Connect with us

Daftar Anime

10 Cara Deku Membuat Bakugo Menjadi Orang yang Lebih Baik di My Hero Academia

Published

on

GwiGwi.com – Deku dan Bakugo memiliki salah satu hubungan yang paling rumit dan intens di My Hero Academia. Teman masa kecil ini memiliki dinamika sulit yang berasal dari kesalahpahaman dalam cara mereka memandang satu sama lain.

Sejak mereka mendaftar di UA, ternyata Deku memberikan pengaruh positif bagi Bakugo. Sejarah panjang mereka dan penolakan Deku untuk menyerah pada Bakugo telah membantu Bakugo berkembang pesat begitu dia bisa melewati rasa tidak amannya sendiri. Bakugo beruntung memiliki seseorang seperti Deku dalam hidupnya yang terus mendorongnya untuk menjadi lebih baik.

[insert page='boku-no-hero-academia-5′ display='related-template.php']

 

10. Deku Memahami Emosi Rumit Bakugo

Pertarungan besar antara Bakugo dan Deku adalah salah satu konflik paling emosional dalam seri ini. Pertarungan yang diprakarsai oleh Bakugo ini tampaknya tidak terlalu keluar dari karakter pada awalnya sampai terungkap mengapa dia memulainya sejak awal.

Bakugo dengan marah mengungkapkan rasa bersalah yang sangat besar yang telah dia tekan selama akhir karir All Might dan kelemahan dan kegagalannya sendiri. Dia memberi tahu Deku bahwa dia tidak tahu bagaimana melepaskan emosi ini. Deku menyadari bahwa Bakugo mencoba menggunakan pertarungan bukan hanya sebagai cara untuk membandingkan mereka satu sama lain, tetapi sebagai cara bagi Bakugo untuk memproses perasaan sulit yang dia tahan. Dengan cara ini, Deku membantu Bakugo mengatasi emosi ini dan mengakui apa yang menahannya.

9. Dia Menunjukkan Bakugo Cara Menghormati Teman Sekelasnya

Salah satu cara Deku dan Bakugo berbeda sejak awal adalah perlakuan mereka terhadap teman sekelas mereka. Sementara Deku selalu baik, Bakugo lebih merendahkan. Namun, perilaku ini berubah, kemungkinan karena Deku, seseorang yang selalu dipandang rendah oleh Bakugo, akhirnya menyusulnya.

Perkembangan ini memaksa Bakugo untuk menyadari bahwa banyak teman sekelasnya memiliki potensi yang sama besarnya dengan dirinya dalam hal bakat dan kemampuan. Sementara dia masih menampilkan ekspresi marah yang sama, jelas dia datang untuk menghormati beberapa teman sekelasnya yang Deku tunjukkan selama insiden Bangsal Kamino. Ditambah lagi, Bakugo bahkan mengakui kesuksesan Deku di seri selanjutnya dan bagaimana dia menjadikan Quirk pinjamannya sebagai miliknya. Dengan cara ini, Deku membantunya menghargai dan menghormati teman sekelas mereka dengan cara yang belum pernah dilakukan Bakugo sebelumnya.

8. Para Pahlawan Muda Berbagi Persahabatan yang Rumit Tapi Sejati

Hubungan Bakugo dan Deku tidak sesederhana saat mereka tumbuh dewasa. Bakugo terus-menerus menggertak Deku, dengan cara yang ekstrem. Meski begitu, Deku selalu berusaha menunjukkan bahwa mereka berteman.

Deku selalu percaya pada Bakugo dan keyakinan inilah yang membantu Bakugo melewati rasa tidak amannya sendiri. Kegigihan Deku membantu Bakugo memahami persahabatan dengan lebih baik, memungkinkan dia untuk mulai mengembangkan ikatan dengan teman sekelas lainnya. Terlepas dari masa lalu mereka yang sulit, Deku terus menjadi kehadiran yang stabil, berdiri di sisinya saat Bakugo mencoba untuk tumbuh.

7. Bakugo Mempelajari Sisi Kompetisi yang Lebih Sehat

Sepanjang seri, Bakugo selalu menjadi orang yang sangat kompetitif dan terobsesi dengan ide kemenangan yang sempurna. Frustrasinya terlihat jelas dalam insiden yang dia anggap gagal atau tidak adil, seperti pertarungan pertamanya melawan Deku dan kemenangannya atas Todoroki di Festival Olahraga.

Namun, ketika anak laki-laki terhubung lagi, persaingan yang sering penuh kekerasan dan kompulsif ini berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih sehat. Alih-alih terobsesi dengan kebutuhan untuk menang, Bakugo menjadi lebih peduli dengan mendorong dirinya untuk berbuat lebih baik. Dia menantang Deku agar mereka berdua bisa menjadi lebih kuat. Fans bahkan bisa melihat Deku dan Bakugo saling mengejek sebagai teman di musim terbaru, menunjukkan daya saing mereka yang sekarang lebih sehat.

6. Berkat Deku, Bakugo Belajar Menyesuaikan Gaya Bertarungnya

Sejak pertarungan pertamanya dengan Deku, serangan andalan Bakugo selalu dari tangan kanannya. Sementara dia telah mengembangkan Quirknya menjadi gaya dan teknik baru, langkah awal itu tidak benar-benar berubah sampai Ground Beta.

Pada awal pertarungan ini, Deku berkomentar pada dirinya sendiri tentang bagaimana Bakugo selalu memulai pertarungan dengan cara yang sama seperti dia melihat dan mempersiapkan Bakugo untuk melakukannya. Hanya untuk membohongi tangan kanannya dan menyerang dengan cara yang berbeda. Ini menunjukkan pertumbuhan dalam gaya bertarungnya dan rasa hormatnya terhadap Deku sebagai lawan, plus membuktikan bahwa dia memperhatikan Deku sama seperti yang lain mengawasinya. Padahal sebelumnya Bakugo lebih mementingkan melancarkan serangan mencolok dan memukul terlebih dahulu. Pertempuran ini menunjukkan bahwa Bakugo juga belajar menghormati dan beradaptasi dengan semua lawannya.

5. Deku Mendorong Bakugo Melampaui Batasannya

Sementara sifat hubungan Bakugo dan Deku telah berkembang pesat selama bertahun-tahun, keduanya terus terhubung. Deku menghabiskan hidupnya mengikuti Bakugo karena kekagumannya pada anak laki-laki lain, meskipun Bakugo tidak menafsirkannya dengan cara yang sama.

Kegigihan Deku meski tidak diinginkan ketika Bakugo tidak mengerti alasan sebenarnya bisa mendorong Bakugo menjadi lebih baik. Ketika Deku mengungkapkan bahwa alasan dia terus mengikuti Bakugo karena dia menganggap Bakugo luar biasa meskipun sifat kebenciannya, itu berdampak pada Bakugo. Mengikutinya Deku memaksa Bakugo untuk terus berkembang agar tetap di depan, dan meskipun awalnya dianggap sebagai reaksi yang lebih beracun, itu melunak menjadi pengaruh yang lebih ramah.

4. Deku Menyelamatkan Bakugo

Mungkin salah satu cara terpenting Deku membantu Bakugo adalah ketika dia terlibat langsung dalam menyelamatkan Bakugo dari League of Villains. Begitu mereka berada di tempat kejadian di Kamino Ward, Deku-lah yang membuat rencana dan akhirnya membuat Bakugo menjauh dari para penjahat. Hal tersebut membuat All Might bisa menyelesaikan pertarungan.

Jika Deku dan teman-temannya tidak melakukan ini, maka pertarungan itu (dan masa depan Bakugo) kemungkinan akan mengambil jalan yang sangat berbeda. Bakugo bisa saja terdampar dengan penjahat lebih lama. Meskipun jelas dia tidak bisa digoyahkan ke pihak mereka, dia bisa saja mengalami nasib yang jauh lebih buruk. Membawa Bakugo kembali ke pahlawan pasti membuatnya kembali ke jalan yang lebih baik. Hal itu juga menunjukkan pertama kalinya Bakugo menerima bantuan dari orang lain yang merupakan langkah maju positif baginya.

3. Bakugo Mengambil Analisis Deku

Bakugo sangat menyadari hobi Deku menganalisis pahlawan. Sementara di awal seri kita melihat Bakugo mencemooh kebiasaan ini dan benar-benar membakar salah satu buku catatan Deku. Analisis Deku jelas berdampak pada Bakugo.

Setelah pertarungan mereka di Ground Beta, Bakugo melangkah lebih jauh dengan menawarkan analisis dan kritiknya sendiri tentang Quirk Deku dan saran tentang cara meningkatkan teknik bertarungnya. Ini tidak hanya menunjukkan bahwa dia berinvestasi dalam analisis seperti halnya Deku, tetapi dia juga cukup menghargai Deku untuk berbagi pemikirannya.

2. Deku Mengajarinya Kerja Sama Tim

Pada awal seri, Bakugo tidak kooperatif dengan semua orang dan mencemooh mereka yang mencoba mengulurkan tangan untuk membantunya. Namun, dengan mengamati dan bekerja sama dengan Deku, Bakugo mulai mengerti bahwa dia harus bergantung pada orang lain untuk mencapai tujuannya.

Dinamika ini paling jelas mulai bergeser selama ujian Deku dan Bakugo dengan All Might. Setelah All Might dengan mudah menggagalkan mereka, Bakugo menyadari dia harus bekerja sama dengan Deku jika ingin menang. Kerja tim ini terus berkembang dan terlihat dalam Pertempuran Pelatihan Gabungan. Dia memberi tahu teman-teman sekelasnya bahwa dia akan melindungi mereka dan mengharapkan hal yang sama sebagai balasannya.

1. Deku Menunjukkan Sisi Empati Menjadi Pahlawan

Sementara Bakugo tidak selalu belajar ini dari Deku, Deku adalah orang yang paling membantu Bakugo untuk memahami artinya. Setelah pertarungan mereka di Ground Beta, All Might berbicara kepada kedua anak laki-laki tentang bagaimana masing-masing dari mereka mewujudkan cita-cita yang berbeda untuk menjadi pahlawan. Mereka perlu menyeimbangkan kedua cita-cita untuk benar-benar menjadi yang terbaik.

Dengan cara ini, Deku mengajarkan Bakugo pentingnya menyelamatkan orang. Padahal sebelumnya Bakugo hanya fokus pada pentingnya menang melawan musuh. Perkembangan ini terlihat jelas di momen-momen mendatang, seperti saat dia menyelamatkan Jiro dan All Might alih-alih fokus mengalahkan para penjahat.

Sumber: (1)

Advertisement

Daftar Anime

Daftar Hunter Terkuat yang Sudah Mati di Solo Leveling

Published

on

Daftar Hunter Terkuat Yang Sudah Mati Di Solo Leveling

Di dunia Solo Leveling, menjadi hunter itu penuh risiko. Banyak dari mereka yang kuat harus mengorbankan nyawa demi melawan monster atau monarch yang mengerikan. Meski begitu, beberapa hunter terkuat yang sudah mati tetap dikenang karena kekuatan dan keberanian mereka. Artikel ini akan membahas lima hunter terkuat yang gugur dalam cerita Solo Leveling. Yuk, simak daftarnya sampai habis!

1. Goto Ryuji

Goto Ryuji adalah hunter peringkat S sekaligus Guild Master dari Draw Sword Guild di Jepang. Dia dikenal sebagai hunter terkuat di negaranya, dengan kemampuan bertarung yang luar biasa cepat dan mematikan. Sayangnya, hidupnya berakhir tragis di Jeju ISLAND Arc saat melawan Raja Semut. Awalnya, Goto meremehkan lawannya karena terlalu percaya diri. Tapi, Raja Semut yang jauh lebih kuat membuktikan bahwa kesombongan bisa jadi bumerang. Kematiannya jadi pukulan besar buat Jepang, dan ceritanya bikin kita sadar betapa berbahayanya dunia hunter.

2. Jonas

Jonas adalah hunter terkuat dari Brasil dan menempati posisi keenam di daftar hunter terkuat dunia. Dia bahkan disebut-sebut hampir menyamai lima hunter tingkat nasional. Tapi, nasibnya berakhir misterius sebelum Konferensi Guild Internasional. Tidak banyak yang tahu tentang Jonas, termasuk penyebab kematiannya. Ada dugaan dia jadi target monarch karena kekuatannya yang mengancam. Kisahnya yang penuh teka-teki ini bikin penggemar penasaran, sekaligus menunjukkan bahwa bahkan hunter top pun bisa jatuh kapan saja.

3. Go Gun Hee

Go Gun Hee adalah hunter peringkat S pertama di Korea Selatan dan pernah jadi salah satu yang terkuat di dunia. Dia juga ketua Asosiasi Hunter Korea Selatan setelah pensiun dari medan perang karena usianya yang sudah tua. Meski begitu, dia tetap punya kekuatan luar biasa sebagai wadah Ruler. Sayangnya, di Monarchs War Arc, dia tewas di tangan Sillad, Raja Es. Kematiannya bikin banyak penggemar sedih, apalagi melihat perjuangannya melindungi Korea sampai akhir. Go Gun Hee adalah bukti bahwa usia nggak selalu menghalangi semangat bertarung.

4. Sung Il Hwan

Sung Il Hwan, ayah Sung Jin Woo, adalah hunter peringkat S yang punya kekuatan luar biasa sebagai wadah Ruler. Dia sempat hilang selama 10 tahun di dungeon, tapi muncul lagi untuk melawan monarch demi melindungi putranya. Di Monarchs War Arc, dia bertarung habis-habisan melawan dua monarch sekaligus, Rakan dan Sillad. Meski kuat, tubuhnya nggak sanggup menahan beban kekuatan Ruler terlalu lama, dan dia meninggal setelah pertarungan itu. Kisahnya penuh emosi, terutama saat dia cerita ke Jin Woo tentang masa lalunya sebelum menghembuskan nafas terakhir.

5. Min Byung Gu

Min Byung Gu adalah hunter peringkat S spesialis healer dari Korea Selatan. Dia dikenal sebagai salah satu pendukung terbaik karena bisa menyembuhkan luka parah dalam sekejap. Tapi, hidupnya berakhir di Jeju ISLAND Arc ketiga saat melawan monster semut. Setelah pensiun, dia sempat kembali membantu, tapi malah jadi korban. Uniknya, Jin Woo membangkitkannya sebagai shadow untuk menyembuhkan Cha Hae-In. Kematian Min Byung Gu menunjukkan bahwa bahkan hunter pendukung pun nggak luput dari bahaya besar di dunia Solo Leveling.

Continue Reading

Daftar Anime

Daftar Guild Master Terkuat di Solo Leveling

Published

on

Daftar Guild Master Terkuat Di Solo Leveling

Dalam dunia Solo Leveling, Guild Master adalah sosok penting yang memimpin organisasi pemburu monster, alias guild. Mereka bukan cuma pemimpin biasa, tapi juga hunter dengan kekuatan luar biasa yang bikin guild mereka disegani. Nah, siapa saja Guild Master terkuat di cerita ini? Yuk, simak daftarnya berikut ini! Artikel ini akan membahas lima nama besar dengan gaya yang santai, biar kamu betah baca sampai habis.

1. Sung Jin Woo – Ahjin Guild

Sung Jin Woo adalah bintang utama Solo Leveling dan Guild Master dari Ahjin Guild. Awalnya, dia cuma hunter lelet kelas E, tapi berkat sistem misterius, dia jadi hunter terkuat di dunia. Ahjin Guild yang dia dirikan memang kecil, cuma punya tiga anggota, tapi kekuatannya nggak main-main. Dengan pasukan bayangan yang dia kendalikan, Jin Woo bisa ngalahin musuh sekelas Monarch sendirian.
Kerennya, Jin Woo nggak butuh banyak anggota buat bikin Ahjin Guild jadi yang terbaik. Pasukan shadow-nya udah lebih dari cukup, ditambah lagi dia punya kekuatan super, regenerasi cepat, dan kemampuan strategi yang cerdas. Nggak heran kalau dia ada di posisi puncak daftar ini.

2. Thomas Andre – Scavenger Guild

Thomas Andre, si “Goliath” dari Amerika, adalah Guild Master Scavenger Guild dan hunter nomor satu di antara National Level Hunters. Kekuatan fisiknya bikin orang takut, apalagi ditambah skill seperti Ruler’s Authority dan Spiritual Body Manifestation. Dia bisa ngehancurin apa aja dengan pukulan tangannya.
Meski kuat banget, Thomas pernah kewalahan lawan Monarch, tapi itu nggak ngurangin reputasinya. Scavenger Guild jadi salah satu guild top dunia berkat dia. Karakter yang tegas dan penuh karisma ini emang bikin musuh mikir dua kali sebelum macem-macem.

3. Liu Zhigang – Hunter China

Liu Zhigang adalah hunter terkuat dari China dan Guild Master yang punya pengaruh besar di Asia. Dia juga salah satu National Level Hunter dengan kekuatan Spiritual Body Manifestation dan Ruler’s Authority. Bedanya, Liu punya gaya bertarung yang elegan dan destruktif, bikin dia ditakuti monster maupun hunter lain.
Di cerita, Liu pernah dibandingin sama Goto Ryuji dari Jepang, tapi banyak yang bilang dia lebih unggul. Dengan kemampuan menghancurkan yang nggak biasa, guild-nya jadi kekuatan besar di Asia. Liu adalah bukti bahwa kekuatan nggak cuma soal otot, tapi juga strategi.

4. Goto Ryuji – Draw Sword Guild

Goto Ryuji adalah hunter terkuat Jepang dan pemimpin Draw Sword Guild. Dia dikenal sebagai sosok arogan, tapi kekuatannya emang bikin orang takjub. Dengan 11 hunter S-rank di guild-nya, Goto bikin Draw Sword jadi salah satu guild terbesar di Asia. Sayangnya, dia tewas di Jeju ISLAND Arc gegara lawan pasukan semut.
Sebelum mati, Goto emang jagonya bertarung cepat dan mematikan. Dia bisa nyanyi tekanan angin lewat serangan pedangnya, bikin musuh kewalahan. Meski ending-nya tragis, Goto tetep jadi salah satu Guild Master paling diinget di Solo Leveling.

Continue Reading

Daftar Anime

Mengenal Cha Hae In, Hunter Rank S di Solo Leveling

Published

on

Mengenal Cha Hae In, Hunter Rank S Di Solo Leveling

Cha Hae In adalah salah satu karakter yang mencuri perhatian dalam cerita Solo Leveling. Sebagai hunter peringkat S, dia bukan cuma kuat, tapi juga punya pesona yang bikin penggemar susah melupakannya. Dalam dunia yang penuh monster dan bahaya ini, Cha Hae In menonjol sebagai satu-satunya hunter wanita S-Rank di Korea Selatan. Yuk, kita kenalan lebih dalam dengan sosok ini, mulai dari latar belakang, kekuatan, sampai perannya dalam hidup Sung Jin Woo, sang tokoh utama!

Dari Atlet Berbakat Jadi Hunter Hebat

Sebelum jadi hunter, Cha Hae In adalah atlet berprestasi di bidang olahraga, khususnya atletik. Dia dikenal jago banget dan sering menang di berbagai kompetisi. Sayangnya, mimpi besar itu kandas gara-gara cedera engkel yang cukup parah. Tapi, Cha Hae In bukan tipe orang yang gampang nyerah. Alih-alih meratapi nasib, dia banting setir ke dunia hunter. Dalam waktu singkat—cuma dua tahun—dia berhasil naik ke peringkat S, level tertinggi buat para pemburu monster. Keren, kan? Perjalanan ini nunjukin betapa tekadnya yang kuat bikin dia jadi salah satu yang terbaik.

Kerennya lagi, transformasi dari atlet ke hunter ini bikin dia dapet julukan “The Dancer”. Gerakan lincahnya di medan pertarungan mirip banget kayak tarian, apalagi pas dia lagi megang pedang. Bayangin aja, dia bisa nyanyi-nyanyi habisin monster dengan anggun, bikin musuh takut sekaligus kagum. Kisah ini jadi bukti kalau passion dan kerja keras bisa ngubah rintangan jadi peluang baru.

Kekuatan Pedang yang Memukau

Cha Hae In punya keahlian utama sebagai pengguna pedang. Dia belajar teknik kumdo dari Song Chi-Yul, seorang hunter C-Rank yang jadi mentornya. Jangan salah, meskipun gurunya “cuma” C-Rank, Cha Hae In bisa ngembangin skill pedangnya sampai level yang bikin hunter lain geleng-geleng kepala. Kekuatannya bahkan bisa nyanyi sama Igris, salah satu bayangan Sung Jin Woo yang terkenal ganas. Pedangnya nggak cuma cepat, tapi juga punya teknik spesial kayak Sword Dance yang bikin serangannya makin mematikan.

Nggak cuma itu, dia juga punya kemampuan unik: penciuman super tajam buat energi mana. Buat dia, mana dari monster atau hunter lain biasanya bau banget, sampe dia sering bawa sapu tangan buat nutup hidung. Tapi anehnya, Sung Jin Woo beda. Dia bilang Jin Woo wangi, lho! Ini jadi salah satu alasan kenapa dia tertarik sama tokoh utama kita. Kombinasi kekuatan fisik, teknik pedang, dan insting tajam ini bikin Cha Hae In jadi ancaman serius buat musuh mana pun.

Peran Penting di Sisi Sung Jin Woo

Hubungan Cha Hae In sama Sung Jin Woo adalah salah satu bagian paling manis di Solo Leveling. Awalnya, mereka cuma temen sesama hunter, tapi lama-lama chemistry mereka tumbuh alami. Cha Hae In sering bantu Jin Woo di misi berat, kayak raid di Pulau Jeju. Bahkan, dia hampir mati pas lawan Raja Semut, tapi tetap bertahan berkat semangat juangnya. Momen ini bikin Jin Woo makin respect sama dia, dan hubungan mereka makin erat.

Di cerita manhwa, mereka akhirnya jadi pasangan resmi, bahkan nikah dan punya anak bernama Sung Suho setelah Jin Woo ngubah waktu buat bikin dunia tanpa monster. Cha Hae In bukan cuma pendamping, tapi juga partner sejati yang berdiri sama kuat di sisi Jin Woo. Kisah cinta mereka yang nggak lebay ini bikin penggemar jatuh hati, apalagi liat betapa setianya dia sama Jin Woo dari awal sampe akhir.

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending