.
Aneh rasanya saat nyanyian di film live action WICKED bisa lebih emosional dan WONKA bisa lebih memberi nuansa magis sedari pada animasi dengan segala triknya.
Meski demikian para penyumbang suara baik Auli’i, The Rock dan lainnya memberi 100% hasrat mereka dan memang mengena.
MOANA 2 mungkin pertanda yang kurang baik bagi Disney akan inisiatif barunya walau INSIDE OUT 2 sudah memulai lebih baik. Barangkali para pemangku rumah tikus bisa mendapat inspirasi dari James Gunn, Co-CEO DC STUDIOS, yang berkata baru akan green light proyek bila puas dengan naskahnya.
ELIO terlihat menarik sih. Semoga pesan persatuan MOANA 2 bisa mengena para pembuat kekacuan di Palestina dan Lebanon.
-
News4 weeks ago
Unnamed Memory Act.2 Akan Tayang Secara Eksklusif di Platform Crunchyroll
-
News4 weeks ago
Yuru Camp Mendapatkan Adaptasi Season 4
-
Gaming4 weeks ago
Goddess of Victory: Nikke 2ND Anniversary Memberikan Bansos Serta Ruangan Terbaru
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Light Novel Isshun de Chiryou shiteita noni Yakutatazu to Tsuihou sareta Tensai Chiyushi Yami Healer toshite Tanoshiku Ikiru Mendapatkan Adaptasi Anime
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Manga Zatsu Tabi: That’s Journey Mendapatkan Adaptasi Anime
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Manga Yamada-kun to Lv999 no Koi wo Suru Mendapatkan Adaptasi Live Action
-
Mobile Gaming4 weeks ago
Pihak Azur Lane Akan Melakukan Kolaborasi Dengan Pihak Asayoru Maid Cafe
-
Gaming4 weeks ago
Metaphor: ReFantazio Menjadi Salah Satu Game Terbaik Buatan Pihak Atlus