TV & Movies
MOBILE SUIT GUNDAM: THE ORIGIN 1 & THE LAST NARUTO siap tayang di Indonesia
GwiGwi.com – Bak kejatuhan bulan, mungkin perumpamaan yang pas untuk pengumuman Blitzmegaplex di akun Twitter resminya hari ini. Pasalnya, kicauan bioskop lokal tersebut mengungkapkan bahwa MOBILE SUIT GUNDAM: THE ORIGIN 1 dan THE LAST NARUTO akan tayang di Indonesia dalam waktu dekat.
MOBILE SUIT GUNDAM: THE ORIGIN 1 akan tayang 28 Februari & 1 Maret 2015 di blitz GI,CP,TK,PVJ,BLPP, dan MOI only pic.twitter.com/6R1gEn6sHI
— CGV Cinemas (@CGV_ID) February 18, 2015
Lebih dulu diumumkan, MOBILE SUIT GUNDAM: THE ORIGIN 1 dipastikan akan tayang pada waktu terbatas yaitu pada tanggal 28 Februari dan 1 Maret 2015 dibioskop tertentu, bioskop tersebut adalah Blitzmegaplex Grand Indonesia, Central Park, Teras Kota, Paris van Java, Plaza Balikpapan, dan Mall Of Indonesia. MOBILE SUIT GUNDAM: THE ORIGIN 1 merupakan seri pertama dari 4 seri yang direncanakan.
[youtube id=”lrol1tztvg4″ width=”600″ height=”340″ position=”left”]
Kicauan berikutnya mengumumkan bahwa film anime THE LAST NARUTO juga akan tayang di Indonesia. Blitzmegaplex hanya mengungkapkan bahwa film terakhir Naruto akan tayang dibulan April. Pengumuman lebih lanjut akan disampaikan kedepannya.
Here we go, THE LAST NARUTO akan tayang di bulan April 2015. Detail tanggal akan kami update lagi soon! http://t.co/RXLX7ApMxd
— CGV Cinemas (@CGV_ID) February 18, 2015
THE LAST NARUTO sudah tayang lebih dulu di bioskop Jepang tanggal 6 Desember dan ini merupakan film Naruto pertama dalam 2 tahun. Film ini juga merupakan bagian dari “Naruto Shin Jidai Kaimaku Project” (Naruto’s New Era Opening Project) dalam rangka hari jadi ke 15 manga ini. Masashi Kishimoto sang pembuat manga juga mendapat kredit dalam cerita, desain karakter, dan menjadi pimpinan dalam film ini. Dia juga membuat karakter baru untuk film ini. Tsuneo Kobayashi didaulat untuk menyutradari film ini dan Sukima Switch yang menyanyikan lagu tema film ini juga mengisi suara untuk ninja.
[youtube id=”q94Nr363aWQ” width=”600″ height=”340″ position=”left”]
Pengumuman ini bisa disebut, menepis rumor bahwa film anime Jepang akan berhenti tayang karena kasus film Stand By Me Doraemon bocor ke masyarakat. Mari terus dukung dunia perfilman dengan menonton film dibioskop.
TV & Movies
Review film Here, satu rumah berjuta cerita
www.gwigwi.com – Kalian pernah gak ketika duduk di suatu tempat, mungkin di kamar hotel atau bangku taman, dan bertanya-tanya tentang apa yang terjadi di sana sebelumnya? Berapa banyak orang yang jatuh cinta di tempat itu, bertengkar, atau bahkan mengekspresikan rasa yang sama?
Begitulah kisah yang disajikan lewat film terbaru garapan Robert Zemeckis berjudul Here.
Film yang merupakan adaptasi dari novel grafis karya Richard McGuire, membawa kita pada perjalanan lintas waktu di satu ruang yang sama, sebuah ruang keluarga di rumah tua di wilayah New England, Amerika Serikat yang berusia kurang lebih satu abad.
Kita akan bertemu dengan John dan Pauline Harter (Gwilym Lee dan Michelle Dockery) adalah pasangan pertama yang menghuni rumah ini pada tahun 1907. Pauline selalu khawatir akan suaminya yang sering berangan-angan, menjadi penerbang yang dia takutkan akan jatuh.
Kemudian ada karakter lain yang tampil yaitu Richard Young (Hanks), seorang seniman yang meninggalkan karirnya demi keluarganya. Ketika ayah Richard, Al (Paul Bettany), dan ibunya, Rose (Kelly Reilly), membeli rumah ini pada tahun 1945, itu menjadi simbol warisan mereka.
Sang sutradara Robert Zemeckis kembali bekerjasama dengan tim sukses yang sebelumnya membuat Forest Gump (1994) yaitu Eric Roth sebagai penulis naskah dan dibintangi oleh Tom Hanks dan Robin Wright.
Lewat film ini, Zemeckis mencoba mereplikasi gaya kamera tetap yang digunakan dalam novel grafisnya yang bukan menyajikan cerita linear. Namun mempertemukan waktu dan tindakan dari banyak tokoh asing dalam satu ruang yang sama.
Namun hal ini bisa menjadi pisau bermata dua, dikarenakan penggunaan teknik overlapping-frames terkadang mengaburkan garis di antara keluarga yang berbeda, dan juga pergantian musim secara virtual dan waktu bergerak maju melalui jendela bay yang luas. Sementara rumah tetangga depan tampak statis, impian para karakter tampak melampaui dinding-dinding rumah yang menjadi set cerita film ini.
Menurut gue ketika menonton film ini jangan sampai lengah sedetik pun. Karena mungkin saja kita akan kehilangan salah satu pesan yang ingin disampaikan oleh Zemeckis dan Eric Roth yaitu kecemasan berlebihan tentang memikirkan masa depan seringkali membuat kita kehilangan momen saat ini.
Secara keseluruhan, film Here menyajikan kisah haru biru yang menyentuh kita secara emosional bahwa orang bisa datang dan pergi, namun kenangan akan selalu tetap terukir.
TV & Movies
Review Film VENOM: THE LAST DANCE, Konklusi Trilogi Alakadar
www.gwigwi.com – Setelah numpang sebentar di MCU, tepatnya di film SPIDER-MAN: NO WAY HOME (2021), Eddie Brock/Venom (Tom Hardy) kembali lagi ke universe film-film Sony Marvel mereka.
Memang nasib, Eddie/Venom langsung diincar oleh militer yang dipimpin Jenderal Strickland (Chiwetel Ejiofor) yang kerap bersinggungan dengan Dr. Teddy Paine (Juno Temple) yang hanya ingin mempelajari symbiote.
Tak hanya manusia, jauh di sudut kosmos tepatnya di planet Venom berasal, Klyntar, suatu sosok jahat menginginkan sesuatu dari Eddie/Venom. Sementara duo itu hanya ingin pergi dari semuanya dan melihat patung Liberty di New York…
Si antagonis jahat itu adalah Knull (Andy Serkis). Bila di komik, sosok itu digambarkan super kuat dan tingkat bahayanya layak disandingkan dengan Thanos di MCU. Apakah ini rencana Sony untuk membuat jagat marvel-nya lebih besar lagi?
Hal yang jelas adalah cara perkenalan Knull di awal film sangat biasa sekali. Tak ubahnya villain biasa di film blockbuster generik lain. Tidak ada kharismatik kuat ala Thanos. Di eksposisi begitu saja seakan takut penonton tidak paham.
Sesuatu yang tidak perlu karena toh di sepanjang film dijelaskan lagi ancaman pada Eddie/Venom dan betapa seramnya Knull dengan cara yang lebih subtil dan memberi nuansa lebih ngeri.
VENOM: THE LAST DANCE adalah konklusi trilogi yang terasa men-checklist apa yang tampaknya disukai fans sejak film pertama; joke nyeleneh, chemistry Eddie dan Venom, Tom Hardy akting menggila dan spesial efek Venom yang memang menarik.
Meski diinjeksikan momen-momen kontemplatif dan hangat antara Eddie dan Venom soal hubungan mereka untuk membuat lebih dramatis, plot tidak benar-benar mengetes hubungan mereka sampai dramanya menghujam rasa audiens.
Hal yang banyak justru komedinya sedari pada lebih memasak chemistry keduanya. Karakter pendukung dan villain monster generiknya juga tidak menambah pengalaman menonton lebih spesial.
VENOM: THE LAST DANCE berakhir terasa kewajiban untuk melanjutkan saja karena dua film sebelumnya sukses. Tidak ada hal groundbreaking eksperimental dan terasa main aman saja untuk mencapai endingnya. Just Another generic franchise movie yang barangkali lebih bisa disayangi fans loyal sejak awal.
TV & Movies
Review Film 1 Million Followers, Menukar Hidupmu Dengan Ketenaran
www.gwigwi.com – Bila ada kesempatan untuk bertemu para selebgram dan dapat membantu keluargamu lepas dari kebangkrutan, apakah kau akan melakukannya?
Itulah yang dialami Karrisa Denys (Shelley Q), disaat keluarganya hampir bangkrut karena biaya pengobatan ayahnya; Nasib Karissa berubah 1800 sejak akun Fyame-nya di-follow Jake (Evan Williams) yang memiliki 24 juta followers.
Ia pun diundang ke Thailand untuk acara collab dengan selebgram lainnya yang disponsori oleh brand Vodka terkemuka. Para peserta diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi mendapatkan hadiah $500.000 dengan syarat memiliki 1 juta followers.
Dengan ambisi yang tinggi, Karissa pun berusaha menambah followers-nya dengan berbagai macam cara . Ia pun berubah total dari gadis yang pendiam menjadi yang aktif memamerkan tubuhnya dan ini menimbulkan keraguan dalam dirinya tentang tujuan ia ikut acara collab mewah tersebut.
Namun tidak disangka bukan hanya itu yang menjadi kekhawatirannya; Karissa ternyata diincar oleh sindikat perdagangan manusia dan ia pun harus berusaha kabur agar dapat kembali ke keluarganya.
Kalau melihat poster filmnya mungkin Gwiple kepikiran ini film horror dan bukan thriller tentang human trafficking. Walaupun plot di awal film terasa pelan dan seperti datar saja namun itu semua untuk membangun karakter dan suasana sehingga klimaks film dapat memuaskan.
Terdapat beberapa plot hole di akhir film namun masih dapat dimaklumi. Mungkin banyak Gwiple memandang sebelah mata film ini namun gak ada salahnya jika menonton film ini di bioskop karena dapat membuat kalian terpaku mengikuti plotnya.
-
Event3 weeks ago
SEGA Siap Memukau di Thailand Game Show 2024
-
Tech & life3 weeks ago
ASUS Perkenalkan Motherboard ROG Maximus, ROG Strix, TUF Gaming, Prime, dan ProArt Z890
-
Berita Anime & Manga3 weeks ago
Lagu Baru Kayoko Yoshizawa, Tasokare, Jadi Opening Theme Anime Tasokare Hotel
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Film VENOM: THE LAST DANCE, Konklusi Trilogi Alakadar
-
Event3 weeks ago
Pihak AFA Singapura 2024 Membagikan Detail Menarik dan Kejutan Bagi Para Penggemar
-
Event3 weeks ago
SEGA Rilis Detail Booth untuk Thailand Game Show 2024!
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Film 1 Million Followers, Menukar Hidupmu Dengan Ketenaran
-
Event4 weeks ago
Satu Minggu Menuju Keseruan Event Kolaborasi OTAKU JUDGE dan NieR