TV & Movies
Review Film Dynasty Warriors, upaya yang cukup berhasil dari adaptasi game

Gwigwi.com – Romance of Three Kingdom atau Samkok populer di seluruh penjuru dunia karena keseruan cerita yang diangkat dari sejarah asli ini. Walaupun sudah sering diangkat menjadi berbagai sajian hiburan, tetapi kisah ini memang tidak membosankan untuk diceritakan berulang kali dalam berbagai versi.
Salah satunya lewat format video game, siapa sih yang gak kenal dengan game Dynasty Warriors. Game dengan genre hack and slash rilisan Koei Tecmo dan Omega Force Ini cukup terkenal dan membuat kita memahami akan kisah romance of three Kingdom dengan cukup sederhana dibumbui dengan fitur musou mode yang mampu melibas semua musuh yang menghadang. Kali Ini game tersebut mendapatkan adaptasi film live action nya yang tayang di layanan streaming berbayar Netflix.
Berlatar di era akhir pemerintahan Dinasti Han, dimana gerakan Yellow Turban yang dipimpin Zhang Jiao bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan Dinasti Han yang semena-mena kepada rakyat.
Di saat yang tepat, muncul 3 pendekar yang telah bersumpah untuk berjuang bertiga sebagai saudara yang bernama Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei. Tiga pendekar yang sangat kompak dan memiliki keahlian bertarung yang saling melengkapi itu langsung menolong perdana menteri Dong Zhuo yang terkepung oleh pemberontak Yellow Turban.
Dong Zhuo merupakan sosok yang lalim dalam memerintah dan tega menggulingkan Kaisar Dinasti Han yang masih anak-anak untuk menjadi penguasa absolut di Tiongkok. Untuk memperkuat posisinya bahkan Dong Zhuo meminta Lu Bu membunuh ayahnya sendiri dan menjadikannya sebagai anak angkat sekaligus jenderal untuk melindungi Dong Zhuo.
Melihat Dong Zhou yang makin bertindak zalim dalam pemerintahan, seorang kapten pasukan kavaleri Dinasti Han yang bernama Cao Cao ingin melakukan makar. Cao Cao ingin membunuh Dong Zhuo, namun hal Ini gagal karena dihalangi oleh Lu Bu.
Maka Cao Cao pun dihukum Dengan pengasingan, disinilah upaya dia untuk mengumpulkan Pasukan serta menggulingkan Dong Zhuo.
Dynasty Warriors, menampilkan semua aksi pertarungan fantastis seperti pada gamenya.
Seperti di gamenya, satu hantaman keras dari karakter perwira utama yaitu musou mode bisa membuat puluhan bahkan ratusan orang terpental sekaligus ke segala arah.
Elemen-elemen fiksi menghiasi film berlatar sejarah ini berupaya untuk bisa se mirip mungkin dengan gamenya. Sihir Zhang Jiao bisa membuat para pasukan pemberontak Yellow Turban menjadi kuat dan liar seperti layaknya zombie.
Keperkasaan Lu Bu yang bisa membelah gunung dalam sekali tebas dan juga berbagai jurus pamungkas Musou ala gamenya sengaja ditampilkan dalam Dynasty Warriors Movie ini untuk membuat penontonnya mendapatkan pengalaman menonton film yang seperti bermain gamenya.
Untuk cerita, sebenarnya biasa-Biasa saja dikarenakan kita Sudah sering melihat adaptasi tentang kisah romance of three Kingdom. Namun dengan gaya penceritaan seperti di video game yang cukup terkenal Ini membuat film Ini layak untuk ditonton.
Secara keseluruhan, film Dynasty Warriors Ini cukup menghibur dan bagi yang Sudah pernah main game nya mungkin akan cukup puas dengan visual efek yang disajikan.
TV & Movies
Review Film Bring Her Back, Very Bloody Heart Warming Tragedy

www.gwigwi.com – Setelah kecelakaan naas, Andy (Billy Barratt) bersama adik tirinya yang penglihatannya terbatas, Piper (Sora Wong), diasuh oleh seorang konselar berpengalaman bernama Laura (Sally Hawkins). Di rumah Laura, mereka bertemu seorang anak yang katanya bisu selektif, Olliver (Jonah Wren Phillips).
Meski nyentrik, Andy dan Piper bisa menikmati hidup dengan Laura…sampai pelbagai kejadian aneh terjadi.
BRING HER BACK mungkin bukan film horror dengan cerita ter-orisinil, tapi duo sutradara yang dulu sukses dengan TALK TO ME mampu membawakan cerita yang biasanya terbalur klise Hollywood, menjadi pengalaman berbeda.

