GwiGwi.com – Dikisahkan pembunuh bayaran bernama Alex Lewis (Liam Neeson) yang hendak pensiun dari pekerjaannya tersebut sebelum tawaran terakhir untuk membunuh datang kepadanya.

Alex kemudian menolak tawaran tersebut dikarenakan ia menyadari bahwa ia harus membunuh seorang gadis muda. Hal itu pun melanggar kode etik yang sangat ia pegang teguh.

Hingga pada akhirnya Alex mengetahui bahwa gadis tersebut telah dibunuh oleh pembunuh bayaran lain. Merasa dijebak? Alex kemudian bertekad untuk memburu dan membunuh orang-orang yang telah mempekerjakannya.

Alex harus segera menyelesaikan misinya sebelum para pembunuh bayaran dan agen FBI, Vincent Serra, menemukannya.

Film rilisan STX Films yang disutradarai oleh Martin Campbell yang memiliki track record yang cukup mumpuni membuat film Ini terlihat menjanjikan dari segi aksi dan cerita.

Film Memory diadaptasi dari sebuah buku berjudul De Zaak Alzheimer karya penulis Belgia, Jef Geeraerts, dan remake film yang berjudul The Memory of a Killer.

Filmnya sendiri diramaikan oleh jajaran cast seperti Liam Nesson, Guy Pearce, dan Monica Bellucci.

Dari segi kualitas akting Sudah tidak perlu ditanyakan lagi, Liam Nesson berhasil melakukan performa terbaik sebagai pembunuh bayaran yang Sudah menginjak usia senja namun masih berbahaya ditambah lagi kondisi kesehatan fisik dan mental nya yang sudah tidak lagi prima lewat karakter yang ia perankan.

Adegan aksi yang cukup menegangkan dan penuh intrik Sudah pasti menjadi sajian utama di film Ini namun terkesan hampa di beberapa momen.

Namun film Ini masih menarik untuk ditonton perihal isu yang diangkat yaitu tentang human trafficking dan hal Ini Bisa dibilang menjadi daya tarik untuk dinikmati filmya.

Dari segi cerita, mungkin akan terkesan bertele-tele dalam penyajian nya Sedangkan untuk formula film aksi Harusnya dapat disajikan secara Lugas.

Well, secara keseluruhan film Ini sah-sah saja untuk disaksikan di Bioskop untuk menikmati sajian aksi yang menegangkan ditambah jajaran cast dan sutradara film Ini yang menjadi daya tarik filmnya.

GwiGwi.com – Pasca kejadian di Spider-man: No Way home, Doctor Strange mendapatkan sebuah wangsit akan Book of Vishanti serta ada variant dia di semesta lain.

Seolah-olah mimpi menjadi kenyataan, sekonyong-konyong muncul America Chavez yang memiliki kemampuan dapat melakukan perjalanan antar-semesta.

Untuk itu Stephen Strange meminta bantuan Wanda yang masih belum rela kehilangan anak-anaknya dan Wanda pun merasa tidak diperlakukan dengan adil oleh dunia. Maka Strange pun bertugas untuk melindungi America Chavez yang tidak dapat mengendalikan kekuatan nya dari kejaran Scarlet Witch.

Well, filmnya sendiri memang Sudah disiapkan untuk menjadi Film horror dan memperkaya khasanah Marvel Cinematic Universe yang ingin membuat formula yang baru di fase Ini.

Sempat mengalami pergantian sutradara dari Scott Derrickson ke Sam Raimi yang sama-sama memiliki track record film horror. Yang menjadi pertanyaan Apakah MCU berhasil membawa genre tersebut menjadi tontonan yang fresh? Jawabannya YA, sangat berhasil.

Elemen horror yang disajikan sepanjang film Ini membuat gue bergumam “Ini Sam Raimi banget” dan Buat yang udah nonton film-film doi sebelumnya akan merasakan hal yang sama ama gue.

Shot POV makhluk halus yang siap meneror korban, transisi adegan, dark comedy, dan color grading film Ini mengingatkan kita akan film yang melambungkan nama Sam Raimi yaitu Evil Dead.

Dari menit awal film ini, kita seakan akan dibuat tegang layaknya nonton film horror, dibumbui dengan jumpscare tipis-tipis dan suasana yang eerie yang membuat penonton takut akan film Ini berhasil tercapai. Dikejar-kejar Scarlet Witch it’s a whole new level of terrifying moment.

Highlight utama di film Ini menurut gue adalah hubungan Stephen dan Wanda. Mereka mungkin bukan di sisi yang sama kali Ini tapi terlihat sangat emosional. Mereka punya ego masing-masing no wonder calon penonton pun berkubu mengingat kedua karakter Ini pun cukup berkorban banyak di kisah MCU sebelumnya.

Para penonton pun juga menunggu cameo yang Sudah digadang-gadangkan sebelum filmnya rilis. Namun ada baiknya nikmati saja dan jangan terlalu excited. Karena film ini tetap menyorot konflik antara Strange dan Wanda.

Meskipun film Ini berjudul “madness” namun punya sebuah pesan berbeda yang ingin disampaikan, yaitu tentang arti sebuah kebahagiaan how to get it? And how to accept it?

Secara keseluruhan, film Ini gak sempurna. Tidak semua orang menerima formula baru yang disajikan MCU kali Ini. Tetapi gue pribadi suka akan formula Ini dikarenakan sesuatu yang baru dalam sebuah penyajian film yang menjadi bagian sebuah semesta yang besar dan gue merasa franchise Marvel ini gak ada matinya.

GwiGwi.com – Marvel Studios mempersembahkan “Doctor Strange in the Multiverse of Madness”, sebuah film yang menyuguhkan perjalanan terbaru Super Hero ikonik, Doctor Strange, setelah melalui beragam kejadian penting di Marvel Cinematic Universe (MCU). Dibintangi oleh Benedict Cumberbatch, Chiwetel Ejiofor, Elizabeth Olsen, Benedict Wong, Xochitl Gomez, Sheila Atim, Adam Hugill, dengan Michael Stühlbarg, dan Rachel McAdams, Marvel Studios’ “Doctor Strange in the Multiverse of Madness” rilis di bioskop-bioskop Indonesia mulai hari ini, 5 Mei 2022.

Disutradarai oleh Sam Raimi yang dikenal sebagai sutradara inventif dengan gaya horor yang menegangkan, film ini menampilkan warna baru dalam MCU dengan konsep yang lebih gelap dan mencekam dalam melakukan eksplorasi Multiverse yang lebih jauh lagi dari sebelumnya. Selain membawa elemen baru ke dalam MCU, film ini juga akan menampilkan cerita yang belum pernah terkuak sebelumnya. Sam Raimi menjelaskan, “Film pertama Doctor Strange membuka pikiran penonton tentang dunia mistis dan magis, dan dalam film ‘Doctor Strange in the Multiverse of Madness’ kami akan membuka hal itu lebih dalam lagi. Film ini akan membawa kita ke berbagai realita berbeda di Multiverse.”

Dengan terbukanya Multiverse, Marvel Studios’ “Doctor Strange in the Multiverse of Madness” membawa para penonton ke dalam perjalanan yang menakjubkan, melewati alam semesta yang dipenuhi dengan visual yang luar biasa dan aksi yang menegangkan. Sam Raimi menambahkan, “Film ini akan memperlihatkan konsekuensi-konsekuensi dari berbagai hal yang telah terjadi di MCU sebelumnya.”

Spesial untuk merayakan perilisan Marvel Studios’ “Doctor Strange in the Multiverse of Madness” di Indonesia, Marvel Indonesia tadi malam memberikan kejutan spesial untuk para penggemarnya dengan mempersembahkan karya seni visual dalam bentuk Projection Mapping spektakuler yang terinspirasi dari Marvel Studios’ “Doctor Strange in the Multiverse of Madness”. Karya ini ditampilkan di area outdoor salah satu pusat lifestyle di Jakarta, Pondok Indah Mall 1. Berkolaborasi dengan Visual Artist ternama di Indonesia, Isha Hening, karya Projection Mapping ini membawa dunia Multiverse yang menegangkan terasa lebih dekat dan nyata dengan para penggemar di Indonesia.

Marvel Studios’ “Doctor Strange in the Multiverse of Madness” diproduseri oleh Kevin Feige, serta Louis D'Esposito, Victoria Alonso, Eric Hauserman Carroll, Scott Derrickson dan Jamie Christopher sebagai produser eksekutif, dengan Mitch Bell dan Richie Palmer sebagai co-produser, skenario oleh Michael Waldron, serta Danny Elfman sebagai komposer. Marvel Studios’ “Doctor Strange in the Multiverse of Madness” hadir di bioskop-bioskop Indonesia mulai hari ini tanggal 5 Mei 2022, dengan mematuhi seluruh protokol kesehatan yang berlaku.