Connect with us

TV & Movies

Mengenal Jagat Sinema BumiLangit yang siap meramaikan industri perfilman Indonesia

Published

on

GwiGwi.com – Satu dekade terakhir, film genre superhero laku keras di seluruh dunia. Dua perusahaan komik terbesar Amerika Marvel dan DC Comics berhasil membuat sebuah semesta perfilman yang menghubungkan antara satu film superhero dengan film lainnya, yang disebut MCU (Marvel Cinematic Universe) dan DCEU atau Worlds of DC.

Di Indonesia juga enggak kalah ketinggalan. Pada Januari 2019 lalu, diumumkan bahwa Indonesia bakal punya semesta film superhero sendiri yang disebut dengan Jagat Sinema BumiLangit.

BumiLangit merupakan sebuah perusahaan penerbit komik di Indonesia yang didirikan pada 2003 dan mengelola sebanyak 500 karakter superhero lokal.

Kali ini, Bumilangit akan bekerjasama dengan Screenplay Pictures untuk membangun semesta dari komik terbitan Bumilangit.

Meskipun begitu, berdasarkan timeline film-film yang bakal rilis dari 2019 hingga 2023, kemungkinan baru akan mengenalkan delapan karakter saja dan akan terbagi menjadi dua era yaitu era adisatria (sebutan untuk superhero, agar lebih Indonesia banget) dan era jawara.

Pastinya karakter-karakter tersebut patut untuk kita nantikan kemunculan nya di layar lebar karena akan menjadi sebuah langkah baru di industri perfilman Indonesia.

Nah, sebelum karakternya muncul di layar lebar, yuk, kenalan dulu dengan delapan adisatria alias jagoan dan para pendekar yang bakal muncul di Jagat Sinema BumiLangit!

1. Gundala

Karakter yang dibuat oleh Harya Suraminata (Hasmi) ini bakal menjadi film pembuka dari Jagat Sinema BumiLangit.

Gundala merupakan seorang ilmuwan penemu serum anoda anti petir bernama Sancaka yang mendapat kekuatan setelah disambar petir.

Sejak saat itu, karakter yang akan diperankan oleh Abimana Aryasatya dalam versi layar lebarnya ini mampu berlari secepat kilat dan dapat menembakan petir dari tangannya.

Filmnya akan disutradarai oleh Joko Anwar, film Gundala direncanakan rilis pada 29 Agustus 2019.

2. Si Buta dari Gua Hantu

Berawal dari membalaskan dendam kematian ayahnya Paksi Sakti Indrawata dan tunangannya Marni, pria bernama Barda Mandrawata menjadi buta akibat harus berhadapan dengan musuhnya yang dijuluki Mata Malaikat.

Setelah itu, karakter ciptaan Ganes Thiar Santosa tersebut lebih dikenal sebagai pendekar dengan julukan Si Buta dari Gua Hantu.

Meskipun enggak bisa melihat, namun indra penciuman dan pendengarannya di atas manusia biasa.

Terlebih, dia punya bantuan dari peliharaan setianya, yaitu seekor monyet yang bernama Wanara.

Rencananya, film Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat bakal dirilis pada tahun 2020 dengan Timo Tjahjanto dipilih untuk menahkodai proyek Ini.

3. Sri Asih

Nani Wijaya merupakan seorang gadis lugu yang lahir dari keluarga kaya dan bisa berubah menjadi pahlawan super bernama Sri Asih. Tokoh karangan mendiang Raden Ahmad Kosasih pionir komik indonesia tersebut cukup mengucapkan “Dewi Asih” untuk berubah menjadi sesosok pahlawan dengan kemampuan luar biasa.

Saat berubah menjadi Sri Asih, Nani memiliki kekuatan yang setara dengan tenaga 250 cowok dan kebal terhadap serangan. Selain itu, Sri Asih juga mampu untuk terbang, menggandakan diri, serta memperbesar tubuhnya.

4. Maza si Penakluk

Suatu ketika, seorang pria bernama Kanigara bermimpi kalau dirinya adalah sesosok pahlawan dengan julukan Maza.

Lalu, ketika terbangun dari mimpinya, karakter yang juga dibuat oleh pak Hasmi ini menemukan sebuah kuas dengan cincin di gagangnya yang tiba-tiba berbicara.

Ternyata, itu adalah suara Jin Kartubi yang mengatakan bahwa hal yang dialami Kanigara bukanlah mimpi dan merupakan takdirnya untuk menjadi Maza.

Setiap kali Kanigara membanting kuas tersebut ke tanah, dia akan berubah menjadi Maza Sang Penakluk yang memiliki kekuatan super.

5. Mandala dari Sungai Ular

Berasal dari Sungai Ular, Mandala merupakan seorang pendekar yang memiliki sejumlah ilmu sakti.

Karakter yang pertama kali muncul di era ’70-an ini sering muncul pada cerita-cerita silat seperti Golok Setan, Selendang biru, dan masih banyak lagi.

Selain itu, tokoh yang dibuat oleh Mansyur Daman ini digambarkan sebagai sosok yang memiliki jiwa yang luhur dan memiliki wajah yang tampan.

6. Godam

Karakter buatan pak Widodo Noor Slamet (Wid.NS) ini berasal dari planet lain dan mendapatkan kekutannya melalui baju dan jubah spesial yang membuatnya menjadi kebal dan bisa terbang.

Namun, karena melanggar suatu perjanjian, Godam akhirnya dikurung dalam sebuah cincin oleh Bapak Kebenaran.

Cincin tersebut pun diberikan kepada seorang supir di Bumi yang bernama Awang. Ketika Awang menggunakan cincin tersebut, dia pun bisa berubah menjadi Godam serta mendapatkan kekuatan supernya.

7. Aquanus

Layaknya Godam, Aquanus juga diciptakan oleh Wid.NS dan berasal dari sebuah planet yang berisikan manusia amfibi bernama Zyba.

Namun, planetnya di serang oleh bangsa Burbur ketika Aquanus masih kecil. Sehingga, dia diungsikan ke Bumi oleh orang tuanya menggunakan roket.

Sesampainya di Bumi Aquanus akhirnya diasuh oleh sebuah keluarga pemburu paus dan diberi nama Dhanus.

Dikarenakan berasal dari ras alien amfibi, Aquanus dapat hidup di darat dan laut, sehingga memiliki kemampuan untuk berenang dengan kecepatan super. Oh iya, Aquanus juga punya sebuah senjata yang dinamakan sabuk pelangi.

8. Tira

Tira merupakan alter ego dari seorang mahasiswi bernama Susie yang jago bela diri.

Selain itu, karakter yang diperkenalkan Nono GM pada 1975 ini mendapat kekuatannya lewat kostum superhero beserta peralatannya yang dibuat oleh ia sendiri.

Selain itu, Tira juga mampu untuk memanggil roh sembilan siluman naga yang dapat berubah wujud menjadi sembilan macam raksasa jika dia bermeditasi.

Nah, itulah kiranya sejumlah superhero yang bakal muncul di film-film Jagat Sinema BumiLangit.

Karakter mana yang jadi favorit kalian? Terus, kalau menurut kalian siapa aja aktor dan aktris Indonesia yang cocok buat memerankan karakter tersebut?

Advertisement

TV & Movies

Review Film LILO & STITCH, Simple But Good

Published

on

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good

www.gwigwi.com – Lilo & Stitch versi live action akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 21 Mei ini.

Film remake versi hidup ini yang sudah dinantikan banyak fansnya, menceritakan tentang Stitch atau eksperimen 626 yang dianggap berbahaya oleh Galactic Council sehingga ditahan dan akan diasingkan, namun ia berhasil kabur dan menuju bumi. Sementara itu di Hawaii, Lilo (Maia Kealoha) yang tinggal bersama kakaknya, Nani (Sydney Agudong) merasa kesepian karena tidak memiliki sahabat dan berdoa supaya dapat teman sejati.

