Connect with us

Box Office

Review Film Yesterday, bagaimana rasanya jika dunia tak mengenal The Beatles?

Published

on

GwiGwi.com – Siapa yang gak tau The Beatles? Band terkenal di alam semesta yang digawangi oleh John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringgo Starr yang lagunya masih diputar sampai saat ini.

Bagaimana jika mereka tidak ada? Dan ada hanya satu orang yang mengingat band tersebut di dunia ini?

Ya, hanya Jack Malik (Himesh Patel) yang mengingatnya. Ia seorang musisi solo yang tengah bergulat dengan stagnasi karir menyanyi dari kafe ke kafe yang ia jalani bersama sahabat sekaligus manajer yang sangat mempercayai bakatnya, Elle (Lily James).

Jack yang merasa karir musiknya di situ-situ aja berniat berhenti dan kembali meneruskan karirnya sebagai guru.

Hingga suatu saat, suatu kejadian yang melibatkan ledakan suar matahari membuat Jack mengalami suatu musibah sampai masuk rumah sakit.

Saat Jack tersadar, ia menyadari sebuah kejadian aneh di mana seluruh dunia tidak mengetahui siapa The Beatles dan lagu-lagunya.

Menyadari hal tersebut dengan Elle, Ia pun bersusah payah merekam lagu-lagu The Beatles versinya sendiri dan mencoba menembus industri musik dunia.

Kehidupan Jack pun berubah saat Ed Sheeran menghampirinya dan mengenalkan Jack pada Debra (Kate McKinnon) sang manajer artis ambisius.

Lantas kehidupan Jack pun berubah hingga menimbulkan konflik di dalam dirinya.

Akankah ia akan terus di zona nyaman sebagai penjiplak The Beatles?

Film yang disutradarai oleh Danny Boyle yang berhasil sukses mengangkat namanya lewat film Slumdog Millionaire dan berkolaborasi dengan Richard Curtis yang menggawangi film Love Actually serta faktor mengenang masa lalu lewat lagu-lagu the Beatles. Membuat Film Yesterday sangat diantisipasi oleh para pecinta film di tahun 2019 ini.

Filmnya sendiri tergolong genre komedi romantis dengan sentuhan musikal membuat kita secara gak langsung ikut bernyanyi sepanjang Film Ini.

Meskipun plot utama lebih banyak di perjalanan karir dan dilema Jack menjiplak lagu The Beatles dan meraih popularitas, namun sub-plot hubungannya dengan Elle dirangkai sedemikian rupa sehingga terasa seimbang dan berjalan secara beriringan dengan plot utama secara mulus.

Sisi romantis dalam film ini terasa menggemaskan, musikalitasnya juga di atas rata-rata berkat penempatan lagu-lagu The Beatles yang baik.

Sementara di sisi komedi menjadi bagian terlemah, komedi canggung khas British yang disajikan dalam film cenderung berhasil pada karakter-karakter non komedi, namun gagal pada sosok Rocky yang sepertinya ditujukan sebagai karakter pemancing tawa.

Pengarahan gaya stonehead dari karakter Rocky ini tidak berjalan maksimal, menjadikan karakternya terlihat mengganggu daripada lucu.

Sisi penyutradaraan adalah bagian terbaik dalam film, skill masterful milik Danny Boyle dikeluarkan dalam film berdurasi 116 menit ini. Durasi yang agak panjang tapi tidak terasa lama karena film sangat menghibur ditambah lagi barisan lagu The Beatles yang disajikan panjang seakan mengajak penonton untuk bernyanyi bersama di dalam bioskop.

Sinematografi film karya Christopher Ross (Black Sea) sangat cantik dan di beberapa adegan mampu menampilkan gaya klasik, editing nya pun mengalir mulus dan tata suara serta tata musiknya berpadu dengan apik.

Sementara itu sisi akting dipimpin oleh Lily James (Cinderella, Baby Driver) yang berakting sangat baik memberikan karakter Elle yang bisa membuat penonton gemas dan kesal di saat bersamaan.

Himesh Patel (Serial The Eastenders) yang relatif tidak dikenal cukup memberikan performa yang menawan kendati sering terasa repetitif dalam memberikan gestur dan mimik dilematis yang sering karakternya rasakan.

Penampilan baik juga disuguhkan Ed Sheeran yang berperan sebagai dirinya sendiri dalam porsi yang cukup banyak, bahkan Ed tampil lucu dalam film ini.

Kekurangan terlihat pada Joel Fry (Paddington 2) sebagai Rocky dan Kate McKinnon (Ghostbuster 2016, Rough Night) sebagai Debra. Keduanya terlihat mencoba terlalu keras dengan gayanya untuk terlihat lucu.

Secara keseluruhan, Film Yesterday yang sangat digadang-gadangkan sebagai salah satu film terbaik di tahun ini sepertinya berhasil mencapai predikat tersebut.

Dengan suguhan film yang menghibur, hangat dan romantis, meskipun beberapa bagian komedinya terasa dipaksakan. Yesterday juga menjadi sebuah film yang sangat sayang untuk dilewatkan bagi penonton yang ingin merasakan sensasi bernyanyi bersama lagu-lagu The Beatles di dalam bioskop.

Advertisement

Box Office

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, ada aja gebrakannya mbak Bridget

Published

on

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

www.gwigwi.com – Bridget Jones (Renee Zellweger) akhirnya hidup sebagai single parent yang memiliki 2 anak yaitu Billy dan Mable setelah sang suami Mark Darcy (Colin Firth) meninggal ketika menjalani misi kemanusiaan di Sudan.

Kita akan melihat lika-liku dari Bridget sebagai orang tua tunggal yang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Mulai dari nyinyiran rekan-rekan sekitar, sanak saudara dari mendiang suaminya, dan lain sebagainya.

Hingga suatu ketika, ia kembali merasa ingin menemukan “spark” hidupnya kembali. Ia pun kembali bekerja sebagai produser dari acara TV hingga menginstall Tinder.

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

Hingga suatu saat, ia bertemu dengan lelaki yang usianya jauh lebih muda yaitu Roxster (Leo Woodall) disitulah ia menemukan kembali cinta dan rasanya seperti hidup kembali.

Namun ternyata hidup tidak semulus itu….

Kalau Sylvester Stallone punya Rambo, Bruce Willis punya Die Hard, Renee Zellweger punya Bridget Jones. Bisa dibilang ini adalah peran ikoniknya dan filmnya bisa sampai memiliki beberapa sekuel dan kualitasnya tetap dijaga dan berhasil dibikin relate sesuai dengan jaman.

Filmnya pun masih diramaikan oleh Hugh Grant, Emma Thompson, Gemma Jones, James Callis dan Chiwetel Ejiofor yang menambah lineup cast dari keseluruhan kisah Bridget Jones ini.

Genre rom-com ini dimulai sejak film Bridget Jones Diary yang rilis di tahun 2001 yang merupakan adaptasi novel rilisan 1996 karangan Helen Fielfing ini cukup membekas bagi para penggemar genre tersebut.

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

Review Film Bridget Jones: Mad About The Boy, Ada Aja Gebrakannya Mbak Bridget

Dari segi acting para cast udah jangan ditanya lagi, mereka melakukan performa yang cukup baik sehingga film ini tetap menyenangkan untuk dinikmati.

Dari segi cerita, menurut gue jangan tertipu dengan judul dan langsung menyimpulkan bahwa mbak Bridget jatuh cinta ama brondong, karena gue pun beranggapan begitu.

Namun ternyata anggapan gue salah film ini menceritakan lebih dalam tentang bagaimana Bridget Jones berdamai dengan duka yang dialami serta move on karena hidup harus terus berjalan.

Secara keseluruhan, film ini surprisingly good dan menurut gue Bridget Jones adalah franchise rom-com yang cukup awet dan tak lekang oleh jaman. Sebuah sajian di bulan penuh cinta yang asik untuk ditonton.

Continue Reading

Box Office

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat yang Berbuah Manis

Published

on

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

www.gwigwi.com – Sebuah film Indonesia menarik akan segera hadir di bioskop. Sebuah film yang narasinya akan membuat kita merenungkan hidup saat mengalami permasalahan yang amat sulit. Hadir dengan judul Keajaiban Air Mata Wanita, film yang disutradarai Indra Gunawan ini sarat akan pesan moral yang menginspirasi. Seperti apa filmnya?

“Agama mengajarkan agar semua perasaan ini dikelola agar mendapatkan keajaiban,” – Ustadz Nas (Keajaiban Air Mata Wanita, 2025)

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Kiki (Citra Kirana) seorang wanita sukses dan juga ibu dari seorang putri, berusaha bangkit dari keterpurukan pasca kematian mendadak sang suami, Ronald. Ia semakin stres dan makin terdesak saat masalah demi masalah mendatangi dirinya tanpa henti. Terjebak dalam keputusasaan, kehidupan Kiki yang tadinya indah berubah menjadi kelam saat ia mengalami kesulitan keuangan akibat dipecat dari pekerjaannya, dan mulai kehilangan harta bendanya, termasuk rumah yang ia tinggali bersama anaknya, Bunga.

Pada suatu hari, teman lamanya, Rahma (Natasha Rizky) berkunjung ke rumahnya dan mengenalkannya pada Magnet Rejeki, sebuah ilmu yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Rahma terus mendukung Kiki lewat ilmu yang selama ia dapatkan selama ini dari Ustadz Nasrullah, yang memberinya rasa tenang dan kesadaran mendalam bahwa setiap pikiran adalah doa. Kiki tiap hari berusaha mengamalkan ilmu Magnet Rejeki yang mengubah hidupnya secara ajaib. Satu per satu ia berhasil menyelesaikan semua masalahnya. Bahkan dengan kesabarannya, ia kembali mendapatkan suami baru, Bagas (Rezky Aditya) di sebuah pertemuan yang tak ia sangka-sangka.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Sebagai sebuah film, Keajaiban Air Mata Wanita berhasil menyampaikan misinya sebagai kompas dan pemberi motivasi bagi mereka yang selama ini tersesat dan jatuh dalam banyak persoalan yang dialaminya. Keberadaan Citra dan Rezky sebagai pasutri di dunia nyata, membuat chemistry keduanya sangatlah intim dan terasa emosional di setiap momen yang mereka hadapi, terlebih di prolog dan menjelang konklusi.

Namun, peran Natasha Rizky sebagai Rahma sangatlah mencuri perhatian. Karakter Rahma bagaikan malaikat yang dikirim Allah untuk membantu hambanya yang sedang jatuh, tersesat dalam cobaan yang dihadapi tiap individu. Entah bagaimana nasib Kiki kalau tidak ada temannya yang selalu sabar menemaninya saat dalam kesulitan. Luar biasanya karakter ini juga memberikan kita pelajaran lewat eksposisi menarik lewat narasinya, di mana eksposisi ini sangatlah emosional dan akan membuat pembanding yang sepadan dengan masalah yang dihadapi Kiki.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Review Film Keajaiban Air Mata Wanita, Cobaan Berat Yang Berbuah Manis.

Secara keseluruhan, Keajaiban Air Mata Wanita akan membuat mereka yang mengalami masalah serupa, mendapatkan pembelajaran dari ilmu Magnet Rezeki yang diberikan Ustadz Nas. Lewat narasinya yang membumi dan tidak menggurui siapapun, diharapkan ilmu yang sangat positif ini bisa dipelajari siapa saja yang menonton film ini dan memperoleh manfaatnya di kemudian hari. Keajaiban Air Mata Wanita akan tayang serentak di semua bioskop Indonesia mulai 23 Januari 2025, So jangan ketinggalan ya Gwiples!

Continue Reading

Box Office

Review Film Den of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist yang Menegangkan

Published

on

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

www.gwigwi.com – Nick O’Brien (Gerald Butler) atau Big Nick is back!! Lima tahun pasca film pertamanya yang rilis di tahun 2018, kali ini ia akan berhadapan dengan komplotan pencuri internasional yang bernama Pantera. Big Nick memiliki musuh yang merupakan seorang pelaku kejahatan bernama Donnie Wilson (O’Shea Jackson Jr). Ia pun mengejar Donnie sampai ke Perancis. Target perampokan di film kedua ini adalah World Diamond Center di daerah dengan keamanan yang lebih kompleks dari sebelumnya. Namun, yang menarik dari film ini adalah duo maut Big Nick dan Donnie.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Mereka saling terlibat merencanakan perampokan di bursa berlian terbesar dunia dari mafia Pantera yang terkenal. Big Nick pun juga berupaya menggagalkan rencana tersebut sambil menghadapi tantangan di dunia kejahatan internasional. Mau tidak mau mereka harus bekerja sama dengan penuh intrik, sekaligus mengatasi konflik batin dan kepercayaan yang rapuh di antara mereka. Perbedaan besar dalam alur cerita dibandingkan dengan film pertama adalah dinamika antara Big Nick dan Donnie.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Di film pertama, mereka adalah musuh bebuyutan. Namun di sekuel ini, mereka terpaksa menjalin kerja sama untuk menghadapi ancaman yang lebih besar, yaitu mafia internasional yang dipimpin oleh Pantera. Film ini menghadirkan plot yang penuh twist dan intrik, membuat penonton terus menebak-nebak siapa yang akan mengkhianati siapa? Meskipun banyak adegan aksi intens, film ini juga memperlihatkan sisi emosional dari karakter utamanya, trust issue antara Big Nick dan Donnie menarik untuk disaksikan.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Dengan sajian aksi intens dan konflik yang semakin kompleks, Den of Thieves 2: Pantera menjanjikan ketegangan penuh Adrenalin film ini mengajak kita menyelami dunia kejahatan kelas atas dengan pertaruhan yang jauh lebih besar. Secara keseluruhan, Den of Thieves 2: Pantera adalah sekuel yang berhasil mempertahankan ketegangan dan intensitas dari film pertamanya, sambil membawa cerita ke tingkat yang lebih tinggi. Tema tentang loyalitas, moralitas, dan kepercayaan dalam dunia kejahatan lewat hubungan Big Nick dan Donnie menunjukkan bahwa di dunia yang penuh dengan pengkhianatan, terkadang musuh terbesarmu bisa menjadi sekutu terbaikmu.

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Review Film Den Of Thieves 2: Pantera, Aksi Heist Yang Menegangkan

Dengan alur cerita yang kompleks, aksi yang memikat, dan karakter yang kuat, film ini menjadi tontonan wajib bagi penggemar film heist. So Gwiples jangan lupa saksikan Den of Thieves 2: Pantera di bioskop kesayangan kalian.

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending