TV & Movies
Rekomendasi Film Perjuangan di Disney+ Hotstar untuk Memperingati Hari Kebangkitan Nasional

www.gwigwi.com – Selamat Hari Kebangkitan Nasional! Untuk memperingati hari spesial ini, Disney+ Hotstar telah mempersiapkan daftar rekomendasi film perjuangan yang dapat menjadi pilihan tontonan. Mulai dari film tentang sosok salah satu pahlawan pergerakan nasional hingga kisah perjuangan menggapai cita-cita di masa kini, berikut deretan film yang dapat disaksikan untuk merayakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia ini!
- Perjuangan dan pengorbanan atlet dalam “Susi Susanti: Love All”
Kecintaan Susi Susanti (Laura Basuki) terhadap bulu tangkis membawanya menjadi atlet kegemaran Indonesia dengan segala pencapaian miliknya. Namun, perjalanan yang ia lalui penuh dengan perjuangan dan pengorbanan sebagaimana yang diangkat dalam film “Susi Susanti: Love All”.
2. Perjuangan membawa pendidikan yang merata dalam “Sokola Rimba”
Film penuh inspirasi yang mengangkat kisah nyata Butet Manurung (Prisia Nasution) yang bertekad untuk memperkenalkan Suku Anak Dalam pada pendidikan. Hingga ia bertemu dengan seorang anak bernama Bungo, yang rela berjalan selama 7 jam demi melihat Butet mengajar membaca. Akan tetapi, niat Butet ditentang oleh kelompok Bungo.
3. Perjuangan mengejar angan dan cita-cita masa depan dalam “Laskar Pelangi”
Diangkat dari novel best seller karya Andrea Hirata dengan judul yang sama, “Laskar Pelangi” berkisah tentang kehidupan 10 murid sekolah SD Muhammadiyah Gantung, yang berusaha untuk mewujudkan mimpi mereka terlepas dari beragam rintangan yang mereka harus hadapi. Film yang sangat menyentuh hati ini disutradarai oleh Riri Riza dan diproduksi oleh Miles Films.
4. Perjuangan melawan penjajah dalam “Guru Bangsa: Tjokroaminoto”
Film drama biografi ini membawa kisah Tjokroaminoto (Reza Rahadian), seorang keturunan bangsawan yang meninggalkan kehidupan mewahnya saat menyaksikan ketidakadilan yang dialami masyarakat Indonesia pada masa pemerintahan kolonial Belanda dan memutuskan untuk berjuang bersama rakyat demi melawan penjajah.
5. Perjuangan mencapai kebersamaan dalam “Cahaya dari Timur: Beta Maluku”
Film peraih penghargaan Festival Film Indonesia dalam kategori Film Terbaik pada tahun 2014 ini menceritakan perjuangan Sani Tawainella (Chicco Jerikho), mantan pemain sepak bola yang beralih profesi menjadi tukang ojek, melatih anak-anak bermain bola agar dapat menjadi pemain profesional di tengah konflik yang sedang melanda Ambon. Saat konflik mereda, Sani mendapat kesempatan untuk membawa timnya ke Jakarta. Namun, ia kembali dihadapkan dengan perbedaan yang menjadi pemicu konflik.
TV & Movies
Review Anime Movie Seishun Buta Yarou wa Odekake Sister no Yume wo Minai: Lebih Fokus ke Drama Keluarga dan Penyembuhan Mental Kaede

www.gwigwi.com – Gwigwi.com – Review anime movie Seishun Buta Yarou wa Odekake Sister no Yume wo Minai yang dimana pada episode ini, merupakan episode OVA yang bakal lanjut ke bagian Sakurajima Mai.
Yang berjudul Seishun Buta Yarou wa Randoseru Girl no Yume wo Minai, yang berada di timeline cerita di bulan Januari sampai bulan April tersebut.
Terlebih juga karakter perkembangan Azusagawa Kaede dari, karakter manja seperti karakter yang lebih mandiri walaupun masih ada manja ke karakter Azusagawa Sakuta.
Anime Seishun Buta Yarou wa Odekake Sister no Yume wo Minai baru akan tayang di bioskop Indonesia pada tanggal 13 Oktober nanti, yang dimana tanggal 30 September 2023 ini merupakan Fans Screening dari anime tersebut.
Animasi di dalam anime movie ini tidak dapat diragukan kembali, karena pihak Clover Works sangat sukses untuk memberikan animasi dan visual efek sesuai dengan adegan di anime.
Terlebih pada anime movie ini akan berfokus kepada instrumental yang sangat menyentuh, maka jika ada beberapa bagian yang kurang sangat musik. Karena hal tersebut sangat bisa wajar, karena pihak Clover Works memperhatikan instrumental pada beberapa bagiannya tersebut.
Untuk anime Seishun Buta Yarou wa Odekake Sister no Yume wo Minai yang berdurasi sebanyak 75 menit ini termasuk, sangat panjang karena hanya memperlihatkan perkembangan karakter Kaede yang ingin masuk ke sekolah SMA seperti Kakaknya tersebut.
TV & Movies
Review Film Petualangan Sherina 2, Nostalgia Bersama Sajakah?

www.gwigwi.com – PETUALANGAN SHERINA (2000). Saya dulu sudah nonton film anak-anak legend ini berulang, no, tak terhitung ulang. VCDnya walau sudah debuan masih nangkring di meja belajar saya waktu SD. Lagunya seperti “Jagoan,” “Melihat Lebih Dekat” masih suka saya senandungkan sendiri. Saat press screening, ternyata hal demikian juga dirasakan banyak orang lain. Sebegitu besarnya cinta orang pada debut layar lebar Sherina Munaf itu.
Nah 23 tahun kemudian, apakah sekuelnya bisa mendapat tempat yang sama atau melebihi?
Sherina (Sherina Munaf) kini sudah dewasa, punya karir cemerlang dan tinggal di apartemen daerah Epicentrum. Dia ingin dinas ke Swiss namun nasib kembali berkata lain padanya.
Dia malah dikirim ke hutan borneo Kalimantan untuk mendokumentasikan nasib Orang Utan bersama kameramen Aryo (Ardit Erwandha). Siapa sangka, yang dia temui di sana adalah orang yang pernah lama berbagi rasa dari kecil hingga remaja walau terasa tidak lama; Saddam “Yayang” Ardiwilaga (Derby Romero).

Review Film Petualangan Sherina 2, Nostalgia Bersama Sajakah?
Sementara itu Ratih (Isyana Sarasvati) merengek pada suaminya yang kuaya raya, Syailendra (Chandra Sakti) untuk diberikan binatang langka buat modal gengsi sama teman-temannya. Buat mereka apapun caranya, reputasi dan eksistensi tak bisa ditoleransi!
Bagai tarian dan nyanyian Sherina yang penuh energi dan bernuansa menyenangkan di awal rasanya tak hanya yang menular pada orang di sekitar dia tapi juga pada penonton. Hal inilah yang konstan sukses dipertahankan dan menjadi modal utama kenikmatan nontonnya meskipun belum pernah menonton film pertamanya.
Benturan Sherina yang panasan dan Saddam yang sekarang lebih tenang; Celetukan lucu Aryo; Suami istri Syailendra yang juahat tapi di sisi lain lucu. Berkat kualitas akting para pemain dan directing sutradara Riri Riza yang berkelas, momen menyenangkan tak pernah gagal menghibur.
Musik gubahan langsung Sherina yang rasanya bisa bersanding dengan lagu-lagu legend di film pertamanya asik didengar dan sesuai dan bahkan memperkaya naratifnya.
Salah satu contohnya “Nostalgia Bersama” yang dinyanyikan Sherina bersama Saddam. Bercerita soal hubungan mereka dan bedanya dengan sekarang juga merefrensi lagu “Jagoan” saat mereka masih bermusuhan. Dilakukan dengan asik, musik catchy dan tetap memiliki drama. Berhasil melakukannya hanya dalam satu lagu, sungguh sebuah pencapaian luar biasa dan menunjukkan kedalaman Sherina akan hasratnya dalam bermusik.

Review Film Petualangan Sherina 2, Nostalgia Bersama Sajakah?
Produser Mira Lesmana mengaku senang merefrensi film pertama sampai rasanya harus mengerem diri agar tak berlebihan. Refrensi yang bertebaran banyak berada di momen yang tepat dan memang menambah hiburan adegan.
Nostalgia itu bisa ditemukan juga pada ceritanya; Kalau dulu Sherina ngambek saat harus pindah rumah, sekarang soal kerjaan; Dulu di Hutan Sukabumi, sekarang Hutan Borneo. Jadi meski konteksnya lain, story beat nya masih memiliki kesamaan dengan yang dulu. Meskipun piawai membawakannya, ingin rasanya melihat Sherina sungguh bertualang ke naratif yang benar-benar baru.
Jadi bukan hanya hidangan serabi dan kue donat kampung yang meski lezat dan mampu membuat mengenang masa lalu, tapi lebih banyak menghidangkan dan menikmati kue yang baru.
Mira Lesmana mengaku dihubungi banyak produser film-film Indonesia yang berharap PETUALANGAN SHERINA 2 sukses agar semakin menambah warna perfilman bangsa. Semoga demikian.
TV & Movies
Review Film Expendables 4, Iko Deserves Better

www.gwigwi.com – Suarto Rahmat (Iko Uwais) mengincar detonator nuklir. Maka turunlaaah tim Expendables yang dipimpin Barney (Sylvester Stallone) bersama temannya Lee Christmas (Jason Statham) dan…yang lain; Gunner (Dolph Lundgren), Road (Randy Couture), Easy (Curtis ’50 Cent’ Jackson) dan Galan (Jacob Scipio).
Setelah misi berakhir naas, tim dipimpin oleh Gina (Megan Fox) ditambah anggota Lash (Levy Tran), sementara Lee yang dibebastugaskan berencana beraksi sendiri untuk menghajar Suarto Rahmat. Statham vs Uwais!
EXPENDABLES 4 secara cerita sebenarnya mempunyai inovasi dan twist dibandingkan dengan 3 film sebelumnya. Namun dialog, akting dan pengadeganan dari yang standar sampai kurang, tidak melayani inovasi itu.
Boleh saja franchisenya berdaya tarik taburan bintang. Hanya saja pada akhirnya tergantung pada karakternya, dialog dan aksinya. EXPANDABLES sering kali gagal di sini. Karakter yang kurang berkesan, komedi nyeleneh yang aneh dan untuk karakter pendukung, perannya sedikit sekali untuk cerita. Rasanya seperti versi kelas B (atau C?) THE SUICIDE SQUAD (2021) nya James Gunn.
Presentasi koreografi yang sudah oke kadang terganggu dengan kualitas CG yang kurang, kalau tidak mau dibilang memalukan, untuk mendukung para aktor bintang ini.
Bila ingin melanjutkan franchise ini kembali ke budget kecil mungkin jangan membuat cerita yang mengharuskan banyak adegan berbalut CG.
Gelut Statham vs Iko dieksekusi cukup seru walau untuk fans kedua aktor tersebut, rasanya pernah melihat mereka beraksi lebih gila lagi di film lain. Kurang berasa duo ikon film aksi total saling menghantam seperti Jackie Chan vs Jet Li di THE FORBIDDEN Kingdom (2008).
Duel Statham vs Iko seolah dipersingkat lantaran ada kejutan di cerita setelahnya. Sayangnya karena directing yang kurang membuat cerita sulit dipedulikan, surprise itu berakhir biasa saja. Jadi berharap Statham vs Iko digarap super total sebagai adegan pamungkasnya.
EXPENDABLES 4 adalah (atau EXPEND4BLES? entah) franchise yang seakan dipaksa terus hidup dan mungkin baiknya dibiarkan beristirahat selamanya. Uda Iko Uwais layak mendapat panggung lebih baik di Hollywood dan 50 Cent ambil kelas akting dulu…?
-
News2 weeks ago
Kini Giliran Pizza Hut Indonesia Yang Melakukan Kolaborasi Dengan Game Genshin Impact
-
Berita Anime & Manga3 weeks ago
Light novel Higehiro Another Side Story: Airi Gotou Berakhir Dengan Bahagia Namun Tidak Bagi Penggemar Ogiwara Sayu
-
TV & Movies4 weeks ago
Review Live Action One Piece: Lebih Mengambil Referensi Manga Dibandingkan Anime
-
Lokal4 weeks ago
Korekara Karaoke: Event Karaoke Anisong Kembali Hadir di Bulan September 2023
-
Kamera4 weeks ago
Sony Meluncurkan Kamera APS-C α6700, Lensa Zoom G-Master SEL1635GM2, dan Microphone ECM-M1
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Ending Manga Kimi wa Houkago Insomnia Membuat Para Penggemar Kecewa
-
TV & Movies4 weeks ago
Kisah Remaja Ikonik “Pernikahan Dini” Akan Kembali Hadir Dengan Versi Terbaru Di Disney+ Hotstar Mulai 23 September 2023
-
TV & Movies4 weeks ago
Pendaftaran FFI 2023 Resmi Ditutup Dan Rangkaian Proses Penjurian Resmi Dimulai