Connect with us

TV & Movies

“Oppenheimer” Karya Christopher Nolan Tayang di Indonesia, Mengungkap Pemikiran Di Balik The Manhattan Project yang Telah Mengubah Dunia

Published

on

“oppenheimer” Karya Christopher Nolan Tayang Di Indonesia, Mengungkap Pemikiran Di Balik The Manhattan Project Yang Telah Mengubah Dunia

www.gwigwi.com – Oppenheimer menjadi film blockbuster pertama Christopher Nolan bersama Universal Pictures yang tayang secara serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 19 Juli 2023. Menghadirkan sosok fisikawan terkenal dan penggagas The Manhattan Project, Oppenheimer menjadi film yang sangat dinanti-nantikan dan menandai terobosan penting dalam eksplorasi sinematik terhadap salah satu tokoh paling penting dalam sejarah selama World War II. Dengan detail yang sangat diperhatikan dan direkam sepenuhnya menggunakan teknologi IMAX akan memberikan pengalaman sinematik luar biasa bagi para penonton yang akan meningkatkan rasa kehadiran dan imersinya, sehingga menghantarkan mereka ke dalam dunia yang direpresentasikan dengan cara yang tidak dapat ditandingi oleh format film konvensional.

“oppenheimer” Karya Christopher Nolan Tayang Di Indonesia, Mengungkap Pemikiran Di Balik The Manhattan Project Yang Telah Mengubah Dunia

“oppenheimer” Karya Christopher Nolan Tayang Di Indonesia, Mengungkap Pemikiran Di Balik The Manhattan Project Yang Telah Mengubah Dunia

Ukuran layar yang lebih besar dan resolusi yang disempurnakan memberikan tingkat detail yang belum pernah terjadi sebelumnya, menghidupkan setiap adegan dengan kejernihan yang menakjubkan. Dari landscape yang luas hingga momen karakter yang intim, IMAX menangkap esensi cerita Oppenheimer dengan cara sinematik yang menakjubkan. Dengan kombinasi teknologi visual dan audio yang unggul akan meningkatkan rasa kehadiran dan imersi, dimana penonton akan merasa seolah-olah mereka berada di dalam adegan film itu sendiri. Mereka akan merasakan getaran dari suara ledakan, mendapatkan perspektif yang mendalam dari sudut pandang kamera, dan secara emosional terhubung dengan karakter dan cerita yang dipaparkan.

Dengan hadirnya Oppenheimer, Christopher Nolan selaku penulis naskah dan sutradara mengungkapkan bahwa film historical drama ini menyodorkan penonton ke dalam paradoks mendebarkan tentang pengambilan risiko kehancuran dunia untuk dapat menyelamatkannya. Disutradarai oleh Christopher Nolan, Film Oppenheimer dibintangi oleh deretan aktor ternama untuk memerankan karakter-karakter utama. Antara lain, ada Cillian Murphy, Emily Blunt, Matt Damon, Robert Downey Jr., Florence Pugh, Josh Hartnett, Casey Affleck, Rami Malek dan Kenneth Branagh. Dengan kehadiran para aktor dan aktris terbaik ini, penonton dapat berharap akan penampilan yang kuat dan mendalam dari setiap karakter dalam cerita Oppenheimer.

“Yang ingin saya lakukan adalah membawa penonton ke dalam pikiran dan pengalaman seseorang yang berada di pusat perubahan terbesar dalam sejarah dunia,” tutur Nolan. “J.Robert Oppenheimer adalah orang terpenting yang pernah hidup. Dia menciptakan dunia yang kita tinggali ini tetap ada. For better or worse, kisahnya harus dilihat untuk bisa dipercaya” ungkap Christopher Nolan.

Di sisi lain, film ini juga akan mengungkap sisi humanisme yang akan menawarkan pemahaman lebih dalam tentang kompleksitas yang membentuk kehidupan dan keputusan Oppenheimer. Film ini menggarap lebih dalam tentang pengorbanan pribadinya dan dampak mendalam atas perannya saat masa-masa pengembangan bom atom di era Perang Dunia ke-II. Oppenheimer telah melampaui batasan dalam menangkap esensi dari seorang individu multidimensi, yang pada akhirnya mengundang penonton untuk merenungkan pilihan yang dibuat oleh mereka yang sukses membentuk kembali jalannya sejarah.

Julius Daniel Suhakri, Head of Marketing Universal Pictures International mengatakan, “Oppenheimer merupakan karya sinematik yang istimewa dengan menggali lebih dalam pribadi seseorang visioner ilmiah yang kompleks. Dengan visual yang memukau, penceritaan yang mencekam, dan perpaduan cast yang brilian menjadikan film ini sukses menampilkan perjalanan penuh gejolak Oppenheimer dengan mengungkap teka-teki di balik sosok yang membentuk bom atom. Film ini merupakan eksplorasi yang menggugah pikiran dan emosi tentang ambisi, moralitas, dan konsekuensi dari kemajuan ilmu pengetahuan. Film yang wajib ditonton oleh para penggemar sejarah, pencinta sains, dan film.”

Oppenheimer hadir secara eksklusif dan tersedia dalam format sinema digital standar serta teknologi IMAX di seluruh bioskop Indonesia secara serentak pada 19 Juli 2023.

Advertisement

TV & Movies

Review Film Kraven The Hunter, Lahirnya Sang Pemburu

Published

on

Review Film Kraken The Hunter, Lahirnya Sang Pemburu

www.gwigwi.com – Film rilisan Sony ini merupakan spin off dari SpiderMan yang menceritakan asal usul Kraven alias Sergei Kravinoff (Aaron Taylor Johnson) yang merupakan anak pertama dari pemimpin mafia, Nikolai Kravinoff (Russel Crowe) dan merupakan kakak dari Dimitri Krevinoff (Fred Hechinger).

Sergei yang sudah ditinggal mati ibunya saat dia masih remaja merasa menderita harus hidup menjadi ahli waris Kerajaan mafianya .

Pada saat Nikolai mengajak kedua anaknya berburu singa yang dikenal sudah membunuh banyak pemburu di Tanzania, Sergei dan Dimitri tanpa sengaja bertemu sang singa legendaris itu dan akibatnya Sergei terluka parah namun ia diselamatkan oleh Calypso (Ariana DeBose) yang memberikan ramuan keabadian.

Review Film Kraken The Hunter, Lahirnya Sang Pemburu

Review Film Kraken The Hunter, Lahirnya Sang Pemburu

Sergei pun lolos dari maut dan mengalami perubahan Dimana penglihatannya makin tajam, gerakannya makin cepat dan lihai, semakin kuat, dan dapat memahami para satwa.

Sergei akhirnya kabur dari cengkaraman ayahnya dan mulai meniti karir jadi Kraven The Hunter yang memburu para dalang kriminal. Namun aksinya berkonsekuensi harus berurusan dengan Aleksei Sytsevich (Alessandro Nivola) alias The Rhino yang ingin menguasai dunia kriminal.

Rhino menyuruh anak buahnya menculik Dimitri agar memancing Kraven keluar dari persembunyiannya serta mengutus The Foreigner (Christopher Abbot) untuk memburu Kraven. Maka dimulailah aksi perburuan dan saling bunuh antara si pemburu dengan yang memburunya.

Di komiknya, Kraven lebih dikenal sebagai seorang super villain yang kadang-kadang seperti anti-hero dan merupakan bagian dari Sinister Six, namun di film ini ia lebih ditampilkan sebagai seorang anti-hero yang menyayangi adiknya serta hanya memburu bos kriminal.

Dan demi menjadi Kraven, Aaron Taylor sudah baik dalam membentuk tubuhnya namun dalam beberapa angle, mukanya kurang menampilkan sosok pemburu yang ganas dan terlihat datar.

Review Film Kraken The Hunter, Lahirnya Sang Pemburu

Review Film Kraken The Hunter, Lahirnya Sang Pemburu

Justru Fred Hechinger yang bagus dalam menampilkan ekspresi Dimitri yang pengecut namun pada akhirnya menampilkan diri sebagai seorang criminal mastermind.

Dari segi plot, satu hal yang janggal adalah Kraven kesulitan menelusuri jejak adiknya saat diculik, padahal di scene-scene lain dia selalu 100% menemukan mangsanya dan membanggakan diri sebagai pemburu yang ulung. Tapi hal ini bisa sedikit terobati dengan adegan-adegan pertarungan brutal karena film ini ratingnya D17+.

Overall film Kraven dapat menjadi tontonan menarik bagi para Gwiple yang ingin film action seru, yang sangat disayangkan ini menjadi film terakhir dari SSU atau Sony Spider-Man Universe.

Kalian bisa menyaksikan Kraven The Hunter ekslusif di bioskop mulai tanggal 11 Desember 2024.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Published

on

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

www.gwigwi.com – So-Mi (Lee Re) tergeletak kaku padahal pendeta Ban (Lee Min-Ki) sudah menyatakan eksorsisme berhasil. Si bapak, Dokter jantung Cha Seung-Do (Park Shin-Yang) tetap berusaha memijat jantung untuk menyelamatkan anaknya, namun gagal…

Saat pemakaman, banyak yang berbisik keanehan pada So-Mi saat hidup dan meragukan si ayah yang seorang dokter hebat dalam mengoperasinya. Pendeta Ban pun terus mencari jawaban; Salahnya di mana?

Sementara itu jasad So-Mi menunjukkan keanehan…

DEVILS STAY menariknya memulai cerita setelah umumnya film bergenre eksorsisme berakhir. Menguak misteri gagalnya inilah yang membuat film fresh dan terus memaku perhatian.

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Karena diliputi misteri yang menarik, permainan ketegangannya pun mempunyai nilai ekstra. Setiap scare seakan semakin mempertebal pertanyaan. Hebatnya dimasukkan juga komedi dari reaksi penjaga ruang mayat yang bingung melihat kelakuan bapak edan dan pendeta entah dari mana.

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Tak lupa akting si bapak yang terus menginjeksi emosi melihat putrinya yang entah masih hidup atau dirasuki. Usahanya berbuat segalanya yang bisa dipahami walau kadang cukup gila.

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Review Film Devil Stays, Paska Eksorsime Gagal

Saat film eksorsisme pertama Indonesia, KUASA GELAP, gagal memberi cerita fresh dan khas Indonesia, DEVILS STAY memberikan keduanya. Segar buat genre usang dan berasa korea sekali.

Bukan karena budget tinggi, tapi memang piawainya naratif dan eksekusi.

Continue Reading

TV & Movies

Review FIlm WEREWOLVES, All Bark No Bite

Published

on

Review Film Werewolves, All Bark No Bite

www.gwigwi.com – Wes (Frank Grillo) harus bertahan hidup dari serangan para manusia yang bermutasi menjadi werewolves akibat super moon, untuk kembali pada keluarganya.

Sedatar dan se in the face itulah WEREWOLVES. Bila berharap akan ada barang sedikit variasi atau kedalaman atau dimensi, saaangat minim ada.

Review Film Werewolves, All Bark No Bite

Review Film Werewolves, All Bark No Bite

Film berfokus pada aksi bertahan hidup ala serial gim RESIDENT EVIL, lengkap dengan set piece kota kacau berantakan ala Raccoon City. Memang ada beberapa ketagangan yang dimainkan tapi selain satu dua adegan mengejutkan, WEREWOLVES tak banyak, atau nihil, inovasi.

Para pemain, khususnya Katrina Law sebagai Dr. Chen, berperan dengan sepenuhnya. Justru Frank Grillo sendiri yang terlihat kurang maksimal. Barangkali karena karakternya sendiri yang datar maka si aktor yang tengah naik daun (bisa jadi makin nanjak setelah CREATURE COMMANDO nya DC rilis) ini memang tak diberi banyak hal untuk diaktingkan. Hanya beraksi saja kebanyakan.

Manusia serigalanya sendiri juga sayangnya kurang memiliki keunikan yang bisa menonjol dibanding werewolves di media lain. Memakai efek praktikal untuk aksinya, si manusia serigala justru sering terlihat kurang meyakinkan. Bukannya seram malah sebaliknya.

WEREWOLVES tampaknya butuh sentuhan spesial yang biasanya dimiliki sutradara seperti James Gunn atau Michael Bay. That little bit of touch to make em bite harder.

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending