Connect with us

Box Office

Review Film Disney’s Aladdin Live Action, masih tetap magical

Published

on

GwiGwi.com – Kalian pasti tahu kisah 1001 malam Aladdin kan? Cerita tentang pemuda jalanan yang mendapatkan lampu ajaib dan berhasil menyelamatkan kerajaan dari ancaman penyihir jahat.

Kisah Ini telah beberapa kali diadaptasi lewat beberapa medium dari buku cerita, animasi, film, bahkan Indonesia pun pernah membuat film layar lebar dari kisah ini yang dibintangi oleh Rano Karno dan Lydia Kandou di tahun 1982.

Namun yang paling terkenal adalah film animasi versi Disney di tahun 1992 lewat tangan dingin Jon Musker dan Ron Clements yang dibintangi oleh Robin Williams, Scott Weinger dan Linda Larkin dan menjadi salah satu mahakarya Disney.

Di tahun 2019, Disney mencoba peruntungan mengadaptasi masterpiecenya dengan format live action setelah menuai kesuksesan lewat Cinderella, jungle book, Beauty and the Beast, Alice in Wonderland, dan nanti The Lion King pada bulan Juli tahun ini.

Dikisahkan Aladdin, pemuda jalanan yang berprofesi sebagai pencuri kelas teri di negeri Agrabah bertemu dengan Jasmine Putri sultan dan penemuan lampu ajaib. Aladdin pun berhasil menemukan lampu itu dan diberi tiga permintaan dari genie si penghuni lampu ajaib, serta perseteruan dengan Jafar penasehat kerajaan yang ingin menguasai negeri Agrabah.

Setelah proyek Ini dihujani kritik pedas oleh para netizen karena film ini ditangani oleh sutradara Guy Ritchie dan dibintangi oleh Will Smith, Mena Massoud, dan Naomi Scott.

Film Ini tetap percaya diri melenggang di jajaran film yang rilis pada musim panas tahun ini.

Dari segi cerita, Film Ini masih tetap setia dengan versi animasinya, meskipun dengan ciri khas proyek Live Action Disney yang melakukan sedikit improvisasi tetap disajikan di Film ini.

Mungkin para penonton yang sedikit peka akan menyadari beberapa perubahan dari segi cerita versi live action ini.

Namun hal ini tidak merusak cerita, ditambah dengan visual yang memanjakan Mata, serta penggambaran negeri Agrabah yang merupakan akulturasi dari beberapa budaya timur Tengah, Maroko, Turkey, dan India menjadikan Film ini memiliki daya magisnya tersendiri.

Dari segi cast-nya, Will Smith yang menanggung beban berat memerankan Genie Karena dibandingkan dengan pendahulunya mendiang Robin Williams.

Berhasil Lepas dari predecessors-nya dan membuat gayanya sendiri dalam memerankan sosok jin penunggu lampu ajaib sahabat setia Aladdin.

Untuk Mena Massoud dan Naomi Scott berhasil membangun chemistry yang baik sebagai Aladdin dan Jasmine, namun sosok Jasmine lebih ditonjolkan mengingat gerakan girl empowerment yang sedang kencang-kencangnya berhembus di industri perfilman Hollywood. Namun porsi pembagian karakter untuk mereka berdua sangat pas.

Untuk tokoh Jafar yang diperankan oleh Marwan Kenzari terlihat kurang mengancam dari perawakannya. As we know, karakter Jafar di versi animasinya memiliki perawakan yang sangat mengancam dan bengis untuk sosok antagonis sebuah Film animasi.

Andai saja, aktor yang memerankan Hakeem di Film ini yang diperankan oleh Nurman Acar memerankan tokoh Jafar mungkin akan terlihat lebih pas.

Yang menjadi screen stealer di Film ini adalah tokoh Dalia yang diperankan oleh Nasim Pedrad. Dari materi promosi filmnya, mungkin hanya sekedar menjadi tempelan saja tokoh Dalia Ini. Namun ternyata, tokoh orisinil dari Live Action Film Ini memiliki peranan yang sangat penting dalam keutuhan sebuah cerita.

Kalau boleh dibandingkan dengan versi kartunnya, baik live action maupun animasi dari Disney Aladdin, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya serta memiliki daya magis yang Luar biasa. Tidak heran jika Disney memiliki gaya tersendiri dalam men-treatment proyek filmnya.

Dari segi soundtrack-nya pun, masih tetap bagus meskipun terjadi perubahan lirik dari versi animasinya.

Secara keseluruhan, adaptasi Live Action dari Disney’s Aladdin masih bagus dan tidak kalah dengan versi animasinya terdahulu.

Dengan visual yang apik, dan sarat akan pesan moral karena memang ada pesan yang tersirat di Film Ini.

Lewat Film ini juga mengajarkan kita untuk tidak nyinyir duluan dengan performa para orang-orang Yang terlibat di Film Ini. Karena terbukti, dengan apa yang kita lihat di trailernya berbanding terbalik dengan upaya para sutradara dan para pemerannya (kecuali aktor yang memerankan Jafar). Berhasil melakukan yang terbaik untuk Film ini.

Advertisement

Box Office

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat yang Berbuah Manis

Published

on

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

www.gwigwi.com – Sebuah film Indonesia menarik akan segera hadir di bioskop. Sebuah film yang narasinya akan membuat kita merenungkan hidup saat mengalami permasalahan yang amat sulit. Hadir dengan judul Keajaiban Air Mata Wanita, film yang disutradarai Indra Gunawan ini sarat akan pesan moral yang menginspirasi. Seperti apa filmnya?

“Agama mengajarkan agar semua perasaan ini dikelola agar mendapatkan keajaiban,” – Ustadz Nas (Keajaiban Air Mata Wanita, 2025)

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Kiki (Citra Kirana) seorang wanita sukses dan juga ibu dari seorang putri, berusaha bangkit dari keterpurukan pasca kematian mendadak sang suami, Ronald. Ia semakin stres dan makin terdesak saat masalah demi masalah mendatangi dirinya tanpa henti. Terjebak dalam keputusasaan, kehidupan Kiki yang tadinya indah berubah menjadi kelam saat ia mengalami kesulitan keuangan akibat dipecat dari pekerjaannya, dan mulai kehilangan harta bendanya, termasuk rumah yang ia tinggali bersama anaknya, Bunga.

Pada suatu hari, teman lamanya, Rahma (Natasha Rizky) berkunjung ke rumahnya dan mengenalkannya pada Magnet Rejeki, sebuah ilmu yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Rahma terus mendukung Kiki lewat ilmu yang selama ia dapatkan selama ini dari Ustadz Nasrullah, yang memberinya rasa tenang dan kesadaran mendalam bahwa setiap pikiran adalah doa. Kiki tiap hari berusaha mengamalkan ilmu Magnet Rejeki yang mengubah hidupnya secara ajaib. Satu per satu ia berhasil menyelesaikan semua masalahnya. Bahkan dengan kesabarannya, ia kembali mendapatkan suami baru, Bagas (Rezky Aditya) di sebuah pertemuan yang tak ia sangka-sangka.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Sebagai sebuah film, Keajaiban Air Mata Wanita berhasil menyampaikan misinya sebagai kompas dan pemberi motivasi bagi mereka yang selama ini tersesat dan jatuh dalam banyak persoalan yang dialaminya. Keberadaan Citra dan Rezky sebagai pasutri di dunia nyata, membuat chemistry keduanya sangatlah intim dan terasa emosional di setiap momen yang mereka hadapi, terlebih di prolog dan menjelang konklusi.

Namun, peran Natasha Rizky sebagai Rahma sangatlah mencuri perhatian. Karakter Rahma bagaikan malaikat yang dikirim Allah untuk membantu hambanya yang sedang jatuh, tersesat dalam cobaan yang dihadapi tiap individu. Entah bagaimana nasib Kiki kalau tidak ada temannya yang selalu sabar menemaninya saat dalam kesulitan. Luar biasanya karakter ini juga memberikan kita pelajaran lewat eksposisi menarik lewat narasinya, di mana eksposisi ini sangatlah emosional dan akan membuat pembanding yang sepadan dengan masalah yang dihadapi Kiki.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Secara keseluruhan, Keajaiban Air Mata Wanita akan membuat mereka yang mengalami masalah serupa, mendapatkan pembelajaran dari ilmu Magnet Rezeki yang diberikan Ustadz Nas. Lewat narasinya yang membumi dan tidak menggurui siapapun, diharapkan ilmu yang sangat positif ini bisa dipelajari siapa saja yang menonton film ini dan memperoleh manfaatnya di kemudian hari. Keajaiban Air Mata Wanita akan tayang serentak di semua bioskop Indonesia mulai 23 Januari 2025, So jangan ketinggalan ya Gwiples!

Continue Reading

Box Office

Review Film Den of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist yang Menegangkan

Published

on

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

www.gwigwi.com – Nick O’Brien (Gerald Butler) atau Big Nick is back!! Lima tahun pasca film pertamanya yang rilis di tahun 2018, kali ini ia akan berhadapan dengan komplotan pencuri internasional yang bernama Pantera. Big Nick memiliki musuh yang merupakan seorang pelaku kejahatan bernama Donnie Wilson (O’Shea Jackson Jr). Ia pun mengejar Donnie sampai ke Perancis. Target perampokan di film kedua ini adalah World Diamond Center di daerah dengan keamanan yang lebih kompleks dari sebelumnya. Namun, yang menarik dari film ini adalah duo maut Big Nick dan Donnie.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Mereka saling terlibat merencanakan perampokan di bursa berlian terbesar dunia dari mafia Pantera yang terkenal. Big Nick pun juga berupaya menggagalkan rencana tersebut sambil menghadapi tantangan di dunia kejahatan internasional. Mau tidak mau mereka harus bekerja sama dengan penuh intrik, sekaligus mengatasi konflik batin dan kepercayaan yang rapuh di antara mereka. Perbedaan besar dalam alur cerita dibandingkan dengan film pertama adalah dinamika antara Big Nick dan Donnie.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Di film pertama, mereka adalah musuh bebuyutan. Namun di sekuel ini, mereka terpaksa menjalin kerja sama untuk menghadapi ancaman yang lebih besar, yaitu mafia internasional yang dipimpin oleh Pantera. Film ini menghadirkan plot yang penuh twist dan intrik, membuat penonton terus menebak-nebak siapa yang akan mengkhianati siapa? Meskipun banyak adegan aksi intens, film ini juga memperlihatkan sisi emosional dari karakter utamanya, trust issue antara Big Nick dan Donnie menarik untuk disaksikan.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Dengan sajian aksi intens dan konflik yang semakin kompleks, Den of Thieves 2: Pantera menjanjikan ketegangan penuh Adrenalin film ini mengajak kita menyelami dunia kejahatan kelas atas dengan pertaruhan yang jauh lebih besar. Secara keseluruhan, Den of Thieves 2: Pantera adalah sekuel yang berhasil mempertahankan ketegangan dan intensitas dari film pertamanya, sambil membawa cerita ke tingkat yang lebih tinggi. Tema tentang loyalitas, moralitas, dan kepercayaan dalam dunia kejahatan lewat hubungan Big Nick dan Donnie menunjukkan bahwa di dunia yang penuh dengan pengkhianatan, terkadang musuh terbesarmu bisa menjadi sekutu terbaikmu.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Dengan alur cerita yang kompleks, aksi yang memikat, dan karakter yang kuat, film ini menjadi tontonan wajib bagi penggemar film heist. So Gwiples jangan lupa saksikan Den of Thieves 2: Pantera di bioskop kesayangan kalian.

Continue Reading

Box Office

Review Film The Prosecutor, Combo Aksi dan Drama Dunia Hukum

Published

on

Review Film The Prosecutor, Combo Aksi Dan Drama Dunia Hukum

www.gwigwi.com – Donny Yen, tidak disangka sekarang dunia sepertinya lebih mengenal dia sedaripada Jet Li. Mungkin karena beliau jauh lebih aktif bermain film di usia senja baik di Cina, Hong Kong ataupun Hollywood dan semoga banyak lagi ke depannya.

Polisi Fok Zi Hou (Donny Yen) tampak kesal saat penjahat yang ia tangkap lolos dari jeratan hukum di persidangan. Maka mulailah dia mempelajari hukum hingga 7 tahun kemudian beralih profesi menjadi jaksa penuntut atau Prosecutor, sembari masih menggunakan keahlian bela dirinya saat diperlukan.

Review Film The Prosecutor, Combo Aksi Dan Drama Dunia Hukum

Adu argumen drama persidangan dan baku hantam. THE PROSECUTOR mampu menyajikan keduanya dengan wah hingga penonton sulit merasa bosan. Ditambah lagi tone yang dijaga tetap ringan dengan komedi, meskipun plotnya cukup gelap nan perih.

Layaknya Captain America, Fok Zi Hou adalah penegak keadilan tak tergoyahkan. Tidak mau berkompromi dengan ketidak adilan meski sekitarnya meminta dan keadaan memaksa. Maka konflik dihadirkan dari bagaimana ia mengarungi dunia kriminal dan kotornya hukum dengan determinasinya itu.

Review Film The Prosecutor, Combo Aksi Dan Drama Dunia Hukum

Barangkali yang paling tidak disangka, gonjang-ganjing persidangannya justru lebih menarik dari aksi, walau yang terakhir tetap disajikan dengan maksimal. Cukup mengagumkan melihat akting Donny Yen yang berargumen meyakinkan sehebat dia menghajar lawan. Terlihat sekali kalau dia menikmati peran ini dan menular ke para penonton.

Tampaknya dengan THE PROSECUTOR, Donny Yen sudah menemukan potensi franchise panjang pasca IP MAN dan memang layak karena memiliki banyak elemen menarik; karakter pendukung yang menarik; film persidangan tapi tidak terasa berat; aksi seru walau ada yang terasa kepanjangan; plot yang bisa masuk ke kasus apa saja. Tentunya, didukung dengan storytelling mumpuni.

Review Film The Prosecutor, Combo Aksi Dan Drama Dunia Hukum

Semoga yang terbaik ke depannya buat Donny Yen. So Gwiples jangan lupa saksikan The Prosecutor dibioskp kesayangan kalian ya!

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending