Cosplay
Eksklusif Interview: Tadaaki Jacky Dosai, yang Penting Lakukan Saja, Just Do It
GwiGwi.com – Pada gelaran STGCC kemarin, tim GwiGwi mendapatkan kesempatan untuk duduk bersama Tadaaki Jacky Dosai, seorang cosplayer veteran dari Jepang. Jacky, yang sudah bergelut di dunia cosplay selama 21 tahun ini pun menjawab beberapa pertanyaan dari GwiGwi dan membagikan cerita mengenai berbagai pengalamannya selama ini
Q: Selama 21 tahun menggeluti dunia cosplay, apa hal yang berubah waktu anda pertama kali cosplay dan saat ini?
A: Perasaan saat cosplay tetap sama, tapi ada dua hal besar yang telah berubah, dan semuanya karena Internet. Internet membuat berkomunikasi menjadi jauh lebih mudah, jadi ketika saya memulai cosplay, saya cosplay setiap minggu, dimana saya bertemu teman baru dan berinteraksi dengan mereka. Sekarang, karena internet, saya bisa berkomunikasi di mana saja, membuat kompetisi, dan lain-lain. Yang kedua, dulu sebagai cosplayer, saya pergi untuk cosplay di event-event tiap minggu. Sekarang, cosplayer bisa punya akun media sosial, profile, dan lainnya. Karena itu, orang bisa cosplay selama 24 jam 7 hari, dan itu identitasmu.
Q: Berapa kali anda berpikir untuk meninggalkan dunia cosplay, dan bagaimana cara untuk melewatinya?
A: Banyak, banyak sekali. Salah satunya, waktu itu saya pergi ke Anime Expo. Waktu itu adalah pertama kalinya tamu dari Jepang berpartisipasi di acara tersebut. Saya diperlakukan sangat baik, dan saya merasa kultur konvensi di Amerika sangat baik, saya sangat suka. Saya merasakan banyak perbedaan bagaimana cara orang Amerika dan Jepang dalam menikmati dan berpartisipasi di konvensi, dan saya ingin mengajari orang Jepang bagaimana cara Amerika menikmati dan turut serta di konvensi dan mendorong kultur itu ke Jepang. Oleh karena itu, saya mencoba banyak hal. Menulis ke majalah-majalah, melakukan interview, tapi tidak ada yang berhasil. Saya jadi berpikir ‘ah, usaha saya sia-sia,' dan pada saat itu, saya sudah berusia 28 tahun, dan itu masa di mana saya mulai memikirkan pernikahan dan hal-hal lainnya, jadi saya keluar dari bisnis cosplay dan bekerja di bidang web design. Sampai suatu hari, sewaktu saya menjadi produser, CEO di perusahaan saya memanggil saya ke kantornya, dan memperkenalkan saya ke temannya. Temannya itu adalah Head Editor dari majalah COSMODE, dan saya ditugaskan untuk membuat website untuk COSMODE. Pada akhirnya, saya kembali ke dunia cosplay lagi.
Q: Apa Jacky punya tips bagi mereka yang akan mencoba cosplay pertama kalinya?
A: Tidak ada. Bagi orang yang akan melakukan cosplay, butuh keberanian, Lakukan saja dan jangan peduli terhadap apapun yang terjadi. Tidak perlu bagus untuk pertama kalinya, yang penting lakukan saja. Just do it. Setelah melakukannya untuk pertama kali, duniamu akan berubah.
Q: Dulu, Jacky pernah menjadi perwakilan untuk Prayers from Cosplayers. Menurut Jacky, apa ada tujuan yang lebih tinggi (‘higher purpose'), atau dampak yang bisa diberikan oleh para cosplayer bagi dunia?
A: Saya sudah merepresentikan banyak event dan campaign selama ini, tapi saya hanya melakukan apa yang saya suka lakukan. image yang saya buat, dan dunia yang ingin saya buat adalah apa yang saya ingin lihat. Apa yang saya lakukan adalah usaha saya sendiri, saya mendukung dan didukung orang yang mempunyai visi yang sama, tapi yang penting semua yang saya lakukan berasal dari motivasi saya. Mungkin dunia berkata “Kamu seharusnya melakukan ini,” tapi itu bukan pekerjaan saya, jadi saya hanya melakukan apa yang saya suka.
Dari usia dan personality saya, saya melihat diri saya sendiri sebagai senior dan kakak bagi cosplayer lain di komunitas. Saya melihat mereka sama, dan saya ingin menciptakan dunia di mana mereka bisa berani bermimpi dan cosplay bebas. Saya bergelut di bisnis cosplay tidak untuk uangnya, tapi untuk menciptakan dunia bagi mereka. Terutama di negara Asia seperti Filipina dan Vietnam, saya ingin agar mereka bisa menikmati cosplay tanpa biaya yang besar.
Q: Bagaimana cara Jacky untuk menjaga bentuk tubuh? Beberapa karakter memiliki bodi yang kurang realistis, bagaimana anda membentuk tubuh untuk menyesuaikan diri dengan karakter tersebut?
A: Saya membutuhkan banyak waktu. Saya pernah cosplay sebagai satu karakter dengan kostum yang cukup ramping, sehingga saya diet selama satu tahun untuk menurunkan berat badan 17 kilogram.
*memperlihatkan gambar before-after*
Sebelum foto ini, saya lebih kurus, tapi karena saya harus cosplay dengan karakter yang banyak mengenakan kimono. Kalau bentuk tubuh tidak terlihat, tidak akan tampak menarik, jadi saya menggendutkan diri.
Shoot setelah itu adalah salah satu karakter dari Vagabond, di mana shootnya dilakukan di area sawah, dan untuk cosplay itu saya harus menurunkan berat badan kembali.
Q: Apa satu cosplay yang paling anda ingat, dan kenapa?
Saya sudah membuat banyak kostum, dan semuanya memberi memori tersendiri, tapi ada beberapa kostum yang memberi saya banyak pengalaman, membuat saya bertemu banyak orang, dan lainnya. Salah satunya adalah kostum dari TIGER & BUNNY, karena kostum itu saya bisa bertemu dengan seiyuunya. Satu lagi dari Metal Gear Solid. Karena cosplay tersebut (Kazuhira Miller, red.) saya berteman dengan Tomokazu Sugita (seiyuu Kaz Miller, red.)
Saya tidak bisa menunjuk satu cosplay yang paling saya ingat. Intinya, kostum-kostum yang saya buat telah membuat saya bertemu banyak orang, dan itulah yang melekat di memori saya.
Sejujurnya, kostum saya tergolong ‘polos’. Saya tidak menggunakan bahan yang menonjol, tidak banyak armor, dan salah satu alasannya adalah saya ingin memberi inspirasi bagi orang-orang yang tidak memiliki banyak uang untuk cosplay, menjadi contoh berjalan bahwa tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan hasil yang bagus. Saya ingin memberi tahu bahwa esensinya tidak datang dari bagaimana anda terlihat, tapi datang dari dalam diri anda.
Q: Saat memilih karakter untuk cosplay, apa yang menjadi pertimbangan anda untuk memilih?
A: Saya akan menonton, memainkan, atau membaca seriesnya, saya harus menyukainya terlebih dahulu. Lalu, saya akan berpikir apa yang bisa saya lakukan untuk series tersebut. Ketika ada cosplayer yang memerankan satu karakter, maka itu akan memberi seriesnya lifespan yang lebih panjang.di dalam komunitas. Salah satu contohnya adalah Macross Frontier, saya sangat suka Ranka, tapi sudah jelas saya tidak bisa cosplay sebagai Ranka. Jadi, yang bisa saya lakukan sebagai cosplayer adalah cosplay sebagai Ozma, dan mendukung semua orang yang cosplay sebagai Ranka. Selama cosplay, saya jarang sekali cosplay sebagai karakter utama, tetapi lebih sering sebagai karakter pendukung.
Q: Apa Jacky punya komentar terhadap TPP (Trans Pacific Partnership)?
A: Bagi saya, TPP dalam konteks Metal Gear Solid jauh lebih bermakna. *tertawa*
Sejujurnya, saya tidak punya pendapat apa-apa tentang isu itu, karena meskipun TPP akhirnya berlaku, dunia cosplay tidak akan berubah. Bahkan jika ada pengaruh yang dirasakan, dunia cosplay cukup menyesuaikan diri. Selama interaksi antara cosplayer dan penggemar tidak terganggu, saya tidak masalah.
Kalau harus berpendapat serius, saya senang bahwa akhirnya para kreator di Jepang bisa mendapatkan profit dari series mereka. Saya khawatir dengan mereka di negara yang memiliki banyak barang-barang ‘bootleg’, mereka akan semakin jauh dari rasa konten sebenarnya. Bagi mereka yang bergelut di bidang lisensi, sulit bagi mereka untuk menjual lisensi dengan harga murah ke negara-negara tersebut untuk menjual produk resmi, mereka juga kesulitan karena jarak dari negara tersebut ke Jepang sangat jauh. Hal itu tidak akan berubah.
Q: Anda sempat mengatakan bahwa anda sangat menyukai kultur Anime Expo dan ingin menyebarkannya ke Jepang. Apa perbedaan antara konvensi di Jepang dan Amerika?
A: Perbedaannya ada di cara fans menikmati konvensinya. Di Jepang, fans datang ke konvensi terus langsung pulang. Di Amerika, sangat sering bagi mereka untuk pergi ke konvensi selama dua sampai tiga hari, tinggal bersama di hotel, dan berinteraksi selama hari-hari konvensi. Saya suka aspek interaksinya. Sayangnya, event seperti Anime Expo sudah tumbuh terlalu besar, jadi eventnya terasa biasa saja dari tahun ke tahun. Saya suka event seperti SakuraCon di Seattle, dan meskipun saya belum pernah ke sana, saya mendengar banyak hal baik tentang Comic-Con (SDCC, red.) dan Dragoncon.
Di Jepang, setiap minggu ada kira-kira 10 event, semuanya diadakan dengan cara yang berbeda-beda. Semuanya sangat berbeda dan terpisah dalam caranya sendiri. Artinya, fans tidak terpusat pada satu tempat. Event di Jepang yang paling mendekati apa yang saya lihat di Amerika adalah World Cosplay Summit di Nagoya, karena terletak di tengah-tengah Jepang. Orang-orang dari berbagai daerah dapat mendatanginya dengan mudah. Di situ juga ada performance dari para cosplayer, sesuatu yang jarang di Jepang. Event tersebut adalah yang paling dekat dengan event ideal yang saya inginkan untuk ada di Jepang, tapi masih agak berbeda. Bagi para cosplayer di Jepang, yang mereka kejar adalah photoshoot yang baik, bukan penampilan di panggung, jadi masih ada perbedaan di situ.
Q: Apa bayangan anda tentang cosplay kedepannya, kira-kira 10 tahun mendatang? Apa perubahan yang akan terjadi dan apa yang anda inginkan untuk terjadi?
A: Dalam sepuluh tahun, feeling dari cosplay, interaksi antar cosplayer dan fans, dan saya berharap itu tidak akan berubah, tapi saya berharap di sisi pencipta konten untuk lebih mengapresiasi cosplay. Saya ingin agar lebih mudah bagi cosplayer untuk melakukan apa yang mereka cintai. Sekarang, sebagai cosplayer, bahkan para profesional tidak mendapatkan uang karena permasalahan lisensi, itu ilegal. Saya harap kedepannya ada sistem dimana, sebagai contoh, sebagian dari pemasukan tiket dibagikan ke perusahaan yang mengurus urusan lisensi dan cosplayer. Itu hal terbaik yang bisa saya pikirkan, tapi itu bukan pekerjaan saya.
Saya hanya ingin menunjukkan bagi para generasi cosplayer berikutnya bahwa mereka bisa mencapai hal-hal hebat di dunia ini, semuanya terserah mereka, saya ingin membukakan jalan untuk mereka. Saya juga akan berhenti cosplay karena faktor perubahan penampilan dan usia.
Selain dengan Jacky, akan ada artikel interview bersama TAMUSIC dan Yuyoyuppe, stay tuned!
Cosplay
Kumpulan Cosplayer Memukau dan Unik di Comic Market 105
www.gwigwi.com – Comic Market 105 telah dilaksanakan di Tokyo Big Sight pada 29-30 Desember 2024 kemarin, dan menjadi comiket terbesar saat ini dengan perkiraan mencapai 14500 booth. Selain booth booth dari para IP dan para creator tentu saja daya tarik lainnya adalah para cosplayer itu sendiri, berikut kumpulan foto foto cosplayer yang memukau serta unik dari C105
Credits: All photos belong to their respective owners
Cosplay
Menangkan Suara Juri, Ini Dia Cosplayers Terbaik UniPin SEACA Cosplay Competition 2022
GwiGwi.com – Kompetisi cosplay se-Asia Tenggara garapan UniPin, UniPin SEACA Cosplay Competition, akhirnya telah mengumumkan para pemenang atas kompetisi ini. Sebagai salah satu rangkaian dari UniPin SEACA 2022, para cosplayers di seluruh Asia Tenggara menyambut hangat kompetisi yang diselenggarakan sejak 10 Oktober hingga 19 November ini.
Dilakukan seluruhnya secara daring, para peserta cukup mengirimkan foto cosplay mereka melalui form registrasi kompetisi. Foto-foto yang sudah masuk kemudian akan melewati tahap seleksi awal oleh tim komite internal UniPin. Selain seleksi komite internal, para peserta juga harus melalui penilaian oleh para juri dari tiga negara sekaligus yaitu John Switch (Indonesia), Ritheania (Singapura) dan Hakaosan (Filipina). Selanjutnya, 25 peserta terpilih dari Indonesia, Singapore, Malaysia, Filipina, dan Thailand, akan berpartisipasi dalam kompetisi cosplay ini untuk memperebutkan total prizepool sebesar Rp15.000.000.
Adapun penilaian para juri dalam kompetisi ini akan terdiri dari empat kategori:
1. Keakuratan kostum – Perhatian pada detail kostum seperti warna, aksesoris, penataan rambut, dan properti pelengkap lainnya
2. Penggambaran karakter – Penggambaran karakter baik melalui foto ataupun video yang sesuai dengan kepribadian tokoh/karakter cosplay
3. Kreativitas – Penambahan detail kostum dan karakter sesuai kreativitas peserta
4. Penilaian keseluruhan – Penilaian keseluruhan, detail visual, dan pembawaan karakter
Total 25 peserta yang lolos kualifikasi kemudian disaring menjadi 10 peserta terbaik. Pada akhirnya, hanya tiga pemenang yang menjadi pilihan juri. Alexander Bella yang mempertunjukkan cosplay sebagai Bloodhound dari Apex Legends keluar sebagai juara pertama, disusul Hera yang membawakan karakter Ahri dari League of Legends sebagai juara kedua, dan Ryouma Tetsu yang mengenakan kostum sebagai The Scarecrow, salah satu villain utama Batman, yang keluar sebagai juara ketiga. Ketiga juara yang berasal dari Indonesia ini berhasil mengalahkan cosplayer lainnya yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara.
Selain karakter-karakter yang telah disebutkan, karakter lainnya yang turut memeriahkan SEACA Cosplay Competition adalah karakter Fanny dari game MLBB, Kindred dan Gwen dari game League of Legends, Jean dari game Genshin Impact, dan Uchiha Sasuke dari serial Naruto.
Dengan berakhirnya UniPin SEACA Cosplay Competition, Debora Imanuella, Senior Vice President UniPin Community, menyebutkan harapannya agar kompetisi ini menjadi sarana untuk menyalurkan bakat dan kreativitas para gamers dan cosplayers.
“Kami berharap kompetisi ini dapat menjadi salah satu channel untuk menyalurkan kreativitas fans karakter-karakter game, anime, serial, dan budaya populer lainnya, serta para cosplayer untuk dapat menampilkan karakter favorit mereka,” ujar Debora.
Cosplay
Ngintip Gudang Kostum Cosplayer Jepang Enako
GwiGwi.com – Enako adalah cosplayer paling terkenal di Jepang saat ini — dan juga paling sukses.
Pada tahun 2019, dirinya menghasilkan $90.000 per bulan, meningkat sepuluh kali lipat dari tahun 2016. Dia adalah juru bicara untuk perusahaan anima dan game, dan juga menghasilkan yen dari streaming. Dia membuat penampilan yang sangat rutin di sampul majalah mingguan, meskipun tidak membebankan biaya pemodelan untuk ini, keputusan cerdas yang mendorong majalah untuk terus mempekerjakannya.
Sukses dan ketenaran berarti uang. Ini juga berarti banyak kostum.
Dalam kasus Enako, seluruh gudangnya penuh dengan kostum. Dia memiliki ratusan dan tidak seperti ide cosplay konvensional, cosplaynya kebanyakan adalah karakter original, jadi dia akan terkena masalah hak cipta untuk penampilan profesional/berbayarnya di acara atau di TV.
Dalam penampilan TV baru-baru ini, seperti dilansir Kotaku, Enako memberikan tur ke gudang kostumnya, yang sangat tertata dengan baik dengan kotak-kotak berbeda yang ditunjuk oleh foto-foto isinya. Ratusan kostum juga termasuk wig dan alat peraga. Beberapa yang terakhir agak di sisi besar.
Klip berikut mencakup video dan beberapa cuplikan di balik layar dari pemotretan. Tur di dalam gudang dimulai sekitar pertengahan video.
-
Box Office4 weeks ago
REVIEW FILM: SONIC THE HEDGEHOG 3; SEMAKIN KUAT MENGUASAI BIOSKOP
-
Berita Anime & Manga2 weeks ago
Makoto Shinkai Mengungkapkan Sedang Membuat Seri Film Anime Terbaru
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
OVERLORD: The Sacred Kingdom Akan Tayang Bioskop Indonesia Bulan Januari 2025 Nanti
-
Box Office3 weeks ago
Review Film The Prosecutor, Combo Aksi dan Drama Dunia Hukum
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Ranma ½ Akan Mendapatkan Adaptasi Season Kedua
-
Cosplay2 weeks ago
Kumpulan Cosplayer Memukau dan Unik di Comic Market 105
-
Berita Anime & Manga4 weeks ago
Nageki no Bourei wa Intai shitai Mendapatkan Adaptasi Season 2
-
Gaming4 weeks ago
DreadOut Remastered Collection Akan Rilis Pada Bulan Januari Tahun 2025 Nanti