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good

Alien eksperimen 626 yang akhirnya crash land di bumi yang sempat membuat beberapa kekacauan berakhir di Shelter anjing dalam kondisi pingsan.

Lilo menemukan 626 di Shelter tersebut dan memutuskan untuk mengadopsinya, sejak saat itu 626 memiliki nama Stitch.

Ternyata keberadaan Stitch di bumi diketahui oleh pencipta Stitch, Dokter Jumba Jookiba (Zach Galifianakis) dan agen Pleakley (Billy Magnussen).

Mereka pun ditugasi oleh Galactic Council untuk menangkap Stitch, di sisi lain Cobra Bubbles (Courtney B. Vance) seseorang dari “Dinas Sosial” juga menyelidiki pesawat Stitch yang jatuh dan ingin menangkapnya.

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good

Apakah Stitch akan ditangkap oleh salah satu dari pengejarnya atau ia tetap akan bersama Ohana nya? Gwiple bisa saksikan nanti.

Versi live action ini berbeda dengan versi kartun yang dulu kita tonton di tahun 2002, sehingga perlu sah-sah saja jika kita tonton versi yang lama sambil bernostalgia.

Design Stitch amat lucu di film ini dengan tingkah yang bandel namun menggemaskan dapat cepat menarik hati Gwiple.

Design alien-alien lainpun juga bagus dan terlihat dapat blend in dengan aktor-aktor manusia tidak seperti yang gue bayangkan bahwa akan terkesan nyeremin nyatanya tidak terjadi.

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good

Review Film Lilo & Stitch, Simple But Good

Seperti kartun originalnya, Lilo & Stitch 2025 ini adalah film keluarga yang ringan dan cukup menghibur.

Mungkin ketika selesai menyaksikan film ini kita merasa bahwa ini seperti TV movie di Disney+ namun itu tidak menjadi masalah karena prinsip Ohana menjadi pelajaran yang penting bagi audiens.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang

Published

on

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang

www.gwigwi.com – Final kata judulnya. Tidak salah menganggapnya Mission Impossible terakhirnya Tom Cruise, walau orangnya sendiri tidak menutup kemungkinan akan berlanjut. Bagaimana pun, inilah kerja sama terbaru Mas Tom dengan sutradara penulis Christopher McQuarrie.

Paska DEAD RECKONING, Ethan Hunt (Tom Cruise) memegang kunci yang dapat mengguncang seisi dunia. Entitas, AI super berbahaya, semakin menjalar ke pelbagai institusi nuklir di seluruh dunia. Hanya dia dan tim; Benji (Simon Pegg), Grace (Hayley Atwell), Luther (Ving Rhames), yang sanggup menghentikan amukannya…

Film ini ditunjukkan sebagai pamungkas dari semua film Mission Impossible sebelumnya. Refrensi, karakter lama, visual, etc untuk menegaskan hal itu. Sayangnya dengan cara yang kurang halus.

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang

Bila AVENGERS: ENDGAME menyajikan refrensi film sebelumnya secara halus atau membuat variasi dari itu, FINAL RECKONING begitu di wajah sekali. Dialog penuh eksposisi menjelaskan plot, refrensi dan adegan-adegan film lampau begitu menjejali penonton. Anehnya, gambar sama kadang diulang lagi seolah takut penonton lupa.

Dominasi dialog ini yang cukup mengherankan untuk franchise film MI yang biasanya jago menyeimbangkan dengan aksi. Film seakan lebih ke arah political thriller atau techno thriller. Tidak berarti dialog kosong karena memang berguna untuk membangun ketegangan untuk adegan aksi besarnya di paruh akhir.

Tetap saja, seluruh film tampaknya terlalu mendedikasikan diri untuk aksi di klimaks dibanding memberi porsi aksi yang rata untuk memecah kejenuhan di pertengahan. Tidak salah bila menganggap baik DEAD RECKONING dan FINAL RECKONING bisa saja dijahit jadi satu dengan menghilangkan lemaknya. Barangkali baiknya 2 film ini ditonton sekaligus supaya lebih nikmat.

Sekalinya ada aksi, meramu ketegangannya wah. Suspense bukan hanya pada protagonis Ethan tapi juga teman-temannya yang lebih besar kemungkinan tewas. Menjelang klimaks pun diberikan suspense berlapis yang dialami semua karakter dan itu sungguh tegang. Apa yang penonton harap dari film daripada aksi lidah. Coba saja lebih banyak lagi.

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang

Review Film Mission: Impossible – The Final Reckoning, Misi Mustahil Pamungkas Sangat Setengah Matang

2 aksi besarnya itu….gila dan sungguh menjual judul Impossible aka mustahil. Koreografi adegan Ethan bernavigasi di dalam kapal selam yang akan jatuh barangkali salah satu adegan Ethan menyusup terbaik sepanjang franchise. Tom Cruise bergelantungan di pesawat pun…wah. Ni orang gak takut mati.

Sampai-sampai bisa jadi orang memaafkan kejenuhan penuh omongan sepanjang film saking fantastisnya 2 adegan tersebut.

MISSION IMPOSSIBLE: FINAL RECKONING mungkin bukan Misi Mustahil yang diharapkan penonton untuk franchise yang biasanya paling tidak gak membuat pingin ngecek jam saat nonton. Semoga kerja sama Tom dan sutradara Q bisa lebih baik lagi dengan dialog yang lebih….sedikit.

Continue Reading

TV & Movies

Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Published

on

Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang
Stefani (Kaitlyn Santa Juana) selama 2 bulan selalu memimpikan kematian tragis neneknya, Iris yang saat muda meninggal dalam sebuah kecelakaan di Menara Sky View.
Setelah menceritakan mimpi ini ke keluarganya, ia baru mengetahui bahwa Iris masih hidup namun dianggap gila dan hidup menyendiri lalu kenapa Stefani bisa memimpikan kematian neneknya itu?
Akhirnya ia berhasil melacak lokasi neneknya dan mengunjunginya berharap dapat penjelasan tentang mimpinya. Iris tua (Gabrielle Rose) menjelaskan bahwa mimpi itu merupakan sebuah penglihatan yang Iris muda dapatkan dan ia berhasil memperingatkan para pengunjung menara  sehingga mereka semua selamat dari kecelakaan tragis.
Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Namun kematian yang merasa dicurangi mulai mengincar para penyintas satu persatu bahkan hingga ke anggota keluarganya walaupun harus memakan waktu berpuluh puluh tahun.
Akhirnya giliran Iris tiba karena ia yang terakhir harusnya mati. Setelah Iris meninggal maka giliran selanjutnya adalah anak dan cucu Iris yang tidak seharusnya hidup.
Stefani harus membujuk keluarganya agar percaya bahwa mereka sedang diincar oleh kematian dan bersama-sama mencari cara menghindari kematian.
Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Formula yang dipakai masih sama dengan film-film sebelumnya, Gwiple akan dibuat tegang saat satu per satu faktor kecelakaan dimunculkan hingga akhirnya kecelakaan itu menimpa sang korban dengan adegan yang memilukan.
Kali ini pihak distributor meyakinkan bahwa film ini TANPA DI-CUT, TANPA DI-BLUR, dan TANPA DI-ZOOM.
Dari segi plot juga masih serupa, jika dahulu adalah sekelompok teman mencoba bertahan hidup dari incaran kematian; sekarang adalah dua keluarga dari 3 generasi yang mencoba mencurangi kematian.
Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Review Film Final Destination Bloodlines, Kematian Pasti Datang

Walaupun polanya tetap sama tapi Bloodlines masih tetap seru untuk ditonton, namun ini bukan film keluarga dengan rating 21+ dan pastikan tidak membawa penonton dibawah umur untuk menontonnya. Final Destination Bloodlines dapat ditonton di bioskop-bioskop mulai 14 Mei.
https://www.youtube.com/watch?v=UWMzKXsY9A4
Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending