TV & Movies
Review Film F1: The Movie, F1 ALA HOLLYWOOD

www.gwigwi.com – Sonny Hayes (Brad Pitt) adalah ‘koboi” yang doyan mencobai bermacam balapan tapi terlalu suka spotlightnya. Dapat uang, langsung cabut lagi.
Sampai ia bertemu dengan kawan lamanya, Ruben (Javier Bardem), yang menawarkannya menjadi pembalap terbaik di dunia. Sesuatu yang layak disematkan pada juara perhelatan balap nomor satu, F1.
Dengan trauma masa lalu dan teman setim, Joshua Pierce (Damson Idris) yang tak sesuai, bisakah Sonny bertahan dan menang?

Review Film F1: The Movie, F1 Ala Hollywood
Bukan kali pertama F1 difilmkan. Ron Howard mencobanya dengan kisah Nikki Lauda yakni RUSH (2013). Kini Joseph Konsinski mengangkat era yang lebih kontemporer dengan F1 (2025) yang menampilkan jajaran pembalap dan kepala tim sungguhan sebagai cameo.
Film F1 mencoba menampilkan ketegangan dan drama baik di sirkuit mau pun di internal tim. Meski tak bisa dibilang membawa angin baru pada trope genre sport, yah cukup berhasil saja usaha itu.
Aksi balapan lah bintang utama dan paling penulis penasaran adalah bagaimana mereka bisa menampilkan apa yang barangkali sulit dilakukan di balapan aslinya.

Review Film F1: The Movie, F1 Ala Hollywood
Terdapat beberapa angle kamera yang membuat kita merasakan jerih payah driver. Menempatkan penonton di kokpit bersama si Brad Pitt. Taktik-taktik khas F1 pun keluar yang membuat gonjang-ganjing balapan semakin menarik. Apalagi dalam format IMAX yang menggelegar.
Secara keseluruhan F1 (2025) mampu mengenalkan dunia balap ini pada penonton yang sama sekali awam, tapi untuk fans? Hmm…
Dengan banyak perkembangan pada presentasi tayangan F1, sudah dari lama penonton merasakan ketegangan asli balapan. Belum lagi ulasan dan kajian tentang mobil dan balapan yang begitu informatif, komprehensif dan detail.
Ditambah beragam tingkah laku para pembalap asli nya sendiri dalam berbagai kegiatan, interview dan having fun saja antar mereka atau dengan fans. Sesuatu yang sayangnya hampir nihil ada di film.

Review Film F1: The Movie, F1 Ala Hollywood
Paling tidak di film basket Netflix, HUSTLE (2022) para pemain dan tokoh NBA asli mendapat porsi di film, tak hanya menghias background.
Bilamana akses sudah demikian luar biasanya untuk fans walau tak pernah ke sirkuit, rasanya daya tarik fiksi F1 (2025) belum mencapai atau menggambarkan pesona aslinya.
Bisa jadi F1 (2025) adalah pintu masuk atau jendela non-fans mengintip dunia F1. Sementara untuk fans, drama asli barangkali sudah cukup menarik.
TV & Movies
Pamali: Tumbal, Siap Meneror Layar Lebar Agustus 2025

www.gwigwi.com – Perfilman horor tanah air kembali memanas dengan hadirnya film terbaru dari semesta Pamali. Setelah sukses lewat “Pamali” (2022) dan “Pamali: Dusun Pocong” (2023), LYTO Pictures menghadirkan babak lanjutan berjudul “Pamali: Tumbal” yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 7 Agustus 2025.
Disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan ditulis oleh Evelyn Afnilia, film ini menawarkan pengalaman penuh teror, misteri, serta sarat pesan kearifan lokal. Pamali: Tumbalmengangkat tema mengenai uang tumbal, kepercayaan masyarakat yang erat dengan mitos serta pantangan adat.
Ceritanya mengikuti sosok Putri (Keisya Levronka), yang kehilangan ibunya secara misterius setelah mengambil uang tumbal karena terhimpit masalah ekonomi.
Bersama dua sahabatnya, Kiki (Ummi Quary) dan Cecep (Fajar Nugra), Putri berusaha mencari kebenaran, menelusuri lokasi-lokasi seram seperti hutan angker, pabrik terbengkalai, dan rumah misterius.

