Box Office
Review Fate and The Furious (Fast and Furious 8), sekuel yang masih enak untuk dinikmati
GwiGwi.com – Film dimulai ketika Dom (Vin Diesel) dan Letty (Michelle Rodriguez) sedang berbulan madu di Kuba, Brian dan Mia telah pensiun dan menjalani hidup dengan normal. Begitupun dengan anggota lainnya Luke Hoobs (Dwayne Johnson), Tej (Ludacris), Roman (Tyresse Gibson).
Hingga suatu ketika muncul ancaman baru seorang wanita misterius bernama Cipher (Charlize Theron) yang ternyata seorang hacker membuat Dom membelot ke semua anggota “keluarga” nya dan bekerjasama dengan Cipher untuk menjalankan rencana jahatnya yaitu menguasai dunia dengan melucuti semua persenjataan di setiap negara dan memicu perang dunia.
Setelah Dom bekerjasama dengan Cipher, kekacauan pun terjadi seperti semua mobil menjadi auto-drive dan membuat kekacauan di New York, markas DSS (Diplomatic Security Service) diserang oleh Dom dan Cipher.
Mau tidak mau anggota “keluarga” Dom bersama dengan Hobbs bekerjasama dengan musuh lama, mereka harus saling bahu membahu untuk melumpuhkan Cipher dan mengembalikan Dom.
Langsung bahas filmnya, memang film ke-8 Ini sudah direncanakan sebelum salah satu aktor yang bermain di franchise Ini Paul Walker meninggal dunia. Beliau mengatakan di salah satu talkshow bahwa film ke-8 segera memulai proses produksi pasca Fast and Furious 7 yang dirlis 2015 lalu.
Untuk aksi yang disajikan di film ini lebih dahsyat, hal Itu memang sangat diperlukan karena jika suatu film ada sekuel nya maka si penulis naskah dan sutradara nya harus membuat sesuatu yang lebih besar dari film sebelumnya agar masih bisa dinikmati oleh para penonton yang telah mengikuti franchise tersebut maupun yang baru menonton.
Kemudian untuk film ini merupakan film Hollywood pertama yang melakukan proses syuting di negara Kuba, di awal film kita disajikan dengan pemandagan Havana yang eksotis.
Di film ini juga muncul cameo yang tidak disangka-sangka seperti Tego Leo dan Rico Santos mantan anggota kelompok Dom yang muncul di film keempat dan kelima dari franchise Fast and Furious.
Mungkin film terkesan klise namun si sutradara F. Gary Gray yang sukses dengan film The Italian Job dan Straight Outta Compton bisa mengemas sekuel Ini tidak terkesan membosankan. Faktanya film Fate and the Furious pada perilisan pertama nya mendapatkan 532 juta USD mengalahkan film Star Wars The Force Awakens yang mendapatkan 529 juta USD pada film pertamanya.
Secara keseluruhan, sekuel kedelapan dari Fast and Furious masih enak untuk ditonton dibandingkan dengan Transformers yang terkesan makin melenceng. Memang FF sudah merubah konsep nya sejak film keempat yang sebelumnya fokus ke “street race” menjadi “action heist” memang perubahan yang cukup drastis namun sah-sah saja hal tersebut terjadi di franchise ini selama film nya masih menjadi box office.
Box Office
Review Film HOUND OF WARS, Penculikan Presiden Yang Monoton
www.gwigwi.com – www.gwigwi.com – Dalam film ini, Ryder (Frank Grillo) menjadi satu-satunya pasukan khusus yang selamat dalam sebuah operasi yg gagal saat berusaha membunuh seorang warlord di Libya.
Akhir kata, Hounds of War ini memang hanyalah film aksi kelas B yang biasa aja, semoga kelak Frank Grillo dapat membintangi film aksi yang lebih baik daripada ini.
Box Office
Review Film Hijack 1971, Adu Nyali Pilot Dengan Pembajak
www.gwigwi.com –
Box Office
Review Film The Bikeriders, Ketika Austin Butler Nge-Dilan
www.gwigwi.com – Tahun 1960an, Kathy (Jodie Comer) diminta temannya untuk ke bar. Bar itu ramai dengan klub motor Vandals pimpinan Johnny (Tom Hardy). Di sana lah Kathy bertemu salah satu anggota Vandals yang kelak akan menjadi suaminya, Benny (Austin Butler).
Diadaptasi dari buku dokumentasi kehidupan biker pada rentang tahun 1965-1973 berjudul sama, THE BIKERIDERS memang kilasan kehidupan klub motor Vandals. Awal mulanya, rekrut anggota, konflik internal hubungan dengan gang lain dan turbulensi drama lainnya.
Maka penonton seolah diminta untuk menjadi pengamat lika-liku kehidupan mereka tanpa terikat plot film yang super dramatik.
Jodie Comer dengan aksen selatannya dan sikap cueknya membuatnya menonjol di antara maskulinnya anggota Vandals. She chews the scenes easily.
Mudah sekali membuat karakter bos seperti Johnny klise tapi Tom Hardy hanya dengan ekspresi minimal dan tatapannya, memberikan kedalaman nan dimensi yang berbobot. Apalagi saat Johnny sadar Vandals menghadapi zaman baru yang tak dikenalnya.
Bagaimana dengan Austin Butler? Cukup duduk atau jalan dengan tampang cool nya saja sudah bisa bikin penonton klepek. Sutradara Jeff Nichols sepertinya mempunyai misi membuat Austin Butler sekeren mungkin dan si aktor pemeran ELVIS (2023) itu sangat mampu membawakannya.
Akting para pemainnya inilah yang membuat THE BIKERIDERS begitu memikat, di saat plot “cinta segitiga” antara Benny-Kathy-Johnny ini sudah umum ditemui di kisah lain.
Itulah rasanya kekurangan filmnya; bila segalanya dibuat seotentik mungkin dan dramatisasi film kurang kental…kenapa penonton tidak nonton dokumenter tentang biker saja tak perlu filmnya?
THE BIKERIDERS seolah sedikit penggambaran kematian perlahan suatu zaman yang lebih terhormat digantikan masa yang lebih keras dan bagaimana para pelakunya beradaptasi dengan itu; tertinggal, turun dari motor atau terus tancap gas…
-
Event4 weeks ago
AVIOT Akan Tampil di Anime NYC 2024, Konvensi Anime Terbesar di Pantai Timur AS
-
News3 weeks ago
GwiGwi Merayakan Satu Dekade Kreativitas dan Kebersamaan “Always Together, Always Unique”
-
Event3 weeks ago
Get Ready! Pokémon GO City Safari: Jakarta Hadir dengan Pokémon Eksklusif dan Fitur Baru!
-
Music3 weeks ago
Anime Hub Spotify Akan Berkolaborasi Dengan Pihak Crunchyroll
-
News3 weeks ago
Manga Mattaku Saikin no Tantei to Kitara Mendapatkan Adaptasi Anime
-
News3 weeks ago
Webinar UNITY: Teknik Menjaga Mental dan Performa Saat Bermain Game
-
Event3 weeks ago
PENGGEMAR ANIME BERANGKAT KE FENWAY PARK RABU INI UNTUK “ONE PIECE NIGHT”
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film The Crow (2024), mencoba setia dengan komiknya