Connect with us

Film Anime

Review Anime Uma Musume: Pretty Derby Season 2

Published

on

GwiGwi.com – Uma Musume merupakan sebuah anime moefikasi dari kuda menjadi seorang waifu. Bagi sebagian orang mungkin menganggap anime ini hanyalah Another moe anime. Namun jika kita melihat dari sisi yang lain, Uma Musume cukup berhasil mematahkan klise dalam anime moe.

Untuk Anda yang belum tahu, Uma Musume pada musim pertama tayang pada April 2018. Pada saat itu, studio yang menangani Uma Musume musim pertama adalah P.A Works sebanyak 13 episode. Selanjutnya, anime ini berlanjut ke spinoff dan diproduksi oleh studio berbeda, yakni DMM.futureworks dan juga W-Toon Studio. Terakhir di musim kedua ini juga diproduksi oleh studio berbeda lagi, yakni Studio Kai.

Lalu, apa yang membedakan anime moe satu ini dibandingkan lainnya? Yuk simak ulasannya di bawah ini.

Kedalaman Karakter

Salah satu hal yang mencolok dari Uma Musume adalah kedalaman karakternya yang begitu banyak. Untuk Anda yang mungkin sangat anti dengan anime moe sebaiknya pikirkan lagi dengan Uma Musume ini. Cukup banyak anime moefikasi yang sudah ditayangkan seperti Kancolle, Azur Lane, Girl’s Frontline dan sejenisnya. Namun, dari sisi kualitas cerita, Uma Musume bisa jadi lebih top.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Uma Musume mengambil tema seekor kuda yang dimoefikasi menjadi gadis. Akan tetapi, para gadis di Uma Musume lebih baik dibandingkan dengan beberapa anime yang sudah disebutkan sebelumnya. Dengan adanya kedalaman karakter tersebut, penonton bisa tahu latar belakang dan motivasi setiap karakter untuk bertanding di pacuan kuda.

Bahkan penonton tidak hanya melihat kedalaman karakter dari tokoh utamanya saja, tetapi juga dari pemain pendukung. Di musim kedua ini, tokoh pendukung mendapatkan screentime yang lebih banyak dibandingkan musim pertama. berbicara tokoh, kita akan masuk ke alasan kedua.

Fokus tokoh utama yang berbeda

Hal yang menarik dari Uma Musume season kedua ini adalah fokus tokoh utamanya berbeda. Pada musim pertama, penonton disuguhkan dua tokoh sentral pada Special Week dan Silence Suzuka. Sedangkan pada musim kedua ini justru kita difokuskan pada Tokai Teio dan Mejiro McQueen.

Konsep ini terlihat fresh karena di sini tokoh utama bisa diganti oleh siapapun. Namun, di sisi lain konsep ini bisa jadi bumerang jika eksekusinya gagal. Untunglah pihak studio berhasil dan bahkan diluar ekspektasi.

Drama yang lebih intens

Mengingat Uma Musume adaah anime tipikal sports, maka tentunya unsur drama di sini sangat kuat. Hal itu juga sebenarnya sempat disajikan pada musim pertama. Permasalahan utama saat itu ada di dalam Silence Suzuka. Lalu untuk musim kedua ini fokus permasalahan ada di Tokai Teio.

Untuk unsur drama di musim kedua ini jauh lebih dapat. Bahkan sisi emosionalnya sangat dapat pada episode terakhir. Kolaborasi antara komentator, dan penonton yang menyaksikan pacuan kuda tersebut berhasil memancing emosi penonton. Tak pelak hal inilah yang membuat Uma Musume begitu berbeda dibandingkan anime moe sejenisnya.

Kesimpulan

Meskipun Uma Musume season dua terlihat sempurna, namun tetap saja ada kekurangan seperti beberapa karakter samping yang sekedar lewat saja dan universe yang cukup kacau balau. Namun, anime ini tetap layak ditonton, khusus para fans yang anti moe.

Advertisement

Film Anime

Live Action Kakegurui Hollywood Tuai Hujatan

Published

on

Auto Draft

Ada sebuah adaptasi live action dari seri manga Kakegurui yang akan dikerjakan oleh pihak NETFLIX dengan beberapa pihak lainnya tersebut, yang dimana pada judul seri live action adaptasi Hollywood ini akan diberi nama yaitu berjudul “B E T”.

Dengan ada beberapa unsur propaganda lainnya tersebut, membuat para penggemarnya juga sangat terkejut dengan penyataan oleh pihak NETFLIX yang sudah mengumumkan para pemainnya nanti dan juga akan tampil tersebut.

Terlebih lagi juga akan ada unsur propaganda yang membuat seri ini akan menjadi sangat dibenci oleh para penggemar yang sudah mengikuti, adaptasi seri anime bahkan live action tersebut yaitu Kakegurui sampai pada seri terakhirnya yang berjudul “Twin Sister” pada platformnya.

Yang hal ini membuat orang lain terkejut yaitu dengan beberapa hal lainnya, yang juga tidak disangkal oleh para penggemar lainnya tersebut yaitu para pemainnya yang sengaja tidak sesuai oleh para penggemar inginkan, dari karakter putih atau blonde kini harus menjadi karakter berkulit hitam dan rambut yang tidak sesuai tersebut.

Continue Reading

Film Anime

Film fitur perdana berdasarkan permainan ritme populer yang menampilkan Hatsune Miku, telah diunduh lebih dari 39 juta kali di seluruh dunia! COLORFUL STAGE! The Movie: A Miku Who Can’t Sing

Published

on

Review Project Sekai Movie: Kowareta Sekai To Utaenai Miku: Tentang Putus Asa Manusia Dan Sifat Alami Manusia
www.gwigwi.com –

[9 April 2025]
Medialink Entertainment Limited dengan bangga mengumumkan perilisan teatrikal film Anime terbarunya, COLORFUL STAGE! The Movie: A Miku Who Can’t SING di wilayah Asia Tenggara berikut.

10 April – Thailand
17 April – SING, Malaysia, Brunei
19 April – Filipina
9 Mei – Indonesia, Vietnam

Film fitur perdana berdasarkan permainan ritme populer yang menampilkan Hatsune Miku, telah diunduh lebih dari 39 juta kali di seluruh dunia!

HATSUNE MIKU: COLORFUL STAGE! adalah game seluler yang terkenal. Latar game ini berkisar di Shibuya, jalan tempat musik tumbuh subur di samping subkultur yang semarak, dan ruang misterius bernama “SEKAI,” yang mencerminkan “perasaan sejati” orang-orang. Film ini menggambarkan bagaimana penyanyi virtual seperti Hatsune Miku membantu anak laki-laki dan perempuan muda menemukan “perasaan mereka yang sebenarnya dan menyanyikan lagu-lagu yang benar-benar milik mereka.

PANGGUNG WARNA-WARNI! Film: Miku yang Tidak Bisa Bernyanyi, yang diproduksi oleh studio animasi P.A.WORKS sebagai karya yang sepenuhnya orisinal, menceritakan kisah Hatsune Miku yang baru—yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam permainan—yang tumbuh melalui pertemuannya dengan karakter-karakter dari enam kelompok di bawah ini yang menghadirkan panggung nyanyian yang paling memukau dan memikat dalam film ini:

  • PENYANYI VIRTUAL
  • Leo/need
  • MORE MORE JUMP!
  • Vivid BAD SQUAD
  • Wonderlands×Showtime
  • Nightcord pukul 25:00

Pada tahun 2007, Hatsune Miku muncul ke panggung musik dengan perangkat lunak sintesis suara VOCALOID generasi kedua, yang menjadi inspirasi bagi banyak musisi daring. Ia, bersama penyanyi virtual lain dari keluarga VOCALOID, menginspirasi serangkaian lagu ikonik, seperti “Senbonzakura”, yang dibawakan di Kohaku Uta Gassen Jepang, dan “DUNE”, yang dikomposisi oleh penyanyi-penulis lagu KenshiYonezu dengan nama alias lamanya Hachi untuk merayakan ulang tahun Miku yang ke-10. Pengaruh Hatsune Miku terus membentuk dunia musik pop Jepang hingga saat ini. Ayase, anggota duo J-POP populer YOASOBI, pernah berkata dalam sebuah wawancara dengan NHK, “Tanpa VOCALOID, tidak akan ada aku seperti sekarang,” yang menekankan peran penting Miku dalam perjalanan kreatifnya. Superstar lain, Ado, juga merupakan penggemar berat Miku. Tahun lalu, kedua penyanyi wanita ini berkolaborasi dalam lagu indah “Sakura Biyori and Time Machine with Hatsune Miku”, yang bahkan memberi Miku kesempatan untuk tampil “langsung” di JapanNational Stadium.

“Hatsune” — suara pertama; “Miku” — masa depan yang penuh dengan kemungkinan tak terbatas. Dalam film ini, penyanyi virtual ini kembali tampil di “pertama kalinya,” memamerkan sisi dirinya yang segar dan belum pernah terlihat sebelumnya di layar lebar.

Sinopsis:
“Tolong ceritakan tentang dirimu. Mungkin dengan begitu aku akan tahu cara bernyanyi.” Hoshino Ichika tiba-tiba mendengar lagu yang dinyanyikan Hatsune Miku di toko kaset, lagu yang belum pernah didengarnya sebelumnya. Saat dia bertanya-tanya tentang hal itu, dia melihat layar yang menampilkan “Hatsune Miku” yang tidak dikenalnya. Terkejut oleh teriakan Ichika, Miku melakukan kontak mata dengannya tetapi segera menghilang.

Setelah pertunjukan jalanan beberapa hari kemudian, Miku yang sama tiba-tiba muncul di ponsel Ichika. Dengan wajah agak putus asa, Miku berbagi ceritanya dengan Ichika, mengungkapkan keinginannya untuk menyampaikan lagu-lagunya kepada orang-orang tertentu. Namun, tidak peduli seberapa banyak dia bernyanyi, suaranya sepertinya tidak pernah sampai kepada mereka.

Selama konser baru-baru ini, Miku melihat Ichika menyentuh banyak hati dengan suaranya. Hal itu memberi Miku harapan bahwa dengan memahami Ichika, dia mungkin juga dapat menyampaikan suaranya kepada orang lain. Dengan keberaniannya, dia mendekati Ichika. Ichika tersenyum menanggapi permintaannya dan berkata, “Jika aku bisa membantu dengan cara apa pun,” dengan mudah setuju untuk membantunya. Maka dimulailah kisah baru Hatsune Miku dan para remaja.

Judul: COLORFUL STAGE! The Movie: A Miku Who Can’t SING

Genre: Animasi

Durasi: 111 menit

Distributor Film: Medialink Entertainment Limited

Tanggal Rilis dan Bahasa:
10 April – Thailand (versi asli Jepang dengan teks terjemahan Thailand dan Inggris)
17 April – SING (versi asli Jepang dengan teks terjemahan Inggris dan Mandarin)
17 April – Malaysia, Brunei (versi asli Jepang dengan teks terjemahan Melayu, Inggris, dan Mandarin)
19 April – Filipina (versi asli Jepang dengan teks terjemahan Inggris)
9 Mei – Indonesia (versi asli Jepang dengan teks terjemahan Indonesia dan Inggris)
9 Mei – Vietnam (versi asli Jepang dengan teks terjemahan Vietnam dan Inggris)

Continue Reading

Film Anime

Review Anime Watashi no Shiawase na Kekkon Episode 12: Menggunakan 2 Kekuatan Untuk Menyelamatkan Calon Suami

Published

on

Review Anime Watashi No Shiawase Na Kekkon Episode 12: Menggunakan 2 Kekuatan Untuk Menyelamatkan Calon Suami

www.gwigwi.com – Review anime Watashi no Shiawase na Kekkon atau My Happy Marriage episode 12, yang dimana pada episode ini akan menceritakan tentang Saimori Miyo sudah dapat mengontrol kedua kekuatannya tersebut.

Maaf Anda Melihat Iklan

Karena pada saat sedang menggunakan kekuatannya tersebut dirinya diyakinkan oleh Tsuruki Arata, yang dimana hal tersebut membuat dirinya menjadi lebih yakin berkat dukungan sepupunya tersebut.

Hal ini bisa terjadi karena Kakek mereka juga mendukung berbagai macam keputusan yang telah dibuat oleh para cucunya tersebut, serta juga Kudou Kiyoka mendapatkan restu dari pihak Usuba.

Yang dimana juga hal ini menjadi langkah besar untuk berbagai macam rintangan, yang akan segera mereka hadapi pada season 2 nantinya.

Pada saat ini konflik pada anime ini tidak terlalu berat kecuali dengan berbagai macam rintangan dari pihak keluarga lainnya, yang merasa iri dengan kedekatan Kudou Kiyoka dengan Saimori Miyo tersebut.

Dan akan segera tayang pada tahun 2024 atau tahun 2025 nantinya, karena pada saat ini anime Watashi no Shiawase na Kekkon atau My Happy Marriage sedang dalam tahap produksi anime.

Anime Watashi no Shiawase na Kekkon atau My Happy Marriage merupakan anime eksklusif yang hanya ada di platform Netflix saja, tidak ada di berbagai macam platform streaming lainnya tersebut.

Maaf Anda Melihat Iklan
Maaf Anda Melihat Iklan
Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending