Cosplay
GwiCosMo: RucitaRuu, cosplay Hatsune Miku yang paling berkesan

GwiGwi.com – GwiCosMo edisi minggu ini akan membahas cosplayer asal Jakarta yang masih belia, Rucita Samara Jetta, atau yang dikenal dengan cosplay-nya, RucitaRuu. Rucita saat ini masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama di salah satu sekolah swasta di Jakarta dan akan berumur 14 tahun dibulan ini. Rucita bercerita banyak saat gwigwi melakukan interview langsung kepadanya beberapa waktu lalu. Gwigwi juga melakukan photo session dengan Rucita saat hellofest 10 lalu, Rucita yang mengenakan cosplay Sonico, sangat ramah meladeni tim GwiGwi yang banyak maunya.
Rucita menggeluti dunia cosplay dari tahun 2012 saat Anime Festival Asia pertama kali diadakan di Indonesia. Saat itu Rucita mengenakan kostum Hatsune Miku. Rucita mengakui sebenarnya cosplay perdana dia saat mengenakan busana ala harajuku, namun menurutnya itu belum bisa dibilang cosplay. Rucita sendiri ingin mencoba cosplay karena melihat orang lain cosplay pada suatu acara yang dihadirinya. Dikarenakan kejadian itu, Rucita menjadi ingin mencoba cosplay, kemudian sang ibu membelikan kostum dan akhirnya jadi keterusan hingga saat ini. Kostum Rucita sendiri kebanyakan pesanan ke cosmaker, ada juga yang pesan dari luar.
“..kalau mulai cosplay serius yang lebih rapi sih pas awal 2013, saat itu sudah mulai serius mendalami character..” sambung Rucita. Rucita sendiri mendapat dukungan penuh dari orang tuanya dengan hobinya ini. Berkat cosplay, Rucita belajar mengatur keuangan untuk belanja kostum cosplay-nya.
Total chara yang pernah di-cosplay-kan dari awal mulai hingga sekarang sudah sangat banyak, namun yang paling sering yaitu cosplay Hatsune Miku. Rucita mengakui dia telah memiliki kurang lebih 20 kostum penyanyi vocaloid tersebut. Cosplay Hatsune Miku sendiri menjadi pengalaman cosplay Rucita yang paling berkesan selama dia menjalani cosplay, karena itu merupakan cosplay perdana Rucita.
Pengalaman unik Rucita juga didapatkan dari cosplay Hatsune Miku pada saat Clas:H, dia tiba-tiba dipanggil panitia acara Clas:H untuk naik panggung karena masuk 5 terbaik cosplay Hatsune Miku. Padahal dia sendiri merasa tidak mendaftarkan diri untuk lomba di acara tersebut.
Rucita mengakui dia kalau cosplay memilih karakter yang cocok dengan dirinya. Walau lagi tidak sedang happening, Rucita akan tetap senang dengan cosplay yang ia kenakan jika ia merasa nyaman dan suka. Kebanyakan cosplay-nya terinspirasi dari game dan anime seperti Love Live!, Danganronpa, Project Diva dsb. Dari anime Love Live! Rucita mengfavoritkan Eri, Maki dan Rin.
Rucita juga memiliki cosplayer yang disukainya, Touya Hibiki, cosplayer asal Jepang ini menjadi inspirasi Rucita dalam setiap cosplay-nya. “Aku suka banget sama dia, dia itu ganteng bangettt :'D terus setiap dia cosplay tuh rasanya perfect banget gitu, kalau di liat juga kualitas kostumnya bagus-bagus banget walaupun rata-rata simple gitu” kata Rucita yang menceritakan Touya Hibiki dengan semangat.
Pertanyaan khas yang sering tim GwiGwi tanyakan kepada setiap cosplayer, apa sih itu cosplay menurut Rucita?
“Cosplay itu adalah disaat kita mengenakan kostum sesuai dari karakter yang kita inginkan dan berakting lagaknya kita adalah karakter tersebut..”, jawab Rucita. “..seperti menghidupkan karakter yang kita cosplaykan (jika dari film anime/game) di dunia nyata.” tambahnya.
Rucita saat ini tergabung dalam sebuah grup cosplay bernama Diamond Dust bersama Aya Orenji dan Valeshia Lauren Kosasih.” Ya berdasarkan pengalamanku sebelum masuk ke grup sih kayaknya ada yang kurang aja.. kayak setiap ke event gak jelas mau kemana, apa-apa sendiri gitu..”, kata Rucita memberi alasan kenapa memilih membuat grup cosplay.“..kalau grup itu kayak punya temen yang ada terus, karena kalau Diamond Dust sih bukan cuma bahas cosplay aja, kita sudah kayak sahabat, ngomong tentang apapun walaupun pasti di sela sela ada pembahasan cosplay dan lebih enak juga sih nggak sendiri” tambah Rucita.
