Connect with us

TV & Movies

Preview Big Hero 6 (2014)

Published

on

Detail Film
Genre : Animation | Action | Comedy
Sutradara : Don Hall, Chris Williams
Produser : Roy Conli, John Lasseter
Penulis Naskah : Don Hall, Jordan Roberts
Pemain : Ryan Potter, Scott Adsit, Jamie Chung, Damon Wayans, Jr., Génesis Rodríguez, T. J. Miller, Maya Rudolph
Tanggal Rilis : 7 November 2014
Bahasa : Inggris
Distributor : Walt Disney Studios Motion Pictures
Durasi : 106 menit
Rating IMDB : http://www.imdb.com/title/tt2245084/

 

Sinopsis lengkap

Untuk pertama kalinya rumah produksi Walt Disney akan menampilkan karakter Marvel dalam sebuah film animasi, sejak akuisisi The Walt Disney Company dari Marvel Entertainment pada tahun 2009 silam. Film animasi 3 dimensi terbaru ini bertajuk Big Hero 6 mengambil latar belakang cerita dari tim superhero Marvel Comics dengan nama yang sama. Co-direktur Winnie the Pooh, Don Hall akan menyutradarai film ini bersama co-direktur Bolt, Chris Williams.

Film animasi yang ke-54 dalam seri Walt Disney Animated Classics, setelah film terakhirnya Frozen yang dirilis tahun 2013 lalu ini, mengisahkan remaja berusia 14 tahun Hiro Hamada (Ryan Potter, sebagai pengisi suara) yang merupakan seorang jenius di bidang robotika. Setelah kematian saudaranya Tadashi, Hiro bersama sebuah robot bernama Baymaxx (Scott Adsit) membentuk tim “superhero” untuk mencoba memecahkan misteri sebuah kejahatan.

Hiro yang tinggal di kota metropolitan San Fransokyo (gabungan antara kota San Francisco dan Tokyo), terjebak dalam suatu skema kriminal yang akan menghancurkan kota dengan penghancur berteknologi canggih. Ia sudah melaporkannya ancaman bahaya dari sosok jahat bertopeng ke polisi. Namun, polisi malah tidak percaya dengan keterangan Hiro. Akhirnya, ia pun mencoba berusaha sendiri demi melindungi dan menyelamatkan orang-orang di kotanya.

Hiro mengumpulkan teman-temannya Wasabi (Damon Wayans, Jr.), Honey Lemon (Genesis Rodríguez), GoGo Tomago (Jamie Chung), Fred (TJ Miller). Ditambah dengan Baymax yang merupakan sebuah robot tempur, mereka pun menjadi Big Hero 6. Tidak hanya menghadirkan kisah petualangan dan aksi Big Hero 6 dalam balutan kostum khususnya masing-masing, film ini juga menghadirkan beberapa adegan yang kocak tentang persahabatan Hiro dan Baymax.

Baymax sendiri memiliki bentuk yang gemuk berkulit lembut dan membal seperti balon, serta berwarna putih. Tidak heran jika banyak hal lucu yang terjadi padanya, seperti saat robot itu menutup lubang udaranya yang bocor dengan menggunakan selotip. Meski banyak menayangkan aksi-aksi mereka dalam menumpas kejahatan, namun secara tidak langsung film ini juga menampilkan suasana aman bagi anak-anak layaknya kartun Disney lainnya dengan berbagai kelucuan itu.

Coba Anda saksikan trailer film ini yang dibuka dengan adegan Hiro sedang melapor ke kantor polisi San Fransokyo. Ia mengatakan bahwa dirinya dan Baymax diserang oleh manusia bertopeng kabuki yang bisa mengendalikan microbots yang bisa terbang, tapi polisi tidak percaya. Saat diserang, ia menyuruh Baymax agar cepat lari, tapi Baymax mengatakan “saya tidak cepat,”. Tak ayal, Hiro menarik Baymax untuk lari melewati celah sempit yang membuat Baymax terjepit.

“Jadi, Tuan Kabuki menggunakan ISP untuk menyerangmu dan balonmu,” kata polisi dengan tampang tidak percaya.

Baymax mengambil selotip yang ada di atas meja polisi dan menambal lengannya yang bocor. Ada tiga kebocoran akibat ia terpaksa melewati celah sempit tadi. Baymax pun menambal satu per satu bocoran itu dengan menggunakan selotip. Polisi menyodorkan selotip lebih dekat ke arah Baymax saat Baymax mau menambal lubang ketiga.

“Aku tau ini terdengar gila…” kata Hiro.

“Yes, bagaimana kalau kita memanggil orang tuamu, kau cukup menuliskan nomor di sini,” kata polisi sambil mengambil pulpen dan buku dengan membelakangi Hiro.

Saat sang polisi mau menyerahkan pulpen dan kertas, Hiro dan Baymax sudah kabur duluan, bahkan tanpa sempat memotong selotip sehingga selotip tertarik keluar, dan tersandung di pintu kantor polisi. Heheh

Karena merasa polisi tak bisa membantunya, Hiro membuat pakaian super hero untuk Baymax, pakaian superhero seperti milik Iron Man yang juga bisa terbang. Tidak heran lah, soalnya film ini, kan, dulunya punya Marvel. Ia agak kesulitan memasangkan pakaian itu karena perut Baymax yang gendut. Hiro juga mengumpulkan kawan-kawannya untuk bersama-sama menghadapi penjahat bertopeng Kabuki. Mereka terlibat adegan kejar-kejaran di jalanan dengan penjahat Kabuki.

Film ini memiliki rating yang tinggi, loh, 8,6 di IMDB dan 100% di Rotten Tomatoes! Tak heran karena film ini dibuat oleh pembuat film Frozen dan Wreck it Ralph yang sukses besar itu. Benar-benar layak tonton.

Mampukah Big Hero menyelamatkan kotanya dari tokoh pengacau yang jahat tersebut? Big Hero 6 akan mulai rilis dalam format animasi CG (Computer Graphics) dan 3D pada 7 November 2014 di Bioskop-bioskop Indonesia.

Trailer

 

Advertisement

TV & Movies

Review Film MOANA 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Published

on

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

www.gwigwi.com – Sejalan dengan inisiatif baru Disney untuk berfokus pada franchise yang sudah ada, maka muncullah MOANA 2. Apakah bisa menciptakan ombak sebesar dulu atau malah yang tak perlu?

Moana (Auli’i Cravalho) bertambah dewasa dan tidak berhenti berlayar untuk menemukan suku lain di horizon. Akhirnya dia mengetahui sebuah entitas jahat bernama Nalo mengutuk pulau Motefatu yang dahulu pernah menyatukan berbagai manusia di lautan.

Maka berangkatlah Moana ke Motefatu disertai berbagai karakter baru untuk membantunya. Sementara Maui (Dwayne Johnson) sedang terjebak di suatu tempat…

Seperti halnya supporting karakter baru/teman-teman Moana yang tidak jelas perkembangan karakternya, MOANA 2 terkesan tak mempunyai alasan kuat untuk ada ataupun urgensi sangat mendesak bagi Moana harus bertualang.

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Motivasi petualangannya tidak sekuat dulu yang mendobrak kutukan generasional. Maka jadinya beragam elemen lain pun terdampak; musik yang tidak terlalu catchy, banyak karakter baru kurang menarik, emosi cerita yang sekenanya dan rasanya lagu-lagu yang tak perlu yang seakan demi mengisi kuota saja karena ini animasi musikal.

Aneh rasanya saat nyanyian di film live action WICKED bisa lebih emosional dan WONKA bisa lebih memberi nuansa magis sedari pada animasi dengan segala triknya.

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Meski demikian para penyumbang suara baik Auli’i, The Rock dan lainnya memberi 100% hasrat mereka dan memang mengena.

MOANA 2 mungkin pertanda yang kurang baik bagi Disney akan inisiatif barunya walau INSIDE OUT 2 sudah memulai lebih baik. Barangkali para pemangku rumah tikus bisa mendapat inspirasi dari James Gunn, Co-CEO DC STUDIOS, yang berkata baru akan green light proyek bila puas dengan naskahnya.

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

ELIO terlihat menarik sih. Semoga pesan persatuan MOANA 2 bisa mengena para pembuat kekacuan di Palestina dan Lebanon.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film We Live in Time, setiap menit yang penuh arti

Published

on

By

Review Film We Live In Time, Setiap Menit Yang Penuh Arti

www.gwigwi.com – Tobias (Andrew Garfield) seorang pegawai IT, sedang apes soal percintaan setelah ia diceraikan oleh istrinya yang memilih mengejar kariernya di Swedia dan mengabaikan mimpi mereka.

Saat momen akan menandatangani surat cerai, ternyata pulpennya macet membuatnya harus keluar kamar hotel dan membeli pulpen baru. Di perjalanan kembali ia justru malah ditabrak mobil yang dikemudikan oleh Almut (Florence Pugh) yang kemudian membawanya ke rumah sakit.

Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta pun muncul diantara mereka berdua. Namun nasib lagi-lagi tak berpihak pada Tobias, usut punya usut Almut ogah punya anak dan berkeluarga seperti yang didambakan olehnya.

Review Film We Live In Time, Setiap Menit Yang Penuh Arti

Review Film We Live In Time, Setiap Menit Yang Penuh Arti

Tobias pun harus merelakan mimpinya demi hidup bersama cinta sejatinya, Almut pun mulai tersentuh dan berpikir untuk menjadi seorang ibu, namun hubungan asmara mereka kembali diuji di mana ia justru didiagnosa mengidap kanker ovarium stadium 3.

Film yang disutradarai oleh John Crowley mungkin sering kita lihat seperti film-film dengan genre yang sejenis. Namun penyajian dengan alur maju-mundurnya yang membuat film ini berbeda.

Dengan alur yang berjalan dengan acakadut but in a good way, sehingga menjadi sebuah sajian yang sangat menyentuh dan membuat para penonton juga ikut merasakan emosi yang berantakan.

Permainan emosi ini juga didukung oleh kemampuan cast yang mumpuni dari Andrew Garfield dan Florence Pugh.

Kepiawaian sang aktor yang menampilkan sosok Tobias dengan kekakuannya sebagai pegawai kantoran dan Almut yang diperankan Florence Pugh yang cukup energik, liar dan juga penuh hasrat untuk mengejar kariernya sebagai chef seolah menjadi dua kutub yang berlawanan namun disatukan dengan cinta.

Review Film We Live In Time, Setiap Menit Yang Penuh Arti

Review Film We Live In Time, Setiap Menit Yang Penuh Arti

Bagaimana tokoh Tobias yang jarang sekali menampilkan emosinya hampir di sepertiga film membuat penonton makin simpati padanya yang berkali-kali harus mengalah.

Apalagi momen di mana ia harus merelakan acara pernikahan yang diaturnya sedemikian rupa setelah Florence Pugh justru lebih memilih tampil di ajang bergengsi di dunia kuliner.

Adegan tersebut cukup “nyesss” buat gue sebuah kondisi dilema antara membahagiakan pasangan dan memuaskan ego menjadi pergumulan batin yang menarik untuk disaksikan.

Di menit akhir film justru Florence Pugh yang mencuri hati para penonton di mana ia melakukan perpisahan yang sangat berkesan untuk menutup kisah ini yang membuat kita mungkin akan nangis jelek.

Secara keseluruhan, film We Live in Time seolah menjadi refleksi untuk para pasangan, bagaimana terkadang kita lupa untuk bersyukur dan menatap terlalu jauh hingga lalai bahwa kita hidup di saat ini yang setiap menitnya sangat berarti.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

Published

on

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

www.gwigwi.com – Di negeri Oz, setelah satu malam..perselingkuhan, lahirlah anak perempuan, Elphaba, yang membuat kaget nan panik, lantaran kulitnya berwarna hijau..dan memiliki kekuatan sihir.

Setelah dewasa, Elphaba (Cynthia Erivo) seakan sudah kenyang dengan cibiran dan perlakuan buruk orang lain. Saat sekedar ingin mengantar adiknya, Nessarose (Marissa Bode) belajar di Universitas Shiz, dia mengeluarkan sihirnya yang menarik perhatian Madam Morrible (Michelle Yeoh).

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

Iri dengan perhatian Morrible, Glanda (Ariana Grande) membenci Elphaba, namun perlahan perasaan itu berubah menjadi lebih kompleks dan mungkin satu-satunya hubungan yang menjadi bukti kalau Elphaba, si The Wicked Witch of The West, adalah orang yang baik…

Film terbaru garapan sutradara Jon M. Chu ini merupakan adaptasi drama broadway berjudul sama. Uniknya, kisah Elphaba menjadi Wicked Witch bukanlah yang bagian paling menarik. Justru hubungan Elphaba dan Glanda lah menjadi pesonanya.

Ariana Grande bisa jadi mendapat Oscar. Dia menampilkan Glanda, yang tadinya tampak super baik, lalu menjadi bully blonde jahat kemudian menjadi teman yang penuh empati. Dia melakukan segala kompleksitas itu dengan organik, memikat dan lucu.

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

Glanda dan Elphaba membentuk chemistry yang sangat kuat paska sekuens tarian yang penuh emosi. Dilanjutkan dengan sekuen panjang nyanyian Glanda yang menunjukkan semua spesialnya dia sampai bikin…nganga. Ariana Grande menjadi bintang.

Saking wahnya melihat gonjang-ganjing hubungan mereka, jadi sayang begitu diingatkan filmnya tentang Oz dan segala magis whatevernya.

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

Plot utamanya kalah kuat dengan drama Elphaba dan Glanda. Jadi ingin melihat Cynthia Erivo dan Ariana Grande bermain film yang tak harus nempel franchise ini.

Ditambah lagi beberapa plot yang menyinggung si adik dan karakter dorky, Boq (Ethan Slater), lalu Fiyero (Jonathan Bailey) yang kurang maksimal dan sengaja sekali ditinggal untuk sekuel, tapi tidak menjanjikan hal menarik ke depannya. Seolah dibiarkan berserakan sekarang dan nanti saja dirapikan. Hanya memperlama durasi saja.

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir

WICKED memiliki set piece cantik dan musikal enerjik yang memukau. Diheadline duo lead aktris yang wah. Maka agak disayangkan yellow brick road menuju spesialnya film ini harus tidak semulus semestinya.

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending