TV & Movies
Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan

www.gwigwi.com – “There’s a demon inside Eun-Seo’s body,” – Sharon (Holy Night: Demon Hunters, 2025)
Ma Dong-seok atau biasa kita kenal dengan nama Don Lee, kembali lagi ke layar lebar, tapi kali ini perannya cukup berbeda dari semua film yang pernah ia perankan sebelumnya. Hadir dengan judul Holy Night: Demon Hunters, tentu saja kita sudah tahu kalau film ini berkisah tentang pemburu hantu.
Film yang dirilis pada 30 April 2025 di 933 layar bioskop Korea ini, menempati posisi pertama di box office Korea dengan pendapatan kotor sebesar US$680.433, atau sekitar Rp 1,1 miliar hingga 1 Mei 2025. Menarik bukan melihat pemasukan sebesar ini hanya dalam 2 hari pemutaran? Seperti apa filmnya? Kita ulas di bawah ini.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Sebagai pemburu hantu, Holy Night merupakan tim beranggotakan tiga orang yang tugasnya adalah melawan kelompok pemuja setan. Ketiga anggota tersebut adalah Bau (Ma Dong-Seok/Don Lee), Sharon (Seohyun) dan Kim-kun (David Lee). Bau mempunyai kemampuan dari kekuatan fisiknya yang luar biasa dahsyat. Sharon memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi setan dan melakukan pengusiran setan. Kim-kun membantu Bau dan Sharon lewat dokumentasi dan identifikasi.
Suatu hari, tim ini didatangi Jung-Won (Kyung Soo-Jin), seorang dokter ahli syaraf untuk menyelamatkan adik perempuannya Eun-Seo (Jung Ji-So). Bau enggan menangani kasus itu karena masa lalunya dengan pastor yang menjadi rekan dokter Jung-Won di rumah sakit tempatnya bekerja.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Namun, setelah Jung-Won memberikan video adiknya kepada Sharon, barulah Bau menyadari betapa beratnya iblis yang tinggal di tubuh Eun-Seo. Berhasilkah tim itu mengusir iblis tersebut?
Narasi generik yang tidak dieksekusi dengan baik
Secara karakter, Ma Dong-seok masih memberikan penampilannya yang memikat sebagai Bau, dengan kekuatan dan tekadnya mengalahkan setiap iblis yang menghalangi jalannya. Seohyun pun demikian, karakternya sebagai Sharon memberi kedalaman pada tim, dan kemampuannya berakting ternyata sangat meyakinkan.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Chemistry satu sama lain juga sangat terjaga lewat narasi yang menyelipkan jokes ala Korea yang penuh celetukan dan gestur tubuh lewat narasinya, membuat keakraban tim kian menarik.
Sayangnya, kelebihan yang dimiliki narasi dan karakternya tidak dieksekusi dengan baik lewat pengambilan gambarnya yang terbilang tidak konsisten. Beberapa kali saat eksorsisme berlangsung, shot berpindah dengan cepat, dan beralih ke tampilan on-screen lewat video yang diambil Kim-kun, atau bergeser ke arah yang tidak diperlukan.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Tipikal sutradara baru yang mencoba bereksperimen dengan sejumlah shot, yang ternyata malah fatal.
Untungnya sejumlah shot menarik di dalam rumah membuat film ini sedikit lebih baik, di mana adegan ini mengingatkan kita pada Paranormal Activity, dengan sejumlah kamera security untuk mencari tahu dimana Eun-Seo berada.
Adegan ini sangat menarik, dan beberapa jumpscares akan membuat penonton kaget melihat perpindahan Eun-Seo yang sangat cepat dari satu tempat ke tempat lain, bahkan ia sempat menghilang dan muncul secara tiba-tiba.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Sebagai film bergenre aksi horor yang dibalut fantasi, Holy Night: Demon Hunters memberikan iterasi menarik terhadap genre horor di Korea yang berani keluar pakem mengikuti tren yang sekarang banyak dilakukan di banyak negara.
Walaupun premisnya generik, Holy Night menawarkan narasi menegangkan yang kedua karakter utamanya sangat kuat, walaupun inkonsistensi pengambilan gambarnya terlihat di sana-sini.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Selain Don Lee dan Seohyun, penampilan menarik diperlihatkan Jung Ji-so yang menjadi Eun-Seo. Berperan sebagai karakter kerasukan memang sangat sulit, dan memerlukan kemampuan lebih. Dan di film ini, Jung-Ji-so ternyata mampu mengimbangi karakter utamanya yang sudah terkenal, dan ia mampu tampil sangat baik.

Review Film Holy Night: Demon Hunters (2025), Tim Pemburu Iblis Yang Menghadirkan Aksi Memikat Penuh Ketegangan
Keberanian film ini mengambil tema horor supernatural yang dipadukan dengan adegan aksi yang menarik, dan beda dari film sejenisnya, membuat Holy Night: Demon Hunters layak ditonton di bioskop.
TV & Movies
Review Film LILO & STITCH, Simple But Good

www.gwigwi.com – Lilo & Stitch versi live action akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 21 Mei ini.
Film remake versi hidup ini yang sudah dinantikan banyak fansnya, menceritakan tentang Stitch atau eksperimen 626 yang dianggap berbahaya oleh Galactic Council sehingga ditahan dan akan diasingkan, namun ia berhasil kabur dan menuju bumi. Sementara itu di Hawaii, Lilo (Maia Kealoha) yang tinggal bersama kakaknya, Nani (Sydney Agudong) merasa kesepian karena tidak memiliki sahabat dan berdoa supaya dapat teman sejati.

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good
Alien eksperimen 626 yang akhirnya crash land di bumi yang sempat membuat beberapa kekacauan berakhir di Shelter anjing dalam kondisi pingsan.
Lilo menemukan 626 di Shelter tersebut dan memutuskan untuk mengadopsinya, sejak saat itu 626 memiliki nama Stitch.
Ternyata keberadaan Stitch di bumi diketahui oleh pencipta Stitch, Dokter Jumba Jookiba (Zach Galifianakis) dan agen Pleakley (Billy Magnussen).
Mereka pun ditugasi oleh Galactic Council untuk menangkap Stitch, di sisi lain Cobra Bubbles (Courtney B. Vance) seseorang dari “Dinas Sosial” juga menyelidiki pesawat Stitch yang jatuh dan ingin menangkapnya.

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good
Apakah Stitch akan ditangkap oleh salah satu dari pengejarnya atau ia tetap akan bersama Ohana nya? Gwiple bisa saksikan nanti.
Versi live action ini berbeda dengan versi kartun yang dulu kita tonton di tahun 2002, sehingga perlu sah-sah saja jika kita tonton versi yang lama sambil bernostalgia.
Design Stitch amat lucu di film ini dengan tingkah yang bandel namun menggemaskan dapat cepat menarik hati Gwiple.
Design alien-alien lainpun juga bagus dan terlihat dapat blend in dengan aktor-aktor manusia tidak seperti yang gue bayangkan bahwa akan terkesan nyeremin nyatanya tidak terjadi.

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good
Seperti kartun originalnya, Lilo & Stitch 2025 ini adalah film keluarga yang ringan dan cukup menghibur.
Mungkin ketika selesai menyaksikan film ini kita merasa bahwa ini seperti TV movie di Disney+ namun itu tidak menjadi masalah karena prinsip Ohana menjadi pelajaran yang penting bagi audiens.
TV & Movies
Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang

www.gwigwi.com – Final kata judulnya. Tidak salah menganggapnya Mission Impossible terakhirnya Tom Cruise, walau orangnya sendiri tidak menutup kemungkinan akan berlanjut. Bagaimana pun, inilah kerja sama terbaru Mas Tom dengan sutradara penulis Christopher McQuarrie.
Paska DEAD RECKONING, Ethan Hunt (Tom Cruise) memegang kunci yang dapat mengguncang seisi dunia. Entitas, AI super berbahaya, semakin menjalar ke pelbagai institusi nuklir di seluruh dunia. Hanya dia dan tim; Benji (Simon Pegg), Grace (Hayley Atwell), Luther (Ving Rhames), yang sanggup menghentikan amukannya…
Film ini ditunjukkan sebagai pamungkas dari semua film Mission Impossible sebelumnya. Refrensi, karakter lama, visual, etc untuk menegaskan hal itu. Sayangnya dengan cara yang kurang halus.

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang
Bila AVENGERS: ENDGAME menyajikan refrensi film sebelumnya secara halus atau membuat variasi dari itu, FINAL RECKONING begitu di wajah sekali. Dialog penuh eksposisi menjelaskan plot, refrensi dan adegan-adegan film lampau begitu menjejali penonton. Anehnya, gambar sama kadang diulang lagi seolah takut penonton lupa.
Dominasi dialog ini yang cukup mengherankan untuk franchise film MI yang biasanya jago menyeimbangkan dengan aksi. Film seakan lebih ke arah political thriller atau techno thriller. Tidak berarti dialog kosong karena memang berguna untuk membangun ketegangan untuk adegan aksi besarnya di paruh akhir.
Tetap saja, seluruh film tampaknya terlalu mendedikasikan diri untuk aksi di klimaks dibanding memberi porsi aksi yang rata untuk memecah kejenuhan di pertengahan. Tidak salah bila menganggap baik DEAD RECKONING dan FINAL RECKONING bisa saja dijahit jadi satu dengan menghilangkan lemaknya. Barangkali baiknya 2 film ini ditonton sekaligus supaya lebih nikmat.
Sekalinya ada aksi, meramu ketegangannya wah. Suspense bukan hanya pada protagonis Ethan tapi juga teman-temannya yang lebih besar kemungkinan tewas. Menjelang klimaks pun diberikan suspense berlapis yang dialami semua karakter dan itu sungguh tegang. Apa yang penonton harap dari film daripada aksi lidah. Coba saja lebih banyak lagi.

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang
2 aksi besarnya itu….gila dan sungguh menjual judul Impossible aka mustahil. Koreografi adegan Ethan bernavigasi di dalam kapal selam yang akan jatuh barangkali salah satu adegan Ethan menyusup terbaik sepanjang franchise. Tom Cruise bergelantungan di pesawat pun…wah. Ni orang gak takut mati.
Sampai-sampai bisa jadi orang memaafkan kejenuhan penuh omongan sepanjang film saking fantastisnya 2 adegan tersebut.
MISSION IMPOSSIBLE: FINAL RECKONING mungkin bukan Misi Mustahil yang diharapkan penonton untuk franchise yang biasanya paling tidak gak membuat pingin ngecek jam saat nonton. Semoga kerja sama Tom dan sutradara Q bisa lebih baik lagi dengan dialog yang lebih….sedikit.
TV & Movies
Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang


Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang
-
News4 weeks ago
“Ai♡Scream!” dari AiScReam Menggemparkan Dunia!
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film THUNDERBOLTS*, Kelompok Terapi “SUPERHERO”?
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Netflix Havoc, Kacau Balau yang Penuh Gaya
-
Smartphone3 weeks ago
Xiaomi Padukan Mobile Photography dan Gaya Hidup Aktif melalui Bundling Xiaomi 14T & Xiaomi Smart Band 9
-
Laptop3 weeks ago
Lenovo Resmikan Produksi Lenovo K14 Gen 3 dan ThinkCentre Neo 50a Gen 5 di Indonesia
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film Shadow Force, Action Kelas C
-
Music3 weeks ago
SixTONES Rilis 66 Lagu di Platform Global
-
Gaming3 weeks ago
UniPin Bangkitkan Nostalgia Lewat Gathering Komunitas R.O.H.A.N. The Vengeance, Bernuansa Warnet Klasik!