Diamond Dust sendiri terbentuk dari hanya obrolan antar teman yang sehobi cosplay. Akibat frekuensi chit chat yang sering tercetuslah ide membuat grup cosplay. Diamond Dust sendiri memiliki sub-grup dengan nama Diamond Muse. Sub-grup khusus meng-cosplay-kan anime Love Live!. Diamond Dust akan melakukan kolaborasi dengan cosplayer lainnya untuk melengkapi chara cosplay Love Live! mereka.
Rucita mengatakan kalau dia masih ingin melakukan cosplay Hatsune Miku versi lainnya di tahun 2015. Sukes buat Rucita dan Diamond Dust. Ikuti kegiatan rucita di social media miliknya:
Instagram: RucitaRuu
Worldcosplay: RucitaRuu
Facebook Page: http://www.facebook.com/DiamondDustCosplayGroup
Email: rucita.cosplayer@gmail.com
Cosplay
Menangkan Suara Juri, Ini Dia Cosplayers Terbaik UniPin SEACA Cosplay Competition 2022

GwiGwi.com – Kompetisi cosplay se-Asia Tenggara garapan UniPin, UniPin SEACA Cosplay Competition, akhirnya telah mengumumkan para pemenang atas kompetisi ini. Sebagai salah satu rangkaian dari UniPin SEACA 2022, para cosplayers di seluruh Asia Tenggara menyambut hangat kompetisi yang diselenggarakan sejak 10 Oktober hingga 19 November ini.
Dilakukan seluruhnya secara daring, para peserta cukup mengirimkan foto cosplay mereka melalui form registrasi kompetisi. Foto-foto yang sudah masuk kemudian akan melewati tahap seleksi awal oleh tim komite internal UniPin. Selain seleksi komite internal, para peserta juga harus melalui penilaian oleh para juri dari tiga negara sekaligus yaitu John Switch (Indonesia), Ritheania (Singapura) dan Hakaosan (Filipina). Selanjutnya, 25 peserta terpilih dari Indonesia, Singapore, Malaysia, Filipina, dan Thailand, akan berpartisipasi dalam kompetisi cosplay ini untuk memperebutkan total prizepool sebesar Rp15.000.000.
Adapun penilaian para juri dalam kompetisi ini akan terdiri dari empat kategori:
1. Keakuratan kostum – Perhatian pada detail kostum seperti warna, aksesoris, penataan rambut, dan properti pelengkap lainnya
2. Penggambaran karakter – Penggambaran karakter baik melalui foto ataupun video yang sesuai dengan kepribadian tokoh/karakter cosplay
3. Kreativitas – Penambahan detail kostum dan karakter sesuai kreativitas peserta
4. Penilaian keseluruhan – Penilaian keseluruhan, detail visual, dan pembawaan karakter
Total 25 peserta yang lolos kualifikasi kemudian disaring menjadi 10 peserta terbaik. Pada akhirnya, hanya tiga pemenang yang menjadi pilihan juri. Alexander Bella yang mempertunjukkan cosplay sebagai Bloodhound dari Apex Legends keluar sebagai juara pertama, disusul Hera yang membawakan karakter Ahri dari League of Legends sebagai juara kedua, dan Ryouma Tetsu yang mengenakan kostum sebagai The Scarecrow, salah satu villain utama Batman, yang keluar sebagai juara ketiga. Ketiga juara yang berasal dari Indonesia ini berhasil mengalahkan cosplayer lainnya yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara.
Selain karakter-karakter yang telah disebutkan, karakter lainnya yang turut memeriahkan SEACA Cosplay Competition adalah karakter Fanny dari game MLBB, Kindred dan Gwen dari game League of Legends, Jean dari game Genshin Impact, dan Uchiha Sasuke dari serial Naruto.
Dengan berakhirnya UniPin SEACA Cosplay Competition, Debora Imanuella, Senior Vice President UniPin Community, menyebutkan harapannya agar kompetisi ini menjadi sarana untuk menyalurkan bakat dan kreativitas para gamers dan cosplayers.
“Kami berharap kompetisi ini dapat menjadi salah satu channel untuk menyalurkan kreativitas fans karakter-karakter game, anime, serial, dan budaya populer lainnya, serta para cosplayer untuk dapat menampilkan karakter favorit mereka,” ujar Debora.
Cosplay
Ngintip Gudang Kostum Cosplayer Jepang Enako

GwiGwi.com – Enako adalah cosplayer paling terkenal di Jepang saat ini — dan juga paling sukses.
Pada tahun 2019, dirinya menghasilkan $90.000 per bulan, meningkat sepuluh kali lipat dari tahun 2016. Dia adalah juru bicara untuk perusahaan anima dan game, dan juga menghasilkan yen dari streaming. Dia membuat penampilan yang sangat rutin di sampul majalah mingguan, meskipun tidak membebankan biaya pemodelan untuk ini, keputusan cerdas yang mendorong majalah untuk terus mempekerjakannya.
Sukses dan ketenaran berarti uang. Ini juga berarti banyak kostum.
Dalam kasus Enako, seluruh gudangnya penuh dengan kostum. Dia memiliki ratusan dan tidak seperti ide cosplay konvensional, cosplaynya kebanyakan adalah karakter original, jadi dia akan terkena masalah hak cipta untuk penampilan profesional/berbayarnya di acara atau di TV.
Dalam penampilan TV baru-baru ini, seperti dilansir Kotaku, Enako memberikan tur ke gudang kostumnya, yang sangat tertata dengan baik dengan kotak-kotak berbeda yang ditunjuk oleh foto-foto isinya. Ratusan kostum juga termasuk wig dan alat peraga. Beberapa yang terakhir agak di sisi besar.
Klip berikut mencakup video dan beberapa cuplikan di balik layar dari pemotretan. Tur di dalam gudang dimulai sekitar pertengahan video.
Cosplay
Kreator Love Hina Keberatan Soal Peraturan Cosplay

GwiGwi.com – Ken Akamatsu, pencipta Love Hina dan UQ Holder! keberatan pada topik peraturan cosplay baru yang dilaporkan sebelumnya pada akhir Januari. Peraturan sedang diperiksa oleh pemerintah Jepang untuk melindungi cosplayer dan pemegang hak cipta sebagaimana adanya tidak ada undang-undang yang saat ini diberlakukan untuk kedua belah pihak di era media sosial. Menteri Negara Jepang Shinji Inoue, telah menyatakan bahwa undang-undang baru ini untuk keuntungan semua orang dan sedang mendiskusikan rencana dengan pemegang IP dan cosplayer, termasuk Enako.
Akamatsu muncul di Abema News untuk berbicara tentang peraturan baru, melihat dari kedua sisi situasi. Sebagai seorang pencipta manga, yang juga merupakan direktur pelaksana Asosiasi Kartunis Jepang, dia dapat melihat masalah ini dari sudut pandang pencipta, tetapi juga dapat melihatnya dari sudut pandang cosplayer melalui istrinya. Kanon Akamatsu, yang merupakan cosplayer dan mantan idola profesional.
Pencipta Negima! mengatakan bahwa liputan media seputar masalah tersebut telah menyebabkan “kebingungan” dan bahwa “tidak seperti barang dagangan, cosplay tidak terlalu mengganggu keuntungan seniman manga, dan saya belum melihat pemegang hak yang menentangnya.” Solusi Akamatsu untuk masalah ini adalah untuk perusahaan untuk memposting pedoman mereka sendiri untuk cosplayer secara online, seperti yang dilakukan perusahaan game untuk video game streaming langsung, mengatakan “kami penulis, penerbit, dan studio animasi harus proaktif dalam menetapkan pedoman dan menciptakan ‘akal sehat' sehingga cosplay dapat dilindungi dan berkembang.”
Akamatsu percaya bahwa pemerintah Jepang, yang mengirim Perdana Menteri Shinzo Abe dengan cosplay Mario di Olimpiade Rio 2016, tidak ingin menetapkan batasan keras pada cosplay dan melihat industri ini menghilang, tetapi ingin maju ke depan hukum jika masalah tersebut muncul di pengadilan antara cosplayer dan pemegang hak cipta. Ini menggemakan apa yang Enako telah dikatakan dalam diskusinya dengan Inuoe.
Sumber: Crunchyroll
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Episode 8 Anime Dekiru Neko wa Kyou mo Yuuutsu Akan Mengalami Penundaan Tayang
-
News1 week ago
Kini Giliran Pizza Hut Indonesia Yang Melakukan Kolaborasi Dengan Game Genshin Impact
-
Berita Anime & Manga2 weeks ago
Light novel Higehiro Another Side Story: Airi Gotou Berakhir Dengan Bahagia Namun Tidak Bagi Penggemar Ogiwara Sayu
-
News4 weeks ago
UNIQLO Rayakan Peluncuran Koleksi Kolaborasi dengan Studio Ghibli di Asia Tenggara dengan Menggelar Acara Film Festival di Singapura
-
TV & Movies4 weeks ago
TALK TO ME, metafora adiksi dengan horor yang sungguh ngeri nan efektif
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Season 2 Maou-sama Retry! Akan Mengadaptasi Seri Manga
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
RUMOR Anime Tower of God Season 2 Akan Mendapatkan 3 Cour
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Live Action One Piece: Lebih Mengambil Referensi Manga Dibandingkan Anime