Pamali: Tumbal, Siap Meneror Layar Lebar Agustus 2025
Di perjalanan, mereka diteror makhluk gaib mulai dari tuyul hingga kuntilanak hitam. Rentetan gangguan membuat mereka sadar bahwa mungkin ada pamali yang telah mereka langgar.
Film ini juga diperkuat para pemeran lain, seperti Djenar Maesa Ayu sebagai Ambar, Verdi Solaiman sebagai Sukiman, Dominique Sanda sebagai Sumarni, Krishna Keitaro sebagai Aji, Aldean Tegar Gemilang (DeanKT) sebagai Nurdin, dan Ben Bening sebagai Tembong.
Dengan nuansa mencekam yang terinspirasi kepercayaan adat, Pamali: Tumbal tidak hanya menyajikan horor, tetapi juga menjadi pengingat tentang pentingnya mematuhi larangan leluhur.
Film yang cukup menarik ya untuk disaksikan gwiples, pastinya patut dinantikan film Pamali: Tumbal 7 Agustus 2025 di bioskop.
TV & Movies
Review Film Superman, Superman Baru Untuk Semesta Baru

www.gwigwi.com – Ketenangan dataran salju di kutub dipecahkan Superman/Clark Kent (David Corenswet) yang jatuh menghantam permukaan salju.
Superman kalah. Satu-satunya yang bisa menolongnya adalah si anjing super, Krypto. Setelah si asu menggila ala anjing edan, Supes memintanya untuk mengantarnya pulang. Ditariklah si superhero paling terkenal di dunia itu menuju rumahnya, benteng kristal, Fortress of Solitude.
Di sana ia dirawat oleh grup robot yang dipimpin oleh 4 (Alan Tudyk) yang menyembuhkannya dengan sinar matahari intens. Sembari mendengarkan pesan terakhir orang tua aslinya dari planet Krypton yang sudah hancur. Tak lama, Superman langsung terbang kembali ke Metropolis untuk menghajar lawannya.

Review Film Superman
Tak ada origin story, langsung SUPERMAN (2025) menyuguhkan beragam elemen yang begitu komik. Seakan tak malu dengan aspek tak tersentuh Superman ini malah mengedepankannya dengan pede.
Alur cepat berjubel dengan aksi dan dialog penuh energi, benar-benar sesuai dengan judul komik aslinya, yakni ACTION COMICS.
Buruknya, penceritaan yang terkadang cepat baik dalam alur dan penjelasan ini, barangkali terlewati oleh audiens, yang masih berusaha mencerna pelan-pelan semesta baru DC ini.

Review Film Superman
Maka tak heran bila ada yang merasa film seperti lewat saja, tanpa emosi dan hambatan. Menginginkan elaborasi lebih jauh supaya emosinya lebih kena.
Barangkali yang agak terdampak adalah hubungan Lois Lane (Rachel Brosnahan) dan Clark. Gonjang ganjing dan resolusi dua insan berbeda itu mungkin kurang tersampaikan di antara plot menggelegar film.
Walau buat penulis, saat Lois menyadari Superman, meski alien, memiliki masa lalu orang biasa di Smallville dengan orang tua asuh; Jon Kent (Pruitt Taylor Vince) dan Martha Kent (Neva Howell) dua pasangan petani biasa di kampung yang mengasihinya. Di sanalah akhirnya dia menyadari Clark adalah Clark yang manusia, bukan makhluk asing yang sulit dia pahami.

Review Film Superman
Dan btw, Lois baru ini adalah energi baru yang tak kalah screen presence nya dengan si protagonis.
David Corenswet sebagai Superman penuh semangat hidup. Begitu aktif, kalah berantem, naif, tersinggung saat idealismenya ditantang orang terdekat, bahkan sampai berteriak lantang untuk menyatakan isi hatinya.
Dia mengakui ketidak sempurnaannya. Menonjolkan “Man” dari Superman secara utuh.
Begitu jauh dengan versi sebelumnya yang semoga akhirnya bisa ditinggalkan selamanya.

Review Film Superman
Lex Luthor (Nicholas Hoult) si wong kaya warbyasah segalanya dari finansial sampai kecerdasannya, terganggu amat sangat dengan Superman. Barangkali kebenciannya melebihi semua versi jahat Lex yang pernah ada.
Egonya menghalalkan segala cara; dari sosial media, menghukum kejam orang yang baik pada si alien dan menghajar lawan secara fisik dengan militer.
Semua untuk melumatkan Superman yang hanya ingin menolong orang.

Review Film Superman
Asik melihat Superman dan Lex berargumen dan bertikai dengan lantang yang begitu termasak baik. Sampai saat baku hantam terjadi, rasanya memuaskan.
Untuk kisah karakter yang terkenal sebagai boy scout dan rada lugu, cukup banyak bahasa di film yang explisit. Juga ada adegan berhasrat yang…hmmm, bukannya ini kesempatan Superman untuk hadir lebih semua umur?
SUPERMAN barangkali bukan karya terkuat dari James Gunn yang track record karya superheronya selalu mentereng. Menariknya, meskipun begitu, rasanya sudah cukup untuk akhirnya melupakan versi yang lama. Menatap hal baru di depan, yang lebih berkilau bercahaya.
TV & Movies
Review Film Bad Genius, Ujian yang Diakalin

www.gwigwi.com – Kalian ingat dengan film Thailand berjudul Bad Genius? Film yang dirilis tahun 2017 lalu kali ini di remake versi Hollywood nya.
Mengisahkan Lynn (Callina Liang) siswi jenius yang berhasil masuk ke salah satu sekolah elite.
Namun, godaan uang dan tekanan untuk mewujudkan mimpi yang lebih besar mendorongnya ke jalur berbahaya: memanfaatkan kepintarannya untuk mengakali pengawasan guru demi memberi contekan ke sejumlah murid kaya.

Review Film Bad Genius, Ujian Yang Diakalin
Karena udah tau enak dan gampang untuk mendapatkan sejumlah uang dan barang. Ia pun terjerembab ke dalam palung yang semakin dalam dan melibatkan banyak siswa.
Manusia emang gak ada puasnya, sampai pada akhirnya Lynn dan kawan-kawan nya mencoba mencurangi ujian yang paling ketat yaitu SAT sebuah tes standar yang digunakan untuk mengukur kemampuan akademik siswa sekolah menengah atas, terutama sebagai syarat masuk perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Well, tidak ada yang baru dari film remake ini, hanya saja diubah set nya menjadi Amerika Serikat dan bener kata mendiang Kasino Warkop DKI “orang kaya emang lagu-nya suka tengil. Kayak duit orang tuanya halal aja”.
Ketika melihat film ini gue melihat itu dan mungkin kita akan merasa relate dengan quote tersebut ditambah dengan set bule yang berhasil klop dengan kejadian nyata mungkin.

Review Film Bad Genius, Ujian Yang Diakalin
Di film ini terdapat momen-momen intens bahkan ketika mereka masih bermain di level ujian akhir semester. Sampai sajian utamanya yaitu misi distribusi contekan untuk SAT.
Persiapannya, tekanannya, hingga eksekusinya, semuanya disajikan ala film genre heist. Gue sampai dari nyender lalu agak maju sedikit dari bangku bioskop di beberapa adegannya.
Filmnya memang berdurasi 96 menit, namun dengan waktu yang relatif singkat digunakan secara efektif. Film ini berhasil meramu semua sebagaimana film heist namun bukan mencuri sebuah senjata, berlian, atau apapun yang prestisius. Namun sebuah contekan untuk ujian SAT.

Review Film Bad Genius, Ujian Yang Diakalin
Akhir kata, Bad Genius versi Hollywood ini menjadi sebuah tontonan yang seru ditengah gempuran summer blockbuster bulan July ini. Jika kalian ingin menikmati sajian yang seru namun relate dengan kehidupan nyata, gue rasa Bad Genius-lah pilihan tontonan tersebut.
-
Berita Anime & Manga2 weeks ago
RUMOR!! Kusuriya no Hitorigoto Mendapatkan Adaptasi Season 3
-
Smartphone4 weeks ago
Review POCO F7 Pro: Flagship Killer yang Bikin Dompet Tetap Aman!
-
Berita Anime & Manga2 weeks ago
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Akan Tayang di Bioskop Indonesia Bulan Agustus 2025
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film Elio, Apakah kita sendirian di semesta raya ini?
-
News4 weeks ago
Light Novel Futsutsuka na Akujo dewa Gozaimasu ga: Suuguu Chouso Torikae Den Mendapatkan Adaptasi Anime
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film 28 Years Later, Kiamat Zombie ala British
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Film Noise, Kutukan Apartemen Tua
-
TV & Movies2 weeks ago
Review Film M3GAN 2.0, Cegil Returns