TV & Movies
Review Film THE WILD ROBOT, Antara Robot dan Anak Angsa

www.gwigwi.com – Di sebuah pulau kosong berisi bermacam hewan, Roz si robot pelayan (Lupita Nyongo) terbangun. Langsung saja dia menanyakan binatang terdekat, apa yang bisa dia layani? (Meskipun aneh robot secanggih ini seakan tak bisa membedakan hewan dan manusia). Tentu warga pulau itu ketakutan dan ada juga yang melawan si robot.
Roz sadar tak ada yang bisa dia layani di sana. Sampai ketika dia bertemu dengan seekor angsa kecil yang nantinya dia beri nama Brightbill (Kit Connor). Dengan bantuan rubah rada licik, Fink (Pedro Pascal), Roz membesarkan Brightbill agar si angsa bisa terbang bermigrasi keluar pulau saat musim dingin.

Review Film The Wild Robot, Antara Robot Dan Anak Angsa
THE WILD ROBOT memiliki penceritaan yang cepat, dialog seperlunya, ringkas, mudah dipahami dan penuh tensi. Itu sangatlah sulit apalagi untuk menyasar audiens anak-anak, tapi film bisa melakukannya dengan halus sampai bisa jadi tak disadari penonton yang sudah terhanyut.
Filmmaker tampaknya sadar tema di film boleh jadi sudah banyak diangkat film lain walau berbeda latar. Maka dia gas saja beri momen-momen menghentak tanpa perlu berceloteh panjang. Jadinya THE WILD ROBOT dengan visual cakap dan animasi wah ini, mudah sekali untuk disukai dan dinikmati.
Roz dan Brightbill bak metafora hubungan ibu dan anak. Roz yang tak paham bagaimana jadi ibu yang cukup berbeda dengan program aslinya, sementara Brightbill yang tumbuh dari ibu robot itu memiliki kepribadian aneh yang membuatnya terkucil di kalangan angsa lain.

Review Film The Wild Robot, Antara Robot Dan Anak Angsa
Maka agak sayang saat hubungan “ibu-anak” itu begitu mengalir dan menghujam emosi saat diceritakan, tema siklus bertahan hidup di pulau itu kurang diakhiri dengan baik. Awalnya film bisa menjelaskan dengan cerdas, cepat nan lucu kejamnya keseharian para binatang predator dan mangsanya. Tetiba di paruh ketiga para binatang mau saja hidup bergandengan hanya karena ditolong oleh Roz.
Seakan mengkhianati build up yang cerdas tersebut untuk cerita yang “aman”.
Terus kalau semua binatang baikan, yang predator makan apa? Filmnya sendiri yang memberi banyak durasi untuk menjelaskan siklus kehidupan binatang tapi seolah digampangkan saja karena filmnya untuk anak-anak.
Rasanya sebaiknya film diakhiri saja begitu Brightbill bisa terbang dan tak perlu menceritakan sisanya. Toh, tema film pada akhirnya tetap sama; merelakan anggota keluarga pergi meninggalkan rumah.

Review Film The Wild Robot, Antara Robot Dan Anak Angsa
THE WILD ROBOT barangkali pencapaian hebat dalam penceritaan film animasi. Sigap, cepat, kompleks tapi tak mengintimidasi nan mudah dipahami, menghibur dan menyentuh. Suguhan visual cabtik tapi sama sekali tidak kosong.
Semoga anak-anak di Palestina dan Lebanon juga bisa menikmati film ini..
TV & Movies
Review Film Bride Hard, Die Hard-wati

www.gwigwi.com – Sam (Rebel Wilson), seorang agen rahasia yang ditugaskan untuk menjadi bridesmaid di pernikahan sahabat masa kecilnya, Betsy (Anna Camp).
Meskipun Sam merasa bahwa dunia pernikahan penuh dengan formalitas yang tidak cocok untuknya, dia tetap memutuskan untuk hadir demi loyalitas terhadap sahabatnya.
Situasi berubah drastis saat pernikahan tersebut diserang oleh kelompok tentara bayaran bersenjata. Dalam momen penuh ketegangan itu, Sam tidak hanya harus berperan sebagai bridesmaid, tetapi juga harus memanfaatkan keterampilan sebagai agen rahasia untuk menyelamatkan sahabatnya dan para tamu yang terjebak.

Review Film Bride Hard, Die Hard Wati
Rebel Wilson main film action, menurut gue ini suatu hal yang out of the box. Keberanian dan kecerdikan Sam yang bertindak sebagai agen rahasia menambah elemen humor sekaligus ketegangan dalam cerita.
Dan hasilnya bener jadi sebuah sajian action-comedy yang dimana kita harus menyingkirkan logika di sepanjang film dan bersenang-senang.
Betsy, sahabat Sam di dunia nyata yang diperankan oleh Anna Camp, juga memiliki peran penting dalam perkembangan cerita. Mereka berdua membawa kembali chemistry dari film sebelumnya, Pitch Perfect, meskipun dalam konteks yang berbeda.

Review Film Bride Hard, Die Hard Wati
Selain dua aktris utama tersebut, film ini juga menampilkan sejumlah pemain pendukung menarik, seperti Anna Chlumsky sebagai Virginia, Da’Vine Joy Randolph sebagai Lydia, Gigi Zumbado sebagai Zoe, Stephen Dorff sebagai Kurt, dan Justin Hartley (udah lama ya gak denger Justin Hartley) sebagai Chris.
Setiap karakter memiliki lapisan cerita yang memperkaya keseluruhan narasi film.
Yang bikin gue tertarik adalah film ini disutradarai oleh Simon West yang sebelumnya pernah mengerjakan Con Air (1997), Lara Croft: Tomb Raider (2001), remake The Mechanic (2011), dan The Expendables 2 (2012) ia membawa pengalaman dan visinya untuk menghidupkan skenario yang menantang ini dengan efektif, menghadirkan keseimbangan antara ketegangan dan humor.

Review Film Bride Hard, Die Hard Wati
Akhir kata, Bride Hard adalah sebuah sajian yang menyenangkan dan sekali lagi singkirkan berbagai logika di film ini dan bersenang-senanglah di sepanjang film.
TV & Movies
Pamali: Tumbal, Siap Meneror Layar Lebar Agustus 2025

www.gwigwi.com – Perfilman horor tanah air kembali memanas dengan hadirnya film terbaru dari semesta Pamali. Setelah sukses lewat “Pamali” (2022) dan “Pamali: Dusun Pocong” (2023), LYTO Pictures menghadirkan babak lanjutan berjudul “Pamali: Tumbal” yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 7 Agustus 2025.
Disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan ditulis oleh Evelyn Afnilia, film ini menawarkan pengalaman penuh teror, misteri, serta sarat pesan kearifan lokal. Pamali: Tumbalmengangkat tema mengenai uang tumbal, kepercayaan masyarakat yang erat dengan mitos serta pantangan adat.
Ceritanya mengikuti sosok Putri (Keisya Levronka), yang kehilangan ibunya secara misterius setelah mengambil uang tumbal karena terhimpit masalah ekonomi.
Bersama dua sahabatnya, Kiki (Ummi Quary) dan Cecep (Fajar Nugra), Putri berusaha mencari kebenaran, menelusuri lokasi-lokasi seram seperti hutan angker, pabrik terbengkalai, dan rumah misterius.

Pamali: Tumbal, Siap Meneror Layar Lebar Agustus 2025
Di perjalanan, mereka diteror makhluk gaib mulai dari tuyul hingga kuntilanak hitam. Rentetan gangguan membuat mereka sadar bahwa mungkin ada pamali yang telah mereka langgar.
Film ini juga diperkuat para pemeran lain, seperti Djenar Maesa Ayu sebagai Ambar, Verdi Solaiman sebagai Sukiman, Dominique Sanda sebagai Sumarni, Krishna Keitaro sebagai Aji, Aldean Tegar Gemilang (DeanKT) sebagai Nurdin, dan Ben Bening sebagai Tembong.
Dengan nuansa mencekam yang terinspirasi kepercayaan adat, Pamali: Tumbal tidak hanya menyajikan horor, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya mematuhi larangan leluhur.
Film yang cukup menarik ya untuk disaksikan gwiples, pastinya patut dinantikan film Pamali: Tumbal 7 Agustus 2025 di bioskop.
TV & Movies
Review Film Superman, Superman Baru Untuk Semesta Baru

www.gwigwi.com – Ketenangan dataran salju di kutub dipecahkan Superman/Clark Kent (David Corenswet) yang jatuh menghantam permukaan salju.
Superman kalah. Satu-satunya yang bisa menolongnya adalah si anjing super, Krypto. Setelah si asu menggila ala anjing edan, Supes memintanya untuk mengantarnya pulang. Ditariklah si superhero paling terkenal di dunia itu menuju rumahnya, benteng kristal, Fortress of Solitude.
Di sana ia dirawat oleh grup robot yang dipimpin oleh 4 (Alan Tudyk) yang menyembuhkannya dengan sinar matahari intens. Sembari mendengarkan pesan terakhir orang tua aslinya dari planet Krypton yang sudah hancur. Tak lama, Superman langsung terbang kembali ke Metropolis untuk menghajar lawannya.

Review Film Superman
Tak ada origin story, langsung SUPERMAN (2025) menyuguhkan beragam elemen yang begitu komik. Seakan tak malu dengan aspek tak tersentuh Superman ini malah mengedepankannya dengan pede.
Alur cepat berjubel dengan aksi dan dialog penuh energi, benar-benar sesuai dengan judul komik aslinya, yakni ACTION COMICS.
Buruknya, penceritaan yang terkadang cepat baik dalam alur dan penjelasan ini, barangkali terlewati oleh audiens, yang masih berusaha mencerna pelan-pelan semesta baru DC ini.

Review Film Superman
Maka tak heran bila ada yang merasa film seperti lewat saja, tanpa emosi dan hambatan. Menginginkan elaborasi lebih jauh supaya emosinya lebih kena.
Barangkali yang agak terdampak adalah hubungan Lois Lane (Rachel Brosnahan) dan Clark. Gonjang ganjing dan resolusi dua insan berbeda itu mungkin kurang tersampaikan di antara plot menggelegar film.
Walau buat penulis, saat Lois menyadari Superman, meski alien, memiliki masa lalu orang biasa di Smallville dengan orang tua asuh; Jon Kent (Pruitt Taylor Vince) dan Martha Kent (Neva Howell) dua pasangan petani biasa di kampung yang mengasihinya. Di sanalah akhirnya dia menyadari Clark adalah Clark yang manusia, bukan makhluk asing yang sulit dia pahami.

Review Film Superman
Dan btw, Lois baru ini adalah energi baru yang tak kalah screen presence nya dengan si protagonis.
David Corenswet sebagai Superman penuh semangat hidup. Begitu aktif, kalah berantem, naif, tersinggung saat idealismenya ditantang orang terdekat, bahkan sampai berteriak lantang untuk menyatakan isi hatinya.
Dia mengakui ketidak sempurnaannya. Menonjolkan “Man” dari Superman secara utuh.
Begitu jauh dengan versi sebelumnya yang semoga akhirnya bisa ditinggalkan selamanya.

Review Film Superman
Lex Luthor (Nicholas Hoult) si wong kaya warbyasah segalanya dari finansial sampai kecerdasannya, terganggu amat sangat dengan Superman. Barangkali kebenciannya melebihi semua versi jahat Lex yang pernah ada.
Egonya menghalalkan segala cara; dari sosial media, menghukum kejam orang yang baik pada si alien dan menghajar lawan secara fisik dengan militer.
Semua untuk melumatkan Superman yang hanya ingin menolong orang.

Review Film Superman
Asik melihat Superman dan Lex berargumen dan bertikai dengan lantang yang begitu termasak baik. Sampai saat baku hantam terjadi, rasanya memuaskan.
Untuk kisah karakter yang terkenal sebagai boy scout dan rada lugu, cukup banyak bahasa di film yang explisit. Juga ada adegan berhasrat yang…hmmm, bukannya ini kesempatan Superman untuk hadir lebih semua umur?
SUPERMAN barangkali bukan karya terkuat dari James Gunn yang track record karya superheronya selalu mentereng. Menariknya, meskipun begitu, rasanya sudah cukup untuk akhirnya melupakan versi yang lama. Menatap hal baru di depan, yang lebih berkilau bercahaya.
-
Berita Anime & Manga2 weeks ago
RUMOR!! Kusuriya no Hitorigoto Mendapatkan Adaptasi Season 3
-
Berita Anime & Manga3 weeks ago
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Akan Tayang di Bioskop Indonesia Bulan Agustus 2025
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Film Elio, Apakah kita sendirian di semesta raya ini?
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film M3GAN 2.0, Cegil Returns
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Film 28 Years Later, Kiamat Zombie ala British
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film Noise, Kutukan Apartemen Tua
-
Music4 weeks ago
Sebuah Idol Aqours Akan Melakukan Konser Terakhir Bulan Juni 2025 Minggu Ini!
-
News2 weeks ago
Author No Game No Life Membuat Karakter Vtuber Bernama “Ochite Miro”