Review Film Bring Her Back, Very Bloody Heart Warming Tragedy
Para filmmaker tetap setia menonjolkan sisi rapuh dan kuat karakternya. Mau itu sifat baik atau buruk si protagonis atau antagonis. Maka BRING HER BACK tak pernah kehilangan modal emosi dramatis itu dan film tidak jatuh menjadi pertunjukan pertumpuhan darah tanpa makna.
Dan wew, banyaknya darah.
Gore dan violence yang ditampilkan banyak terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari hingga tidak asing dan mungkin saja bisa terjadi. Itulah yang bikin adegan membekas di ingatan dan bikin ngilu, meskipun adegan demikian tak sebanyak horror lain. Bukti juga duo sutradara tidak sembarangan menampilkannya, hanya saat dibutuhkan cerita saja.

Review Film Bring Her Back, Very Bloody Heart Warming Tragedy
Barangkali karena kisahnya yang cukup familiar, rasanya filmmaker tidak bermain seliar TALK TO ME dalam memainkan tema tragedi kehilangan keluarga ini. Sebagaimana film duo sutradara itu sebelumnya dengan cerdas mensimulasikan horor bertemu roh seakan narkoba yang adiktif.

Review Film Bring Her Back, Very Bloody Heart Warming Tragedy
Seusai film, justru film yang ajegile gore nya ini membuat batin terasa hangat. Mungkin karena suksesnya para filmmaker memanusiakan para karakter secara lenhkap. Membuat kita memahami, bahkan iba dengan si antagonis. Jarang rasanya sutradara horror lain mampu menyajikan tragisnya kisah di balik seram-seraman, seahli duo Danny dan Michael Philippou.
Be warned, the movie includes very gory, triggering and unsettling scenes.
TV & Movies
Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal

www.gwigwi.com – Ana De Armas, sang Bond Girl akhirnya masuk dalam John Wick Universe sebagai Eve, seorang yatim piatu yang bertekad membalaskan kematian ayahnya. Eve yang masih kecil ditolong oleh Winston (Ian McShane) untuk menemui The Director (Anjelica Huston) sebagai pemimpin tertinggi Ruska Roma.
Eve akhirnya bergabung dengan Ruska Roma dan dilatih untuk menjadi pembunuh yang efisien. Bertahun-tahun kemudian dalam sebuah misi, Eve dihadang oleh seorang pembunuh lainnya namun berhasil ia bunuh.
Eve yang mengenali tanda yang dimiliki si pembunuh sama dengan para pembunuh ayahnya mencoba mencari informasi dari Director namun ia dilarang untuk mencari tahu lebih lanjut. Eve tidak mengindahkan perintah itu dan terus mencari tahu hingga menemui titik terang untuk memburu Daniel Pine (Norman Reedus), seorang anggota dari kelompok misterius itu.

Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal
Ternyata Pine sudah meninggalkan kelompok itu demi menyelamatkan seorang anak Bernama Ella; sayangnya mereka disergap oleh para anggota kelompok dan Ella pun diculik sedangkan Pine luka parah.
Eve terpaksa harus mencari petunjuk lain yang setelah membunuh sebagian anggota kelompok tersebut membuatnya mengunjungi sebuah kota kecil di pegunungan Prague, dimana seluruh penduduknya adalah anggota pembunuh yang dipimpin oleh The Chancelor (Gabriel Byrne).
Dimulailah pertarungan akhir Eve untuk membalaskan dendamnya, namun usahanya tidaklah mudah apalagi keadaan semakin rumit dengan kehadiran sang Baba Yaga, John Wick yang diperintahkan oleh Director untuk menghalangi Eve.
Buat Gwiple yang penasaran dengan akhir pertarungan ini dapat segera menontonnya di bioskop.

Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal
Plot dalam film Ballerina ini sebetulnya standard saja namun dikemas dengan pacing yang baik dan Gwiple dapat melihat pertumbuhan Eve menjadi ahli dalam membunuh. Dan tim produksi cukup pintar dalam menyisipkan adegan saat John Wick mencari suaka ke Ruska Roma agar dapat berinteraksi dengan Eve muda.
Sayangnya kemunculan Norman Reedus sebagai Pine hanya sebentar , apalagi ternyata ia adalah anak dari The Chancelor yang berarti adalah pamannya Eve.
Mungkin demi durasi film agar tidak terlalu Panjang maka perlu mengorbankan detil tentang Pine. Harapannya sih spin off berikutnya memunculkan Pine agar kisahnya bisa dieksplorasi lebih jauh.

Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal
Untuk aksi dalam film ini tidak usah diragukan kebrutalannya. Memang di awal film kurang terlihat intense dan brutal namun makin lama, aksinya hampir non stop dan serunya ada pertarungan memakai flame thrower yang hampir menyamai keseruan aksi tembak-tembakan di John Wick 4 yang memakai amunisi Dragon’s Breath.
Overall, movie spinoff dari John Wick ini tidaklah mengecewakan untuk ditonton. Tapi jangan ajak anak-anak karena ini tontonan untuk Dewasa.
TV & Movies
Review Film Karate Kid Legends, Sebuah Warisan yang Terus Berlanjut

www.gwigwi.com – Kisah klasik Karate Kid kembali berlanjut di film ini, dikisahkan Li Fong (Ben Wang) murid dan juga keponakan dari Mr. Han (Jackie Chan) yang sudah memiliki perguruan di beberapa cabang di Beijing pasca kejadian di film versi 2010.
Karena ibunya (Ming-Na Wen) akan pindah ke New York mau tidak mau Li harus ikut hijrah ke kota besar tersebut.
Disana, Li Fong mengalami culture shock yang sangat drastis. Ia pun harus beradaptasi hingga bertemu dengan Mia (Sadie Stanley) anak seorang pemilik kedai Pizza yang sedang mengalami Survival Mode di kota Big Apple tersebut.
Konflik pun mulai muncul ketika Connor Day (Aramis Knight) mantan pacar Mia yang gamon alias gagal move on mulai mengganggu dan Li Fong pun berusaha membela diri.

Review Film Karate Kid Legends, Sebuah Warisan Yang Terus Berlanjut
Momen ini lah yang menjadi pertaruhan soal harga diri di kejuaraan bela diri di Five Boroughs Tournament.
Dalam mempersiapkan hal tersebut, Li tidak sendirian. Karena bukan cuma Shifu Han yang membimbing, ada seorang rekan lama yang juga akan membentuk Li untuk menghadapi berbagai hal yang bukan cuma sekedar menang kejuaraan.
Film yang disutradarai oleh Jonathan Entwistle (series The End of F**king World) disini ia memiliki tugas yang menurut gue cukup berat yaitu bagaimana meng-canon-kan seluruh kisah Karate Kid yang dimulai sejak tahun 1984 ini menjadi sebuah kontinuitas yang bisa dinikmati lintas generasi.
Dengan teknik tambal sulam yang dilakukan di film ini, menurut gue hal ini berhasil dan relasi antara Mr. Han dan sahabat lamanya adalah hal yang sangat cerdas dan kita bisa menerima dan “memaafkan” film Karate Kid versi 2010.
Dengan timeline pasca serial Cobra Kai yang sukses dari segi kualitas, membuat film ini juga menyajikan sesuatu yang lebih segar dan juga nostalgia bagi penonton film lawasnya.

Review Film Karate Kid Legends, Sebuah Warisan Yang Terus Berlanjut
Ben Wang sebagai Li Fong emang punya bakat dan berhasil tampil solid dan membawa energi baru.
He’s not a zero to hero, tapi memang sudah punya bekal namun ia belum bisa menerima apa yang terjadi pada dirinya di masa lalu.
Secara visual dan koreografi, film cukup baik. Adegan pertarungan disusun rapi dan tetap menyenangkan untuk diikuti.
Meskipun bukan yang terbaik dalam franchise ini, keseruan adegan pertarungan tetap menghibur dan membuat martial arts terlihat keren dan tetap kekinian.
Dinamika “two branch, one tree” pun juga cukup menarik untuk diikuti bayangkan saja satu murid dua guru yang memiliki prinsip dan treatment mengajar yang berbeda dan Li Fong harus bisa adaptif untuk mencerna semuanya.

Review Film Karate Kid Legends, Sebuah Warisan Yang Terus Berlanjut
Esensi film ini pun juga tetap dijaga bahwa bela diri bukan untuk gagah-gagahan namun untuk lebih mawas diri dan melindungi yang lemah tanpa terlihat pongah. Karena martial arts it’s a way of life too.
Akhir kata, Karate Kid Legends berhasil menjembatani keseluruhan kisah franchise Karate Kid dan melanjutkan sebuah warisan tanpa terkesan klise dan mampu menyajikan sesuatu yang baru hingga mampu dinikmati lintas generasi.
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Film LILO & STITCH, Simple But Good
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang
-
Event4 weeks ago
Acara ACG Terbesar di Asia Tenggara, Anime Festival Asia, Kembali Hadir di Jakarta pada Bulan Juni!
-
Event3 weeks ago
Ketegangan Horor Jepang Hadir di Jakarta Lewat Meizu x Shadow Corridor di Anime Festival Asia Indonesia 2025 (#AFAID25)
-
TV & Movies3 weeks ago
Review Film Karate Kid Legends, Sebuah Warisan yang Terus Berlanjut
-
TV & Movies1 week ago
Review Film Ballerina, Spin Off Yang Brutal
-
Berita Anime & Manga2 weeks ago
Yuuki Kuwahara: Suara Manis di Balik Tohru yang Akan Hadir di AFA Indonesia 2025 #AFAID25
-
News1 week ago
Kemunculan Kartu Mewtwo Tim Roket ex dan Para Pelatih Juara di Pokémon Game Kartu Koleksi Seri Terbaru “Kehadiran Juara”