Sinopsis oleh AsianWiki: Ito Soma (Ren Komai) adalah siswa sekolah menengah di Hirosaki, Prefektur Aomori. Dia memiliki bakat untuk bermain Tsugaru-shamisen. Musiknya berasal dari Prefektur Aomori dan melibatkan alat musik rakyat tradisional Tsugaru-shamisen, yang merupakan alat musik tiga senar yang dipetik. Ito Soma belajar bermain Tsugaru-shamisen dari ibunya yang sudah meninggal. Karena dialek Tsugaru yang kuat dan kepribadiannya yang pemalu, dia mengalami kesulitan bermain di depan umum dan juga mengalami kesulitan dalam lingkungan sosial. Dia tidak punya teman. Untuk mengubah dirinya sendiri, Ito Soma memulai pekerjaan paruh waktu di sebuah kafe pelayan. Ayahnya Koichi (Etsushi Toyokawa) mengawasinya dengan cemas, sementara dia mengerjakan pekerjaan barunya. Dengan bertemu berbagai orang, Ito Soma mulai tumbuh sebagai pribadi.
TV & Movies
Ren Komai & Etsushi Toyokawa berperan dalam Film Jepang “Itomichi”
GwiGwi.com – Ren Komai dan Etsushi Toyokawa berperan dalam film “Itomichi.”
Film ini didasarkan pada novel 2011 “Itomichi” oleh Osamu Koshigaya Dan disutradarai oleh Satoko Yokohama.
Ren Komai akan memainkan karakter utama Ito Soma dan Etushi Toyokawa akan memerankan ayahnya Koichi Soma. Syuting untuk film ini akan dimulai pertengahan September 2020 di Prefektur Aomori, termasuk Kota Aomori, Hirosaki, dan kota Itayanagi. film tersebut akan dirilis pada tahun 2021.
TV & Movies
Review Film PADDINGTON IN PERU, Paddington Pulang Kampung
www.gwigwi.com – Paddington (Ben Whishaw) kembali lagiii. Kali ini ia bertualang keluar Inggris! Kembali ke kampung halamannya, Peru, setelah mendapat pesan dari Aunt Lucy (Imelda Stunton).
Mrs. Brown (Emily Mortimer) yang ingin lebih lama dengan keluarganya pun mengajak/memaksa untuk ikut ke Peru bersama suami, Henry Brown (Hugh Bonneville) dan anak-anaknya; Jonathan (Samuel Joslin) dan Judy (Madelaine Harris).
Petualangan bocil beruang dan keluarganya pun dimulai!
Premier PADDINGTON IN PERU yang diadakan di Plaza Senayan XXI dihadiri oleh duta besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey. Saking excitednya beliau bahkan memakai baju berwarna merah biru seperti outfit khas Paddington.
Kehadiran beliau seolah menyiratkan pentingnya Paddington sebagai ikon kebanggaan dari Inggris dan sebuah efek kultural yang signifikan…atau mungkin beliau memang sekedar fans. Apakah PADDINGTON IN PERU bisa menjawab semangat dukungan itu.
Film ini dibuat manis dan senyaman mungkin ditonton segala usia. Nuansa itulah yang terasa dominan. Seperti layaknya membaca dongeng anak-anak bersama keluarga. Mengadaptasi mood demikian dalam live action di saat dunia semakin sinis adalah sebuah pencapaian yang tidak mudah.
Kekonyolan tingkah pola Paddington dengan niat murni tak berdosanya mengundang tawa dan simpati. Tak lupa juga cerita Henry yang ingin lebih berani mengambil resiko dan karakter baru seorang suster (Olivia Colman) pengurus beruang-beruang lansia yang misterius.
Semua selalu dibalut dengan komedi dan jarang terasa “tajam” atau “kasar” untuk audiens anak-anak…sampai bisa terasa terlalu nyaman dan butuh suntikan urgensi dan ketegangan yang signifikan di pertengahan film.
Beruntung paruh ketiganya tancap gas. Saat semua plot menyatu, aksi tegang berbalut komedi dan bermacam adegan menyentuh bertemu, bisa dibilang PADDINGTON IN PERU ditutup dengan baik.
Melihat Paddington yang tetap sopan dan simpati pada orang lain meskipun situasinya sendiri kurang baik rasanya adalah pesona karakter ikonik ini yang membuatnya bisa terus disenangi di zaman kapan pun. Moga yang membuat rusuh di Palestina sana bisa belajar dari dia.
TV & Movies
Review Film Wolf Man, Teror dan Tragedi Manusia Serigala
Blake muda dilatih oleh ayahnya (Sam Jaeger) untuk menjadi pria kuat yang bisa bertahan hidup tanpa dirinya. Siapa sangka 30 tahun kemudian, saat Blake (Christopher Abbot), istrinya Charlotte (Julia Garner) dan Ginger (Matilda Firth) anaknya, kembali ke rumah sang ayah di belantara hutan, Blake mengalami kejadian naas yang merubahnya menjadi sosok yang menerornya dulu…
Seakan ingin mengulang kesuksesan INVISIBLE MAN, Universal Pictures dan Blumhouse kembali menggaet sutradara Leigh Whannel untuk menggawangi WOLF MAN. Bisakah dia mengembalikan teror manusia serigala dengan tema menarik seperti karya sebelumnya?
Saat ditunjukkan pada suatu event sosok manusia serigala di WOLF MAN yang lebih manusia daripada serigala, sekejap langsung menuai komentar negatif karena dirasa kurang menyeramkan Setelah menonton akhirnya bisa dipahami tujuan wujud demikian.
WOLF MAN ingin penonton merasa iba dengan perubahan perlahan Blake. Mendadak tak masalah memakan daging busuk, tak bisa bicara dan tak mengerti ucapan istri dan anak. Kehilangan diri sendiri dan akhirnya keluarga.
Ketika melihat Blake berubah, hebatnya tak hanya merasa ngeri, penonton juga simpati pada tragedinya. Sesuatu yang terus dijaga hingga klimaks film. Menambah kompleksitas pada monster klasik ini secara maksimal.
Tentu kosong bila horornya tak efektif. Di sini kengerian masih menghantam karena hebatnya Leigh Whannel memainkan scare. Tidak terasa jemu meskipun boleh saja dibilang ending bisa ditebak.
WOLF MAN meski tidak semenarik tema INVISIBLE MAN dan seakan bermain agak aman, rasanya bisa menjadi contoh modern untuk filmmaker lain membuat film monster yang tak hanya ngeri tapi juga menyentuh.
TV & Movies
Review Film About Family, Drama Komedi Penuh Makna
www.gwigwi.com – Ham Moon Seok (Lee Seung Gi)seorang mahasiswa kedokteran yang beralih menjadi biksu karena ia menyesal tidak dapat menghadiri pemakaman ibunya saat dia masih kuliah di Amerika. Ia pun menjadi biksu kondang yang digemari banyak orang terkecuali ayahnya, Ham Moo Ok (Kim Yoon Seok) yang menginginkan keturunan dari Moon Seok.
Keinginannya tanpa diduga duga ternyata sedikit terkabulkan dengan kedatangan 2 anak yatim piatu yang mengaku anak dari Moon Seok yaitu Min Guk (Kim Si Woo) dan Min Seon (Yoon Chae Na).
Senang campur terkejut, Moo Ok amat memanjakan kedua anak ini sedangkan Moon Seok yang kebingungan harus mencari tahu kebenaran klaim anak-anak tersebut. Dan alasan sebenarnya kenapa dua anak itu menganggap Moon Seok adalah ayahnya amat tak terduga dan sangat lucu.
Moo Ok bersikukuh untuk bisa mengadopsi kedua anak tersebut sehingga mereka tetap bersama, Gwiple akan banyak menyaksikan adegan-adegan lucu Moo Ok dan Moon Seok yang mencoba menghibur anak-anak tersebut.
Berbagai adegan yang bikin kita tersenyum dan juga heartwarming membuat kita merasakan berbagai emosi di film ini relate dengan kehidupan kita.
About Family adalah film drama komedi sehingga tidak banyak konflik yang berat di film ini, selain itu Min Guk dan Min Seon digambarkan sebagai anak-anak yang baik dan penurut sehingga membuat penonton simpati.
Film yang sudah tayang di bioskop ini amat cocok ditonton oleh keluarga karena pseannya yang menyentuh.
-
Box Office4 weeks ago
REVIEW FILM: SONIC THE HEDGEHOG 3; SEMAKIN KUAT MENGUASAI BIOSKOP
-
Berita Anime & Manga2 weeks ago
Makoto Shinkai Mengungkapkan Sedang Membuat Seri Film Anime Terbaru
-
Box Office3 weeks ago
Review Film The Prosecutor, Combo Aksi dan Drama Dunia Hukum
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
OVERLORD: The Sacred Kingdom Akan Tayang Bioskop Indonesia Bulan Januari 2025 Nanti
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Ranma ½ Akan Mendapatkan Adaptasi Season Kedua
-
Cosplay2 weeks ago
Kumpulan Cosplayer Memukau dan Unik di Comic Market 105
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Nageki no Bourei wa Intai shitai Mendapatkan Adaptasi Season 2
-
Gaming4 weeks ago
DreadOut Remastered Collection Akan Rilis Pada Bulan Januari Tahun 2025 Nanti