Connect with us

Daftar Anime

10 Karakter Yang Lebih Kuat Dari Penampilannya Di Naruto

Published

on

GwiGwi.com – Dengan banyak desain yang menarik, karakter dalam Naruto memiliki keberagaman yang cukup banyak. Biasanya, semakin mengintimidasi suatu karakter, maka semakin besar kekuatan yang mereka miliki (Contohnya Gaara, Madara, dan Sasuke Uchiha).

Namun, tidak semuanya seperti itu. Beberapa shinobi berikut memiliki kekuatan yang jauh lebih besar daripada penampilannya yang tidak berkesan. Dengan mengakui kekuatan ninja yang mereka miliki, kita bisa memahami bahwa tidak semuanya sesuai dengan penampilannya, khususnya di dunia yang luas seperti anime.

10. Danzo Shimura: Orang tua yang Menyembunyikan Koleksi Mata Sharingan

Penampilan fisik Danzo Shimura bisa dikatakan tidak meyakinkan. Selain menjadi orang tua bekas luka pertempuran, salah satu lengannya diikat dengan gips. Dia juga lebih memilih untuk berjalan pincang menggunakan tongkat.

Sebagai pemimpin awal, semua sikapnya adalah tipuan belaka. Dia tidak lumpuh seperti yang diperlihatkan melalui perbannya. Sebaliknya, dia menyembunyikan lengan Izanagi, sebuah embel-embel yang menyimpan puluhan Sharingan yang dapat mempengaruhi hasil pertarungan dan memberinya banyak kesempatan untuk mengalahkan lawannya. Dengan kemahirannya dalam menggunakan Izanagi, dia hampir bisa mengalahkan Sasuke Uchiha yang merupakan salah satu karakter paling kuat dalam serial ini.

9. Sakura Haruno: Dilatih Oleh Tsunade Untuk Memaksimalkan Kemampuan Fisiknya

Tampil sebagai ninja medis biasa, tidak ada yang langsung tertarik dengan desain Sakura. Regalia sederhana miliknya membutuhkan kekuatan yang jauh lebih sedikit daripada yang seharusnya.

Setelah dilatih di bawah asuhan Tsunade, kekuatan fisiknya sebanding dengan mentornya tersebut. Dia adalah salah satu dari sedikit manusia yang dapat menangkap Kaguya tanpa izin dari Hagoromo atau kondisi supernatural untuk membantu mereka dalam pertempuran. Kemampuannya untuk tetap bertahan dari jarak jauh dengan anggota Tim Tujuh lainnya meskipun dalam keadaan genting menunjukkan betapa mengesankannya dia sebagai seorang pejuang.

8. Might Guy: Memiliki Seringai Menawan Yang Menyembunyikan Kekuatan Sejati Dari Delapan Gerbang-nya

Sering tersenyum berlebihan dengan gaya rambut yang hampir sama konyolnya, Might Guy sering digunakan sebagai tokoh komedi di awal seri. Namun, potensinya telah ditunjukkan selama pertempurannya melawan Kisame dan Madara. Dia telah mencapai tingkatan yang tidak pernah bisa diimpikan oleh muridnya.

Dalam bentuk Gerbang Kedelapan, dia mampu menendang udara begitu keras sehingga membengkokkan ruang itu sendiri dan berhasil menghentikan Madara dalam Mode Sage. Jika bukan karena waktu yang terbatas, dia bisa mempertahankan kekuatannya. Bahkan setelah kekalahannya, para shinobi telah mengakui kehebatan bela dirinya yang tak tertandingi.

7. Onoki: Seorang Tetua Kecil Yang Sering Sakit Punggung Mampu Hentikan Meteor Madara

Sebagai pria tua yang mirip kurcaci, Onoki bisa dibilang petarung terpendek dari Pasukan Aliansi Shinobi. Tsuchikage terus-menerus mengeluh tentang sakit yang ada di punggungnya. Hal itu menandakan bahwa secara fisik sudah berumur sangat tua.

Kenyataanya justru berbeda jauh. Kekuatan dan jutsu-nya cukup untuk menghentikan meteor besar milik Madara. Meteor tersebut digunakan untuk memusnahkan seluruh pasukan shinobi. Meskipun Gaara turut membantu usahanya, Tsuchikage menanggung beban serangan itu dan berhasil selamat.

6. Gengetsu Hozuki: Memakai Jubah Mewah Yang Dapat Mengeluarkan Kekuatan Sebenarnya

Gengetsu adalah mantan Kirigakure dari Desa Kabut. Dengan gaya rambut konyol dan jubah mewah yang mengeluarkan potensinya dalam pertempuran. Dia mampu menciptakan banyak klon dari kumpulan uap air saat bergerak. Pada akhirnya, semua diledakan dan dapat dibuat kembali.

Karena dia dibangkitkan melalui Edo Tensei, tubuhnya yang abadi juga membuatnya sangat frustasi untuk dikalahkan. Bahkan dia memberitahukan lawan-lawannya tentang bagaimana cara mengalahkannya selama pertarungan.

5. Nagato: Pria Cacat Yang Diam-Diam Mengendalikan Enam Tubuh Pain

Terlepas dari kekuatan yang mengerikan dari Pain, Nagato sendiri adalah manusia dengan kulit keriput yang tulangnya pun menembus tulang rusuk. Dia terus mempertahankan jutsu-nya meskipun hal itu benar-benar menghancurkan tubuhnya. Penampilannya tampak menyedihkan saat Naruto pertama kali bertemu.

Meskipun demikian, dia memiliki semua kekuatan Rinnegan yang menakutkan. Hal tersebut telah ditunjukkan dalam pertarungan di Konoha dan setelah kebangkitan Edo Tensei. Dengan berbagai alat di sekitar tubuhnya, Nagato sudah mencapai batasnya, Ditambah lagi dia sudah tidak lagi dibatasi oleh drone sesuai perintahnya.

4. Sasori: Penampilannya Awet Muda Meski Mengubah Tubuhnya Menjadi Senjata Mematikan

Di luar bentuknya yang sering bungkuk dan mengerikan, “wajah” Sasori yang sebenarnya hanyalah cerminan dirinya yang dulu. Dia telah mengganti setiap bagian tubuhnya kecuali jantungnya. Kondisi itu mengisyaratkan kalau dia hidup abadi.

Hal Ini memberinya penampilan yang lebih sigap dan awet muda dibandingkan sejarahnya dulu. sekecil apa pun tubuhnya, ia menyimpan puluhan senjata mematikan yang digunakan untuk mengalahkan lawan-lawannya. Hal itu juga termasuk pisau cukur dan pelempar api di antara senjata lainnya. Kemiripan Sasori dengan anak yang pernah dikenal Chiyo membuatnya semakin ragu untuk membunuh Sasori meskipun hal itu tidak menghalangi tekadnya.

3. Haku: Wajah Lugu Dengan Teknik Es Yang Mematikan

Terlepas dari penampilannya yang mungil, Haku memiliki kekuatan yang diperlukan untuk melayani tuannya bernama Zabuza dengan baik. Dia bisa membuat dinding cermin es, melompat dari satu perlindungan ke perlindungan berikutnya dan menusuk targetnya dengan senjata jarum.

Penampilan Haku memudahkan Naruto untuk mempercayainya pada pertemuan pertama mereka. Meskipun begitu, sikap tersebut tidak mempengaruhi kesetiaan Haku kepada tuannya. Hubungan Haku dengan Zabuza sangat tragis mengingat kebaikannya, keramahannya, dan potensinya yang tersia-siakan akhirnya terbukti.

2. Jugo: Ninja Lembut yang Mengamuk Saat Marah

Biasanya, Jugo tampil sebagai pemuda berambut jingga bertubuh tegap. Dia pertama kali memulai debutnya sebagai bawahan Sasuke. Sikapnya sebagai teman setia yang lembut sangat kontras dengan dirinya yang “Lain” . Dia terus-menerus berkomunikasi dengan hewan dan menunjukkan semangatnya yang baik serta berjiwa tenang.

Namun, dia mampu berubah menjadi makhluk kejam yang haus darah. Dia bisa menahan kunai yang diinfuskan chakra ke wajah tanpa sedikit pun tersentak. Dalam keadaan tersebut, tempurungnya yang tebal dan otot yang telah ditingkatkan membuatnya menjadi kekuatan alam yang sangat sulit untuk dikalahkan. Melihat seberapa besar sisi mengerikannya dengan sisi manusianya, potensi kekerasannya secara mengejutkan begitu menakutkan.

1. Kabuto Yakushi: Ninja Medis Cerdas Yang Menjadi Ancaman Bagi Naruto, Tsunade, & Uchiha Bersaudara

Pertama kali diperkenalkan sebagai ninja medis, Kabuto mampu memberikan ancaman serius terhadap Naruto dan Tsunade meskipun kemampuannya terbatas untuk menyalurkan chakra ke tinjunya seperti pisau bedah. Hal Itu membuatnya menjadi tantangan besar dibandingkan penampilan fisiknya yang cupu dan kurus.

Hal tersebut berlanjut setelah perubahannya di Naruto Shippuden,. Tubuhnya menjadi lebih pucat dan bersisik seperti ular. Sementara orang-orang mungkin berasumsi bahwa eksperimennya sendiri menghancurkan tubuhnya. Padahal kenyataannya dia telah mencapai kekuatan yang melebihi impian terliar tuannya. Hal itu memaksa Itachi dan Sasuke untuk berpikir lebih keras untuk mengalahkannya.

Sumber: (1)

Advertisement

Daftar Anime

Review Solo Leveling Season 2 Episode 9: Momen Mengharukan Kebangkitan Ibu Jinwoo

Published

on

Review Solo Leveling Season 2 Episode 9: Momen Mengharukan Kebangkitan Ibu Jinwoo

Solo Leveling Season 2 Episode 9, yang berjudul “It Was All Worth It,” berhasil mencuri perhatian penonton dengan momen emosional yang sulit dilupain. Episode ini jadi puncak dari perjuangan Sung Jinwoo untuk nyembuhin ibunya dari penyakit Eternal Sleep. Bukan cuma soal aksi, tapi juga hati yang bikin kita ikut nangis bareng Jinwoo. Yuk, kita ulas detailnya biar kamu makin penasaran atau justru nostalgia sama adegan ini!

Puncak Perjuangan Jinwoo demi Elixir of Life

Di episode sebelumnya, Jinwoo ngelawan Baran, Raja Iblis, di lantai 100 Demon Castle. Pertarungan itu bener-bener bikin deg-degan, apalagi pas Jinwoo hampir kalah. Untungnya, Esil dateng bantu ngalihin perhatian Baran, jadi Jinwoo bisa ngasih pukulan pamungkas. Hasilnya? Dia dapet bahan terakhir buat Elixir of Life, ramuan ajaib yang jadi harapan buat bangunin ibunya. Di episode 9, kita lihat Jinwoo buru-buru balik ke dunia nyata, bawa enam botol ramuan itu ke rumah sakit. Ketegangan pas dia nyamperin ibunya bikin kita ikut ngerasa cemas—apa ramuan ini bakal berhasil?

Adegan ini emang dibangun dengan apik banget. Kita bisa lihat gimana Jinwoo, yang biasanya cool dan kuat, jadi rapuh pas ngadepin momen hidup-mati ibunya. Tangannya gemeteran pas ngasih ramuan, dan ekspresinya penuh harap sekaligus takut. Ini nunjukin sisi manusiawi Jinwoo yang jarang keliatan, bikin kita makin connect sama karakternya.

Reuni Keluarga yang Bikin Banjir Air Mata

Pas ibunya Jinwoo, Kyung-Hye, akhirnya buka mata, suasana langsung berubah jadi haru biru. Jinwoo, yang selama ini cuma bisa bertahan buat keluarganya, langsung mewek kejer. Ibunya juga ikut nangis, ngeliat anaknya yang udah gede dan kerja keras banget. Dialog singkat mereka, kayak ibunya bilang Jinwoo pasti susah payah, bikin momen ini makin dalam. Terus pas Jinah, adiknya Jinwoo, masuk kamar dan ikut pelukan keluarga, siapa yang nggak ikut terisak? Adegan ini simpel tapi kuat banget nyentuh hati.

Animasi di sini juga patut diacungin jempol. Ekspresi wajah Jinwoo dan ibunya digambar dengan detail, ditambah soundtrack yang pas banget buat ngasih rasa sedih tapi hangat. Ini jadi salah satu momen terbaik di Solo Leveling, karena kita lihat Jinwoo bukan cuma Hunter S-Rank, tapi juga anak yang sayang banget sama keluarganya.

Transisi ke Arc Jeju ISLAND

Setelah momen keluarga yang bikin hati lumer, episode ini juga jadi jembatan buat cerita selanjutnya, yaitu Arc Jeju ISLAND. Ada adegan Jinwoo denger kabar soal rencana serangan buat rebut pulau itu dari monster semute. Meskipun dia sempet excited buat ikut, pikirannya balik lagi ke ibu dan adiknya. Ini nunjukin konflik batin Jinwoo—antara tugas sebagai Hunter dan keinginan buat jaga keluarga. Sayur kolplay banget, kan?

Tapi, banyak fans yang bilang episode ini kurang greget karena minim aksi. Di Crunchyroll, episode ini bahkan dapet 2.000 dislikes gara-gara lebih fokus ke drama ketimbang pertarungan. Padahal, buat aku, justru momen tenang ini yang bikin ceritanya balance dan nggak cuma soal gebuk-gebukan doang. Transisinya juga rapi, bikin kita penasaran apa yang bakal Jinwoo hadepin di arc berikutnya.

Continue Reading

Daftar Anime

Review Solo Leveling Season 2 Episode 8: Pertarungan Epik Jinwoo vs Baran

Published

on

Review Solo Leveling Season 2 Episode 8: Pertarungan Epik Jinwoo Vs Baran

Solo Leveling Season 2 Episode 8, berjudul “Looking Up Was Tiring Me Out,” baru saja tayang pada 23 Februari 2025, dan langsung mencuri perhatian penggemar dengan pertarungan epik antara Sung Jinwoo dan Baran, sang Raja Iblis. Episode ini jadi sorotan utama karena menghadirkan aksi yang memukau, animasi kelas atas dari A-1 Pictures, dan perkembangan cerita yang bikin kita tak sabar menanti kelanjutannya. Dalam artikel ini, kita akan bahas detail pertarungan ini, mulai dari visual, strategi Jinwoo, hingga momen penutup yang memuaskan. Yuk, simak ulasannya!

Visual dan Animasi yang Memanjakan Mata

Pertama-tama, harus diakui bahwa Solo Leveling Season 2 Episode 8 ini punya kualitas animasi yang luar biasa. Saat Jinwoo bertarung melawan Baran di lantai 100 Demon Castle, kita disuguhi efek visual yang bikin jantungan. Bayangkan, ada kilatan petir, ledakan besar, dan gerakan pedang yang begitu cepat sampai sulit dilupain. A-1 Pictures sepertinya tahu betul cara memanjakan penggemar dengan detail kecil, seperti bayangan tentara Jinwoo yang bertarung melawan pasukan Baran, atau saat naga putih Baran mengeluarkan aura mengerikan. Semua ini terasa hidup dan bikin kita merinding sepanjang tujuh menit pertarungan yang katanya terinspirasi dari Sword Art Online, tapi jauh lebih keren!

Bukan cuma soal efek, tapi juga bagaimana kamera berputar dan menangkap setiap sudut pertarungan. Ada momen di mana Jinwoo hampir kalah, tapi animasinya berhasil nunjukin perjuangan dia dengan cara yang bikin kita ikut deg-degan. Warna hitam-putih di pukulan terakhir Jinwoo ke Baran juga jadi sentuhan dramatis yang bikin episode ini terasa seperti film bioskop. Kalau kamu pecinta animasi berkualitas, episode ini wajib ditonton berulang-ulang.

Strategi Jinwoo yang Cerdas dan Menegangkan

Cerita di episode ini gak cuma soal aksi, tapi juga strategi cerdas Jinwoo. Awalnya, dia datang dengan pasukan bayangan yang kuat, termasuk Igris dan Tank yang sudah naik level. Tapi, Baran bukan lawan sembarangan. Dengan kekuatan sihirnya yang dahsyat dan naga raksasa sebagai tunggangan, dia langsung menghancurkan pasukan Jinwoo dalam sekejap. Di sinilah kita lihat Jinwoo dipaksa berpikir cepat. Mana yang harus dia prioritaskan? Naga atau Baran? Keputusannya untuk fokus menjatuhkan naga terlebih dahulu bikin pertarungan jadi lebih seru, karena setelah itu dia harus duel satu lawan satu tanpa mana tersisa.

Momen paling bikin takjub adalah ketika Jinwoo kehabisan senjata dan cuma pakai tangan kosong buat nahan serangan Baran. Bayangin, dia pegang lengan Baran biar gak kena sabetan pedang, sementara mulut Baran nyaris ngelepasin sinar maut ke wajahnya! Untungnya, Esil, iblis wanita yang jadi sekutunya, lempar senjata di saat genting. Dari situ, Jinwoo balik menyerang, robek lengan Baran, dan akhiri pertarungan dengan pukulan telak yang bikin hujan berhenti. Ini bukti bahwa Jinwoo bukan cuma kuat, tapi juga punya insting bertahan hidup yang luar biasa.

Penutup yang Memuaskan dan Awal Jeju ISLAND Arc

Setelah pertarungan selesai, episode ini gak langsung mati gitu aja. Jinwoo berhasil dapatkan bahan terakhir untuk Elixir of Life, tujuannya sejak awal masuk Demon Castle. Dia suruh Esil bilang ke klan Radiru bahwa mereka sekarang yang terkuat, nunjukin sisi santai tapi penuh wibawa dari Jinwoo. Tapi, yang bikin penasaran adalah adegan penutupnya. Kita diperkenalkan sama Goto Ryuji, pemburu S-Rank dari Jepang, yang ketemu Go Gunhee buat bahas Jeju ISLAND Raid. Ini jadi pembuka buat arc berikutnya yang udah ditunggu-tunggu penggemar, dan bikin kita bertanya-tanya: apa yang bakal Jinwoo hadapi selanjutnya?

Continue Reading

Daftar Anime

Mengenal Daftar Kelas Pemburu di Solo Leveling

Published

on

Mengenal Daftar Kelas Pemburu Di Solo Leveling
www.gwigwi.com –

Solo Leveling adalah salah satu manhwa populer yang kini telah diadaptasi menjadi anime, mengisahkan petualangan Sung Jinwoo dalam dunia penuh monster dan pemburu. Salah satu elemen menarik dalam cerita ini adalah sistem kelas pemburu yang membagi para karakter berdasarkan kemampuan dan peran mereka. Bagi kamu yang baru mengenal Solo Leveling, artikel ini akan membahas daftar kelas pemburu secara lengkap dan mudah dipahami. Yuk, simak sampai habis!

1. Fighter: Petarung Jarak Dekat yang Tangguh

Kelas fighter adalah tipe pemburu yang paling sering kita lihat bertarung di garis depan. Mereka ahli dalam pertempuran jarak dekat dan mengandalkan kekuatan fisik serta kemampuan manipulasi Mana untuk meningkatkan serangan. Fighter biasanya memiliki daya tahan yang baik dan gerakan yang lincah, membuat mereka sulit dikalahkan oleh monster biasa.

Bayangkan saja, seorang fighter bisa menghajar musuh dengan pukulan telak atau bahkan menggunakan Mana untuk menciptakan serangan yang lebih mematikan. Beberapa fighter kelas atas bahkan punya jurus khusus yang membuat mereka semakin berbahaya. Kelas ini cocok untuk kamu yang suka aksi penuh adrenalin di Solo Leveling.

2. Tank: Benteng Hidup dalam Pertempuran

Selanjutnya ada tank, kelas pemburu yang jadi tameng bagi timnya. Mereka mungkin tidak secepat fighter, tapi keunggulan mereka ada pada kemampuan bertahan dari serangan musuh. Tank menggunakan tubuh mereka untuk melindungi rekan satu tim, sering kali menahan serangan monster besar agar yang lain bisa menyerang dengan aman.

Meski fokusnya pada pertahanan, tank bukan berarti tak bisa menyerang. Mereka mampu memberikan damage besar jika diberi kesempatan, apalagi saat bekerja sama dengan kelas lain. Di Solo Leveling, tank adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang membuat misi berbahaya jadi lebih terkendali.

3. Mage: Penguasa Sihir Jarak Jauh

Mage adalah kelas pemburu yang mengandalkan sihir dan Mana untuk bertarung dari jarak jauh. Mereka bisa mengubah Mana menjadi elemen seperti api atau es, menciptakan serangan yang menghancurkan banyak musuh sekaligus. Namun, kelemahan mereka terletak pada pertahanan yang lemah saat musuh mendekat.

Pernahkah kamu membayangkan betapa kerennya melihat mage melempar bola api ke gerombolan monster? Di Solo Leveling, kelas ini sering jadi penutup serangan dengan kekuatan destruktif mereka. Tapi, mereka butuh perlindungan dari fighter atau tank agar bisa bertahan di medan perang.

4. Healer: Penyelamat Nyawa Tim

Healer adalah tulang punggung setiap tim dalam Solo Leveling. Mereka mungkin tidak ikut bertarung langsung, tapi kemampuan mereka untuk menyembuhkan luka—baik fisik maupun efek sihir—sangat krusial. Tanpa healer, sebuah tim bisa dengan mudah kalah saat menghadapi monster kuat.

Bayangkan healer sebagai dokter darurat di dunia penuh bahaya ini. Mereka harus cepat bertindak dan selalu dilindungi, karena musuh sering menargetkan mereka lebih dulu. Peran mereka memang sederhana tapi tak tergantikan, membuat cerita Solo Leveling makin seru.

5. Assassin: Bayangan yang Mematikan

Assassin adalah kelas pemburu paling lincah dan mematikan. Mereka menyerang dari kegelapan dengan kecepatan tinggi dan ketepatan yang luar biasa. Cocok untuk mengincar musuh lemah seperti mage, assassin punya serangan kritis yang bisa mengakhiri pertarungan dalam sekejap.

Namun, assassin punya kelemahan di pertahanan. Jika musuh berhasil mendekat, mereka bisa kesulitan bertahan. Di Solo Leveling, kelas ini menambah ketegangan dengan aksi stealth mereka yang bikin kita tak bisa berpaling dari halaman atau layar.

6. Ranger: Penembak Jitu dari Jarak Jauh

Terakhir, ada ranger, pemburu yang bertarung dengan senjata jarak jauh seperti busur atau panah. Mereka mengisi proyektil dengan Mana untuk menciptakan serangan mematikan dan punya persepsi tajam untuk mendeteksi musuh dari kejauhan. Ranger sangat berguna untuk melindungi tim.

Meski lelet di pertarungan jarak dekat, ranger tetap jadi aset berharga. Dalam Solo Leveling, mereka sering jadi penutup yang sempurna untuk strategi tim, membuat cerita makin kaya dengan dinamika pertarungan.

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending