TV & Movies
Disney+ Hotstar dan IndiHome Hadirkan Konten Hiburan Global dan Lokal untuk Para Konsumen di Indonesia
GwiGwi.com – Layanan fixed broadband milik PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk, IndiHome bersama The Walt Disney Company akan menghadirkan dunia penuh imajinasi tanpa batas bagi para pelanggannya di Indonesia. Mulai 1 Oktober 2021, pelanggan IndiHome dapat menikmati lebih dari 500 film dan konten eksklusif, serta 7.000 episode konten hiburan global dan lokal yang tersedia di Disney+ Hotstar. Ragam konten ini dapat dinikmati melalui aplikasi Disney+ Hotstar yang tersedia di smartphone berbasis Android dan iOS, tablet, web, smart-TV, PC dan akan segera hadir di IndiHome TV.
Pelanggan IndiHome dapat menikmati berbagai konten hiburan dari Disney, Pixar, Marvel, Star Wars, National Geographic, dan lainnya, serta program original eksklusif seperti film, serial, dokumenter, dan konten bentuk pendek (short-form) lainnya yang dihadirkan secara eksklusif dalam layanan ini. Tidak hanya itu, pelanggan IndiHome juga dapat mengakses ragam konten yang akan segera hadir di Disney+ Hotstar, di antaranya Marvel Studios’ “Black Widow” dan “Shang-Chi and The Legend of the Ten Rings”, Disney’s “Jungle Cruise”, hingga berbagai konten lokal yang akan datang persembahan studio terkemuka di Indonesia. Pelanggan IndiHome juga dapat menikmati serial global favorit para penggemar seperti Marvel Studios’ “Loki”, “The Mandalorian”, film Marvel Studios’ “Avengers: Endgame”, Disney’s “Aladdin” dan “Frozen 2”, Disney dan Pixar’s “Luca”, serta 10 film Indonesia terlaris sepanjang masa seperti “Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1” (film #1), “Laskar Pelangi” (film #4), “Habibie & Ainun” (film #5), “Pengabdi Setan” (film #6), “Ayat-Ayat Cinta” (film #8), dan masih banyak lagi.
“Kami sangat antusias untuk menghadirkan hiburan tanpa batas kepada para pelanggan IndiHome milik Telkom. Bersama dengan IndiHome, layanan ini akan memberikan kemudahan bagi para pelanggan untuk mengakses ragam konten hiburan yang tersedia di Disney+ Hotstar,” ujar Vineet Puri, General Manager, Indonesia, The Walt Disney Company. “Berkat jangkauan luas serta pemahaman pasar Indonesia yang baik dari IndiHome, para pelanggan IndiHome kini tidak hanya dapat menikmati cerita-cerita terbaik dari brand ikonik Disney, tapi juga konten lokal berkualitas karya para sineas dan studio ternama di Indonesia.”
Kurniawan, VP Marketing Management Telkommengatakan, “Kami sangat senang dapat menghadirkan Disney+ Hotstar di layanan fixed broadbandIndiHome yang akan semakin melengkapi program hiburan berkualitas, sejalan dengan komitmen kami untuk memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan dan menjadikan IndiHome TV sebagai one stop entertainment.”
Untuk bisa berlangganan, para pelanggan IndiHome dapat menambah layanan add-on Disney+ Hotstar ke paket berlangganan mereka. Selain itu, para pelanggan baru juga dapat mendaftarkan diri mereka ke berbagai penawaran IndiHome lainnya agar dapat menikmati ragam konten global dan lokal yang tersedia di Disney+ Hotstar. Untuk informasi lebih lanjut, pelanggan dapat mengunjungi laman www.indihome.co.id/.
TV & Movies
Review Film Kraven The Hunter, Lahirnya Sang Pemburu
www.gwigwi.com – Film rilisan Sony ini merupakan spin off dari SpiderMan yang menceritakan asal usul Kraven alias Sergei Kravinoff (Aaron Taylor Johnson) yang merupakan anak pertama dari pemimpin mafia, Nikolai Kravinoff (Russel Crowe) dan merupakan kakak dari Dimitri Krevinoff (Fred Hechinger).
Sergei yang sudah ditinggal mati ibunya saat dia masih remaja merasa menderita harus hidup menjadi ahli waris Kerajaan mafianya .
Pada saat Nikolai mengajak kedua anaknya berburu singa yang dikenal sudah membunuh banyak pemburu di Tanzania, Sergei dan Dimitri tanpa sengaja bertemu sang singa legendaris itu dan akibatnya Sergei terluka parah namun ia diselamatkan oleh Calypso (Ariana DeBose) yang memberikan ramuan keabadian.
Sergei pun lolos dari maut dan mengalami perubahan Dimana penglihatannya makin tajam, gerakannya makin cepat dan lihai, semakin kuat, dan dapat memahami para satwa.
Sergei akhirnya kabur dari cengkaraman ayahnya dan mulai meniti karir jadi Kraven The Hunter yang memburu para dalang kriminal. Namun aksinya berkonsekuensi harus berurusan dengan Aleksei Sytsevich (Alessandro Nivola) alias The Rhino yang ingin menguasai dunia kriminal.
Rhino menyuruh anak buahnya menculik Dimitri agar memancing Kraven keluar dari persembunyiannya serta mengutus The Foreigner (Christopher Abbot) untuk memburu Kraven. Maka dimulailah aksi perburuan dan saling bunuh antara si pemburu dengan yang memburunya.
Di komiknya, Kraven lebih dikenal sebagai seorang super villain yang kadang-kadang seperti anti-hero dan merupakan bagian dari Sinister Six, namun di film ini ia lebih ditampilkan sebagai seorang anti-hero yang menyayangi adiknya serta hanya memburu bos kriminal.
Dan demi menjadi Kraven, Aaron Taylor sudah baik dalam membentuk tubuhnya namun dalam beberapa angle, mukanya kurang menampilkan sosok pemburu yang ganas dan terlihat datar.
Justru Fred Hechinger yang bagus dalam menampilkan ekspresi Dimitri yang pengecut namun pada akhirnya menampilkan diri sebagai seorang criminal mastermind.
Dari segi plot, satu hal yang janggal adalah Kraven kesulitan menelusuri jejak adiknya saat diculik, padahal di scene-scene lain dia selalu 100% menemukan mangsanya dan membanggakan diri sebagai pemburu yang ulung. Tapi hal ini bisa sedikit terobati dengan adegan-adegan pertarungan brutal karena film ini ratingnya D17+.
Overall film Kraven dapat menjadi tontonan menarik bagi para Gwiple yang ingin film action seru, yang sangat disayangkan ini menjadi film terakhir dari SSU atau Sony Spider-Man Universe.
Kalian bisa menyaksikan Kraven The Hunter ekslusif di bioskop mulai tanggal 11 Desember 2024.
TV & Movies
Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal
www.gwigwi.com – So-Mi (Lee Re) tergeletak kaku padahal pendeta Ban (Lee Min-Ki) sudah menyatakan eksorsisme berhasil. Si bapak, Dokter jantung Cha Seung-Do (Park Shin-Yang) tetap berusaha memijat jantung untuk menyelamatkan anaknya, namun gagal…
Saat pemakaman, banyak yang berbisik keanehan pada So-Mi saat hidup dan meragukan si ayah yang seorang dokter hebat dalam mengoperasinya. Pendeta Ban pun terus mencari jawaban; Salahnya di mana?
Sementara itu jasad So-Mi menunjukkan keanehan…
DEVILS STAY menariknya memulai cerita setelah umumnya film bergenre eksorsisme berakhir. Menguak misteri gagalnya inilah yang membuat film fresh dan terus memaku perhatian.
Karena diliputi misteri yang menarik, permainan ketegangannya pun mempunyai nilai ekstra. Setiap scare seakan semakin mempertebal pertanyaan. Hebatnya dimasukkan juga komedi dari reaksi penjaga ruang mayat yang bingung melihat kelakuan bapak edan dan pendeta entah dari mana.
Tak lupa akting si bapak yang terus menginjeksi emosi melihat putrinya yang entah masih hidup atau dirasuki. Usahanya berbuat segalanya yang bisa dipahami walau kadang cukup gila.
Saat film eksorsisme pertama Indonesia, KUASA GELAP, gagal memberi cerita fresh dan khas Indonesia, DEVILS STAY memberikan keduanya. Segar buat genre usang dan berasa korea sekali.
Bukan karena budget tinggi, tapi memang piawainya naratif dan eksekusi.
TV & Movies
Review FIlm WEREWOLVES, All Bark No Bite
www.gwigwi.com – Wes (Frank Grillo) harus bertahan hidup dari serangan para manusia yang bermutasi menjadi werewolves akibat super moon, untuk kembali pada keluarganya.
Sedatar dan se in the face itulah WEREWOLVES. Bila berharap akan ada barang sedikit variasi atau kedalaman atau dimensi, saaangat minim ada.
Film berfokus pada aksi bertahan hidup ala serial gim RESIDENT EVIL, lengkap dengan set piece kota kacau berantakan ala Raccoon City. Memang ada beberapa ketagangan yang dimainkan tapi selain satu dua adegan mengejutkan, WEREWOLVES tak banyak, atau nihil, inovasi.
Para pemain, khususnya Katrina Law sebagai Dr. Chen, berperan dengan sepenuhnya. Justru Frank Grillo sendiri yang terlihat kurang maksimal. Barangkali karena karakternya sendiri yang datar maka si aktor yang tengah naik daun (bisa jadi makin nanjak setelah CREATURE COMMANDO nya DC rilis) ini memang tak diberi banyak hal untuk diaktingkan. Hanya beraksi saja kebanyakan.
Manusia serigalanya sendiri juga sayangnya kurang memiliki keunikan yang bisa menonjol dibanding werewolves di media lain. Memakai efek praktikal untuk aksinya, si manusia serigala justru sering terlihat kurang meyakinkan. Bukannya seram malah sebaliknya.
WEREWOLVES tampaknya butuh sentuhan spesial yang biasanya dimiliki sutradara seperti James Gunn atau Michael Bay. That little bit of touch to make em bite harder.
-
Laptop4 weeks ago
Ini Dia 4 Laptop AI Terbaru dari Lenovo, Berikut Spesifikasi beserta Harganya
-
Teknologi3 weeks ago
Kreator Kevin Anggara Spill Rahasia Produktif dengan Galaxy Ring
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film Wicked, Awal Mula Sang Penyihir
-
Event3 weeks ago
Little Tokyo Junction, tempat dimana Cagub DKI Jakarta Mas Pram nge-chant “Heavy Rotation” bersama Wota dan Wibu!
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film We Live in Time, setiap menit yang penuh arti
-
Event2 weeks ago
Matsuya Ginza, Era Baru Belanja Mewah di Jepang yang Ramah untuk Turis Indonesia
-
Event2 weeks ago
Matsuya Ginza Luncurkan Platform Digital untuk Pelanggan Global
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Film MOANA 2, Sekuel Sekedar Mengambang