Connect with us

TV & Movies

Battle Of Surabaya Rilis 20 Agustus 2015!

Published

on

GwiGwi.com – Dunia animasi memang dalam masa tersuksesnya. Terutama animasi-animasi yang berasal dari negara-negara di Asia yang sangat menikmati masa kejayaannya dan memang sedang naik daun. Tak mau kalah dengan pesaing negara lain seperti Jepang, Korea, dan China, adapula animator lokal yang turut terjun menghasilkan karya yang Indonesia banget. Berjudul Battle Of SurabayaMSV Pictures dan juga STMIK AMIKOM berusaha meningkatkan kualitas animasi lokal ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Film ini memang sudah menjadi project yang cukup dinanti-nanti terutama oleh para penggemar animasi untuk melihat seberapa jauh perubahan yang sudah terjadi dalam dunia animasi Indonesia terutama dengan menjamurnya genre yang menyerupai yang berasal dari negeri Sakura. Setelah beberapa waktu, akhirnya film ini resmi mendapatkan waktunya untuk bercahaya. Film ini akan dirilis 20 Agustus 2015. Namun demikian, belum ada penjelasan mengenai apakah akan disiarkan di seluruh bioskop di Indonesia, atau melalui Televisi, ataupun distribusi lainnya.

[youtube id=”5mOxKXnEh3c” width=”600″ height=”340″ position=”center”]

Project yang sudah digadangkan sejak awal tahun 2013 ini memang sudah membuat fans menanti. Beberapa fanart-pun sudah sempat bertebaran di dunia maya. Mengangkat kisah mengenai perjuangan seorang remaja tukang semir sepatu bernama Amir ini pastinya akan menjadi suatu cerita yang cukup menarik. Dibalut dengan bahan-bahan sejarah yaitu pertarungan di Surabaya yang dikenal dengan nama yang sama dengan judulnya, dan latar belakang masa penjajahan pastinya akan memberi suasana segar bagi dunia Animasi di Indonesia.

Gwiple yang sudah tidak sabar menantikannya, harap menunggu beberapa waktu lagi yah 😉 stay tune di channel Youtube MSV Pictures, ataupun Facebook-nya untuk mendapatkan update dari film tersebut.

Advertisement

TV & Movies

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Published

on

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

www.gwigwi.com – So-Mi (Lee Re) tergeletak kaku padahal pendeta Ban (Lee Min-Ki) sudah menyatakan eksorsisme berhasil. Si bapak, Dokter jantung Cha Seung-Do (Park Shin-Yang) tetap berusaha memijat jantung untuk menyelamatkan anaknya, namun gagal…

Saat pemakaman, banyak yang berbisik keanehan pada So-Mi saat hidup dan meragukan si ayah yang seorang dokter hebat dalam mengoperasinya. Pendeta Ban pun terus mencari jawaban; Salahnya di mana?

Sementara itu jasad So-Mi menunjukkan keanehan…

DEVILS STAY menariknya memulai cerita setelah umumnya film bergenre eksorsisme berakhir. Menguak misteri gagalnya inilah yang membuat film fresh dan terus memaku perhatian.

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Karena diliputi misteri yang menarik, permainan ketegangannya pun mempunyai nilai ekstra. Setiap scare seakan semakin mempertebal pertanyaan. Hebatnya dimasukkan juga komedi dari reaksi penjaga ruang mayat yang bingung melihat kelakuan bapak edan dan pendeta entah dari mana.

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Tak lupa akting si bapak yang terus menginjeksi emosi melihat putrinya yang entah masih hidup atau dirasuki. Usahanya berbuat segalanya yang bisa dipahami walau kadang cukup gila.

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Saat film eksorsisme pertama Indonesia, KUASA GELAP, gagal memberi cerita fresh dan khas Indonesia, DEVILS STAY memberikan keduanya. Segar buat genre usang dan berasa korea sekali.

Bukan karena budget tinggi, tapi memang piawainya naratif dan eksekusi.

Continue Reading

TV & Movies

Review FIlm WEREWOLVES, All Bark No Bite

Published

on

Review Film Werewolves, All Bark No Bite

www.gwigwi.com – Wes (Frank Grillo) harus bertahan hidup dari serangan para manusia yang bermutasi menjadi werewolves akibat super moon, untuk kembali pada keluarganya.

Sedatar dan se in the face itulah WEREWOLVES. Bila berharap akan ada barang sedikit variasi atau kedalaman atau dimensi, saaangat minim ada.

Review Film Werewolves, All Bark No Bite

Review Film Werewolves, All Bark No Bite

Film berfokus pada aksi bertahan hidup ala serial gim RESIDENT EVIL, lengkap dengan set piece kota kacau berantakan ala Raccoon City. Memang ada beberapa ketagangan yang dimainkan tapi selain satu dua adegan mengejutkan, WEREWOLVES tak banyak, atau nihil, inovasi.

Para pemain, khususnya Katrina Law sebagai Dr. Chen, berperan dengan sepenuhnya. Justru Frank Grillo sendiri yang terlihat kurang maksimal. Barangkali karena karakternya sendiri yang datar maka si aktor yang tengah naik daun (bisa jadi makin nanjak setelah CREATURE COMMANDO nya DC rilis) ini memang tak diberi banyak hal untuk diaktingkan. Hanya beraksi saja kebanyakan.

Manusia serigalanya sendiri juga sayangnya kurang memiliki keunikan yang bisa menonjol dibanding werewolves di media lain. Memakai efek praktikal untuk aksinya, si manusia serigala justru sering terlihat kurang meyakinkan. Bukannya seram malah sebaliknya.

WEREWOLVES tampaknya butuh sentuhan spesial yang biasanya dimiliki sutradara seperti James Gunn atau Michael Bay. That little bit of touch to make em bite harder.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film MOANA 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Published

on

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

www.gwigwi.com – Sejalan dengan inisiatif baru Disney untuk berfokus pada franchise yang sudah ada, maka muncullah MOANA 2. Apakah bisa menciptakan ombak sebesar dulu atau malah yang tak perlu?

Moana (Auli’i Cravalho) bertambah dewasa dan tidak berhenti berlayar untuk menemukan suku lain di horizon. Akhirnya dia mengetahui sebuah entitas jahat bernama Nalo mengutuk pulau Motefatu yang dahulu pernah menyatukan berbagai manusia di lautan.

Maka berangkatlah Moana ke Motefatu disertai berbagai karakter baru untuk membantunya. Sementara Maui (Dwayne Johnson) sedang terjebak di suatu tempat…

Seperti halnya supporting karakter baru/teman-teman Moana yang tidak jelas perkembangan karakternya, MOANA 2 terkesan tak mempunyai alasan kuat untuk ada ataupun urgensi sangat mendesak bagi Moana harus bertualang.

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Motivasi petualangannya tidak sekuat dulu yang mendobrak kutukan generasional. Maka jadinya beragam elemen lain pun terdampak; musik yang tidak terlalu catchy, banyak karakter baru kurang menarik, emosi cerita yang sekenanya dan rasanya lagu-lagu yang tak perlu yang seakan demi mengisi kuota saja karena ini animasi musikal.

Aneh rasanya saat nyanyian di film live action WICKED bisa lebih emosional dan WONKA bisa lebih memberi nuansa magis sedari pada animasi dengan segala triknya.

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Meski demikian para penyumbang suara baik Auli’i, The Rock dan lainnya memberi 100% hasrat mereka dan memang mengena.

MOANA 2 mungkin pertanda yang kurang baik bagi Disney akan inisiatif barunya walau INSIDE OUT 2 sudah memulai lebih baik. Barangkali para pemangku rumah tikus bisa mendapat inspirasi dari James Gunn, Co-CEO DC STUDIOS, yang berkata baru akan green light proyek bila puas dengan naskahnya.

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

Review Film Moana 2, Sekuel Sekedar Mengambang

ELIO terlihat menarik sih. Semoga pesan persatuan MOANA 2 bisa mengena para pembuat kekacuan di Palestina dan Lebanon.

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending