Connect with us
Maaf Anda Melihat Iklan

TV & Movies

Preview – Doctor X ~ Gekai Daimon Michiko Season 3

Published

on

Tidak mengherankan jika Yonekura Ryoko dinobatkan sebagai ‘queen of drama’. Sebagian besar drama yang membawa namanya selalu meraih rating tinggi. Yonekura Ryoko juga terbukti piawai memainkan berbagai peran yang membutuhkan keahlian tinggi.

Kali ini ia kembali dengan drama-nya yang masuk season 3, Doctor X—Gekai Daimon Michiko. Doctor X mulai tayang pada Kamis, 9 Oktober setiap pukul 21.00 malam waktu Jepang. Jumlah episode untuk drama terbarunya ini belum dikonfirmasi oleh televisi yang menayangkannya, yakni TV Asahi.

Seperti dramanya di season 1 dan 2, Yonekura Ryoko kembali dengan peran sebagai Doctor X atau Gekai Daimon Michiko—Ahli Bedah Daimon Michiko. Oleh rekan-rekan sejawatnya, namanya sering di-plesetkan sebagai ‘Deemon’ yang berarti ‘iblis’. Dengan keahliannya sebagai seorang dokter bedah, Daimon tidak pernah gagal. Ia juga terkenal dengan kalimatnya ‘Aku tidak pernah gagal’. Daimon pada dasarnya adalah seorang ahli bedah berbakat yang sering disebut ‘pemilik empat tangan Tuhan’, tetapi ia tidak terikat di rumah sakit manapun. Ia sendiri lebih suka melakukan operasi secara freelance, di bawah agensi milik Kanbara AKIRA.

Di season 3 ini, Daimon sensei kembali bertemu dengan beberapa rekan yang juga ada di season dua, seperti Ebina Takashi (Endo Kenichi) dan Jonouchi Hiromi (Uchida Yuki).

Di episode pertama ini, tanpa sengaja, Daimon bertemu dengan mantan dokter yang juga mantan direktur Rumah Sakit Teito Medical University, Busujima Ryunosuke di sebuah pulau saat liburan. Insiden meledaknya kapal membuat Daimon menjadi salah satu tim penyelamat yang membantu, termasuk menolong Busujima. Saat kembali ke Jepang, Busujima didiagnosis dengan tumor yang menyerang jantung bahkan merambat ke hati-nya. Para dokter dari sisi Barat dan Timur, rumah sakit memperebutkan hak untuk merawat Busujima. Tiba-tiba Daimon datang dan mengatakan ‘Biar aku yang mengoperasi, dia pasienku!’

http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/10733664_10205388115645552_1137822883_n_zps6dff6332.jpg

Episode pertama Doctor X season 3 ini dimulai dari persaingan antar dokter di rumah sakit sisi Barat dan Timur. Keahliannya Daimon—sekali lagi—membuat iri para dokter dan membuat kesal para perawat. Bahkan, sang pasien, Busujima pun tidak sudi dibedah oleh Daimon. Hanya satu orang yang tertarik dan mengakui kemampuan Daimon, dia direktur rumah sakit yang baru. Cita-citanya untuk me-reorganisasi system di rumah sakit, menyeret Daimon terlibat di dalamnya. Bagaimana para dokter, perawat dan pimpinan rumah sakit menghadapi sikap keras kepala dokter berbakat ini?

Seperti season sebelumnya pun, Yonekura Ryoko selalu tampil memukau di tiap adegannya. Drama digambarkan dengan baik, dengan menunjukkan keahlian sang dokter bedah. Tidak mengherankan di episode pertama, drama ini meraih rating tinggi. Bagaimana perjalanan ahli bedah yang memiliki hobby melakukan pembedahan di season 3 kali ini?

Advertisement

TV & Movies

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Published

on

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

GwiGwi.com – Julie Rivers (Melissa Barrera), seorang perempuan muda yang mengalami trauma karena kehilangan bayinya tak lama setelah proses persalinan.

Beberapa tahun kemudian, Julie dinyatakan hamil kembali. Daniel (Guy Burnet) selaku suami akhirnya mengajak Julie pindah ke rumah baru untuk memulai kehidupan yang baru.

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Kehidupan keduanya berubah total saat Julie tiba-tiba melihat sosok bocah laki-laki di dalam rumah yang membuatnya terpeleset dari tangga.

Insiden itu tak membuat dirinya kehilangan sang bayi. Namun, dokter meminta Julie untuk istirahat total selama 56 hari di ranjang tanpa aktivitas berat atau bed rest.

Rencana istirahat tenang itu benar-benar gagal lantaran Julie mendapatkan teror dari arwah kecil yang kerap muncul di rumah barunya. Julie bahkan sempat merasa arwah anak kecil itu adalah mendiang anaknya, Andrew.

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Di paruh awal, kita akan disuguhi adegan-adegan jump scare yang ditempatkan bekerja cukup efektif memberi efek kejut kepada penonton.

Namun, Lori Evans Taylor selaku sutradara dan penulis naskah sepertinya lupa bahwa repetisi jump scare itu lambat-laun membuat penonton jenuh.

Daripada mengandalkan jump scare, ada baiknya sang sutradara lebih mengelaborasi cerita yang dibangun dalam film ini. Dua babak awal yang dibangun dengan cukup baik terlihat berantakan di menit akhir. Hingga film ini bahkan menyisakan banyak plot hole yang membuat penonton kebingungan.

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Review Film Bed Rest, Horor Drama Jelang Persalinan

Secara keseluruhan, Bed Rest masih sangat berpotensi mendapat banyak penonton di Indonesia. Formula horor thriller dengan setting rumah tua, jump scare di sana-sini, serta scoring yang mencekam masih menjadi sajian favorit penonton Indonesia kebanyakan.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film DUNGEONS & DRAGONS: HONOR AMONG THIEVES

Published

on

Auto Draft

GwiGwi.com – Dungeons & Dragons yang aslinya merupakan tabletop role playing game dan setelah Wizard of The Coast dibeli oleh Hasbro; mereka mencoba membuat film baru berdasarkan salah satu lore game ini.

Honor Among Thieves dibintangi oleh Chris Pine (Edgin), Michelle Rodriguez (Holga), Sophia Lilis (Doric), Justice Smith (Simon), Hugh Grant (Forge) dan Rege-Jean Page (Xenk). Pada film ini menceritakan bagaimana Edgin dan Holga yang sempat ditahan karena melakukan pencurian kembali merencanakan sebuah aksi pencurian skala besar saat High Suns Games, sebuah event turnamen yang ditonton ribuan penduduk serta menjadi bahan taruhan para konglomerat.

Auto Draft

Untuk mendukung rencana tersebut, Edgin dan Holga membutuhkan bantuan teman lama mereka, Simon the Wizard yang ternyata memiliki kekuatan yang biasa saja dan merekrut seorang Druid Bernama Doric yang dapat shapeshift menjadi aneka binatang. Dengan lebih mengandalkan modal nekat, kelompok kecil ini mengalami banyak petualangan yang seru dan juga penuh kelucuan.

Auto Draft

Honor Among Thieves tidak banyak menjelaskan latar belakang dunia atau peristiwa-oeristiwa besar dalam D&D karena akan terlalu menghabiskan waktu, Gwiple yang tidak mengerti D&D harus menerima hal tersebut. Untuk plot cerita, Honor Among Thieves sudah baik dengan durasi yang juga pas. Film ini juga lebih cenderung ke arah komedi yang pas dengan berbalut aksi -aksi yang cukup seru. Yang disayangkan adalah sebentarnya kemunculan Xenk yang super cool di film ini walau memang patut dimaklumi karena dia terlalu kuat dan dapat membuat plot cerita jadi terlalu mudah.

Auto Draft

Auto Draft

Overall D&D: Honor Among Thieves ini sulit bersaing dengan John Wick 4 namun dapat dinikmati semua Gwiple baik yang paham mengenai D&D ataupun yang awam.

 

Continue Reading

TV & Movies

Review Film Assassin Club, When Assassins Kill Each Other

Published

on

Review Film Assassin Club, When Assassins Kill Each Other

GwiGwi.com – Morgan Gaines (Henry Golding) seorang pembunuh bayaran yang mendapatkan kontrak untuk membunuh enam orang yang tinggal di berbagai negara.

Dengan sedikit kejutan, ternyata keenam orang tersebut juga adalah pembunuh bayaran profesional yang mendapatkan kontrak yang sama untuk membunuh dirinya.

Film ini sebagian besar banyak melakukan syuting di Italia ini, memadukan sebagian genre aksi dan spionase. Film yang tidak hanya menonjolkan keahlian membunuh yang ditampilkan melalui ragam aksi baik itu lewat close hand combat atau tembak- menembak ala penembak jitu.

Tapi para karakter di film ini juga harus adu kecerdikan, mengintai, mengikuti, mencari info, bahkan meretas info bak hacker seperti umumnya terjadi dalam film spionase.

Para pembunuh yang terlibat dalam permainan perburuan ini seperti melakukan permainan petak umpet. Mereka harus bergegas menemukan siapa yang memburu mereka dan yang siapa yang harus mereka bunuh, masing-masing dari mereka mempunyai target siapa yang mereka buru dan bunuh  dan berlanjut ke target selanjutnya sambil terus mencari dalam bayang-bayang siapa sesungguhnya dalang di balik semua ini yang menginginkan mereka semua saling membunuh satu sama lain.

Film bergenre action ini mempertemukan berbagai bintang yang cukup dikenal berkat peran-peran mereka yang khas, seperti Henry Golding aktor berkebangsaan Inggris-Malaysia ini dikenal lewat perannya sebagai Nicholas Young dalam Crazy Rich Asians dan ada Sam Neill yang terkenal melalui waralaba Jurassic Park.

Gak cuman mereka, ada dua aktris berkebangsaan Eropa, seperti Naomi Rapace yang terkenal melalui film The Girl with Dragon Tattoo, The Girl Who Played with Fire dan The Girl Who Kicked the Hornet’s Nest. Dan ada Daniela Melchior, aktris Portugis yang memulai debut internasionalnya dalam The Suicide Squad sebagai Ratcatcher II.

Dari segi akting justru yang cukup mendapat Spotlight di film ini justru berasal dari karakter antagonis yang diperankan oleh Noomi Rapace sebagai Falk, pembunuh bayaran legendaris yang misterius yang menambah kerumitan ekstra dalam plotnya.

Sementara itu untuk pemeran lainnya, aktingnya terbilang standar saja termasuk pemeran utama yang dimainkan oleh Golding. Penonton harus jeli dalam merangkai setiap informasi yang didapatkan dari setiap adegan yang berlangsung untuk mendapat jawaban mengapa pembunuhan ini harus terjadi dan apa yang menjadi penyebabnya.

Secara keseluruhan, Assasin Club merupakan sajian yang menghibur, memadukan action dan spionase, dengan menyisipkan kejutan di akhir ceritanya.

Premisnya tergolong lumayan unik di mana para pembunuh bayaran mendapatkan kontrak untuk membunuh para pembunuh lainnya dan tanpa mereka sadar diri mereka sendiri juga yang menjadi target pembunuhan.

Film ini cocok menjadi suguhan alternatif ketika kalian jenuh akan genre film yang rilis belakangan ini.

 

Continue Reading

Trakteer

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending