Connect with us

Daftar Anime

Anime yang Mengisahkan Tentang Penyakit Mental

Published

on

GwiGwi.com – Beberapa anime berani menunjukkan kisah yang berkaitan dengan penyakit mental. Seperti yang kita ketahui, kesehatan tidak berkaitan dengan sehat jasmani saja, tapi kesehatan mental pun perlu diperhatikan. Karena itu anime-anime di bawah ini akan membuat kamu lebih memahami bahwa penyakit mental itu bukan main-main. Yuk jangan ragu buat menonton anime-anime keren ini,

1. March Comes in Like a Lion

Anime tentang penyakit mental ini berkisah tentang Rei kiriyama yang merupakan pemain shogi handal. Ia bahkan bisa mendapatkan penghargaan tertinggi di usia yang sangat muda. Ia tampaknya adalah remaja normal yang punya bakat shogi dan pergi ke sekolah. Namun sebenarnya ia berjuang keras karena trauma yang pernah dialaminya ketika kecil. Ia sebatang kara sejak kecil karena orangtua dan kakak perempuannya meninggal. Kemudian diadaopsi di keluarga pemain shogi, ia diharuskan menjadi yang terbaik. Di sanalah Rei membutuhkan yang mengerti tentangnya.

2. ReLIFE

Kaizaki umurnya 27 tahun dan ia memiliki pekerjaan gila yang membuatnya langsung resign hanya dalam beberapa bulan. Setelah itu ia kesulitan mendapatkan pekerjaan dan ia melakukan part time job di banyak tempat. Ketika bertemu dengan teman-temannya, ia jadi tidak jujur sama diri sendiri dan berbohong kalau ia sebenarnya masih bekerja. Kemudian ada perusahaan dari ReLIFE yang menawarkannya untuk bisa kembali berumur 17 tahun dan memulai hidup baru. Kaizaki menerima tawaran itu meskipun ternyata banyak hal yang harus ia hadapi.

3. Violet Evergarden

Anime ini berkisah tentang Violet yang awalnya digunakan sebagai senjata mematikan dalam peperangan. Setelah perang usai, Violet dibuang dan ia tidak tahu lagi apa yang harus dilakukannya. Violet memiliki ingatan yang buruk tentang hari-hari peperangan itu. Ia kemudian mengembara dan mendapatkan ide untuk membantu seseorang yang tidak bisa menulis, menuliskan kata-kata untuk mereka. Violet akhirnya berhasil hidup sebagai sosok baru yang menginginkan kebaikan dan kebebasan.

4. Run with the Wind

Tokoh utama di anime ini adalah Kakeru yang memiliki bakat dalam berlari. Namun ia punya sedikit masalah dengan sikapnya yang semaunya sendiri. Karena sikapnya itu, ia juga tidak berteman baik dengan teman-temannya. Lalu ia bertemu dengan Haiji yang melihat bakatnya itu dan memintanya bergabung di grup berlari. Di sanalah Kakeru mulai mencoba tidak egois dan memikirkan orang lain karena ternyata mereka sama-sama berjuang menghadapi ketakutannya sendiri.

5. Orange

Naho Takamiya keheranan ketika mendapatkan surat dari dirinya sendiri di masa depan. Surat itu memintanya untuk menyelamatkan hidup Kakeru Nanase, murid baru yang ternyata punya masalah serius. Kakeru Nanase hanya diurus oleh ibunya, dan ibunya kemudian bunuh diri. Kakeru Nanase menyesali hal itu seumur hidup karena tidak mampu mencegah ibunya bunuh diri.

Advertisement

Daftar Anime

Review Solo Leveling Season 2 Episode 9: Momen Mengharukan Kebangkitan Ibu Jinwoo

Published

on

Review Solo Leveling Season 2 Episode 9: Momen Mengharukan Kebangkitan Ibu Jinwoo

Solo Leveling Season 2 Episode 9, yang berjudul “It Was All Worth It,” berhasil mencuri perhatian penonton dengan momen emosional yang sulit dilupain. Episode ini jadi puncak dari perjuangan Sung Jinwoo untuk nyembuhin ibunya dari penyakit Eternal Sleep. Bukan cuma soal aksi, tapi juga hati yang bikin kita ikut nangis bareng Jinwoo. Yuk, kita ulas detailnya biar kamu makin penasaran atau justru nostalgia sama adegan ini!

Puncak Perjuangan Jinwoo demi Elixir of Life

Di episode sebelumnya, Jinwoo ngelawan Baran, Raja Iblis, di lantai 100 Demon Castle. Pertarungan itu bener-bener bikin deg-degan, apalagi pas Jinwoo hampir kalah. Untungnya, Esil dateng bantu ngalihin perhatian Baran, jadi Jinwoo bisa ngasih pukulan pamungkas. Hasilnya? Dia dapet bahan terakhir buat Elixir of Life, ramuan ajaib yang jadi harapan buat bangunin ibunya. Di episode 9, kita lihat Jinwoo buru-buru balik ke dunia nyata, bawa enam botol ramuan itu ke rumah sakit. Ketegangan pas dia nyamperin ibunya bikin kita ikut ngerasa cemas—apa ramuan ini bakal berhasil?

Adegan ini emang dibangun dengan apik banget. Kita bisa lihat gimana Jinwoo, yang biasanya cool dan kuat, jadi rapuh pas ngadepin momen hidup-mati ibunya. Tangannya gemeteran pas ngasih ramuan, dan ekspresinya penuh harap sekaligus takut. Ini nunjukin sisi manusiawi Jinwoo yang jarang keliatan, bikin kita makin connect sama karakternya.

Reuni Keluarga yang Bikin Banjir Air Mata

Pas ibunya Jinwoo, Kyung-Hye, akhirnya buka mata, suasana langsung berubah jadi haru biru. Jinwoo, yang selama ini cuma bisa bertahan buat keluarganya, langsung mewek kejer. Ibunya juga ikut nangis, ngeliat anaknya yang udah gede dan kerja keras banget. Dialog singkat mereka, kayak ibunya bilang Jinwoo pasti susah payah, bikin momen ini makin dalam. Terus pas Jinah, adiknya Jinwoo, masuk kamar dan ikut pelukan keluarga, siapa yang nggak ikut terisak? Adegan ini simpel tapi kuat banget nyentuh hati.

Animasi di sini juga patut diacungin jempol. Ekspresi wajah Jinwoo dan ibunya digambar dengan detail, ditambah soundtrack yang pas banget buat ngasih rasa sedih tapi hangat. Ini jadi salah satu momen terbaik di Solo Leveling, karena kita lihat Jinwoo bukan cuma Hunter S-Rank, tapi juga anak yang sayang banget sama keluarganya.

Transisi ke Arc Jeju ISLAND

Setelah momen keluarga yang bikin hati lumer, episode ini juga jadi jembatan buat cerita selanjutnya, yaitu Arc Jeju ISLAND. Ada adegan Jinwoo denger kabar soal rencana serangan buat rebut pulau itu dari monster semute. Meskipun dia sempet excited buat ikut, pikirannya balik lagi ke ibu dan adiknya. Ini nunjukin konflik batin Jinwoo—antara tugas sebagai Hunter dan keinginan buat jaga keluarga. Sayur kolplay banget, kan?

Tapi, banyak fans yang bilang episode ini kurang greget karena minim aksi. Di Crunchyroll, episode ini bahkan dapet 2.000 dislikes gara-gara lebih fokus ke drama ketimbang pertarungan. Padahal, buat aku, justru momen tenang ini yang bikin ceritanya balance dan nggak cuma soal gebuk-gebukan doang. Transisinya juga rapi, bikin kita penasaran apa yang bakal Jinwoo hadepin di arc berikutnya.

Continue Reading

Daftar Anime

Review Solo Leveling Season 2 Episode 8: Pertarungan Epik Jinwoo vs Baran

Published

on

Review Solo Leveling Season 2 Episode 8: Pertarungan Epik Jinwoo Vs Baran

Solo Leveling Season 2 Episode 8, berjudul “Looking Up Was Tiring Me Out,” baru saja tayang pada 23 Februari 2025, dan langsung mencuri perhatian penggemar dengan pertarungan epik antara Sung Jinwoo dan Baran, sang Raja Iblis. Episode ini jadi sorotan utama karena menghadirkan aksi yang memukau, animasi kelas atas dari A-1 Pictures, dan perkembangan cerita yang bikin kita tak sabar menanti kelanjutannya. Dalam artikel ini, kita akan bahas detail pertarungan ini, mulai dari visual, strategi Jinwoo, hingga momen penutup yang memuaskan. Yuk, simak ulasannya!

Visual dan Animasi yang Memanjakan Mata

Pertama-tama, harus diakui bahwa Solo Leveling Season 2 Episode 8 ini punya kualitas animasi yang luar biasa. Saat Jinwoo bertarung melawan Baran di lantai 100 Demon Castle, kita disuguhi efek visual yang bikin jantungan. Bayangkan, ada kilatan petir, ledakan besar, dan gerakan pedang yang begitu cepat sampai sulit dilupain. A-1 Pictures sepertinya tahu betul cara memanjakan penggemar dengan detail kecil, seperti bayangan tentara Jinwoo yang bertarung melawan pasukan Baran, atau saat naga putih Baran mengeluarkan aura mengerikan. Semua ini terasa hidup dan bikin kita merinding sepanjang tujuh menit pertarungan yang katanya terinspirasi dari Sword Art Online, tapi jauh lebih keren!

Bukan cuma soal efek, tapi juga bagaimana kamera berputar dan menangkap setiap sudut pertarungan. Ada momen di mana Jinwoo hampir kalah, tapi animasinya berhasil nunjukin perjuangan dia dengan cara yang bikin kita ikut deg-degan. Warna hitam-putih di pukulan terakhir Jinwoo ke Baran juga jadi sentuhan dramatis yang bikin episode ini terasa seperti film bioskop. Kalau kamu pecinta animasi berkualitas, episode ini wajib ditonton berulang-ulang.

Strategi Jinwoo yang Cerdas dan Menegangkan

Cerita di episode ini gak cuma soal aksi, tapi juga strategi cerdas Jinwoo. Awalnya, dia datang dengan pasukan bayangan yang kuat, termasuk Igris dan Tank yang sudah naik level. Tapi, Baran bukan lawan sembarangan. Dengan kekuatan sihirnya yang dahsyat dan naga raksasa sebagai tunggangan, dia langsung menghancurkan pasukan Jinwoo dalam sekejap. Di sinilah kita lihat Jinwoo dipaksa berpikir cepat. Mana yang harus dia prioritaskan? Naga atau Baran? Keputusannya untuk fokus menjatuhkan naga terlebih dahulu bikin pertarungan jadi lebih seru, karena setelah itu dia harus duel satu lawan satu tanpa mana tersisa.

Momen paling bikin takjub adalah ketika Jinwoo kehabisan senjata dan cuma pakai tangan kosong buat nahan serangan Baran. Bayangin, dia pegang lengan Baran biar gak kena sabetan pedang, sementara mulut Baran nyaris ngelepasin sinar maut ke wajahnya! Untungnya, Esil, iblis wanita yang jadi sekutunya, lempar senjata di saat genting. Dari situ, Jinwoo balik menyerang, robek lengan Baran, dan akhiri pertarungan dengan pukulan telak yang bikin hujan berhenti. Ini bukti bahwa Jinwoo bukan cuma kuat, tapi juga punya insting bertahan hidup yang luar biasa.

Penutup yang Memuaskan dan Awal Jeju ISLAND Arc

Setelah pertarungan selesai, episode ini gak langsung mati gitu aja. Jinwoo berhasil dapatkan bahan terakhir untuk Elixir of Life, tujuannya sejak awal masuk Demon Castle. Dia suruh Esil bilang ke klan Radiru bahwa mereka sekarang yang terkuat, nunjukin sisi santai tapi penuh wibawa dari Jinwoo. Tapi, yang bikin penasaran adalah adegan penutupnya. Kita diperkenalkan sama Goto Ryuji, pemburu S-Rank dari Jepang, yang ketemu Go Gunhee buat bahas Jeju ISLAND Raid. Ini jadi pembuka buat arc berikutnya yang udah ditunggu-tunggu penggemar, dan bikin kita bertanya-tanya: apa yang bakal Jinwoo hadapi selanjutnya?

Continue Reading

Daftar Anime

Mengenal Daftar Kelas Pemburu di Solo Leveling

Published

on

Mengenal Daftar Kelas Pemburu Di Solo Leveling
www.gwigwi.com –

Solo Leveling adalah salah satu manhwa populer yang kini telah diadaptasi menjadi anime, mengisahkan petualangan Sung Jinwoo dalam dunia penuh monster dan pemburu. Salah satu elemen menarik dalam cerita ini adalah sistem kelas pemburu yang membagi para karakter berdasarkan kemampuan dan peran mereka. Bagi kamu yang baru mengenal Solo Leveling, artikel ini akan membahas daftar kelas pemburu secara lengkap dan mudah dipahami. Yuk, simak sampai habis!

1. Fighter: Petarung Jarak Dekat yang Tangguh

Kelas fighter adalah tipe pemburu yang paling sering kita lihat bertarung di garis depan. Mereka ahli dalam pertempuran jarak dekat dan mengandalkan kekuatan fisik serta kemampuan manipulasi Mana untuk meningkatkan serangan. Fighter biasanya memiliki daya tahan yang baik dan gerakan yang lincah, membuat mereka sulit dikalahkan oleh monster biasa.

Bayangkan saja, seorang fighter bisa menghajar musuh dengan pukulan telak atau bahkan menggunakan Mana untuk menciptakan serangan yang lebih mematikan. Beberapa fighter kelas atas bahkan punya jurus khusus yang membuat mereka semakin berbahaya. Kelas ini cocok untuk kamu yang suka aksi penuh adrenalin di Solo Leveling.

2. Tank: Benteng Hidup dalam Pertempuran

Selanjutnya ada tank, kelas pemburu yang jadi tameng bagi timnya. Mereka mungkin tidak secepat fighter, tapi keunggulan mereka ada pada kemampuan bertahan dari serangan musuh. Tank menggunakan tubuh mereka untuk melindungi rekan satu tim, sering kali menahan serangan monster besar agar yang lain bisa menyerang dengan aman.

Meski fokusnya pada pertahanan, tank bukan berarti tak bisa menyerang. Mereka mampu memberikan damage besar jika diberi kesempatan, apalagi saat bekerja sama dengan kelas lain. Di Solo Leveling, tank adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang membuat misi berbahaya jadi lebih terkendali.

3. Mage: Penguasa Sihir Jarak Jauh

Mage adalah kelas pemburu yang mengandalkan sihir dan Mana untuk bertarung dari jarak jauh. Mereka bisa mengubah Mana menjadi elemen seperti api atau es, menciptakan serangan yang menghancurkan banyak musuh sekaligus. Namun, kelemahan mereka terletak pada pertahanan yang lemah saat musuh mendekat.

Pernahkah kamu membayangkan betapa kerennya melihat mage melempar bola api ke gerombolan monster? Di Solo Leveling, kelas ini sering jadi penutup serangan dengan kekuatan destruktif mereka. Tapi, mereka butuh perlindungan dari fighter atau tank agar bisa bertahan di medan perang.

4. Healer: Penyelamat Nyawa Tim

Healer adalah tulang punggung setiap tim dalam Solo Leveling. Mereka mungkin tidak ikut bertarung langsung, tapi kemampuan mereka untuk menyembuhkan luka—baik fisik maupun efek sihir—sangat krusial. Tanpa healer, sebuah tim bisa dengan mudah kalah saat menghadapi monster kuat.

Bayangkan healer sebagai dokter darurat di dunia penuh bahaya ini. Mereka harus cepat bertindak dan selalu dilindungi, karena musuh sering menargetkan mereka lebih dulu. Peran mereka memang sederhana tapi tak tergantikan, membuat cerita Solo Leveling makin seru.

5. Assassin: Bayangan yang Mematikan

Assassin adalah kelas pemburu paling lincah dan mematikan. Mereka menyerang dari kegelapan dengan kecepatan tinggi dan ketepatan yang luar biasa. Cocok untuk mengincar musuh lemah seperti mage, assassin punya serangan kritis yang bisa mengakhiri pertarungan dalam sekejap.

Namun, assassin punya kelemahan di pertahanan. Jika musuh berhasil mendekat, mereka bisa kesulitan bertahan. Di Solo Leveling, kelas ini menambah ketegangan dengan aksi stealth mereka yang bikin kita tak bisa berpaling dari halaman atau layar.

6. Ranger: Penembak Jitu dari Jarak Jauh

Terakhir, ada ranger, pemburu yang bertarung dengan senjata jarak jauh seperti busur atau panah. Mereka mengisi proyektil dengan Mana untuk menciptakan serangan mematikan dan punya persepsi tajam untuk mendeteksi musuh dari kejauhan. Ranger sangat berguna untuk melindungi tim.

Meski lelet di pertarungan jarak dekat, ranger tetap jadi aset berharga. Dalam Solo Leveling, mereka sering jadi penutup yang sempurna untuk strategi tim, membuat cerita makin kaya dengan dinamika pertarungan.

Continue Reading

Interview on GwiGwi

Join Us

Subscribe GwiGwi on Youtube

Trending