TV & Movies
Review Movie Mobile Suit Gundam The Origin Episode 1 “Blue Eyed-Casval”

GwiGwi.com – Dimanakah kita? Siapakah kita? Kemana kita harus pergi? Apa tujuan kita sebenarnya? Moment tersebut merupakan moment dimana Zeon Zum Deikun meninggal dunia demi melindungi keluarganya yang berada dalam kondisi bahaya. Demi melindungi Casval dan Artesia untuk mencegah mereka berdua digunakan sebagai alat politik yang sudah tidak terarah.
[youtube id=”UDYj7aeZiQA” width=”600″ height=”340″ position=”left”]
Mobile Suit Gundam Origin merupakan salah satu OVA yang diadaptasikan dari manga yang rilis pada tahun 2001 hingga juni 2011. Story pada Mobile Suit Gundam Origin menitik beratkan pada karakter Casval Rem Deikun (yang dikenal sebagai Char Aznable diseri Mobile Suit Gundam).
Pada episode 1 Gundam The Origin cerita dimulai pada UC.0068 11 tahun sebelum terjadinya OYW (One Year War) antara ESF (Earth Sphere Federation) dengan Principality of Zeon.
Zeon Zum Deikun yang merupakan ketua Republik Muzon baru saja mendeklarasikan kemerdekaannya kepada pemerintah Earth Federation. Tetapi di tengah pidato tersebut, Zeon Zum Deikun jatuh dan tewas secara misterius. Sehingga menyebabkan terjadinya kerusuhan di Muzon. Dan mulai memfitnah keluarga Zabi dan Ral-lah yang harus bertanggung jawab pada kejadian tersebut. Kerusuhan yang hebat terjadi di colony Muzon.
Astraia, Casval dan Artesia terpaksa berlindung dibawah perlindungan keluarga Jimba Ral. Jimba Ral mengusulkan untuk berlindung di rumahnya, merekapun pergi dan dijaga oleh anak dari Jimba Ral yaitu Cpt.Ramba Ral. Tetapi ditengah perjalanan menuju rumah keluarga Ral, mereka di hadang oleh rakyat yang menyebabkan Ramba Ral, membuka tembakan peringatan. Tetapi rakyat mendekati mobil milik Astraia. Kemudian munculnya Kycilia Zabi dengan serdadunya membubarkan kerumunan massa tersebut.
Kycilia kembali ke kediaman Zabi disana Sasro Zabi dan Dozle Zabi sudh menunggu. Sasro marah akibat Kycilia membiarkan keluarga Deikun lolos begitu saja kemudian menamparnya. Munculah rasa dendam terhadap Sasro.
http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/GwiGwi%20Post/download%201_zpsiy3k2pet.jpg
Pemakaman kepada Zeon Zum Deikun pun dilaksanakan. Pemakaman ini dihadiri oleh keluarga Zabi dan juga Ral. Tetapi ditengah perjalanan mobil yang ditumpangi oleh Dozle dan Sasro meledak tiba-tiba. Tetapi Dozle selamat dari ledakan tersebut, akibat kejadian tersebut muncul fitnah kalau keluarga Ral-lah yang menyebabkan kematian Zeon dan juga Sasro. Hal tersebut menyebabkan keluarga Ral semakin terjepit. Kondisi tersebut membuat Ramba Ral berpikir bahwa kondisi ini dapat membahayakan ayahnya (Jimba Ral) dan keluarga Deikun. Maka ia meminta bantuan Hamon (Salah satu host di bar yang sebenarnya berprofesi sebagai Double Agent) untuk membantu pelarian ayahnya serta keluarga Deikun u/ melarikan diri ke Bumi melalui Docking Bay yang merupakan tempat pengiriman paket dari collony menuju bumi.
http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/GwiGwi%20Post/download%205_zpsjspsjvto.jpg
Situasi semakin memanas di Muzon. Keluarga Deikun sementara berlindung dirumah keluarga Ral. Suatu hari tengah malam Kycilia datang ke kediaman Ral dengan tujuan berbicara dengan casval. Pembicaraan tersebut sebenarnya hanya untuk mengetest Casval, tetapi Casval tidak gentar terhadap gertakan Kycilia melainkan mengancamnya bahkan membuatnya takut.
http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/GwiGwi%20Post/download%203_zpswfhapyx0.jpg
Casval dengan keluarganya kembali ke kediaman keluarga Deikun. Disana mereka bertemu dengan Roselucia Deikun, yang merupakan istri dari Zeon Zum Deikun. Roselucia ingin berbicara dengan Astraia secara pribadi di ruangan tertutup. Disana Roselucia menyatakan bahwa Astraia akan tinggal di sebuah tower mulai saat ini. Tetapi kedua anaknya tidak boleh ikut, kemudian Roselucia memberikan kesempatan kedua anaknya boleh ikut tinggal di tower tetapi hanya 1 malam. Di malam itu Astraia memberikan pesan kepada kedua anaknya bahwa mereka berdua harus lari dari Muzon menuju Bumi tanpa ibundanya.
http://i1153.photobucket.com/albums/p504/gwigwicom/GwiGwi%20Post/download%202_zpsjwhu6gii.jpg
Paginya Hamon menjemput kedua anak dari Deikun dengan menggunakan RX-75 Guntank. Di saat inilah kedua anak Deikun ini berpisah dengan ibunya. Dalam perjalanan menuju Docking Bay mereka dihadang oleh beberapa guntank. Mau tidak mau mereka harus bisa mencapai Docking Bay, Hamon membidik salah satu Guntank dan masih ragu-ragu untuk menembak. Tetapi tanpa disengaja Casval menembakan cannon milik Guntanknya dan meledakan 1 unit lawan. Casval langsung menginjak gas guntank sehingga Guntank tersebut maju dengan cepat, sambil melumpuhkan Guntank milik musuh secara membabi buta. Tetapi Artesia meminta kakaknya untuk berhenti melukai mereka, dan Casvalpun akhirnya sadar atas perbuatannya.
Guntank yang di tumpangi Casval rusak parah sehingga mereka harus turun dari Guntank tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan Ramba Ral dengan panzer miliknya. Tanpa basa-basi Ramba Ral mengantar Casval, Artesia dan Hamon menuju Docking Bay. Mereka kemudian menyamar menjadi sebuah paket yang akan dikirim ke bumi dan tentunya Jimba Ral berada pada paket yang sama dengan Artesia dan Casval. Mereka berhasil keluar dari Muzon dengan selamat, disinilah kisah Casval dan Artesia yang sebenarnya dimulai.
[youtube id=”lrol1tztvg4″ width=”600″ height=”340″ position=”left”]
TV & Movies
Review Film Assassin Club, When Assassins Kill Each Other

GwiGwi.com – Morgan Gaines (Henry Golding) seorang pembunuh bayaran yang mendapatkan kontrak untuk membunuh enam orang yang tinggal di berbagai negara.
Dengan sedikit kejutan, ternyata keenam orang tersebut juga adalah pembunuh bayaran profesional yang mendapatkan kontrak yang sama untuk membunuh dirinya.
Film ini sebagian besar banyak melakukan syuting di Italia ini, memadukan sebagian genre aksi dan spionase. Film yang tidak hanya menonjolkan keahlian membunuh yang ditampilkan melalui ragam aksi baik itu lewat close hand combat atau tembak- menembak ala penembak jitu.
Tapi para karakter di film ini juga harus adu kecerdikan, mengintai, mengikuti, mencari info, bahkan meretas info bak hacker seperti umumnya terjadi dalam film spionase.
Para pembunuh yang terlibat dalam permainan perburuan ini seperti melakukan permainan petak umpet. Mereka harus bergegas menemukan siapa yang memburu mereka dan yang siapa yang harus mereka bunuh, masing-masing dari mereka mempunyai target siapa yang mereka buru dan bunuh dan berlanjut ke target selanjutnya sambil terus mencari dalam bayang-bayang siapa sesungguhnya dalang di balik semua ini yang menginginkan mereka semua saling membunuh satu sama lain.
Film bergenre action ini mempertemukan berbagai bintang yang cukup dikenal berkat peran-peran mereka yang khas, seperti Henry Golding aktor berkebangsaan Inggris-Malaysia ini dikenal lewat perannya sebagai Nicholas Young dalam Crazy Rich Asians dan ada Sam Neill yang terkenal melalui waralaba Jurassic Park.
Gak cuman mereka, ada dua aktris berkebangsaan Eropa, seperti Naomi Rapace yang terkenal melalui film The Girl with Dragon Tattoo, The Girl Who Played with Fire dan The Girl Who Kicked the Hornet’s Nest. Dan ada Daniela Melchior, aktris Portugis yang memulai debut internasionalnya dalam The Suicide Squad sebagai Ratcatcher II.
Dari segi akting justru yang cukup mendapat Spotlight di film ini justru berasal dari karakter antagonis yang diperankan oleh Noomi Rapace sebagai Falk, pembunuh bayaran legendaris yang misterius yang menambah kerumitan ekstra dalam plotnya.
Sementara itu untuk pemeran lainnya, aktingnya terbilang standar saja termasuk pemeran utama yang dimainkan oleh Golding. Penonton harus jeli dalam merangkai setiap informasi yang didapatkan dari setiap adegan yang berlangsung untuk mendapat jawaban mengapa pembunuhan ini harus terjadi dan apa yang menjadi penyebabnya.
Secara keseluruhan, Assasin Club merupakan sajian yang menghibur, memadukan action dan spionase, dengan menyisipkan kejutan di akhir ceritanya.
Premisnya tergolong lumayan unik di mana para pembunuh bayaran mendapatkan kontrak untuk membunuh para pembunuh lainnya dan tanpa mereka sadar diri mereka sendiri juga yang menjadi target pembunuhan.
Film ini cocok menjadi suguhan alternatif ketika kalian jenuh akan genre film yang rilis belakangan ini.
TV & Movies
Review Film John Wick Chapter 4, Blades, nunchuks and Lots, Lots of Guns

GwiGwi.com – Terakhir kali penonton melihat John Wick (Keanu Reeves), dia tertembak dan jatuh dari atas hotel Continental New York. Dijemput oleh anak buah Bowery King (Laurence Fishburne), baik si King dan John terlihat siap membalas dendam pada High Table, kelompok penguasa dunia assassin John Wick.
Bertahun setelahnya dan telah pulih, King bertanya pada John,
“Are you ready John?”
Keanu Reeves dengan intonasi khasnya menjawab,
“Yeah”
Barangkali penonton mengira film ini begitu cut and dry revenge movie. Nope. Mengejutkannya JOHN WICK CHAPTER 4 terasa lebih personal dari 2 film sebelumnya dan memiliki tema kuat soal duka para pembunuh ini hidup di dunia penuh darah dan akibatnya pada diri, sahabat dan keluarga mereka.

Review Film John Wick Chapter 4, Blades, Nunchuks And Lots, Lots Of Guns
Baik karakter Koji Shimazu (Hiroyuki Sanada); Mr Nobody (Shamier Anderson) seorang pencari jejak/tracker yang disewa anggota High Table pengincar John, Marchese (Bill Skarsgard) yang hanya ingin membeli rumah untuk dia dan anjingnya; dan yang mungkin akan jadi favorit penonton dengan gaya bertarung ala samurai buta ala ZATOICHI digabungkan dengan kepribadian polisi senior film cina, Caine (Donny Yen), ketiganya membawa gaya bertarung unik masing-masing sekaligus memperkuat temanya.
Melihat Koji, Caine dan John yang telah berteman lama itu terpaksa bertarung terasa pedih. Tanda dari suksesnya filmmaker menambah poin dramatisnya. Suatu keputusan tepat dan berani membuat para karakter berlatar belakang demikian walau bisa sekali film ke 4 ini isinya plot dangkal yang menjual kekerasan saja.

Review Film John Wick Chapter 4, Blades, Nunchuks And Lots, Lots Of Guns
Dari aksi, ya JOHN WICK: CHAPTER 4 masih melanjutkan kejayaan franchise ini sebagai balada kekerasan epik. Namun, terdapat beberapa tarian yang rasanya sudah familiar; John akan menembak, memegang orang di depan lalu tembak orang di samping, membanting org pertama dan head shot atau variasi dari itu. Koreo demikian juga dilakukan oleh beberapa karakter lain tentu dengan versi mereka sendiri dan durasi kelahinya bisa panjang sekali yang membuat pola itu kentara.
Contoh paling kuatnya saat adegan bertarung dengan Killa (Scott Adkins) di klub malam. Tak banyak koreo spesial dan durasinya agak kepanjangan. Ya, saat di Osaka memang John dengan Nunchuk dan melawan Caine menarik, tapi rasanya masih belum mengalahkan aksi terbaik film-film sebelumnya.
Kemudian datang adegan bertarung dengan shotgun berpeluru membakar/Dragon’s Breath dengan koreografi kamera dan aksi yang sangat berbeda nan membara sekaligus jawdroping.

Review Film John Wick Chapter 4, Blades, Nunchuks And Lots, Lots Of Guns
Dilanjutkan dengan klimaks pertarungan John dan Caine di tangga Paris yang bisa jadi adalah puncak dari kualitas unik John Wick; aksi gilani kreatif, lucu dan sentuhan beraksi dengan teman lama dunia assassin seperti di JOHN WICK: CHAPTER 3 PARABELLUM.
Apabila sekuen ini dan adegan duel pistol menegangkan penuh suspens setelahnya adalah aksi terakhir dari Keanu sebagai John Wick, maka sangatlah pantas sekali.

Review Film John Wick Chapter 4, Blades, Nunchuks And Lots, Lots Of Guns
Ending dari JOHN WICK: CHAPTER 4 ini yang penuh emosi dan cocok sebagai penutup bisa jadi menetapkan John Wick sebagai franchise aksi nomor wahid dalam menetapkan standar baru film aksi untuk Hollywood, nay, dalam sejarah film dunia.
But yeah…this is a weird movie to start ramadhan month and i dont think it fit for it lol.
TV & Movies
EVOS dan MAXstream Luncurkan Film “Suka Duka Uni Unaa”, Sebuah Cerita Perjalanan Self-Love EVOS Unaa Untuk Berani Bermimpi

GwiGwi.com – EVOS Esports, organisasi esports profesional terbesar di Asia Tenggara, kembali berkolaborasi dengan MAXstream, salah satu platform streaming terbesar di Indonesia, dalam meluncurkan Film MAXstream Original “Suka Duka Uni Unaa”. Melalui kolaborasi ini, EVOS dan MAXstream bersinergi memproduksi sebuah kisah perjalanan yang tidak pernah diangkat ke publik sebelumnya, mengenai kisah hidup seorang content creator muda Nadya Kheitna Putri atau yang sering akrab dipanggil EVOS Unaa.
Di era perkembangan teknologi saat ini, generasi muda kerap terbentur oleh pemahaman dan norma kebudayaan yang dipegang oleh generasi terdahulu. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi generasi muda untuk memiliki kepercayaan diri, dan ragu dalam mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Melalui film ini, “Suka Duka Uni Unaa” mengajak penonton melihat proses self-love dari sudut pandang EVOS Unaa. Seorang pelajar SMA, yang secara drastis mengalami transformasi hidup dengan menjadi content creator di bidang esports. Perjalanan Unaa dalam membangun kepercayaan diri dan berani untuk melawan stigma negatif, juga menjadi poin penting yang ingin ditanamkan melalui film original ini. Unaa telah menunjukkan langkah kongkrit yang Ia mulai, hingga kini berhasil menjadi seorang content creator dan Brand Ambassador.
“Film ini bukan hanya sekedar diary kehidupanku, melainkan menjadi cerita sebuah perjalanan penuh makna dalam membangun kepercayaan diri dari sejak dini. Membangun mimpi dan meyakinkan orang-orang di sekitar tidaklah mudah, namun ini adalah pilihan hidupku yang butuh keberanian dan support system yang baik untuk mewujudkannya. Harapannya, film ini dapat memberikan motivasi untuk teman-teman di luar sana untuk bisa mengenali potensi dirinya lebih lagi dan tidak ragu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang sudah pernah dibangun sebelumnya,“ ujar Nadia Kheitna Putri, Pemeran Utama Suka Duka Uni Unaa.
Selain memperlihatkan proses self-love, film ini juga bercerita tentang kisah persahabatan Unaa yang dikelilingi oleh support system yang mendukung setiap keputusan dan langkah yang diambil oleh Unaa. Namun, Unaa juga terus dihadapkan dengan situasi dalam melawan stereotip yang ada pada lingkungan keluarga konservatif, hingga akhirnya Unaa dapat berhasil meyakinkan keluarganya untuk bisa terus berkarir hingga saat ini di dunia esports.
Nirwan Lesmana, Vice President Digital Lifestyle Telkomsel, mengatakan, “Pesan dalam Film ini selaras dengan misi kami untuk memberikan wadah hiburan yang dapat menginspirasi generasi muda dalam mengenali potensi diri khususnya dalam dinamika untuk membentuk kepercayaan diri dan bermimpi untuk masa depan yang lebih baik“
“Sebagai home of esports entertainment content di Indonesia, MAXstream terus berkomitmen untuk ikut bagian dalam perkembangan dunia esports, dengan menyediakan konten-konten esports yang berkualitas serta secara konsisten membangun hubungan baik dengan content creator maupun esports enthusiast”, tambah Nirwan Lesmana.
Suka Duka Uni Unaa merupakan konten entertainment keempat yang diluncurkan EVOS dan MAXstream. Sebelumnya EVOS dan MAXstream telah berkolaborasi untuk pembuatan konten The Love Coach with Rachelcia, Rasyah The Wonder Kid dan salah satu Maxstream Original terpopuler ‘The Wannn Believe Movie’.
“Peluncuran film keempat kami bersama MAXstream adalah wujud eksplorasi dan langkah strategis untuk selalu mendukung dan mengembangkan karir para talent dan content creator kami, untuk masuk ke ranah entertainment. Saya berharap film ini bisa menjadi inspirasi dan dinikmati oleh semua kalangan, khususnya dapat menjadi tontonan menarik dalam menyambut bulan Ramadhan,” ucap Tony Tham, Head of Commercial EVOS Esports.
MAXstream Original: Suka Duka Uni Unaa, dapat disaksikan secara gratis mulai dari tanggal 17 Maret 2023 melalui aplikasi MAXstream pada mobile dan PC melalui website MAXstream.tv. Jadikan Suka Duka Uni Unaa sebagai tontonan favorit Ramadan anda beserta keluarga tersayang. Klik https://tsel.id/SDUU sekarang juga!
- Berita Anime & Manga4 weeks ago
Manga Yuusha ni zenbu ubawareta ore wa yuusha no hahaoya to Party kumimashita Menjadi Kontroversi
- Berita Anime & Manga3 weeks ago
Anime Kimetsu no Yaiba: Jougen Shuuketsu Soshite Katanakaji no Sato e ini Akan Tayang di Bioskop Indonesia Mulai Bulan Maret 2023
- Gaming3 weeks ago
Game Visual Novel My Girlfriend’s Special Place Akan Segera Hadir di Platform Steam
- Gaming2 weeks ago
Review Game Resident Evil 4 Remake Demo: Memiliki Gameplay Sangat Berbeda Dibandingkan Sebelumnya
- Gaming4 weeks ago
Karmine Corp Berhasil Memulangkan FunPlus Phoenix Dengan Berdarah – Darah Setiap Ronde di Pertandingan Valorant Lock In Brazil 2023
- News3 weeks ago
Review Anime Koori Zokusei Danshi to Cool na Douryou Joshi Episode 9: Berdoa Demi Masa Depan Bersama Pacar
- Berita Anime & Manga1 week ago
Spoiler Manga Boruto Chapter 79: Kawaki dan Eida Menuduh Boruto Telah Membunuh Naruto
- Entertainment2 weeks ago
Yua Mikami Umumkan Pensiun dari Dunia AV